melayani penjualan korset untuk nyeri punggung, penyangga tulang belakang, sepatu orthopaedi, koreksi kaki pengkor pada balita, kaki palsu, tangan palsu, dll
Wednesday, November 28, 2007
Monday, November 26, 2007
KEAJAIBAN AL-QURAN
Ada faedah yang begitu besar terhadap kekuatan membaca Al-Qur'an, dan yang terlansir di dalam Al-Qur'an, dan pengajaran Rasulullah. Dan sampai beberapa waktu yang belum lama ini, belum diketahui bagaimana mengetahui dampak Al-Qur'an tersebut kepada manusia. Dan apakah dampak ini berupa dampak biologis ataukah dampak kejiwaan, ataukah malah keduanya, biologis dan kejiwaan. Maka, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini ada sebuah penelitian tentang Al-Qur'an dalam pengulangan-pengulangan "Akbar" di kota Panama wilayah Florida. Dan tujuan pertama penelitian ini adalah menemukan dampak yang terjadi pada organ tubuh manusia dan melakukan pengukuran jika memungkinkan. Penelitian ini menggunakan seperangkat peralatan elektronik dengan ditambah komputer untuk mengukur gejala-gejala perubahan fisiologis pada responden selama mereka mendengarkan bacaan Al-Qur'an. Penelitian dan pengukuran ini dilakukan terhadap sejumlah kelompok manusia yaitu Muslimin yang bisa berbahasa Arab, Muslimin yang tidak bisa berbahasa Arab, Non-Islam yang tidak bisa berbahasa Arab. Pada semua kelompok responden tersebut dibacakan sepotong ayat Al-Qur'an dalam bahasa Arab dan kemudian dibacakan terjemahnya dalam bahasa Inggris. Dan pada setiap kelompok ini diperoleh data adanya dampak yang bisa ditunjukkan tentang Al-Qur'an, yaitu 97% percobaan berhasil menemukan perubahan dampak tersebut. Dan dampak ini terlihat pada perubahan fisiologis yang ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan pada syaraf secara spontanitas. Dan penjelasan hasil penelitian ini telah dipresentasikan pada sebuah muktamar tahunan ke-17 di Univ. Kedokteran Islam di Amerika bagian utara yang diadakan di kota Sant Louis Wilayah Mizore, Agustus 1984. Dan benar-benar terlihat pada penelitian permulaan bahwa dampak Al-Qur'an yang kentara pada penurunan tekanan syaraf mungkin bisa dikorelasikan kepada para pekerja: Pekerja pertama adalah suara beberapa ayat Al-Qur'an dalam Bahasa Arab. Hal ini bila pendengarnya adalah orang yang bisa memahami Bahasa Arab atau tidak memahaminya, dan juga kepada siapapun (random). Adapun pekerja kedua adalah makna sepenggal Ayat Al-Qur'an yang sudah dibacakan sebelumnya, sampai walaupun penggalan singkat makna ayat tersebut tanpa sebelumnya mendengarkan bacaan Al-Qur'an dalam Bahasa Arabnya. Adapun Tahapan kedua adalah penelitian kami pada pengulangan kata "Akbar" untuk membandingkan apakah terdapat dampak Al-Qur'an terhadap perubahan-perubahan fisiologis akibat bacaan Al-Qur'an, dan bukan karena hal-hal lain selain Al-Qur'an semisal suara atau lirik bacaan Al-Qur'an atau karena pengetahun responden bahwasannya yang diperdengarkan kepadanya adalah bagian dari kitab suci atau pun yang lainnya. Semoga kita menjadi giat dalam membaca Al-Quran dan mendapatkan faedahnya. Amiin
Sunday, November 25, 2007
Saturday, November 24, 2007
Thursday, November 22, 2007
SANG PENCIPTA
Ditulis : Hamid Fahmy
Pada suatu hari saya naik bis dari Aston ke Universitas Birmingham Inggeris. Disamping saya seorang bule agak kusut. Ia melirik buku teologi yang sedang saya baca. Dan tiba-tiba: Hai mike! Ia menyapa dengan aksen khas Birmingham sambil senyum. Dia lalu bertanya begini: Bisakah Tuhan menciptakan sesuatu yang Ia tidak dapat mengangkatnya? Saya tahu konsekuensi jawabannya. Baik jawaban positif maupun negatif hasilnya sama Tuhan tidak berkuasa. Ini pasti pertanyaan seorang sekuler atau ateis, pikir saya. Ia bertanya dan tidak perlu jawaban. Untuk tidak memberi jawaban panjang saya tanya dia dulu “Could you tell me what do you mean by God?” Benar saja sebelum menjawab pertanyaan saya dia sudah turun dari bus sambil meringis. Pertanyaan apakah Tuhan bisa membuat lebih baik dari yang ada ini, pernah diajukan Peter Abelard. Dia sendiri juga bingung menjawab. Pertanyaan Bule itu mungkin kulakan dari situ. Tapi yang jelas bukan dari pikirannya sendiri. Apa makna Tuhan baginya kabur. Bertanya tanpa ilmu akhirnya menjadi seperti guyonan atau bahkan plesetan.

