Cintaku untuk sahabatku
Pertama kali aku mengenalnya..adalah hari dimana aku kenal cinta..
Perasaan yang sungguh luar biasa..
Yang merubah segala kepatuhanku pada raga..
Dari tuturnya aku merasakan kesejukan lisan..
Dari tingkahnya aku merasakan kekaguman polah..
Kemandirian dan kepribadian yang aku dambakan...
Mungkin dia orang yang aku cari dalam doaku selama ini..
Mungkin Tuhan mengirimkannya untukku..saat ini..
Kedekatan yang menggetarkan tiap sendi tulangku..
Wewangian tubuh yang memabukkan alam sadarku..
Sunguh aku terbuai dan larut dalam cinta yang fana ini..
Kesempurnaan yang ku puja..
ia, begitu mewakili semua imajinasiku tentang pria..
Perasaan yang tak ku dapatkan dari lainnya..hanya dia..
Yang bisa membuatku tertunduk bila menatapnya..
Yang bisa mendetakkan jantungku saat bersamanya..
Bilakah dia yang surga ciptakan untukku?
Benarkah yang ada dipeluk sahabatku itu cintaku?
Benarkah ia yang ada dipeluk sahabatku itu cintaku?
Dalam sakitku..harapanku..
nb. Kesempurnaan datang..
Karena ketidaksempurnaan lainnya..
Antara hati dan emosi: cinta tak pasti.
Salam : KAEL
Quantcast
Lama sudah aku tak menulis di blog ini, mungkin karena kesibukanku atau memang mungkin aku yang sudah mulai terlalu menyibukkan diriku mencari arti diri yang menepi.
Ada hal yang menarik saat aku mencoba lebih memahami makna perjuangan seseorang terhadap jalan yang ia pilih. Beberapa sahabatku bahkan harus rela mengorbankan -kalau bukan mati konyol- bahagia yang ia punya demi sebuah keinginan yang seharusnya ia sendiri sadari bahwa keinginan itu sangat sedikit kemungkinannya untuk menjadi nyata. Baiklah, mungkin sedikit membingungkan, sebaiknya aku urai lebih lanjut lagi.
Sebagian mencoba hidup dengan orang yang tak dicintainya, sebagian lagi memilih hidup untuk mencintai orang yang tak mencintainya, bahkan sebagian lagi tak tahu apakah ia pernah mengenal makna dicintai atau mencintai.
Kau tentu sudah mulai memahami apa yang akan aku bicarakan ini. Ada sebuah perbincangan yang menarik dengan sahabatku yang memilih mencintai perempuan yang tak lagi mampu ia miliki, seseorang yang telah menjadi milik orang lain.
“Sahabatku, kenapa kau harus memilih jalan yang orang lain sama sekali tak ingin memilihnya? Kenapa kau harus merasa getir bila ada bahagia yang lebih mudah? Cintailah perempuan lain, jangan larutkan jiwamu dalam kemurungan.” kataku.
“Dia menjelma darah dalam tubuhku, bagaimana mungkin kupisahkan dia dari hidupku? Sudahlah, jangan memaksaku mencintai perempuan lain, mencintainya lebih dari cukup meski memiliki sudah tak mungkin.” jawabnya dengan mata berkaca-kaca.
“Kawan, sudahlah. Jangan kau paksa hatimu untuk terus diterjang meriam penderitaan, kau layak bahagia tanpa harus mempertahankan sesuatu yang kau sendiri tahu itu tak akan nyata. Tinggalkan benteng hatimu dan bangun istana yang lain, kau sangat mampu untuk itu.” ujarku sekali lagi.
Sahabatku hanya terdiam dan aku tahu ia sudah memilih jalannya sendiri. Mungkin itu adalah pilihan hati, atau bisa jadi emosi. Mungkin hatinya benar-benar sudah memilih untuk mencintai seseorang yang tak mungkin lagi dimiliki dan ia memilih bertahan dengan segala rasa sakit yang hadir, atau sebenarnya itu hanyalah emosi yang tak mampu ia redam, emosi yang menghadirkan keinginan memiliki yang tak padam.
