ISK atau Infeksi saluran Kencing. Di dalam buku teks sering disebut sebagai UTI ( Urinary Tract Infection ) yang merupakan infeksi pada saluran kencing.
ISK sering menimbulkan gejala demam yang tidak terdeteksi bila tidak dilakukan pemeriksaan penunjang dengan melakukan pemeriksaan secara laboratis. Urine pagi hari diperiksa dan hasil pemeriksaan pada sedimen atau endappan Urine menunjukkan adanya sel-sel darah putih ( lekosit ) dan bakteri.
---
Sehari yang lalu pada suatu sore datang berobat Pak IK, 35 tahun.
Keluhan Pak IK berupa demam, tidak enak badan sejak 5 hari yang lalu.
Pak IK sudah berobat kepada seorang Teman Sejawat. Pak IK tidak disarankan untuk diperiksa Darah dan Urine. Setelah obat yang diberikan habis diminum, keluhan Pak Ik tidak reda.
Setelah melakukan pemeriksaan: anamnesa ( tanya jawab penyakit ), pada pemeriksaan fisik tidak nampak adanya kelainan, saya menganjurkan agar Pak IK melakukan pemeriksaan Laboratorium berupa: pemeriksaan Darah dan Urine.
Hasil pemeriksaan Darah: tidak menguatkan adanya Infeksi Tipes perut ( Typhus abdominalis ) atau DBD ( Deman Berdarah Dengue ). Jumlah lokosit sedikit meninggi.
Hasil Urine menunjukan adanya banyak Lekosit dan Bakteri.
Bakteri penyebab ISK biasanya bakteri Gram Negatip yang tidak tepat kalau diterapi dengan Penicilin atau turunannya ( Amoksisilin, Ampisilin ). ISK mesti diterapi dengan antibiotika yang cocok untuk bakteri Gram Negatip, selama 7 – 10 hari dan banyak minum air minimal sebanyak 2 liter per hari.
Saya membuatkan resep obat untuk Pak IK, kapsul antibiotika dan pain killer tablet.
Setelah obat habis Pak IK tidak datang lagi karena penyakitnya sudah sembuh.
ISK sering terjadi bila: kurang minum, sering menahan b.a.k., misalnya dalam perjalanan naik mobil / bus umum sehingga sukar b.a.k. yang lebih sering terjadi adalah bila telah melakukan ML dengan yang bukan pasangannya. Paling sering terdapat adalah Kencing nanah, Gonorroea yang memberikan keluhan yang khas ( rasa nyeri saat b.a.k., tetesan selamat pagi berupa bercak kuning / nanah pada CD dan adanya Pingpong phenomen bagi yang sudah berkeluarga ). Penyakit ini pernah di posting pada Blog ini. Pemeriksaan langsung cairan kuning ini akan jelas menunjukkan adanya bakteri penyebabnya: Nisseria gonorhoea.
ISK dengan gejala demam kadang kala tidak terdeteksi, kecuali bila melakukan pemeriksaa Urine. Oleh karena itu sangat dianjurkan dilakukan pemeriksaan Darah dan Urine pada pasien yang mengeluh adanya Demam.
Pada G.O. penyakit ini sering kambuh kembali bila pasien melakukan ML dengan pasangan yang juga menderita penyakit yang sama.Pasien merasa penyakitnya tidak sembuh-sembuh , padahal ia sudah sebuh tetapi terserang kembali o.k. melakukan ML lagi dengan orang yang menderita penyakit yang sama. Bagi yang sudah berkeluarga sangat dianjurkan agar pasangannya ( suami / isterinya ) juga diterapi yang sama agar tidak terjadi Pingpong phenomen ).
Menyembuhkan ISK sebenarnya tidak sukar kalau Diagnosa penyakit ( penentuan penyakit ) telah dilakukan dengan tepat. Yang sering terjadi adalah tidak melakukan pemeriksaan Urine ( dengan alasan: sibuk, tidak ada dana dll ) sehingga Diagnosa terlewati.