Monday, September 3, 2012

Baik Buruk dari Gaya Hidup "Serba" Online

Oleh : James P. Pardede

google.co.id

Gempa berkekuatan 6,1 SR mengguncang Aceh…." Petikan kalimat ini adalah sebuah kalimat yang di-update dalam status sosial media Facebook yang juga terhubung ke Twitter. Status ini dengan cepat dibaca oleh ratusan bahkan ribuan orang dalam hitungan detik. Karena, memperbaharui status atau update status tentang sesuatu hal saat ini sudah menjadi kebutuhan yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Kita bisa tahu informasi tentang jalan longsor atau kemacetan lalulintas ketika teman kita memberitahukan informasinya lewat BlackBerry Massanger (BBM), status di Facebook, Twitter dan media online yang secara rutin meng-update berita terbaru. 

Sosial media dewasa ini memang terus menggeliat. Facebook, situs sosial media terbesar di dunia penggunanya terus bertambah. Hingga hari ini, menurut checkfacebook, pengguna jejaring sosial yang didirikan Mark Zuckerberg ini berjumlah 877.993.260 dan diperkirakan akan mencapai angka 1 milyar pada akhir tahun 2012. Indonesia berada di peringkat empat pengguna Facebook terbesar di dunia, sebanyak 42,4 juta.

Pengguna Twitter juga terus membengkak, dan menurut dailymail mencapai 140 juta pada Mei 2012 dan terus memperlihatkan tren kenaikan. Indonesia kini menempati peringkat keenam pengguna Twitter terbesar dunia, dan naik cukup signifikan karena di tahun 2009 Indonesia bahkan tidak termasuk dalam 17 besar. Begitu juga dengan media sosial lainnya seperti Google+ yang pengguna di seluruh dunia mencapai 170 juta, sekalipun di Indonesia perkembangan Google+ belum terlalu besar.

Gaya hidup yang serba online saat ini bukan lagi hal baru. Justru kalau seseorang tidak mengenal kata online akan dikatai jadul alias ketinggalan zaman. Manusia memang saat ini tak bisa lepas dari gaya hidup online setiap saat. Kalau tak online, berarti tak akan tahu informasi terbaru. Walaupun sejujurnya kita masih bisa mendapatkan info-info terbaru lewat surat kabar atau televisi. Tapi kalau mau dapat informasi ter-up to date ya ikuti gaya hidup online setiap saat.

Perkembangan teknologi telah memungkinkan manusia saat ini online setiap saat. Tak hanya untuk urusan gaya hidup, online setiap saat juga akan mendukung kelancaran bisnis seseorang. Karena segala sesuatu sudah dilakukan lewat internet. Transfer uang tak perlu lagi harus ngantri di ATM, kirim penawaran tinggal send lewat e-mail, mengisi Kartu Rencana Studi pun saat ini sudah dilakukan lewat online dalam sebuah portal.

Mendaftar ke perguruan tinggi sudah dilakukan online, pengumumannya pun sudah dipublish lewat internet. Pola belajar dengan konsep e-Learning sudah dimulai di Indonesia dan di beberapa negara konsep ini sudah dilakukan beberapa tahun lalu. Seorang mahasiswa kalau tak bisa internet, berarti sudah ketinggalan zaman. Karena apa pun saat ini sudah hampir semuanya berkaitan dengan internet. Kirim tugas-tugas kuliah tak perlu lagi harus diantar langsung ke dosen yang bersangkutan. Cukup dikirim ke alamat e-mail. Selain mengurangi kertas, konsep pengiriman lewat e-mail ini paling tidak dapat memberi kontribusi dalam menyelamatkan bumi dari pemanasan global dan kerusakan lingkungan.

Pokoknya, zaman sekarang bisa disebut sebagai zaman cyber, dimana segala aspek kehidupan manusia selalu berhubungan dengan dunia maya atau internet. Dunia maya bisa disebut sebagai dunia ke dua dimana manusia saat ini hidup. Dengan banyaknya konsep menarik yang ditawarkan dari teknologi ini, tidak sedikit orang yang terlena dengan keasyikannya. Salah satu hal di dunia cyber yang mampu menarik jutaan massa adalah penggunaan sosial networking dan blog.

Social networking sendiri adalah konsep baru dalam bersosial, dengan menggunakan perangkat jaringan (komputer) dan handphone - dalam hal ini adalah internet. Pada konsep ini, tiap individu saling berkomunikasi bahkan memiliki keterkaitan antara satu dengan lainnya, juga melibatkan emosi dalam interaksinya. Penggunaan konsep social networking seperti pada Facebook juga sudah meluas, dari sebelumnya hanya berkomunikasi antar teman, saat ini bisa pula digunakan untuk berjualan (tanpa harus membeli/berlangganan alamat internet), menulis blog, bahkan menarik simpati publik.

