APA ITU HIPOTONUS ?
Hipotonus ialah kondisi dimana kualitas tonus otot lebih rendah dari normal. Dikelompokkan sebagai kelumpuhan. Dalam Kontraksi otot yang diperlukan untuk stabilisasi dan menggerakkan tulang pada hipotonus tidak mencukupi.
HIPOTONUS SALAH SATU GAMBARAN DARI :
1.Gangguan fungsi CNS : Cerebral palsy (CP), Down syndrom (DS), Keterlambatan perkembangan non-spesifik.
2.Gangguan atau penyakit pada jaringan ikat dan metabolik, nutrisi dan gangguan endokrin.
3.Gangguan sindrom lain.
MASALAH UTAMA ANAK HIPOTONUS :
1.Ketidak- aktifan.
2.Kelelahan yang berlebihan.
3.Kontrol kepala, leher dan dada tidak cukup untuk mendukunggerakan fungsional.
4.Kemampuan fisik terbatas, untuk menjaga keseimbangan tubuh sewaktu berinteraksi dengan lingkungan.
5.Postural yang labil.
6.Frog-leg position yaitu anggota tubuh dan tubuh merosot karena gravitasi sehingga terjadi perubahan postur.
7.Kesulitan menguasai mid-line.
8.Kemungkinan terjadi dislokasi.
9.Gangguan respirasi.
10.Gangguan oral motor function.
11.Gangguan kepribadian.
PROGRAM FISIOTERAPI :
Dasar Pengobatan :
• Anak diusahakan aktif.
• Berikan waktu untuk merespon informasi sensorik dengan merespon balik dengan motorik.
• Upayakan untuk mengontrol gerakan ke segala arah.
• Berikan input sensorik secara menyenangkan.
• Perhatikan gangguan atau penyakit penyerta ( ASD/VSD).
Tujuan :
• Meningkatkan tonus postural dan ekstrimitas.
• Meningkatkan kontrol kepala.
• Meningkatkan trunk kontrol dan alignment.
• Bentuk penanganan di rumah.
PROSES FISIOTERAPI :
• Anamnese.
• Observasi : (1) Apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan anak. (2) Hambatan apa sehingga anak bergerak tidak normal. (3) Apa yang dapat dilakukan dengan bantuan minimal. (4) Tonus postural. (5) Head control. (6) Balance reaksi. (7) Postur. (8) Pola gerak. (9) Kelainan yang menyertai.
• Pemeriksaan : (1) Tonus otot. (2) Protektif reaksi. (3) Joint laxity. (4) Hip luxation. (5) Keseimbangan. (6) Sikap dan gerakan. (7) Pernafasan.
RENCANA TERAPI :
• Dibuat perindividu.
• Berdasarkan kualitas tonus dan kemampuan anak dalam merespon teknik yang diberikan.
Faktor yang mempengaruhi respon jawaban :
• Pengalaman sensori anak.
• Ketrampilan yang dimiliki.
• Emosi anak saat terapi.
• Tingkat kognitif anak dan tingkat keinginan untuk melakukan gerakan.
Teknik yang dapat digunakan :
1. Massage
2. Fasilitasi dengan permainan.
3. Sensory motor stimulation.
BEBERAPA BENTUK TEKNIK STIMULASI
1.Approximation : kompresi sendi yang terputus-putus ringan dan halus untuk memfasilitasi postural tonus melalui aktivitas sekitar sendi.
2.Tapping : pukulan ringan namun mantap pada jaringan otot. : (1) Sweep tapping (2) Alternate tapping. (3) Tapping for placing dan hoding. Bentuk-bentuk tapping. Fungsi tapping : (1) Mengaktifkan kelompok otot yang lemah yang tidak dapat berkontraksi. (2) Meningkatkan kemampuan sikap tubuh untuk melawan gravitasi. (3) Mendapatkan reaksi keseimbangan. (4) Mengaktifkan pola sinergis dari fungsi otot pada perangsangan sekelompok otot-otot tertentu.
3.Traction : tarikan ringan pada anggota tubuh atau mtulang belakang untuk meluruskan tulang dan meletakkan otot pada posisi yang menguntungkan untuk bekerja aktif.
4.Sustained Joint Compression : dipakai untuk meningkatkan ko-aktivitas dari otot-otot postural oleh penguatan kesadaran anak pada sendi yang menunjang berat badan.
