Dari Kiri ke kanan:
Bpk. Tukimin ( Ketua Pengurus Panti )
Dr. Basuki
Bpk. Soebandono ( Mantan Ketua Pengurus Panti )
---
24 Agustus 2009 sore hari, saya menghadiri Rapat Bulanan Pengurus Panti Wreda Kasih milik Gereja kami bertempat di gedung Panti di kota kami.
Pada tangal tsb Opa Mulyadi ( bukan nama sebenarnya ), salah satu warga Panti berulang tahun yang ke 69. Seperti warga-warga Panti lainnya, kami selalu merayakan HUT masing-masing. Bila dalam 1 bulan ada 2 orang warga Panti yang berulang tahun, maka disatukan pada tanggal tertentu. Saat ini ulah warga Panti ada 10 orang.
Jadi pada hari ini ada 2 kegiatan: Rapat Pengurus dan HUT.
Rapat dimulai pukul 17.00 dan setelah 1/2 jam, acara dilanjutkan dengan acara HUT Opa M. sebab pukul 18.00 sudah memasuki acara makan malam bagi pada warga Panti.
Pada acara HUT tsb tampak wajah cerah Opa M. Ia bersyukur dalam usia 69 tahun masih dapat merayakannya. Sekilas tampak bahwa Opa M terharu, sedih, gembira campur aduk menjadi satu.
Bagaimana tidak? 1 tahun yang lalu Opa M hidup di luar Panti dengan keadaan yang serba kekurangan. Tinggal di satu kamar sewaan di daerah yang padat penduduk yang dibiayai oleh salah satu temannya. Opa M sudah tidak mempunyai sanak famili dekat lagi. Untuk menopang hidup sehari-hari, Opa M berjualan kue kering yang dibungkus plastik. Ia hanya menjualkan kue-kue itu milik sebuah keluarga yang baik hati. Dari rumah ke rumah Opa M berjalan kaki menjajakan kue-kue itu. Dari sedikit keuntungan yang diperolehkan, Opa M membeli makanan. Bayangkan kalau kue nya tidak ada yang laku maka ia harus berpuasa.
Meskipun hidup dalam keadaan yang kekurangan Opa M rajin beribadah di Gereja setiap hari Minggu pagi. Akhirnya keadaan Opa M diketahui oleh pihak Gereja dan ditawarkan untuk tinggal di Panti. Uluran tangan yang baik ini tidak disia-siakan oleh Opa M. Ia merasa senang ada uluran kebaikan dari Tuhan melalui pihak Gereja yang mau membantu hidupnya di masa tuanya. Warga Panti lainnya yang masih mempunyai keluarga yang tinggal di Panti tsb dipungut biaya setiap bulannya untuk biaya makan, minum, kesehatan dll.
Pada setiap hari Jum’at saya melakukan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh warga Panti. Kesehatan Opa M masih cukup baik. Penglihatan dan pendengaran masih cukup baik untuk berkomunikasi dengan sesama warga. Gigi Opa sudah tanggal semua sehingga tidak dapat mengunyah makanan dengan baik. Ada baiknya kalau diusulkan dibuatkan gigi Prothese ( buatan ) agar ia dapat mengunyah makanan lebih baik.
Saya yang hobi Fotografi selalu mengabadikan kegiatan di Panti terutama dalam acara HUT warga Panti, sering merenung. Usia mereka sudah lanjut-lanjut. Dalam usia 69 tahun Opa M, tampak badannya yang mulai rapuh, kurus, warna rambut sudah putih semua. Ada orang yang usianya sama tetapi fisik dan penampilannya lebih baik.
Dalam artikel yang lain dalam Blog ini saya sudah menceritakan bahwa keadaan kehidupan seseorang sangat berpengaruh terhadap keadaan Jasamani dan Rohani seseorang. Orang yang hidup dalam kesusahan akan nampak wajahnya yang cepat berkeriput, aura wajahnya tidak seterang wajah orang yang hidup dalam kecukupan.
Pada akhir acara HUT, Opa M memberikan kata sambutan sederhana yang intinya mengcapkan banyak terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Pengasih bahwa dalam usia yang ke 69 tahun, Opa masih diberi kehidupan dan berterima kasih kepada semua anggota Pengurus Panti yang disebutkan nama mereka satu per satu dengan dibantu oleh salah satu Pengurus Panti.
Kami menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” diikuti tiupan Lilin diatas sebuah kue Tart ulang tahun. Nasi Tumpeng Kuning itu akhirnya di potong dan dinikmati sebagai makan malam bersama bagi yang hadir sore itu. Ronde ke 2 dan ke 3 adalah mencicipi Kue Tart dan Buah Semangka Merah.
Setiap Ulang tahun, seseorang bertambah usianya 1 tahun atau berkurang usianya 1 tahun? Semuanya benar, tergantung dari sisi mana menilainya. Selamat Ulang Tahun , semoga panjang umur. Sampai umur berapa panjangnya. Tidak ada yang tahu.
Acara dilanjutkan dengan Rapat Pengurus Panti di ruangan depan gedung. Sambil mengikuti pembicaraan Rapat, pikiran saya melayang dan bertanya kepada diri sendiri. Usia warga Panti antara 61 – 85 tahun. Apakah saya masih dapat menikmati hidup sampai umur segitu? Saya tidak tahu. Saat ini 62 jalan.
Bila ingin hidup bahagia selamanya, maka tolonglah orang lain, begitu orang bijak berpesan.
