Pk। 08.00: Saya, isteri, putra, anak mantu dan putri kami melancong dan drive ke arah Selatan dari Sydney, menuju Jervis Bay, suatu pantai dibagian lain Negara Oz.
Transportasi di Oz dapat menggunakan: mobil pribadi, transportasi umum ( bus atau kereta api ), atau pesawat udara ( domestic atau international flight )। Tarif bus AUD 2,0 jauh dekat ( yang bila dirupiahkan 2 x Rp 8.900 = Rp. 17.800,- ). Kita dapat membeli Kartu untuk naik bus untuk 10 kali bepergian yang harganya lebih murah yang biasa dipergunakan oleh para student yang selalu naik Bus pergi dan pulang ke / dari tempat study.
Putra kami mengisi bensin untuk Sedan Hondanya disuatu SPBU। Di Oz semua pengemudi ( pria, wanita, tua, muda ) melakukan pengisian bensin / solar sendiri ( self servive ) untuk menghemat biaya buruh yang dihitung AUD8-10/jam bekerja. Pada setiap SPBU terdapat minimal terdapat 4 mesin pengisi bensin / solar ( minyak yang lead, unlead, diesel ). Jarang kami melihat ada antrian mobil ketika mengisi bahan bakar. Selesai mengisi bensin, pengemudi memasuki ruang kasir untuk membayar bahan bakar yang sudah masuk ke mobil masing-masing. Bisa cash atau gesek Kartu Kredit ( yang lebih umum dilakukan ). Ada beberapa perusahaan bahan bakar ( Shell, Gogas, Caltex dll ) yang menjual bahan bakar. Tiap perusahaan pasang tarip masing-masing. Tiap hari harga bahan bakar berubah-ubah. Tiap kota harga berbeda. Tidak besar perbedaannya, tetapi tetap berbeda. Harga bensin unlead saat itu AUD 1,08, solar AUD 1,16. Di setiap SPBU tersedia Toilet yang bersih dan cukup air bersih. Jumlah SPBU di luar kota juga cukup banyak tersedia. Demikian juga tempat sampah. Penduduk dan pengunjung diwajibkan hidup bersih dan tidak membuang sampah di sembarangan tempat. Biaya buruh cukup mahal sehingga kita masing-masing harus mentaati semua regulasi ( peraturan ) dan self service ( dilakukan sendiri ).
Perjalanan ke Wolongong sekitar 90 menit। Kecepatan kendaraan di Freway maksimal 110 km dan pada jalur tertentu maksimal 80 km. Pada daerah tertentu ( ada tanda / papan peringatan di pinggir jalan ) terdapat Kamera ( Speed camera ) untuk memotret kendaraan yang berkecepatan melebihi yang diwajibkan. Bisa kena denda.
Di luar kota sering kali kendaraan dipacu sampai kecepatan 125 km/jam tanpa susah payah dengan kendaraan yang baik, jalan yang baik, pengemudi yang baik, alunan suara musik country membuat saya sering ngantuk dan tertidur di sampir putra kami yang drive Sedannya। Bila view bagus ( padang rumput luas, sapi-sapi sedang merumput, pantai dengan ombaknya dll ) saya melakukan shooting dengan Sony handycam sebagai kenang-kenangan bahwa kami sudah pernah mengunjungi daerah tsb.
Jalan raya yang mulus ber-hotmix, garis / cat putih dipinggir jalan dan di tengah jalan yang ber-reflektor ( memantulkan sinar putih bila tersorot lampu mobil ), rambu-rambu lalu lintas dan penunjuk arah yang besar dan jelas di setiap perempatan jalan। Mobil pribadi dan Taksi saat ini hampir semua dilengkapi dengan alat GPS ( Global Positioning System, merk TOMTOM, GARMIN, NAVMAN dll, harga sekitar AUD 250-600/UNIT ) yang dipasang melekat pada permukaan kaca depan mobil persis di dekat pengemudi sehingga mudah terlihat arah jalan yang mesti dilalui dan sebaiknya kita membawa Peta perjalanan. GPS ini memperdengarkan suara wanita yang memberitahukan informasi yang harus pengemudi lakukan seperti 100 meter belok kiri atau belok kanan atau terus lurus. Pengemudi dapat melihat peta yang tampil pada layer monitor GPS dan tanda panah sebagai tanda dimana posisi mobil kita saat itu. Alunan musik stereo dari pemancar Radio lokal yang banyak melantunkan musik country membuat para penumpang dapat menikmati setiap perjalanan baik di dalam / luar kota. Semua fasilitas tsb sungguh menyenangkan drive di Oz, tidak takut tersesat baik di kala siang maupun malam hari. Jalur kendaraan berada di sebelah kiri seperti di Negara kita. Setir kendaraan berada di sebelah kanan. Di Vietnam, jalur kendaraan berada di sebelah kanan dan setir kendaraan berada di sebelah kiri ( sudah di posting pada artikel Ha Long Bay Trip di Blog saya ini ).
