Tadi pagi saya kedatangan pasien seorang wanita, Nn. EL 19 tahun.
Ia diantar ayahnya Pak. M. 45 tahun.
“Pak Dokter, tolonglah anak saya sakit kepala sejak 1 tahun yang lalu” kata Pak M.
“Baik nanti saya periksa dulu. Siapa nama anak Bapak?”
“Namanya EL, dok”
“Tanggal lahirnya Pak? tanya saya.
“Saya tidak ingat, dok tapi umurnya 19 tahun” jawab Pak M.
Untuk melengkapi Medical Record pasien ini, saya butuh data tanggal lahirnya ( tanggal, bulan dan tahun ).
Lalu saya bertanya kepada sang pasien.
“EL kapan tanggal lahirnya?” tanya saya
EL menjawab “Saya tidak tahu.”
Mosok tanggal lahir sendiri tidak tahu. Kalau EL menjawab sekenanya saja, saya toh tidak dapat membuktikannya karena ia tidak membawa KTP.
Saya bertanya lagi “Bisa saya lihat KTPnya?”
EL menjawab “Saya tidak bawa KTP” ( kalau KTP saja tidak bawa, apalagi Paspornya ).
Saya bertanya lagi “Anda saat ini masih sekolah? atau sudah bekerja?”
EL menjawab “Saya sejak 1 tahun yang lalu bekerja di
Glek saya terhenyak…….
Kalau ia pernah bekerja, apalagi bekerja di luar negeri, tentunya pengetahuannya cukup baik dan pasti mengetahui kapan lahir. Mengapa ia tidak tahu tanggal lahir sendiri? Berarti EL tidak pernah merayakan Hari Ulang Tahunnya selama ini.
Tampaknya sepele, tetapi bagi saya pribadi rasanya aneh.
Saya sering menghadapi pasien berusia lanjut yang lupa tanggal lahirnya. Ini wajar, tapi kalau usia masih 19 tahun tidak tahu / tidak ingat tanggal lahirnya sendiri, ini tidak wajar, apalagi ia pernah bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga di Saudi Arabia ( minimal ia dapat bicara Arab yang dipakai sehari-hari dengan majikannya ).
Kalau sekarang saya bertanya kepada anda “Kapan tanggal lahir anda?”
Apakah anda dapat menjawab pertanyaan saya? he...he....
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.