2 tangan yang kita miliki, dimasa tua nanti
24 Agustus 2009 sore hari, saya menghadiri Rapat Bulanan Pengurus Panti Wreda Kasih milik Gereja kami bertempat di gedung Panti di kota kami.
Pada tangal tsb Opa Mulyadi ( bukan nama sebenarnya ), salah satu warga Panti berulang tahun yang ke 69. Seperti warga-warga Panti lainnya, kami selalu merayakan HUT masing-masing. Bila dalam 1 bulan ada 2 orang warga Panti yang berulang tahun, maka disatukan pada tanggal tertentu. Saat ini ulah warga Panti ada 10 orang.
Jadi pada hari ini ada 2 kegiatan: Rapat Pengurus dan HUT.
Rapat dimulai pukul 17.00 dan setelah 1/2 jam, acara dilanjutkan dengan acara HUT Opa M. sebab pukul 18.00 sudah memasuki acara makan malam bagi pada warga Panti.
Pada acara HUT tsb tampak wajah cerah Opa M. Ia bersyukur dalam usia 69 tahun masih dapat merayakannya. Sekilas tampak bahwa Opa M terharu, sedih, gembira campur aduk menjadi satu.
Bagaimana tidak? 1 tahun yang lalu Opa M hidup di luar Panti dengan keadaan yang serba kekurangan. Tinggal di satu kamar sewaan di daerah yang padat penduduk yang dibiayai oleh salah satu temannya. Opa M sudah tidak mempunyai sanak famili dekat lagi. Untuk menopang hidup sehari-hari, Opa M berjualan kue kering yang dibungkus plastik. Ia hanya menjualkan kue-kue itu milik sebuah keluarga yang baik hati. Dari rumah ke rumah Opa M berjalan kaki menjajakan kue-kue itu. Dari sedikit keuntungan yang diperolehkan, Opa M membeli makanan. Bayangkan kalau kue nya tidak ada yang laku maka ia harus berpuasa.
Meskipun hidup dalam keadaan yang kekurangan Opa M rajin beribadah di Gereja setiap hari Minggu pagi. Akhirnya keadaan Opa M diketahui oleh pihak Gereja dan ditawarkan untuk tinggal di Panti. Uluran tangan yang baik ini tidak disia-siakan oleh Opa M. Ia merasa senang ada uluran kebaikan dari Tuhan melalui pihak Gereja yang mau membantu hidupnya di masa tuanya. Warga Panti lainnya yang masih mempunyai keluarga yang tinggal di Panti tsb dipungut biaya setiap bulannya untuk biaya makan, minum, kesehatan dll.
Pada setiap hari Jum’at saya melakukan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh warga Panti. Kesehatan Opa M masih cukup baik. Penglihatan dan pendengaran masih cukup baik untuk berkomunikasi dengan sesama warga. Gigi Opa sudah tanggal semua sehingga tidak dapat mengunyah makanan dengan baik. Ada baiknya kalau diusulkan dibuatkan gigi Prothese ( buatan ) agar ia dapat mengunyah makanan lebih baik.
Saya yang hobi Fotografi selalu mengabadikan kegiatan di Panti terutama dalam acara HUT warga Panti, sering merenung. Usia mereka sudah lanjut-lanjut. Dalam usia 69 tahun Opa M, tampak badannya yang mulai rapuh, kurus, warna rambut sudah putih semua. Ada orang yang usianya sama tetapi fisik dan penampilannya lebih baik.
Dalam artikel yang lain dalam Blog ini saya sudah menceritakan bahwa keadaan kehidupan seseorang sangat berpengaruh terhadap keadaan Jasamani dan Rohani seseorang. Orang yang hidup dalam kesusahan akan nampak wajahnya yang cepat berkeriput, aura wajahnya tidak seterang wajah orang yang hidup dalam kecukupan.
Pada akhir acara HUT, Opa M memberikan kata sambutan sederhana yang intinya mengcapkan banyak terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Pengasih bahwa dalam usia yang ke 69 tahun, Opa masih diberi kehidupan dan berterima kasih kepada semua anggota Pengurus Panti yang disebutkan nama mereka satu per satu dengan dibantu oleh salah satu Pengurus Panti.
Kami menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” diikuti tiupan Lilin diatas sebuah kue Tart ulang tahun. Nasi Tumpeng Kuning itu akhirnya di potong dan dinikmati sebagai makan malam bersama bagi yang hadir sore itu. Ronde ke 2 dan ke 3 adalah mencicipi Kue Tart dan Buah Semangka Merah.
Setiap Ulang tahun, seseorang bertambah usianya 1 tahun atau berkurang usianya 1 tahun? Semuanya benar, tergantung dari sisi mana menilainya. Selamat Ulang Tahun , semoga panjang umur. Sampai umur berapa panjangnya. Tidak ada yang tahu.
Acara dilanjutkan dengan Rapat Pengurus Panti di ruangan depan gedung. Sambil mengikuti pembicaraan Rapat, pikiran saya melayang dan bertanya kepada diri sendiri. Usia warga Panti antara 61 – 85 tahun. Apakah saya masih dapat menikmati hidup sampai umur segitu? Saya tidak tahu. Saat ini 62 jalan.
Bila ingin hidup bahagia selamanya, maka tolonglah orang lain, begitu orang bijak berpesan.
2 tangan yang kita miliki, dimasa tua nanti
, 1 tangan untuk menolong diri sendiri dan 1 tangan lagi untuk menolong orang lain.
Ya Tuhan, kabulkanlah permohonan hamba ini. Amin.
---
---
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.