Kami menuju Wolongong City Center yang berlokasi dekat pantai। Di pantai ini terdapat taman yang dilengkapi dengan kursi taman dan sebuah kedai makan. Para pengunjung dapat duduk di kursi taman sambil berjemur dan menikmati makan yang dibawa sendiri atau dibeli di kedai makan. Angin berhembus dingin sehingga kami lebih menyukai duduk dikursi dibawan sinar matahari agar tubuh tidak terlalu kedinginan. Seperti biasa dimana-mana pantai selalu ada banyak burung Camar yang beterbangan dan berada dekat manusia. Mereka selalu gaduh dan betengkar berebut makanan atau sisa-sisa makanan para pengunjung. Di pantai kami melihat ada banyak perahu penangkap ikan. Beberapa pengunjung lokal berjalan dengan membawa anjing yang tampak happy mengikuti kemana tuan/nyonya mereka berjalan.
Di tepi jalan atau tempat parkir ada banyak Sedan di parkir। Kami jarang melihat ada mobil jaman dulu / tua ( jadul ). Usia Sedan itu rasanya sekitar 5 tahun ke belakang. Banyak merk mobil Jepang dan Korea yang dipergunakan penduduk seperti: Toyota, Honda, Hyundai, Mitsubishi dll. Merk mobil Eropa juga ada seperti: Mercedes, VW, Ford. Mobil produk lokal Aussie, Holden juga banyak yang berkeliaran di dalam dan luar kota. Semua baru. Luar biasa. Sering kali semuanya dibeli dengan angsuran / kredit ( Bank ) untuk pembelian mobil, flat, rumah dll.
Di kota ini terdapat beberapa Universitas seperti: Wolongong Univesity, Tafe University dll perguruan tinggi।
Dari Wolongong kami melanjutkan drive ke arah selatan menuju teluk Jervis Bay.
Jalan raya menuju teluk ini menghantarkan kami tiba di sebuah tepi pantai persis di tepi jalan raya yang diberi pembatas / pagar besi ke arah jurang dibawahnya. Dari tepi jalan ini kami dapat melihat laut biru berobak kecil di bawah terangnya sinar matahari pagi itu. Kami melihat ada pengunjung-pengunjung lain yang berhenti di tempat ini. View di tempat ini bagus sehingga kami selalu berfoto bersama atau shooting dengan Sony handycam. Mungkin lain waktu kami tidak dapat lagi menikmati keindahan alam di tempat yang sama untuk kedua kalinya.
Kami menuruni jalan setapak dan mendengar bunyi gemericik air mengalir. Kami tidak melihat ada air terjun tetapi suatu bukit-bukit kecil yang disekitarnya terdapat kolam air yang mengalirkan air ke kolam lain di tempat / jurang. Mungkin karena saat itu musim kering sehingga tidak ada banyak air mengalir / terjun ke kolam dibawahnya. Kami mendengar bunyi kicauan burung-burung diatas pepohonan yang rindang. Enak juga berjemur diri dibawah sinar matahari di pagi itu. Hening, sejuk, tenang, asri apa adanya dan aman. Pepohonan tua yang runtuh jatuh ke atas permukaan tanah / semak dibiarkan begitu saja apa adanya. Alamiah benar. Gratis lagi, tidak dipungut biaya ( biaya memasuki kawasan ini dan tidak perlu bayar parker ).
“Hole in the वाल
Agak bingung juga, tempat apakah itu? Ternyata setelah kami melewati hutan lindung, berjalan kaki menurun sekitar 300 meter menuju pantai, kami melihat di kejauhan sekitar 200 meter dibagian pantai yang lain yang melingkar, tampak satu batu cadas / karang yang menjorok ke laut। Beberapa meter dari ujung batu besar itu terdapat suatu celah yang cukup besar. Celah inilah rupanya yang disebut Hole ( lubang ) pada dinding sebuah batu besar ( in the Wall ). Mungkin sekali celah ini terbentuk akibat hempasan ombak air laut selama ratusan / ribuan tahun yang lalu.
Hyams Beach।
Di teluk Jervis Bay ini ada sebuah pantai yang bernama Hyams Beach.
Disini ada beberapa pengunjung lokal berbikini dan mandi di pantai। Udara di siang hari yang cerah, angin pantai berhembus dingin. Jalan kaki tanpa alas kaki lebih enak rasanya. Pasir berwarna putih terasa adem di telapak kaki. Berjalan kaki menginjak pasir ini selalu menimbulkan suara yang khas, cit-cit. Ah…alangkah indahnya alam pemberian Tuhan ini. Kami sekeluarga sungguh merasakan kedamaian dan kenyamanan. Di selingini senyum dan tawa, kami melupakan sejenak kesibukan kehidupan kami sehari-hari. Relax...
Kami berjalan kaki di atas pasir putih bersih ini sejauh 200 meteran। Setelah dirasa cukup kami kembali ke tempat parkir dan melanjutkan perjalanan kembali ke Wolongong dan kembali ke kota Sydney.
Pk। 19।30 kami tiba di daerah Hurstville, Sydney. Suasana disini seperti di Chinatown ( Pecinan ), banyak Toko dan Resto bernama Oriental dengan huruf Mandarin / Kanji. Kadang saya pribadi bingung. Saya ini berada di Singapore atau di Australia sih? Kami menuju suatu Resto langanan putra kami yang tahun lalu pernah tinggal di Hurstville ini. Keluarga kami tampak menikmati hidangan yang mereka pesan. Saya sendiri mengambil secukupnya saja, karena saya harus mengurangi BB. Saat ini saya bila melihatan hidangan yang berlemak, perut kok menjadi mual , menolak memakannya.
Ketika usia muda: ada kemauan, tetapi tidak ada kemampuan membeli. Ketika usia tua: ada kemampuan membeli, tetapi tidak diperbolehkan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.