“Sahabatku, kenapa kau harus memilih jalan yang orang lain sama sekali tak ingin memilihnya? Kenapa kau harus merasa getir bila ada bahagia yang lebih mudah? Cintailah perempuan lain, jangan larutkan jiwamu dalam kemurungan.” tanyaku sekali lagi mencoba buyarkan lamunannya. Aku masih tak mengerti atau lebih tepatnya tak ingin melihat sahabatku bersedih seperti itu, sungguh pastilah sangat menyesakkan, tapi mungkin itu sudah pilihannya dan ia siap dengan resiko yang hadir.
“Membiarkannya menjadi kenangan bagiku bukanlah hal mudah, kawan. Jika pun memang harus melakukannya, maka biarlah waktu yang menempaku, bukan engkau.” jawabnya sambil tersenyum dan aku tahu aku tak harus berkata apa-apa lagi setelahnya.
Sebagian lagi yang berbincang denganku mempunyai pilihan yang sama, mereka yang mencoba hidup dengan orang yang tak dicintainya karena kepatutan dan kedewasaan, dan mereka yang terus-menerus mencoba untuk mencintai orang yang tak mencintainya, serta mereka yang memilih tak membalas cinta yang datang untuknya karena lebih memilih mempertahankan sesuatu yang tak pasti. Apapun, antara hati dan emosi, cinta pun demikian tak pasti.
Sahabatku, dan engkau yang sedang membaca tulisan ini. Mungkin pilihan yang hadir bukanlah pilihan yang ingin kita pilih, tapi cobalah memilih dengan hatimu jika tak mudah menggabungkan emosi dan hati bersamaan. Pada akhirnya, hanya ada kebersamaan. Luka selalu hadir, tapi itu tak kan cukup membunuh kita.
Salam hangat,
kingbee
Tak semua harus dimiliki.
Quantcast
Kehidupan tak selalu berjalan dengan lancar, dan kita semua tahu tentang itu. Namun kadang kita akan selalu menuntut agar hidup selalu seperti apa yang kita mau, segala hal harus berjalan dengan apa yang sudah kita rencanakan. Jodoh, rejeki atau apapun itu. Satu hal yang tentu saja akan aku bahas kali ini adalah tentang cinta yang tak harus dimiliki.
Sebagian dari kita tentu sudah sering mendengar bahwa tak selamanya cinta bisa kita miliki, tapi bagaimana kita meyakini bahwa kita memang tak harus memiliki cinta itu, dengan konsekuensi rasa sakit yang tentu saja akan terus menggerogoti hati. Suatu hari, aku bertemu dengan sahabatku, seorang lelaki yang penuh dengan keyakinan, seorang pencinta yang penuh dengan harapan. Hari itu ia terlihat murung, lalu kemudian dia berkata:
“Entah kenapa aku merasa sesak, seperti dimasukkan ke celah yang menghimpit tubuhku, sementara di luar sana orang-orang tersenyum merajut impian mereka. Aku merasa ada di dalam kotak yang ditutupi kain tanpa mereka sadari bahwa aku masih bisa melihat apa yang mereka lakukan.”
Kemudian aku bertanya kepadanya hingga kami berdialog cukup lama,
“Apa yang membuatmu merasa seperti itu?”
“Aku mencintai perempuan, sangat mencintainya. Tapi sepertinya tak mungkin memiliki. Dalam hidup, aku merasa seperti patung hiasan yang elok namun tak terlihat, aku diciptakan penuh keindahan tapi bukan untuk dinikmati.”
“Hey, kau bisa mencintai perempuan lain bukan?”
“Kawan, bagaimana mungkin kau berkata seperti itu? Aku telah mencintainya sepenuh hatiku, lalu bagian hati manakah yang mampu kuberikan untuk perempuan lain?”
“Musim akan berganti, maka biarkan berlalu, mungkin esok kau akan menemukan perempuan yang tepat untukmu.”
“Aku merasa akan mati dalam kesendirian sebagai lelaki tua yang tak berarti. Aku tak ingin mati seperti itu.”
