Selain sakit Kepala, sakit Perut juga banyak yang diderita pasien.
Penyebab sakit Kepala ada banyak hal termasuk keadaan ekonomi saat ini sehingga banyak yang idak mempunyai pekerjaan, diberhentikan dari pekerjaan dll. Saat tanggung bulan juga merupakan salah satu sebab sakit Kepala.
Demikian juga sakit Perut, banyak penyebabnya.
Makanan dan Minuman yang masuk ke dalam saluran Pencernaan kita dapat membuat sakit Perut. Terlambat makan ( karena memang tidak ada yang akan dimakan ), makanan yang tidak cocok ( terlalu pedas, terlalu asam, terlalu panas dll ), dapat membuat akit Perut. Juga setelah kita minum obat-obatan untuk menobati suatu penyakit yang kita derita dapat membuat gangguan saluran pencernaan ( mual, muntah, sakit perut dll ). Jadi kita perlu berhati-hati kalau akan minum sesuatu obat, apalagi obat yang belum pernah kita minum.
3 hari yang lalu datang berobat pasien K, 9 tahun. Ia diantar oleh ayahnya.
Wajah pasien tampak kesakitan sambil memegang perutnya. Saat akan diperiksa ia menolak ( mengira dokter akan memegang perut yang memang sudah terasa sakit ). Setelah dibujuk rayu, akhirnya pasien mengijinkan saya memeriksa dengan perabaan ( palpasi ), pemeriksaan auskultasi ( mendengarkan bunyi usus dengan stethoscope ) dan pemeriksaan ketok ( perkusi ). Pada perkusi, terdengar bunyi udara dalam saluran pencernaan. Ada banyak udara di dalamnya ( meteorismus ). Pasien K menderita Dispepsia, dulu dikenal dengan sakit Maag ( lambung ).
Pada Tanya jawab ( anamnesa ) dengan ayahnya, pasien K ini sebelumnya tidak makan makanan yang aneh-aneh, biasa saja. K mengeluh sakit perut sejak 2 mingu yang lalu.
Saya melihat kulit kedua kaki pasien K ada banyak bercak coklat kehitaman ( hiperpigmentasi ). Nampaknya pernah ada gangguan pada kulitnya dan saat ini dalam proses penyembuhan.
Ayah pasien berkata bahwa 2 minggu yang lalu K sakit lukit dan sudah berobat kepada Dokter Kulit, dberi Krim kulit dan beberapa tablet dan sirup. Setelah sembuh gangguan Kulitnya, K menderita gangguan perut. Seolah sembuh dari satu penyakit, menderita penyakit yang lain.
Saya tidak bisa menyimpulkan apakah gangguan perutnya karena minum obat untuk sakit kulitnya, sebab saya tidak melihat salinan resep atau bungkus tablet / botol obat yang diminum pasien. Mungkin benar, mungkin tidak. Mesti diteliti lebih lanjut.
Secara farmakologis, sesuatu obat dapat menyebabkan Alergi kepada pasien atau menyebabkan efek samping, yaitu efek obat yang tidak diharapkan selain efek terapinya.
Bahkan ada obat yang dipakai bukan efek terapi utamanya tetapi efek sampingnya yang dipakai, misalnya:
Tablet CTM ( yang banyak tersedia di Puskesmas ). Efek utamanya sebagai anti gatal, anti alergi. Tablet ini mempunyai efek samping ngantuk, sehingga bis dipakai bila pasein ada gangguan susah tidur. Harga tablet CTM murah meriah. Meskipun demikian, setelah minum CTM tidak dianjurkan mengendarai kendaraan bermotor ( bisa berabe ).
Tablet/sirop Cyproheptadine mempunyai efek utama sebagai anti alergi, tetapi efek smaingnya menambaha selera makan terutama pada anak-anak. Tidak heran diresepkan untuk menambah nafsu makan anak-anak.
Kepada pasien K, saya memberikan 2 macam obat, 1 sirup anti Maag dan 1 tablet kecil untuk mengurangi sekresi asam lambungnya. Sampai hari ke 3 pasien tidak kembali lagi. Semoga ia sembuh dengan obat yang saya berikan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.