Thursday, July 22, 2010

Manfaat kritikan



Kemarin sore datang berobat Pak H, 45 tahun. Pak H adalah seorang Pimpinan sebuah kantor pemerintahan. Keluhan Pak H adalah: marah, kecewa, susah tidur sejak 2 hari. Keluhannya ini berawal ketika 3 hari yang lalu saat dilakukan Staf meeting ada seorang bawaannya yang mengkritik suatu kebijaksaan yang  telah ia putuskan demi kemajuan Kantornya.

Pak H merasa tidak senang kalau ia dikritik. Sebagai Pimpinan , ia merasa tidak senang kalau ada kritikan yang dilontarkan kepadanya. Akibatnya  timbullah keluhan seperti diatas.

Seteah dilakukan pemeriksaan fisik, semua dalam batas normal. Terjadilah dialog antara Pak H dengan saya.

“Kalau kritikan bawahan anda bersifat positip, mengapa anda tidak menerima masukannya?” saya bertanya.

“Itulah, Dok. Saya tidak senang kalau ada bawahan yang mengkritik saya. Yang bertindak sebagai pengambil keputusan kan saya sebagai Pimpinan.” Kata Pak H.

Saya melanjutkan pendapat saya “Pak H, dalam suatu kantor, disana ada Pimpian dan ada bawahan. Mereka bekerja sama dalam satu tim / team work. Pimpinan tidak dapat bekerja tanpa adanya bawahan. Bawahan tidak akan berhasil tanpa seorang Pimpinan. Jadi  antara Pimpian dan bawahan  harus bekerja sama dalam mencapai sutau tujuan / target.”

Pak H menjawab “Itu benar, Dok. Kebijakan yang diambil saya, sudah benar menurut saya. Jadi tidak perlu dikritik lagi oleh bawahan saya. “

Saya melanjutkan “Dalam suatu pertemuan / staf meeting tentu ada suatu pembahasan tentang masalah yang dihadapi oleh Kantor. Kalau ada masukan / kritikan  dari bawahan , maka Anda sebagai Pimpinan  sebaiknya memperhatikan. Check and recheck.”

“Pak H, sebuah Layang-layang dapat terbang kalau ada hembusan angin. Makin kuat  angin bertiup, makin tinggi Layang-layang itu terbang. Makin banyak kritikan, maka makin kuat Pimpinan untuk berpikir dan bertindak sebagaimana seharusnya. Kalau tidak ada kritikan, maka kita semua akan terlena. Jadi menurut saya kritikan itu ada baiknya bagi orang lain agar  bisa lebih maju.”

Pak H terdiam setelah mendengar perkataan saya.
“Dok, apakah keluhan saya ini timbul karena saya tidak mau menerima kritikan itu?”

“Rasanya benar. Anda seharusnya mengkaji ulang kebijakan yang sudah diambil dan kalau perlu direvisi dalam Staf meeting kantor anda. Kalau semua yang hadir menyetujuinya maka rasanya tidak ada masalah lagi.” Jawab saya.

“Dok, kebijakan saya itu kan demi kebaikan Kantor dan semua karyawan. Mengapa timbul kritikan terhadap saya? kata Pak H.

“Benar Pak H. Untuk berbuat baikpun kadang kala tidak mudah. Ada batu sandungan di depan kita.”

Akhirnya saya memberikan resep obat penenang untuk Pak H, agar ia dapat menikmati tidurnya. Semoga Pak H beserta Stafnya dapat bekerja lebih baik lagi demi kemajuan Kantor mereka.-

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.