Sahabatku kemudian tertunduk dan aku hanya mampu menghela nafas. Ya, kadang kita memang tak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan dalam hidup. Cinta, salah satu diantaranya. Lalu bagaimana kita harus bersikap dan memahaminya?
Kehidupan tak menuntut kita untuk memenangkan suatu hal, terkadang kita hanya harus membiarkan sesuatu terjadi begitu saja. Seperti halnya cinta, terkadang kita hanya diminta untuk merasakannya, bukan memilikinya. Ada kalanya dimana kita hanya mampu untuk merasakan cinta terhadap sesorang, sehebat apapun usaha kita, tetap saja kita tak mampu memilikinya. Tuhan menempatkan kita pada posisi itu bukan karena sekedar untuk sebuah permainan saja, Ia selalu berkehendak untuk sebuah hal besar yang kadang tak mampu kita sadari maknanya.
Tak semua hal harus dimiliki, karena kadang kita hanya diminta untuk merasakannya. Pahami itu lalu tersenyumlah, karena esok masih ada matahari, begitu juga rasa di hati. Langkahkan kakimu lalu sambut cinta barumu, ia ada ditaman-taman hati yang belum kau jumpai.
Salam hangat,
KAEL
Quantcast
Hujan pagi ini sepertinya menyambutku, mengajakku untuk merasakan kesejukan hidup yang telah lama aku lewatkan. Sudah jauh kuberjalan, mungkin sangat jauh hingga batas akhir itu terlihat nyata. Ada kalanya semua harus berakhir sebelum sampai ditujuan, harus berhenti di tengah jalan atau bahkan memilih arah lain di persimpangannya.
Tak ada yang aneh bagiku, hanya rasa kehilangan yang begitu besar. Aku melupakan suatu hal yang seharusnya tak kulupakan begitu saja. Aku harusnya sangat sadar bahwa aku pasti akan kehilangan suatu hal itu, perempuan. Dan hari ini, hujan kembali mengingatkanku, matahari tak selalu bersinar hangat, kadang, ia bahkan sembunyi dibalik awan mendung penuh rintik ini. Aku, kehilangan perempuanku.
Kami harus memilih hal yang tak pernah ingin kami pilih, tapi inilah jalan terbaik yang memang harus dan sangat harus dipilih. Mungkin benar, semua akan kembali wajar, kehidupan akan terus berlanjut, kami akan memulai hidup baru dimana senyuman, pelukan dan tatapan mata tak kan lagi menemani. Tak ada yang tahu apa yang terjadi kelak, tapi, saat ini, disini, kami memutuskan untuk berhenti.
Hal yang sangat berat untukku, dia begitu sempurna, perempuan yang membuatku sempurna, cinta yang melengkapi segala hal terindah dalam duniaku. Dan itu, sangat sakit ketika menatapnya pergi untuk sesuatu yang seharusnya bisa kami perjuangkan. Hidup memang tak harus memenangkan suatu hal, ini tentang likuan yang harus kami jalani sebelum benar-benar memahami, bahwa kami saling mencintai, apapun itu.
Ketika kami berusaha untuk saling bertahan dengan cara kami masing-masing, untuk saling berjuang dengan pengorbanan kami masing-masing, Sang Cinta lebih mencintai kami dengan menjadikan kami dua makhluk yang terpisah. Mungkin, dengan cara ini kami bisa semakin mengerti makna pertemuan dan hakekat perpisahan.
Rasa sakit, mungkin akan membunuhku perlahan-lahan. Rasa rindu, mungkin akan menyiksaku sepanjang malam, dan hujan hari ini adalah kenangan. Semua akan menjadi hal baru, hidup baru, diri baru, hati baru, meski peranmu tak kan pernah tergantikan. Aku hanya ingin mengatakan, bahwa kau begitu sempurna untukku, untuk hidupku.
Aku, yang mencintaimu.
Sunyi.
