Saturday, September 8, 2012

Dekorasi Ramah Lingkungan dari Kerat Susu


Inhabitat
Lendager membuat tangga di kantornya ini dari tumpukan kerat susu dan papan OSB.


KOMPAS.com - Mendesain gedung ramah lingkungan tidak harus selalu menggunakan teknologi canggih dan rumit. Teknologi ramah lingkungan dapat berbentuk pemanfaatan kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai dan sulit didaur ulang.

Konsep sederhana tersebut telah diadopsi oleh Lendager Arkitekter dalam beberapa bentuk berikut ini:

Tangga dari kerat susu 

Lendager Arkitekter adalah perusahaan arsitektur yang memusatkan diri pada rancangan-rancangan ramah lingkungan. Bukan hanya tampak dari hasil rancangannya, Lendager juga memberikan sentuhan ramah lingkungan tersebut di kantornya.

Perusahaan ini telah berkomitmen untuk hanya menggunakan material hasil daur ulang dan menggunakan sambungan-sambungan yang dapat dibongkar pasang. Sambungan semacam ini dapat dengan mudah dibongkar. Jadi, material yang digunakan dapat didaur ulang dengan sempurna ketika sudah tidak digunakan. Lendager membuat tangga di kantornya ini dari tumpukan kerat susu dan papan OSB.

Bangunan dari krat susu

Setahun lalu, Climate Smart Cape juga memanfaatkan kerat susu sebagai material pembuat bangunan. Mereka membuat sebuah paviliun dari 1.884 kerat susu. Bangunan ini didesain oleh Touching the Earth Lightly dan menjadi pemenang paviliun dan menjadi paviliun hijau terbaik dalam acara puncak perubahan iklim.

Selain terbuat dari kerat susu, bagian lain dari bangunan ini semuanya memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang. Bangunan ini telah menampilkan desain berkelanjutan dan teknologi bersih terbaik di Afrika Selatan.

Tembok hijau

Selain menjadi tangga dan bahkan menjadi sebuah bangunan, kerat susu juga dapat dimanfaatkan sebagai taman yang "menggantung". Pada 2010, Ann Ha dan Behrang Behin membuat Living Pavilion, yaitu sebuah bangunan yang dirancang sebagai tempat berteduh di musim panas.

Bangunan ini juga terbuat dari kerat susu dan ditanami dengan tanaman hijau sehingga membuatnya nyaman digunakan sebagai tempat berteduh. Namun, tidak semua kerat susu ditanami tumbuhan. Para perancang bangunan ini sengaja membiarkan beberapa kerat terbuka sebagai tempat masuknya sinar matahari. Ide sederhana semacam ini dapat memberikan banyak manfaat dan efek luar biasa bagi lingkungan.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.