Kalau ada pasien yang datang ke tempat pratik, tentu mereka akan datang untuk berobat atau memeriksakan diri / keluarganya.
Saya sering menghadapi calon pasien yang tidak serius. Saya berikan contoh 2 kasus calon pasien yang demikian.
---
Pertama:
3 hari yang lalu pagi hari sekitr pukul 06.00, saya mendapat panggilan telepon. Suara seorang wanita bertanya apakah benar ini tempat dokter ( isteri saya ).
Saya jawab “ Benar, anda siapa?
Ia menjawab “Saya Ibu Eni ( bukan nama sebenarnya )
Ia bertanya lagi “ Kalau pagi praktiknya pukul berapa dan kalau sore pukul berapa?”
Saya jawab kembali “Praktik pagi pukul 08.00 – 10.00 dan sore puku 16.00 – 20.00. Kalau Ibu mau berobat pagi hari saja sebab kalau sore sering turun hujan”. Maklum saat ini sedang musim hujan.
Ia menjawab “Baik nanti saya akan datang.”
Kami menunggu kedatangannya. Ditunggu pagi atau sore pun ia tidak datang. Tidak ada pasien yang berobat yang bernama Ibu Eni. Kalau tidak mau datang, lalu untuk apa ia menelepon tempat kami?
Kedua:
Kemarin pagi, saat saya praktik pagi, datang seorang wanita usia sekitar 30 tahun.
Ia bertanya apakah pagi in saya masih pratik?
Saya menjawab “Masih pratik sampai pukul 10.00.”
Ia berkata lagi “Baik Pak, saya akan pulang untuk menjemput anak saya.” Rupanya ia mencari tau apakah dokter buka pratik tidak pada pagi itu. Bila benar, maka ia akan datang membawa anaknya yang sakit untuk berobat.
Saya menunggu kedatangan Ibu tsb sampai saat tutup praktik. Yang ditunggu tidak datang kembali. Lalu pertanyaan yang muncul di pikiran saya, untuk apa susah payah bertanya ( dan buang-buang ongkos becak sebagai alat transportasi ) apakah dokter praktik pagi itu atau tidak?
---
Seringkali saya membatin, kok ada ya orang yang bersikap seperti itu. Kalau tidak serius untuk berobat ya tidak usah repot-repot menelepon atau datang ke tempat praktik.
Kejadian seperti itu bukan kali itu saja saya alami, tetapi ada banyak kejadian yang serupa.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.