I. BERCAKAP-CAKAP SECARA SOPAN DENGAN MITRA BICARA DALAM KONTEKS BEKERJA
A. Pilihan Kata atau Ungkapan untuk Memulai Percakapan
Proses penyampaian bahasa Indonesia dalam berkomunikasi secara lisan dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung maksudnya berhadapan atau bertatap muka dengan mitra bicara dan tidak langsung ialah dengan menggunakan sarana seperti telepon atau media komunikasi yang lainnya. Ragam yang digunakan dapat ragam formal, semi formal, atau nonformal.
B. Salam dan Ungkapan dalam Mengakhiri Percakapan
Saat akan mengakhiri percakapan, biasanya pembicara melakukan hal-hal seperti di bawah ini.
(1) Menegaskan kembali yang hal penting dari apa yang telah dibicarakan agar tetap diingat atau tak lupa untuk dilakukan.
(2) Mengucapkan terima kasih.
(3) Permintaan maaf.
(4) Ungkapan perpisahan serta harapan.
(5) Menutup percakapan dengan salam penutup.
C. Penerapan Pola gilir dalam Percakapan secara Aktif
Agar percakapan dapat berlangsung dengan merata dalam arti setiap orang yang terlibat percakapan bisa berbicara, dapat diterapkan sistem pola gilir dengan cara melemparkan pertanyaan supaya mitra bicara yang lain mendapatkan kesempatan. Pengalihan topik tetap harus secara santun dan halus agar tak mengganggu kenyamanan proses percakapan yang tengah berlangsung.
D. Mengalihkan Topik Pembicaraan Secara Halus
Dalam suatu percakapan baik formal, semiformal maupun nonformal, pengalihan pembicaraan ke topik lain biasa terjadi. Hal ini bisa diakibatkan karena adanya keterkaitan antara satu masalah terhadap masalah lainnya atau satu topik terhadap topik lainnya.
E. Menggungkapkan Perbedaan Pendapat secara Halus
Menyampaikan pendapat yang berbeda atau menyanggah pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapat kita dapat dilakukan secara halus dengan mempertimbangkan hal-hal berikut.
(1) Nyatakan permohonan “maaf” dahulu.
(2) Berikan kesan mendukung gagasan yang akan disanggah sebelum menyertakan kekurangannya.
(3) Ungkapkan kekurangan dengan perkataan yang halus seperti, “kurang” atau “belum,” bukan kata-kata “tidak”.
(4) Ungkapkan kekurangan pendapat mitra bicara dengan alasan yang logis.
II. BERDISKUSI YANG BERMAKNA
DALAM KONTEKS BEKERJA
A. Diskusi dan Manfaatnya
Diskusi dapat diartikan dengan kegiatan bertukar pikiran secara lisan. Diskusi biasanya dilakukan karena ada masalah atau persoalan yang perlu dibahas dan dipecahkan. Diskusi secara umum bertujuan untuk mencari solusi atau penyelesaian suatu masalah secara teratur dan terarah.
Untuk mengadakan sebuah diskusi harus dipersiapkan terlebih dahulu unsur-unsur berikut.
(1) Unsur manusia, yaitu moderator atau pemimpin diskusi, penyaji/narasumber/ pemrasaran/pembicara, notulis/sekretaris, dan peserta diskusi Jika diskusi tidak dihadiri pembicara, orang yang bertugas membahas masalah adalah moderator selaku pemimpin diskusi.
(2) Unsur materi, seperti topik diskusi atau permasalahan, dan tujuan atau sasaran.
(3) Unsur fasilitas, seperti ruangan/tempat, perlengkapan, misalnya meja, kursi, papan tulis, dan kertas..
Manfaat diskusi
(1) membiasakan sikap saling menghargai
(2) menanamkan sikap demokrasi
(3) mengembangkan daya berpikir
(4) mengembangkan pengetahuan dan pengalaman
(5) mewujudkan proses kreatif dan analitis
(6) mengembangkan kebebasan pribadi
(7) melatih kemampuan berbicara
B. Tugas dan Peranan Unsur Diskusi
Setiap unsur-unsur di dalam diskusi memiliki tugas dan peranannya masing-masing. Agar diskusi bisa berjalan dengan lancar maka setiap unsur diskusi harus menjalankan tugas dan peranannya tersebut dengan baik. Tugas unsur-unsur diskusi adalah sebagai berikut.
1. Tugas Moderator/Pemimpin Diskusi
A. Pilihan Kata atau Ungkapan untuk Memulai Percakapan
Proses penyampaian bahasa Indonesia dalam berkomunikasi secara lisan dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung maksudnya berhadapan atau bertatap muka dengan mitra bicara dan tidak langsung ialah dengan menggunakan sarana seperti telepon atau media komunikasi yang lainnya. Ragam yang digunakan dapat ragam formal, semi formal, atau nonformal.
