Saturday, November 22, 2008

Kalau saja kekayaan itu...



Senang juga merasakan kerja di proyek-proyek besar negara. Salah satunya karena kita bisa tahu tentang begitu banyaknya kekayaan alam bangsa Endonesia ini. Dan kebetulan, setelah lulus training, saya langsung dikirim ke Tangguh LNG project di Teluk Bintuni Papua.

Proyek gas alam cair (LNG) Tangguh, yang terletak di provinsi Papua Barat adalah mega proyek yang dikerjakan oleh konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan migas raksasa dari Inggris, BP Plc. Oleh pemerintah, proyek ini dijadwalkan akan mulai berproduksi pada akhir tahun ini juga. proyek senilai 5 miliar dollar Amerika ini, on the track sehingga bisa memenuhi komitmennya kepada para pembeli mulai awal tahun 2009 nanti.

Pembeli LNG dari proyek Tangguh yang akan mendapatkan LNG mulai tahun 2009 sesuai dengan kontrak adalah CNOOC, untuk pengiriman ke terminal Fujian, Cina, dan Sempra Energy LNG Corp., untuk pengiriman ke receiving terminal di Costa Azul, Mexico, untuk dipasarkan di USA dan Meksiko.

Komitmen untuk memasok LNG ke Fujian ditandatangani pada tahun 2002 dengan volume 2,6 MTPA. Sementara perjanjian jual beli dengan Sempra ditandatangani pada tahun 2004 dengan jumlah komitmen sebesar 3,7 MTPA.Di samping kedua pembeli tersebut, proyek Tangguh juga telah menyepakati pengiriman LNG ke POSCO, K-Power, dan SK Corp., dari Korea Selatan. Disamping itu, telah disepakati pula kontrak penjualan dengan Tohoku Electric, Jepang.

Proyek LNG Tangguh akan mengolah gas yang berasal dari 3 ladang gas di Papua yaitu, dari blok Berau, blok Muturi, dan blok Wiriagar. Cadangan gas terbukti dari ketiga ladang ini adalah 14,4 trilliun kaki kubik (TCF). Proyek ini diperkirakan mampu memproduksi LNG dari 8 train. Untuk tahap awal, proyek Tangguh direncanakan akan memproduksi LNG sebesar 7,6 MTPA (Metrik Ton Per Tahun) dari 2 train (unit pemurnian dan pencairan gas).

Nah, terbukti kan kalau negara kita kaya? satu lokasi proyek saja punya cadangan sebesar itu. Apalagi kalau digabungkan dengan proyek-proyek yang lain. Cuma sayangnya saudara-saudara, cadangan gas sebesar itu cuma dijual murah sama pemerintah kita (dulu sewaktu masih dipimpin seorang wanita). Kesannya cuma asal laku, kabarnya cuma dijual dengan harga 3,3 USD/mmbtu (2002) dan bersifat tetap sama harganya untuk kontrak selama 25 tahun! ckckckc.......padahal harga pasarannya sekarang sekitar 20 USD/ mmbtu.
Jadi ya, kalau saja kekayaan itu........




Sumber : Harian Kompas, Minggu 24 agustus 2008

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.