Dari : Pak Seri
Jamaah Haji Indonesia
Pemberangkatan Haji
Tanggal 23 November 2007 merupakan hari bersejarah bagi orangtuaku, karena hari itu ayah-ibuku sedang melakukan perjalanan ibadah ke Saudi Arabia, bisa dibayangkan impiannya selama bertahun-tahun akhirnya terwujud juga. Kata ibuku perjalanan untuk melakukan rukun islam kelima itu dirasa berat karena sebelum berangkat kesaudi Arabia ibuku mengalami demam,tepatnya saat karantina di Donohudan pada tanggal 22 November. Kepala pusing, muntah-muntah dan lemah badan adalah sakit yang dirasakannya. Tetapi dengan niat ikhlas dan pertolongan Alloh SWT akhirnya perjalanan itu bisa dilaluinya. Jam terbang dari Indonesia kurang dipahami kapan tepatnya tetapi tiba di bandara King Abdul Azis Jeddah kira-kira jam 12.00 pm KSA berarti mungkin berangkat dari Indonesia kira-kira jam 3 atau 4 pm WIB. Perjalanan tidak berakhir di Jeddah saja, semua jamaah haji masih melanjutkan perjalanan darat kemadinah dengan bus, padahal waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan Jeddah – Madinah membutuhkan waktu kira-kira 5 jaman itupun jika perjalanan lancar tetapi bila musim haji bisa sampai 6 atau 7 jaman. Untuk itu bisa ditebak apa yang terjadi dengan kondisi bunda yang saat itu sakit, sakitnya semakin parah dan ia merasakan kecapekan yang luar biasa, tetapi berkat izin Alloh SWT bundakupun bisa melanjutkan perjalanan sampai dihotelnya diMadinah.
Rasa Syukur
Sujud syukur itulah pertama kali yang dilakukan semua jamaah haji sesaat tiba di Madinah, saat itu suasana seputar hotel haru dan takjub. Tetesan air mata merupakan ungkapan perasaan yang dirasakan para jamaah haji, karena apa ? karena jamaah haji bisa berkunjung pada masjid yang diberkahi Alloh SWT yaitu Masjid Nabawi, selain itu mereka merasakan beratnya ujian dan cobaan untuk Rosululloh SAW sehingga diusir dari kampung halamannya. Maktab 49 adalah nomor hotel tempat orangtuaku dan rombongannya bertempat tinggal. Secara keseluruhan pelayanan dan fasilitas di hotel tersebut terkesan bagus, hanya saja ada beberapa larangan yang harus dipatuhi jamaah haji itupun untuk keselamatan mereka juga. Bundaku masih tidur pulas dihotelnya,selain karena capek ,memulihkan kondisi agar seperti sediakala adalah tujuan utamanya, dimejanya terdapat berbagai obat racikan Indonesia yang semuanya terkesan obat pasaran (gak sah disebutkan mereknya). Sehingga pada hari itu ibuku tidak bisa melakukan shalat wajib di masjid nabawi hanya dihotel saja, ternyata ibuku tidak sendirian mengalaminya ada beberapa temannya yang mengalami hal serupa dengan kondisinya. Alhamdulillah waktu untuk memulihkan kondisi tersebut hanya satu hari selebihnya ibuku bisa melakukan aktivitasnya di masjid Nabawi. Para jamaah haji Indonesia banyak melakukan arba’in maksudnya selama 8 hari dimadinah harus bisa sholat wajib (5waktu) dimasjid Nabawi, jadi kalau dihitung 8 x 5 : 40 karena arba’in adalah bahasa arab yang berarti empat puluh. Walaupun tidak ada sunahnya tentang arba’in tetapi itu bisa dijadikan sebagai semangat agar bisa sholat 5 waktu berjamaah di masjid. Tetapi ada dari para jamah haji Indonesia yang sangat semangat dalam melakukan arba’in sehingga memaksakan dirinya dan jeleknya mereka gak mau shalat 5 waktu selain di masjid Nabawi dan ada juga para jamaah haji nanti setelah diMekah Al-Mukaromah gak mengagangap penting lagi untuk sholat berjamaah dimasjid.