Menyepi diri
Mungkin tak seperti ini. Bila logika tak menggerus asa
Atau matahari tak terlalu cepat pulang
Dan jemarimu masih bergelayut. Erat melekat
Melingkari dahan kesetiaan
Sunyi
Bila tak ada suaramu. Terbiasa memadu rindu
Melelap harap di penghulu malam
Sepi
Bila ketiadaan wujudkan dirinya. Meliuk remuk
Punguti repihan hati yang telah kau tebar
Di padang hati.
Sunyi. Aku pulang
Memeluk kelam, untukmu.
Salam : KAEL
Jika aku mampu berhenti mencintaimu?
Apa jadinya jika aku mampu berhenti mencintaimu?
Sebuah pertanyaan yang sedikit menghentak perasaan, tapi, pernahkah terbersit bahwa itulah pernyataan yang mungkin atau bahkan malah pernah dikatakan oleh pasangan kita? Aku pernah yakin bahwa aku tak mampu berhenti mencintai pasangan, masa-masa yang begitu indah untuk kulupakan begitu saja, nyatanya? Dia dan aku sudah tak saling bersama lagi, dan mungkin aku atau dia benar-benar sudah mampu berhenti mencintai satu-sama lain. Dia dan lelakinya, aku dan perempuanku. Ini bukan masalah kehidupan pribadiku, tapi, hampir semua orang yang sedang sama-sama jatuh cinta akan begitu mudah untuk berkata “Aku tak akan mampu hidup tanpamu.”, “Aku tak akan berhenti mencintaimu” atau kata-kata lainnya.
Memang, ada beberapa hal atau contoh yang bisa kita ambil bahwa mencintai itu abadi, tapi, apakah dicintai juga abadi? Sangat sulit untuk menerima secara tulus bahwa orang yang dulu kita cintai kini benar-benar sudah tak mampu lagi kita miliki, atau bahkan kita yang benar-benar tak mampu lagi untuk mencintai seseorang secara tulus. Terlalu berputar? Sederhananya, aku hanya bilang bahwa sehebat apapun kita saling mencintai pasangan, cobalah bertanya pada diri sendiri, apa kita pernah berpikir bahwa orang yang kita cintai akan bekata demikian? lalu, apa kita pernah terpikir untuk siap menerimanya?
Mungkin tulisan ini terkesan iseng, memang, tapi aku sungguh sangat ingin menekankan, cintailah pasanganmu semampu kau mencintainya. Kelak, kita pasti akan kehilangan orang yang sangat kita cintai dan tentu saja kehilangan yang tak pernah kita inginkan adalah saat pasangan kita berkata bahwa ia tak lagi mencintai kita. Jadi, apa yang akan kau katakan bila orang yang sangat kau cintai berkata “Jika aku mampu berhenti mencintaimu?”.
Seorang sahabat kemudian menjawab pertanyaanku, ia berkata “Maka aku tak akan berhenti mencintaimu.”. Ah, sebuah jawaban yang sangat membuatku tertunduk penuh takjub. Jawaban yang membuatku kembali bertanya pada diriku sendiri, apa aku pernah mencintai orang sebegitu hebatnya hingga aku tak pernah mampu berhenti mencintainya? Mungkin banyak orang bilang pacar pertama adalah cinta yang tak pernah berakhir, nyatanya ada pacar kedua atau pacar setelahnya, lalu, cinta yang manakah yang sesungguhnya tak berakhir?
Sekali lagi, cintailah pasanganmu penuh ketulusan, karena cinta mungkin akan berakhir tapi ketulusan akan selalu membuat cinta itu abadi.
Salam
KAEL
Lingkaran waktu: Takdir yang tepikan harap di ujung gelisah.
Malam.
Kenyataan merajamku dengan butiran cemburu, menepikan jasadku di antara keping pilihan. Kematianku adalah doa yang nyata. Aku tak juga mati! Meski kadang ku tebas sendiri jiwaku dengan kedewasaan logika. Kini ku leTakkan harapku di serat halus Takdir dan sebilah pisau yang kau genggam, matikan aku sekali lagi atau selamatkan aku dan dekap harapku.
