Sydney Trip ( 12 )
Sejak hari Sabtu, Minggu dan hari Senin ini merupakan hari libur yang panjang ( long week end ), karena Senin ini merupakan hari libur nasional, Hari Buruh Nasional। Sejak tanggal 1 Oktober 2009 yang lalu disini diberlakukan perubahan waktu menjadi GMT +11, karena waktu siang hari menjadi lebih panjang. Perbedaan waktu dengan WIB ( Waktu Indonesia bagian Barat ) menjadi 4 jam lebih siang/cepat dari pada WIB. Udara di Sydney sejak Jum’at yang lalu mendung dan hujan. Bila pada long week end, cuaca hujan maka kita tidak dapat bepergian sehingga merasa rugi. Bagi para petani hujan merupakan berkah bagi kehidupan pertaniannya. Hari libur ini lebih banyak dinikmati dengan melihat siaran TV. Channel: 7 ( seven ), 10 ( ten ) merupakan channel yang sering menyiarkan berita atau film yang menarik. Film-film USA ternyata banyak ditayangkan di Channel tsb.
Pk। 07.00 a.m. ( pk. 03.00 WIB ): saya terbangun. Saya melihat lewat jendela flat, udara masih mendung juga meskipun tidak hujan. Semoga siang ini tidak turun hujan. Saya berharap cucian semalam dapat kering, sebab membutuhkan cahaya matahari.
Tadi malam saya terbangun karena kedinginan, padahal pakaian tidur ( berpiayma lengan panjang ) dan selimut sudah menutupi tubuh saya। Merasa tidak kuat menahan suhu dingin, badan saya terasa menggigil juga akhirnya. Saya memakai Kaos kaki tebal dan Jaket ( belum pernah saya tidur memakai Kaos kaki dan Jaket, betapa dinginnya udara malam tadi ), Perkiraan cuaca kemarin siang di siaran TV adalah antara 12 ( minimal ) – 17 ( maksimal ) derajat Celsius. Spring ( musim semi ), Summer ( musim panas ) di Oz ini biasanya tidak ada hujan, tetapi sekarang cuaca sudah tidak menentu ( seperti juga di Indoneia pada musim kemarau-pun dapat turun hujan di beberapa daerah dan bahkan terjadi banjir ). Hujan yang memberikan kehidupan bagi manusia, dapat juga memberikan malapetaka bagi manusia.
Pk। 09.00 a.m. sinar matahari mulai tampak terang.
Pk। 11.00 a.m. kami Lunch di Rumah Makan New Orient – Pempek Palembang, 198 Anzac Parade Kensington, sejalan dengan Kampus UNSW. Seperti biasa kami memesan menu yang berbeda agar dapat saling mencicipi. Saya sendiri memesan 1 porsi Gado-gado लोंतोंग।Rasanya lumayanlah mirip Gado-gado di tanah air. Kami melihat hanya ada 2 orang yang bertugas melayani yaitu sang suami sebagai juru masak merangkap paramusaji dan sang isteri sebagai pengawas dan merangkap sebagai Kasir. Tampaknya mereka orang Indonesia sebab fasih bicara Indonesia. Cukup banyak juga langganan mereka. Lokasi RM yang dipinggir jalan raya memudahkan para langganan menuju RM mereka.
Pk। 12.30 p.m. kami menuju East Garden, suatu Dep. Store yang berlantai 3. Cukup besar bangunan gedung ini dan tempat parkir in door yang cukup luas menampung mobil. Di D.S. ini kami lebih banyak melihat orang kulit putih ynag shoping bersama keluarga, maklum week end panjang. Siang itu hujan masih turun meskipun tidak besar. Udara dingin dan berawan hitam yang cukup tebal. Dep. Store, pantai dan Kafe / Rumah makan biasa ramai dikunjungi penduduk atau visitor ke kota ini.
Pk। 06.30 a.m. kami menikmati Dinner di flat putra kami. Kami menikmati Ayam goreng, Ca sayur Pakcoi, Tumis Kentang dan udang, serta minum Teh hangat.
Pk। 7.30 p.m. kami kedatangan keluarga Mr. I.B. dan keluarga Mr. T. Kami ngobrol dan menikmati snack puding buatan sendiri.
Pk. 10.00 p.m. mereka pamit dan kami juga mengucapkan banyak terima kasih dan pamitan juga sebab tanggal 7 Oktober 2009 kami akan kembali ke tanah air.
Ternyata kami mempunyai sanak famili dalam jumlah yang cukup banyak. Mereka umumnya berharap kami dapat mengikuti jejak mereka dengan alasan putra/i kami sudah mendapat PR ( Permanent Resident ) setelah menyelesaikan study mereka di Sydney ini. Untuk mendapatkan status Parent Visa PR, mereka mengira tidak sulit. Saya saya baca di web pemerintah Australia, pemerintah menerima ribuan permohonan semacam itu dan bagi yang beruntung akan mengalami seleksi ketat dan baru akan dikabulkan sekitar 5-10 tahun kemudian. Kalau usia kami saat ini kepala 6 dan 10 tahun kemudian menjadi kepala 7 ( itupun kalau diberi umur panjang ) maka kami sudah S3 ( Sudah Sangat Sepuh ) untuk dapat hidup disini. Akankah hal ini membuat kami nyaman hidup disini? Saya tidak tahu. Manusia berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan.-
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.