Saturday, September 8, 2012

Ditemukan, Tembok Bangunan Peninggalan Sejarah

(Analisa/istimewa). Sebagian warga Desa Kuta Krueng Kecamatan Samudera, Aceh Utara, tengah berada di atas tanah hasil galian yang diduga merupakan situs kuno Kerajaan Islam Samudera Pasai, baru-baru ini.

Lhoksukon, (Analisa). Warga Desa Kuta Krueng, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, beberapa hari lalu menemukan sisa konstruksi sebuah bangunan kuno yang diduga peninggalan zaman Kerajaan Islam Samudra Pasai.

Informasi yang diterima Analisa Minggu (2/9), penemuan ini diawali oleh beberapa warga yang menggali lubang di bidang tanah lokasi tersebut untuk mencari batu akik. "Di lokasi itu juga sudah dilakukan penggalian-penggalian serupa karena memang banyak ditemukan batu akik bermutu," ujar pemilik tanah, Ahmad (57).

Dikatakannya, setelah penggalian sedalam lebih kurang satu meter, warga menemukan batu-batu persegi empat dalam ukuran besar yaitu 20-25 x 10-15 cm. Batu-batu ini ditemukan dalam kondisi tersusun menyerupai tembok atau dinding sebuah bangunan. Mereka terus menggali tanpa mengusik struktur batu tersebut dengan niat mencari batu akik.

"Warga menemukan susunan batu itu berderet dengan orientasi timur-barat dengan sedikit condong ke utara. Dua atau tiga potongan batu di luar susunan ditemukan di sampingnya, dan tampaknya merupakan bagian yang roboh dari susunan," ujar Ahmad

Menurut warga, batu yang digunakan untuk permata cincin yang berasal dari lokasi-lokasi situs peninggalan sejarah Samudra Pasai ini konon sangat diminati masyarakat ramai. Karena itulah, sebagian warga terdorong menjadikan batu akik dari Samudra Pasai sebagai objek pencarian rezeki sampingan.

Peneliti Sejarah Kebudayaan Islam, Taqiyuddin Muhammad mengaku, setelah menerima laporan dari warga langsung meninjau lokasi.

Susunan batu tersebut menurutnya memang merupakan sisa sebuah struktur kuno yang telah ambles ke tanah, dan merupakan salah satu bagian dari tapak kota Samudra Pasai di abad ke-15/16 M. Beserta temuan ini juga ditemukan sejumlah pecahan porselin Cina dari zaman Yuan dan Ming.

"Penemuan benda cagar budaya seperti ini, meski sudah pernah ditemukan di beberapa lokasi lain di Kuta Krueng, tetap merupakan di antara temuan penting di mana semakin menguatkan bahwa tapak kota Samudra Pasai sebenarnya telah mengalami penurunan selama berabad-berabad lalu," katanya. Turun tangan pemerintah dan para peneliti arkeologi dan sejarah untuk menangani cagar budaya tersebut amat dibutuhkan untuk melestarikan warisan kebendaan sejarah kerajaan Islam tertua di Asia Tenggara ini, di samping juga untuk menambah berbagai data dan informasi sejarah yang otentik mengenai kerajaan tersebut. (bsr)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.