Bulan Juni – Juli ini kami banyak menerima undangan, baik undangan Pernikahan maupun undangan untuk mengikuti Simposium Kedokteran dan RTD ( Round Table Discussion ) dari perusahaan farmasi yang mempromosikan obat-obat baru.
Undangan itu berakhir dengan makan siang atau makan malam.
Hidangan bagi para undangan tentu menu pilihan. Banyak terhidang makan dengan Protein tinggi seperti: Ayam ( ayam goreng,ayam kremes ayam rebus dll ), Bebek ( bebek panggang yang banyak lemak ), Ikan ( salmon, gurame, dll ) , Tahu Jepang ( sapo tahu ) , Belut goreng, Kepiting ( Kepiting saos tirem ) dll.
Meskipun lauknya banyak tetapi Menu utama bagi kebanyakan orang yaitu Nasi putih ( Steam rice ) sering kali tidak disajikan atau disajikan dalam jumlah yang imut-imut. Para undangan mau tidak mau menyantap hidangan yang tersaji. Perut kita kalau belum terisi nasi rasanya seperti belum makan. Jadi selalu berharap akan muncul Steam rice. He…he…
Banyak teman saya yang berkomentar “Pak Bas, tidak apalah kalau tidak ada Nasi. Nasi kan banyak di rumah, tetapi lauk yang nyam-nyam tidak ada. Mari kita sikat aja ap ayang terhidang.”
Ya udah sikat saja. Akibatnya Berat Badan kami dengan mudah melenggang naik 1 Kg dalam 1 bulan terakhir. Wah diet kami berantakan nih. Perlu kerja keras lagi untuk atur diet dalam bulan-bulan mendatang. Kurangi Nasi, perbanyak Sayuran dan Buah-buahan. Hindari makanan yang berlemak dan cukup Olah raga setiap hari. Biasanya BB akan stabil bahkan menurun banyak.
---
Berbahagialah orang yang masih mau makan.
Orang yang sudah tidak mau makan selama 2-3 hari, dapat dibayangkan bagaimana Prognosa ( ramalan penyakit ) pasien ini. Biasanya tidak lama lagi akan pergi untuk selamanya.
Sering kali saya mendapat panggilan dari keluarga pasien untuk datang ke rumah mereka. Ada salah satu anggota keluarganya yang sakit khronis akibat penyakit Kanker, Gagal Ginjal dll sehingga tubuhnya kurus kering dan sudah beberapa hari tidak mau makan.
Banyak pasien demikin konon baru saja dipulangkan dari Rumah Sakit dan minta bantuan dari saya agar mereka mau makan untuk dapat bertahan hidup. Bagaimana dapat makan dan minum, kalau kesadaran mereka sudah drop banget. Salah satu cara yaitu dengan memasang cairan infus dan biasanya ideal dilakukan di Rumah Sakit dengan didampingi tenaga medis 24 jam. Sedangkan pihak RS sudah memulangkan pasien-psien demikian. Sudah angkat tangan.
Benarlah beberapa hari kemudian pasien-pasien demikian akhirnya pergi untuk selamanya.
Itulah sebabnya saya mengatakan “Berbagialah orang yang masih mau makan”. Kehidupan masih akan berlanjut.
Bagaimana pendapat anda?