Mata getir takdir menatapku rakus, tak berkedip tiap ku senandungkan namamu. Taringnya meruncing penuh liur dendam. Dia cemburu! Gemeretak amarahnya meliuk panas di telingaku, benci.Tidurlah sayang, biar aku yang terjaga malam ini. Aku tak kan mati! Bila pun pagi kau menemukanku mati, itu hanya jasadku bukan cintaku.
Pagi.
Kematian yang ku tunggu tak datang dari medan perang, bukan pula dari tikaman lawan. Ia menyelinap pelan dari selimut kesetiaan. Mengendap dan menyiksa jiwaku perlahan. Mengiris ketegaranku, menyayat keyakinanku. Atas nama cinta, aku mati dalam tanyaku tentangmu. Sendiri.
Senja.
Tak cukupkah kematianku ini hingga kau mencabik jasadku dan membakarnya dengan api cemburu? Setelahnya, mungkin tak ada yang tersisa. Tapi namaku abadi. Kau tak bisa menghapusnya meski dengan deras air mata dan balutan sesal. Ambilah tulang rusukku dari abu itu, lihatlah dengan jelas nama yang tergores di sana, namamu. Aku mencintaimu hingga jasad dan jiwaku menuliskannya di tulang yang suci itu.
Perempuanku.
Rohku kini mengembara di antara semilir lembah kematian. Tak lagi utuh. Penerimaan yang terjaga kini melebur ke tungku amarah. Aku menjadikan setiaku sebagai kuda tak berkaki, ketulusanku pun enggan lagi menghampiri. Ceritaku tak tertulis, dan kau perempuanku, alam kan mengajarkanmu arti kedewasaan.
Makam.
Tulang ini tak lagi tegak. Ia terbaring berselimut debu derita. Tak lagi ada darah, tak lagi ada desah gelisah. Sepi. Tapi kau tahu dimana aku membusuk. Makamku ada di hatimu. Kelak bila kau mengenangku, makam berbatu ini akan selalu ada. Di situ ku tidurkan jasadku untukmu. Tanpa nisan tanpa nama, tanpa cerita.
Tersenyum untukku..
Hal terindah yang bisa ku lakukan sekarang adalah tersenyum..
Karena aku sadar, apapun tentangmu telah berakhir..
Hidupku kan terulang dengan awal yang baru, cerita yang baru..
Dan aku masih tetap tersenyum..
Keindahan yang ku miliki, yang menurutmu adalah senyum malaikat..
Kan selalu ada di setiap langkahku yang baru..
Satu cinta telah berakhir duka..satu cinta telah terlewat senja..
Musim kan terganti..dan purnama kan datang lagi..
Menemaniku..mencumbu jiwaku..dan membuaiku lagi..
Satu hal yang kan selalu ku ingat tentangmu..kita pernah bahagia..
Kebahagiaan yang begitu ku rindukan kini..
Esok aku kan terjaga dengan mentari yang sama..yang kan hangatkan hatiku..
Aku kan menari di ladang-ladang harapan..
Aku kan bernyanyi di panggung kedewasaan..
Dan menemukannya lagi..
Tersenyumlah utukku..
Dan lihatlah aku.
Kekasihmu yang kau lewatkan.
Aku menjadi matahari..aku menjadi rembuln..
Aku menjadi mimpi yang kan kau rindukan..Dalam hatimu..
Salam : KAEL
Haruskah kau tahu..
Bila aku mengatakannya kepadamu malam ini..
Apakah kau kan menemaniku hingga esok datang?
Atau aku harus menundanya dan membiarkannya berdetak di kesunyian
Agar kau tetap ada disini, menemaniku tiap waktuku?
Aku terlalu takut mengatakannya..
Aku terlalu takut kehilanganmu..
Bila aku tak mengatakannya malam ini..
Mungkinkah rasa ini tak kan pernah tersampaikan?
Mungkinkah kau kan tahu perasaan ini?
Apakah ini yang mereka rasakan bila jatuh cinta?
Apakah ini ketakutan mereka yang jatuh cinta?
