Friday, September 7, 2012

Transaksi e-Money, Ceruk Besar dengan Pasar Kecil

Dengan e-money, nilai pembayaran akan sesuai dengan tarif.


 Ilustrasi E-Money
(REUTERS)

VIVAnews - Penggunaan uang elektronik (electronic money/e-money) tumbuh signifikan. Penerbit e-money juga terus bertambah. Namun, penerbit memerlukan usaha keras agar produk ini lebih banyak dikenal masyarakat.

E-money adalah produk stored-value atau prepaid, di mana sejumlah nilai uang (monetary value) tersimpan dalam peralatan elektronis.

Nominal uang yang tersimpan secara elektronis dilakukan dengan menukarkan sejumlah uang atau melalui pendebitan rekening bank yang lalu disimpan dalam peralatan elektronis. Dengan alat elektronis yang sudah tersimpan dana, nasabah dapat melakukan transaksi di sejumlah pedagang (merchants).

Menurut catatan Bank Indonesia, penggunaan uangnya juga terus naik. Hingga Juli 2012, instrumen e-money tercatat 17 juta, dengan jumlah transaksi 51,78 juta. Nilai transaksi sendiri mencapai Rp1 triliun. Angka itu meningkat signifikan dibandingkan akhir 2011, dengan jumlah instrumen e-money mencapai 14 juta. Sementara itu, jumlah transaksi 41 juta dengan nilai transaksi Rp981 miliar.

Industri perbankan menilai potensi pasar e-money sangat besar, mengingat besarnya penduduk Indonesia. Layanan ini memang belum terlalu banyak digunakan oleh masyarakat. Jika dibandingkan dengan transaksi kartu kredit dan debit, e-money memang menempati urutan buncit.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Muhammad Ali, mengungkapkan, hingga Agustus 2012, jumlah transaksi e-money belum terlalu signifikan. Per Juli 2012, jumlah kartu Brizzi BRI yang sudah terjual mencapai 350 ribu kartu, dengan target akhir tahun mencapai 750 ribu kartu. Kartu yang beredar pada Agustus meningkat mencapai 450 ribu kartu.

"Nilai transaksi per bulan rata-rata Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar," kata Ali kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat 7 September 2012.

Menurut dia, saat ini, secara umum, jumlah transaksi e-money masih relatif kecil dibandingkan dengan tarik tunai kartu kredit dan debit. Untuk meningkatkan jumlah transaksi, BRI akan giat berpromosi agar penetrasi transaksi meningkat.

Produk itu juga diklaim memberikan keuntungan, yaitu pembayaran lebih efisien dan mudah. Dengan e-money, harga atau nilai pembayaran yang dilakukan pengguna akan lebih sesuai dengan tarif. "Tidak ada uang kembalian yang dimakan misalnya," ujarnya.

Mengenalkan produk e-money ke masyarakat juga memerlukan standardisasi dari Bank Indonesia. Ini bertujuan agar masyarakat lebih memahami beragam manfaat dan risiko sebelum beralih ke e-money.

Dihubungi secara terpisah, General Manager Card Center PT Bank Negara Indonesia Tbk, Dodit W Probojakti, mengatakan, transaksi Prepaid Card BNI terbilang masih kecil. Pada Juli, transaksi BNI Prepaid baru mencapai sekitar Rp67,5 miliar hingga Rp70 miliar per bulan. Padahal, BNI telah memiliki sembilan varian kartu BNI Prepaid, termasuk BNI Chelsea dan BNI Rail Card.

"Saat ini, jumlah dan nilai transaksi belum begitu besar. Untuk meningkatkan transaksi, BNI sedang menyiapkan sistem dan infrastruktur prepaid yang akan digunakan pada kuartal pertama 2013," ujarnya melalui pesan pendek kepada VIVAnews. (art)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.