Kemarin sore datang seorang Bapak bermaksud ingin berobat. Pasien ini diantar isterinya.
Isterinya mengatakan bahwa suaminya tidak enak badan, sedikit demam dan ada batuk sejak 2 hari yang lalu dan belum minum obat apapun.
Saya mulai bertanya kepada pasien saya, “Pak, siapa namanya?”
Pasien saya diam, tidak menjawab.
Saya bertanya lagi “Pak. Apa keluhan Bapak?”
Ia masih tidak menjawab, tampak wajahnya tidak menunjukkan ekpresi apa-apa.
Saya mulai jengkel juga, apalagi saat itu mood saya kurang baik.
Aya berkata kepada isterinya,”Ibu dan Bapak kesini mau apa? Ditanya kok diam saja!”
Isterinya menjawab “Sejak sebulan yang lalu dia emang begitu, Dok. Sikapnya agak aneh.”
Saya penasaran, ada yang tidak beres nih dengan pasein saya ini.
Kalau diajak bicara diam saja, maka banyak kemungkinan penyebabnya. Salah satu penyebabnya adalah ia tuli. Apa benar ia tuli?
Segera saya memeriksa kedua telinga pasuien saya dengan sebuah Lampu senter.
Ternyata kedua lubang telinga pasien saya ini tertutup total dengan kotoran telinga ( Cerumen obturan ). Ya Tuhan…rupanya inilah penyebabnya sehingga bersikap aneh, seperti orang yang kebingungan, belagak sombong dll. Kotoran telinganya tidak pernah dibersihkan sehingga makin lama makin menyumbat lubang telinganya dan akibatnya ia menjadi tuli total ( kedua-duanya ).
Saya segera mengerti duduk persoalan pasien ini.Ia menderita tuli akibat cerumen obturan. Isterinya mengatakan bahwa nama suaminya adalah Pak S, 55 tahun. Ini penting untuk mencatat identitas pasen dan untuk keperluan menulis resep obat.
Setelah diperiksa lebih lanjut Pak S ini menderita Flu dan C.O. tadi. Saya membuat SuratRujukan ke Bagian THT di RS Umum di
---
Suntikan obat Bronchodilator ( pelebar saluran nafas ) saja yang dapaty dan sangat membantu untuk melonggarkan saluran nafas yang semula menyempit akibat penyakitnya.
---
Sering kali saya kalau menghadapi seseorang yang aneh sikapnya, saya ingin mengetahui apa penyebabnya. Mengapa mereka begitu sih…?
Banyak hal sebagai penyebabnya, antara lain: mood-nya sedang jelek akibat hubungan dengan keluarganya ( suami / isteri ) sedang tidak beres, depresi akibat kematian salah satu anggota keluarganya, tidak punya uang untuk membayar SSP anak-anaknya di sekolah, baru saja di PHK dari pekerjaannya, dll.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.