Dengan keyakinan bahwa 1.000 kebaikan adalah balasan untuk setiap shalatnya para jaamaah haji bersemangat melakukan shalat dan berbagai amal kebaikan. Begitu juga rombongan bundaku menyusun jadwal untuk shalat berjamaah di masjid Nabawi. Melihat jadwalnya subkhanalloh mereka begitu berantusias dan banyak waktu yang dihabiskan untuk bermunajad kepada-Nya. Subkhanalloh ….jam 3 malam mereka sudah bangun dengan alasan perjalanan dan persiapan ke masjid untuk shalat tahajud membutuhkan waktu ½ jam setelah shalat tahajud sambil menunggu waktu shalat subuh mereka gunakan untuk dzikir dan membaca al-quran. Setelah shalat subuh mereka masih berdiam diri untuk menunggu waktu dhuha,setelah itu kembali kehotel untuk MCK (mandi,cuci,kakus) dan sarapan. Jam 11.00 am para jamah sudah bersiap diri untuk shalat dhuhur, setelah shalat dhuhur makan siang dan istirahat, jam 3.00pm mereka berangkat ke masjid untuk shalat ‘asar kemudian tanpa pulang kerumah mereka melanjutkan sampai sahalat maghrib dan shalat isak dengan alasan untuk menghemat waktu dan tenaga maklumlah jarak hotel jamaah haji Indonesia dan masjid Nabawi lumayan jauh. Subkhanalloh mereka sangat berantusias untuk mendapatkan berbagai keutamaan dan kebaikan di Madinah Al-Munawaroh. Semoga Alloh membalasnya dengan kebaikan dan menerima ibadah mereka semua dan semoga surga adalah balasan bagi mereka. Amin ya robbal ‘alamin.
Sujud syukur itulah pertama kali yang dilakukan semua jamaah haji sesaat tiba di Madinah, saat itu suasana seputar hotel haru dan takjub. Tetesan air mata merupakan ungkapan perasaan yang dirasakan para jamaah haji, karena apa ? karena jamaah haji bisa berkunjung pada masjid yang diberkahi Alloh SWT yaitu Masjid Nabawi, selain itu mereka merasakan beratnya ujian dan cobaan untuk Rosululloh SAW sehingga diusir dari kampung halamannya. Maktab 49 adalah nomor hotel tempat orangtuaku dan rombongannya bertempat tinggal. Secara keseluruhan pelayanan dan fasilitas di hotel tersebut terkesan bagus, hanya saja ada beberapa larangan yang harus dipatuhi jamaah haji itupun untuk keselamatan mereka juga. Bundaku masih tidur pulas dihotelnya,selain karena capek ,memulihkan kondisi agar seperti sediakala adalah tujuan utamanya, dimejanya terdapat berbagai obat racikan Indonesia yang semuanya terkesan obat pasaran (gak sah disebutkan mereknya). Sehingga pada hari itu ibuku tidak bisa melakukan shalat wajib di masjid nabawi hanya dihotel saja, ternyata ibuku tidak sendirian mengalaminya ada beberapa temannya yang mengalami hal serupa dengan kondisinya. Alhamdulillah waktu untuk memulihkan kondisi tersebut hanya satu hari selebihnya ibuku bisa melakukan aktivitasnya di masjid Nabawi. Para jamaah haji Indonesia banyak melakukan arba’in maksudnya selama 8 hari dimadinah harus bisa sholat wajib (5waktu) dimasjid Nabawi, jadi kalau dihitung 8 x 5 : 40 karena arba’in adalah bahasa arab yang berarti empat puluh. Walaupun tidak ada sunahnya tentang arba’in tetapi itu bisa dijadikan sebagai semangat agar bisa sholat 5 waktu berjamaah di masjid. Tetapi ada dari para jamah haji Indonesia yang sangat semangat dalam melakukan arba’in sehingga memaksakan dirinya dan jeleknya mereka gak mau shalat 5 waktu selain di masjid Nabawi dan ada juga para jamaah haji nanti setelah diMekah Al-Mukaromah gak mengagangap penting lagi untuk sholat berjamaah dimasjid.
Dengan keyakinan bahwa 1.000 kebaikan adalah balasan untuk setiap shalatnya para jaamaah haji bersemangat melakukan shalat dan berbagai amal kebaikan. Begitu juga rombongan bundaku menyusun jadwal untuk shalat berjamaah di masjid Nabawi. Melihat jadwalnya subkhanalloh mereka begitu berantusias dan banyak waktu yang dihabiskan untuk bermunajad kepada-Nya. Subkhanalloh ….jam 3 malam mereka sudah bangun dengan alasan perjalanan dan persiapan ke masjid untuk shalat tahajud membutuhkan waktu ½ jam setelah shalat tahajud sambil menunggu waktu shalat subuh mereka gunakan untuk dzikir dan membaca al-quran. Setelah shalat subuh mereka masih berdiam diri untuk menunggu waktu dhuha,setelah itu kembali kehotel untuk MCK (mandi,cuci,kakus) dan sarapan. Jam 11.00 am para jamah sudah bersiap diri untuk shalat dhuhur, setelah shalat dhuhur makan siang dan istirahat, jam 3.00pm mereka berangkat ke masjid untuk shalat ‘asar kemudian tanpa pulang kerumah mereka melanjutkan sampai sahalat maghrib dan shalat isak dengan alasan untuk menghemat waktu dan tenaga maklumlah jarak hotel jamaah haji Indonesia dan masjid Nabawi lumayan jauh. Subkhanalloh mereka sangat berantusias untuk mendapatkan berbagai keutamaan dan kebaikan di Madinah Al-Munawaroh. Semoga Alloh membalasnya dengan kebaikan dan menerima ibadah mereka semua dan semoga surga adalah balasan bagi mereka. Amin ya robbal ‘alamin.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.