Kemarin pagi saya bekerja sama dengan sebuah perusahaan obat yang memasarkan vaksin, melakukan imunisasi Hepatitis B. Pagi itu merupakan vaksinasi yang kedua dari rencana 3 kali berturut-turut selang 1 bulan di sebuah Sekolah Dasar di kota kami.
Targetnya 53 muris SD kelas I-VI yang orang tuanya bersedia membiayai vaksinasi ini bagi putra/i mereka. Maklum vaksinasi ini tidak gratis.
Meskipun ini merupakan vaksinasi yang kedua, masih ada murid yang menangis, ketakutan, bahkan bersembunyi di bawah bangku yang ada dalam ruangan. Beberapa Guru dan Kepala Sekolah turut hadir dalam pelaksanakan vaksinasi ini.
Perlakukan terhadap murid tadi tampaknya kurang manusiawi, tetapi the show must go on. Apa boleh buat, hanya itulah cara yang paling praktis demi kesehatan sang murid.
Secara tehnis pemberian vaksinasi terhadap murid yang tenang dan duduk manis hanya membutuhkan waktu 10 detik saja.Terhadap murid yang ketakutan, menangis, lari-lari, memerlukan waktu yang lebih lama. Bila berhasil dalam wakatu 10 menit saja, sudah bagus. Kami memberikan kesempatan vaksinasi pada giliran yang terakhir saja.
Pada akhir tugas ini, kami merasa cape deh . Bukan cape bekerja , tetapi cape menghadapi sikap dan perilaku murid yang menolak dan berontak divaksinasi. Padahal semuanya untuk kesehatannya sendiri.
Untuk berbuat baikpun, ternyata tidak mudah. Ada batu sandungan di depan kita.
Sudah biasa menghadapi kejadian serupa ini, semoga saya tidak lagi merasa cape deh . Amin.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.