Biarlah aku kan menghitung waktuku..melihat semuanya dari sini..
Biarlah aku teryakinkan hatiku..tentangku tentangmu..
Aku tak ingin memulainya bila ku harus mengakhirinya..
Aku tak ingin menertawakannya bila ku harus menangisinya..
Langkah ini kan tertuju..kepadanya yang menujuku..
Biar malaikat menuntun jiwaku..kepada jiwanya..
Dan rasa ini..
Adalah perasaan yang tulus tentang keindahan..
Tentang penghargaan..kepadanya..
Perempuanku..
nb. Keindahan cinta adalah saat memulainya..
SALA : KAEL
Inginku Katakan..
Aku hanya ingin bilang “Aku sayang kamu”
Aku hanya ingin bilang “Aku cinta kamu”
Aku hanya ingin bilang “Aku merindukanmu”
Aku hanya ingin bilang “Aku butuh kamu”
Aku hanya ingin bilang “Aku ingin kamu”
Aku hanya ingin bilang “Kau begitu berarti”
Aku hanya ingin bilang “Aku tak bisa tanpamu”
Aku hanya ingin bilang “Aku ingin kau milikku”
Aku hanya ingin bilang “Kembalilah padaku”
Aku hanya ingin bilang “…”
Aku hanya ingin bilang “…”
Aku hanya ingin bilang “…”
Dan seribu lagi yang aku ingin katakan kepadamu..
Tapi..
Aku terdiam..bisu dalam sepiku..
Sekarang ini..
Kepada siapa kata itu harus ku ungkapkan?
Kepada siapa kata itu kan terkenang?
Semudah lisan mengurainya?
Semudah ucap melafalkannya?
Kataku bukanlah mantera..bukan pula penawar cinta..
Aku hanya ingin mengatakannya..
Kepadanya yang bisa mengerti..
Kepadanya..
SALAM : KAEL
Mungkinkah kita jatuh cinta?
Jika aku bisa mencintaimu lagi seperti dulu
Jika kau bisa mencintaiku lagi seperti dulu
Apakah kita berdua akan saling jatuh cinta lagi?
Dan lupakan semua kegalauan dan keremangan itu?
Apakah ia kan sempurna seperti yang kita impikan dulu?
Karena aku yakin..cinta itu masih meretas dihati..
Andaikan kau datang saat ini..
Mungkin belum terlambat untuk kita satukan hati lagi..
Andaikan aku datang saat ini..
Mungkin belum terlambat untuk kita meraih bahagia lagi..
Aku kan melupakan semua kesalahan itu..
Aku kan menerima semua keadaan itu..
Aku kan merelakan saat kau tak disisiku..
Aku kan merelakan semua itu..
Tapi..
Mungkinkah kita berdua jatuh cinta?
Kerinduan yang perlahan menghampiri..
Kenangan yang bergejolak memagut hati..
Apakah kita kan sekuat itu?
Apakah kita kan mengakui perasaan itu?
Ataukah kita kan terdiam..seperti saat ini?
Andai perasaanku adalah perasaanmu..apa yang kan kita pilih?
Mampukah kita melewatinya?
cAtau akan kita biarkan cinta itu pergi begitu saja..
Dan berpura-pura kuat hingga kita merapuh lalu mati karenanya?
Jika kau dan aku bisa jatuh cinta lagi..
Jadikan itu nyata,,
Sekarang..
SALAM : KAEL
Ungkapan Hati..
Sungguh apa yang ku rasa saat ini..
teramat bahagia untuk ku ungkapkan..
Akhirnya..aku mengatakannya kepadamu..
Dan kau mau mendengarnya..
Sungguh..aku tak perduli apapun jawabanmu..
Karena aku telah mengatakannya kepadamu..
Aku telah memindahkan gunung di hatiku..
Aku telah mengeringkan samudera di jiwaku..
Kini, aku tak perlu lagi meratapi takdir..
Di sini, di tempat ini, malam ini..
Aku melihatmu..aku bahagia..