Hipotonus ialah kondisi dimana kualitas tonus otot lebih rendah dari normal. Dikelompokkan sebagai kelumpuhan. Dalam Kontraksi otot yang diperlukan untuk stabilisasi dan menggerakkan tulang pada hipotonus tidak mencukupi.
HIPOTONUS SALAH SATU GAMBARAN DARI :
1.Gangguan fungsi CNS : Cerebral palsy (CP), Down syndrom (DS), Keterlambatan perkembangan non-spesifik.
2.Gangguan atau penyakit pada jaringan ikat dan metabolik, nutrisi dan gangguan endokrin.
3.Gangguan sindrom lain.
MASALAH UTAMA ANAK HIPOTONUS :
1.Ketidak- aktifan.
2.Kelelahan yang berlebihan.
3.Kontrol kepala, leher dan dada tidak cukup untuk mendukunggerakan fungsional.
4.Kemampuan fisik terbatas, untuk menjaga keseimbangan tubuh sewaktu berinteraksi dengan lingkungan.
5.Postural yang labil.
6.Frog-leg position yaitu anggota tubuh dan tubuh merosot karena gravitasi sehingga terjadi perubahan postur.
7.Kesulitan menguasai mid-line.
8.Kemungkinan terjadi dislokasi.
9.Gangguan respirasi.
10.Gangguan oral motor function.
11.Gangguan kepribadian.
PROGRAM FISIOTERAPI :
Dasar Pengobatan :
• Anak diusahakan aktif.
• Berikan waktu untuk merespon informasi sensorik dengan merespon balik dengan motorik.
• Upayakan untuk mengontrol gerakan ke segala arah.
• Berikan input sensorik secara menyenangkan.
• Perhatikan gangguan atau penyakit penyerta ( ASD/VSD).
Tujuan :
• Meningkatkan tonus postural dan ekstrimitas.
• Meningkatkan kontrol kepala.
• Meningkatkan trunk kontrol dan alignment.
• Bentuk penanganan di rumah.
PROSES FISIOTERAPI :
• Anamnese.
• Observasi : (1) Apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan anak. (2) Hambatan apa sehingga anak bergerak tidak normal. (3) Apa yang dapat dilakukan dengan bantuan minimal. (4) Tonus postural. (5) Head control. (6) Balance reaksi. (7) Postur. (8) Pola gerak. (9) Kelainan yang menyertai.
• Pemeriksaan : (1) Tonus otot. (2) Protektif reaksi. (3) Joint laxity. (4) Hip luxation. (5) Keseimbangan. (6) Sikap dan gerakan. (7) Pernafasan.
RENCANA TERAPI :
• Dibuat perindividu.
• Berdasarkan kualitas tonus dan kemampuan anak dalam merespon teknik yang diberikan.
Faktor yang mempengaruhi respon jawaban :
• Pengalaman sensori anak.
• Ketrampilan yang dimiliki.
• Emosi anak saat terapi.
• Tingkat kognitif anak dan tingkat keinginan untuk melakukan gerakan.
Teknik yang dapat digunakan :
1. Massage
2. Fasilitasi dengan permainan.
3. Sensory motor stimulation.
BEBERAPA BENTUK TEKNIK STIMULASI
1.Approximation : kompresi sendi yang terputus-putus ringan dan halus untuk memfasilitasi postural tonus melalui aktivitas sekitar sendi.
2.Tapping : pukulan ringan namun mantap pada jaringan otot. : (1) Sweep tapping (2) Alternate tapping. (3) Tapping for placing dan hoding. Bentuk-bentuk tapping. Fungsi tapping : (1) Mengaktifkan kelompok otot yang lemah yang tidak dapat berkontraksi. (2) Meningkatkan kemampuan sikap tubuh untuk melawan gravitasi. (3) Mendapatkan reaksi keseimbangan. (4) Mengaktifkan pola sinergis dari fungsi otot pada perangsangan sekelompok otot-otot tertentu.
3.Traction : tarikan ringan pada anggota tubuh atau mtulang belakang untuk meluruskan tulang dan meletakkan otot pada posisi yang menguntungkan untuk bekerja aktif.
4.Sustained Joint Compression : dipakai untuk meningkatkan ko-aktivitas dari otot-otot postural oleh penguatan kesadaran anak pada sendi yang menunjang berat badan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.