Wednesday, August 10, 2011

Shahih Bukhari Nomor 122, KITAB ILMU


APA YANG DISUNNAHKAN UNTUK SEORANG ALIM APABILA DITANYA: "MANAKAH MANUSIA YANG TERPANDAI" SUPAYA MENYERAHKAN SOAL ILMU KEPANDAIAN ITU KEPADA ALLAH.
Sa'id bin Jubair berkata: Saya berkata kepada Ibnu Abbas bawasanya Naufal Al Bakali mengira mengenai Musa yang diriwayatkan mengaku dirinya sabagai manusia terpandai di dunia ini bukanya Musa dari Bani Israil, tetapi ia adalah Musa yang lain lagi. Ibnu Abbas lalu berkata: "Dustalah apa yang dikatakan oleh musuh Allah itu. Kami diberitahu oleh Ubay bin Ka'ab dari Nabi saw. sebagi berikut: "Nabi Musa berdiri seraya berpidato pada Bani Israil. Ia ditanya: "Siapa yang paling pandai ?" Ia menjawab: "Sayalah yang paling pandai ".
Lalu Allah murka terhadapnya karena tidak mengembalikan ilmu kepada Allah, dan Allah mewahyukan kepadanya bahwa salah seorang hamba-Nya di pertemuan dua laut adalah lebih pandai dari padanya. Musa berkata: "Wahai Tuhanku, bagaimanakah (saya bertemu) dengannya ?" Maka dikatakan: "Bawalah ikan di bakul. Di tempat kamu kehilangan ikan itu, maka dia ada di situ". Lalu Musa pergi dengan bujangnya Yusya' bin Nun, dan keduanya membawa ikan di bakul sehingga keduanya sampai di batu. Mereka meletakkan kepalanya lalu tidurlah keduanya. Lalu ikan itu melompat dan mengambil jalannya di laut dengan menempuh (berenang).
Musa dan bujangnya terheran-heran, lalu keduanya menghabiskan sisa hari dan malamnya. Ketika masuk pagi, Musa berkata pada bujangnya: "Mari kita makan, sungguh kita telah lelah karena perjalanan kita, sebelumnya". Musa tidak pernah menjumpai tempat yang diperintahkan. Lalu bujangnya berkata: "Bagaimana pendapat tuan ketika kita singgah di batu, saya lupa terhadap ikan itu". Musa berkata: "Itulah yang kita cari." Maka keduanya berbalik pada bekasnya dengan mengikuti jejaknya .
Ketika keduanya sampai di batu, di situ ada seorang laki-laki yang bertutup kain atau beliau bersabda: "Ia menutup dengan kainnya". Lalu Musa memberi salam kepadanya dan Khadlir yang berkata: "Dan manakah keselamatan di bumimu?" Musa berkata: "Saya adalah Musa". Ia berkata: "Musa Bani Israil?" Musa menjawab:"Ya", lalu : " Bolehkah saya mengikuti anda agar anda mengajar saya akan petujuk yang telah diajarkan (oleh Allah) kepada anda ?" Ia menjawab: "Sesunguhnya anda tidak akan dapat sabar bersamaku. Wahai Musa, saya ini punya ilmu dari ilmu Allah yang diajarkan oleh-Nya kepada saya yang anda tidak mengetahuinya, dan anda punya ilmu yang diajarkan oleh Allah kepada anda yang saya tidak mengetahuinya."
Musa berkata: "Insyaa-allah anda akan mendapat saya sabar dan tidak durhaka kepada anda pada suatu urusanpun." Lalu keduanya berjalan di tepi laut, dan tidak mempunyai perahu. Lalu ada perahu lewat, dan tukang perahu diajak bicara untuk membawa keduanya tanpa bayar. Datanglah burung gereja bertengger di pinggir perahu, lalu mematuk sekali atau dua kali dari laut. Khaidlir berkata: "Wahai Musa tidaklah berkurang ilmuku dan ilmu anda dari Ilmu Allah kecuali seperti patukan burung gereja ini di laut". Lalu Khadlir menuju ke suatu papan perahu dan papan itu dicabutnya. Musa berkata: "Suatu kaum membawa kami tanpa upah lalu anda sengaja naik ke perahu mereka, namun anda kemudian melobanginya agar pemiliknya itu tenggelam." Ia (Khadlir) berkata: "Bukankah saya berkata, bahwa anda tidak akan dapat sabar bersamaku?"
Musa berkata: "Janganlah anda menuntut saya karena kelupaan saya, dan anda jangan menuntut kesukaran kepadaku karena urusanku". Yang pertama ini karena kelupaan dari Musa. Lalu keduanya pergi, dan mereka jumpai seorang anak sedang bermain-main, Khadlir memegang kepalanya dari atas dan kepalanya itu dicabut dengan tangannya. Musa berkata: "Apa maksud anda membunuh jiwa suci sedang jiwa itu tidak membunuh jiwa yang lain ?"
Khadlir berkata: "Bukankah saya telah berkata kepada anda, bahwa anda tidak akan dapat sabar bersamaku." Kemudian keduanya pergi sehingga sampai di penduduk desa. Keduanya minta makan pada penduduknya, namun mereka enggan untuk menjamu. Lalu keduanya mendapatkan dinding yang akan roboh. Khadlir bertindak sendirian menegakkannya. Musa berkata:" Seandainya Anda mau niscaya anda dapat minta upah atasnya." Khadlir berkata: "Inilah perpisahan antara saya dan anda." Nabi saw
Teks Arab dari hadist tersebut adalah sbb:
 


Sumber: ummulhadits

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.