B. Salam dan Ungkapan dalam Mengakhiri Percakapan
Saat akan mengakhiri percakapan, biasanya pembicara melakukan hal-hal seperti di bawah ini.
(1) Menegaskan kembali yang hal penting dari apa yang telah dibicarakan agar tetap diingat atau tak lupa untuk dilakukan.
(2) Mengucapkan terima kasih.
(3) Permintaan maaf.
(4) Ungkapan perpisahan serta harapan.
(5) Menutup percakapan dengan salam penutup.
C. Penerapan Pola gilir dalam Percakapan secara Aktif
Agar percakapan dapat berlangsung dengan merata dalam arti setiap orang yang terlibat percakapan bisa berbicara, dapat diterapkan sistem pola gilir dengan cara melemparkan pertanyaan supaya mitra bicara yang lain mendapatkan kesempatan. Pengalihan topik tetap harus secara santun dan halus agar tak mengganggu kenyamanan proses percakapan yang tengah berlangsung.
D. Mengalihkan Topik Pembicaraan Secara Halus
Dalam suatu percakapan baik formal, semiformal maupun nonformal, pengalihan pembicaraan ke topik lain biasa terjadi. Hal ini bisa diakibatkan karena adanya keterkaitan antara satu masalah terhadap masalah lainnya atau satu topik terhadap topik lainnya.
E. Menggungkapkan Perbedaan Pendapat secara Halus
Menyampaikan pendapat yang berbeda atau menyanggah pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapat kita dapat dilakukan secara halus dengan mempertimbangkan hal-hal berikut.
(1) Nyatakan permohonan “maaf” dahulu.
(2) Berikan kesan mendukung gagasan yang akan disanggah sebelum menyertakan kekurangannya.
(3) Ungkapkan kekurangan dengan perkataan yang halus seperti, “kurang” atau “belum,” bukan kata-kata “tidak”.
(4) Ungkapkan kekurangan pendapat mitra bicara dengan alasan yang logis.
II. BERDISKUSI YANG BERMAKNA
DALAM KONTEKS BEKERJA
A. Diskusi dan Manfaatnya
Diskusi dapat diartikan dengan kegiatan bertukar pikiran secara lisan. Diskusi biasanya dilakukan karena ada masalah atau persoalan yang perlu dibahas dan dipecahkan. Diskusi secara umum bertujuan untuk mencari solusi atau penyelesaian suatu masalah secara teratur dan terarah.
Untuk mengadakan sebuah diskusi harus dipersiapkan terlebih dahulu unsur-unsur berikut.
(1) Unsur manusia, yaitu moderator atau pemimpin diskusi, penyaji/narasumber/ pemrasaran/pembicara, notulis/sekretaris, dan peserta diskusi Jika diskusi tidak dihadiri pembicara, orang yang bertugas membahas masalah adalah moderator selaku pemimpin diskusi.
(2) Unsur materi, seperti topik diskusi atau permasalahan, dan tujuan atau sasaran.
(3) Unsur fasilitas, seperti ruangan/tempat, perlengkapan, misalnya meja, kursi, papan tulis, dan kertas..
Manfaat diskusi
(1) membiasakan sikap saling menghargai
(2) menanamkan sikap demokrasi
(3) mengembangkan daya berpikir
(4) mengembangkan pengetahuan dan pengalaman
(5) mewujudkan proses kreatif dan analitis
(6) mengembangkan kebebasan pribadi
(7) melatih kemampuan berbicara
B. Tugas dan Peranan Unsur Diskusi
Setiap unsur-unsur di dalam diskusi memiliki tugas dan peranannya masing-masing. Agar diskusi bisa berjalan dengan lancar maka setiap unsur diskusi harus menjalankan tugas dan peranannya tersebut dengan baik. Tugas unsur-unsur diskusi adalah sebagai berikut.
1. Tugas Moderator/Pemimpin Diskusi
- Menyiapkan pokok masalah yang akan dibicarakan
- Membuka diskusi dan menjelaskan topik diskusi
- Memperkenalkan komponen diskusi terutama pembicara jika ada unsur pembicara/penyaji
- Membuat diskusi menjadi hidup atau dinamis
- Mengatur proses penyampaian gagasan atau tanya jawab
- Menyimpulkan diskusi dan membacakan simpulan diskusi
- Menutup diskusi
- Menyiapkan materi diskusi sesuai topik yang akan dibahas
- Menyajikan pembahasan materi atau menyampaikan gagasangagasan
- serta pandangan yang berkaitan dengan topik diskusi
- Menjawab pertanyaan secara objektif dan argumentatif
- Menjaga agar pertanyaan tetap pada konteks pembicaraan
- Mencatat topik permasalahan
- Waktu dan tempat diskusi berlangsung
- Mencatat jumlah peserta
- Mencatat segala proses yang langsung dalam diskusi
- Menuliskan kesimpulan atau hasil diskusi
- Membuat laporan hasil diskusi
- Mendokumentasikan catatan tentang diskusi yang telah dilakukan
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.