Salah satu kegunaan lainnya, social networking dan blog bisa digunakan sebagai media untuk pembentukan personal branding bagi masing-masing pengguna dan pemilik akun. Meskipun masih beberapa orang saja yang mampu mengoptimalkan penggunaan social networking dan blog sebagai media personal branding, tetapi hal tersebut bisa dibilang cukup efektif untuk pencitraan diri dan penyaluran aspirasi.

Social networking dan blog merupakan media yang paling murah atau bahkan free, serta accessible, sehingga banyak orang dimungkinkan untuk mengaksesnya. Selain itu, penggunaan media tersebut untuk personal branding bisa efektif tergantung dengan tujuan awal penggunaannya.

Ekspresi Diri

Sedangkan bagi mahasiswa yang termasuk sebagai mayoritas pengguna social networking dan blog tersebut, karena mahasiswa merupakan agent of change mereka bisa menggunakan media tersebut sebagai salah satu cara untuk menyalurkan aspirasi dan keideologisan mereka. Ini adalah salah satu kebaikan dan manfaat yang sangat positif ketika kita berani masuk dalam ranah gaya hidup online.

Sudah banyak blogger yang berhasil membukukan komentar atau curhatnya di blog menjadi sebuah buku yang diminati. Banyak juga pebisnis online yang menggunakan website gratisan meraup keuntungan yang menjanjikan. Menjual "potensi diri" pun saat ini sudah banyak dilakukan lewat website (baik yang berbayar maupun yang gratisan). Bukti seseorang bisa menguasai internet dan turunannya adalah ketika kita melihat website pribadinya. Dari web atau blog seseorang kita akan mengetahui seperti apa karakter seseorang.

Tidak hanya untuk ekspresi diri, media online saat ini sudah banyak dimanfaatkan sebagai lahan bisnis. Banyak juga yang sudah berhasil dan meraup banyak keuntungan. Ibu-ibu rumah tangga, mahasiswa, pelajar dan yang lainnya sudah banyak yang terjun ke bisnis online. Apalagi jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter memungkinkan kita untuk menawarkan sesuatu lewat apdate status.

Tak hanya lewat web atau blog gratisan, banyak orang saat ini memungsikan akun Facebook atau Twitter-nya sebagai alat komunikasi dan aktualisasi diri terhadap perkembangan teknologi informasi. Bukti nyata yang kita lihat adalah banyaknya orang yang selalu posting berdasarkan suara hati tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan, dan biasanya bertema tentang banyak hal termasuk masalah sosial dan budaya.

Di dalam hati setiap insan manusia yang melakukan update status pasti ada satu kepuasan atau misi yang diemban. Ada yang melakukan update status karena ingin memberikan semangat kepada semua temannya. Ada yang optimis bahwa hari ini akan lebih baik dari hari kemarin. Ada juga yang menaruh harapan agar statusnya ditanggapi banyak teman dan menjadikan komen itu sebagai motivasi dalam menjalani hidupnya.

Agar bisa sukses untuk mengelola social networking dan blog sebagai media personal branding, kita harus mencoba untuk menggunakannya dengan cara yang smart dan fun. Cara yang smart dengan mengontrol apa saja yang bisa kita tampilkan keluar, karena social networking dan blog itu merupakan public space bukan personal space yang hanya bisa diakses oleh pemiliknya saja.

Setiap pilihan pasti ada sisi baik dan buruknya. Sisi baik dan positif yang kita peroleh dari gaya hidup serba online sebenarnya lebih mendominasi dibandingkan sisi negatifnya. Yang terpenting adalah niat dan tujuan tulus yang akan kita capai. Jangan karena ingin online terus dan tidak mau tertinggal info terkini, kita lantas mengabaikan keselamatan diri kita sendiri. Hindari chatting atau internetan sambil mengemudi kendaraan atau menerima telepon seraya naik motor dan mobil.

Sementara sisi negatif atau dampak buruk yang sering terjadi ketika kita mencoba beralih ke gaya hidup online adalah adanya ulah hacker yang mencoba membobol akun kita di social media, blog atau website. Menyiasati hal ini, lakukan pergantian password secara berkala.

Banyak sudah kasus-kasus kejahatan yang dilakukan di dunia maya telah menelan korban seperti kasus penculikan dan pembunuhan. Lewat dunia maya juga sering terjadi pembajakan akun. Itu sebabnya, pandai-pandailah dalam menuliskan sesuatu agar jangan sampai menyinggung orang lain. Hindari membuat status yang mengambang. Beralih ke gaya hidup online bukan berarti segala sesuatunya berjalan mulus. Interaksi dan tatap muka langsung dengan saudara, teman, keluarga atau siapa pun tetap akan lebih berkesan dan memberi arti tersendiri. Itulah nikmatnya rasa persaudaraan dan tali silaturahmi.***

Penulis adalah Dosen di Universitas Quality.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.