Aku tak tahu jawabmu, isi hatimu..aku tak perduli..
Karena malam ini, aku begitu bahagia..
dan tak mau merusaknya..
Aku ingin menikmati saat saat ini..
Aku ingin tak ada esok..tak ada mentari lagi..
aku ingin malam ini selayak 1 abad..ato dimungkinkan..1000tahun..
Entahlah..aku hanya ingin bahagia..
malam ini..
SALAM : KAEL
Yang ku rasa..
Biar aku yang bicara, biar aku saja
Tolong diam dan dengarkan apa yang ku katakan
Jangan menyela bila ku bicara karena aku tak mungkin mengulangnya
Telah lama ku nanti saat seperti ini, hanya ada kau dan aku, terasing
Tak ada keramaian, tak ada kebisingan, hanya sepi dan sendiri
Tak ada kata-kata romantis, tak ada kata-kata munafik, jujur apa adanya
Telah jenuh ku memendamnya, terlalu sering ku menguburnya dan ku gali lagi
Sahabat, maaf bila ku harus berpisah denganmu setelah rangkaian waktuku bersamamu, dalam suka dan duka, dalam canda dan tawa
Karena kini aku yakin, rasa ini telah berubah, telah berganti
Sayangku padamu, kasihku padamu, telah tumbuh menuntun hatiku
Kini ku harus jujur, bila aku mencintaimu sebagai kekasih, bukan sahabat lagi
Dan ku harap kau kan mencintaiku seperti aku, menjadi kekasihmu bukan sahabatmu
Kini bicaralah, katakan apa yang harus kau katakan, jangan diam lagi karena
Aku telah selesai dengan inginku, mengatakan rasaku
Bicaralah jangan ragu, katakan padaku apa yang kau mau
Meski itu kan menyakitkanku, bicaralah sekarang karena ku tak ingin menunggu
Setelah lama ku menunggu…
nb. Katakanlah apa yang kau rasa..
usah takut..karena kau tak kan pernah tahu
sebelum kau mengatakannya..
SALAM : KAEL
Dan harus berlalu, tanpamu.
Tak ada musim gugur dimana sakura berjatuhan. Tak ada musim semi dimana pohon oak mulai berwarna gelap. Jakarta hanya mengenal musim panas, penuh asap knalpot dan lengkingan klakson dari mobil yang merayap panjang di tiap sudut jalan. Sudah setahun ini semuanya berlalu, keajaiban yang selalu kuharapkan datang nyatanya hanya impian, seperti halnya musim gugur dan musim semi. Tak ada yang berubah selain kerut yang mulai tampak di bawah mataku.
Hari ini, tepat setahun kau pergi dari hidupku. Mungkin benar apa katamu dulu, tak seharusnya aku menunggumu kembali karena jalan yang kita tempuh benar-benar berbeda. Tapi, inilah cinta, seperti kataku dulu. Aku tak akan berhenti berharap meski mungkin itu adalah sebuah kebodohan. Bukankah kau juga bilang bahwa Tuhan selalu memberi keajaiban saat kita benar-benar sudah tak berkuasa atas takdir kita sendiri?
Sore ini, aku sengaja susuri jalanan dimana dulu kita pernah bercanda. Kau selalu suka Kemang, kau selalu suka lumba-lumba, dan kau selalu suka mataku yang sedikit sendu seperti kurang tidur. Langkahku terus susuri tiap kenangan itu. Kemang, ya, kau selalu suka daerah ini karena disinilah awal kita berjumpa. Kau yang duduk tepat di kursi pojok ruangan tempat makan fastfood, memakai kaos putih bergambar vespa dan sibuk dengan netbook kecil berwarna biru. Aku selalu bersyukur pada putusnya jaringan internet yang membuatmu meminta tolong kepadaku. Itulah awal pertemuan yang tak kan pernah mampu aku lupakan.
Sebulan setelah itu, mungkin kau pun masih mengingatnya, pertunjukan lumba-lumba di Ancol. Itu pertama kalinya aku melihat lumba-lumba secara langsung. Kau tak pernah lelah menjelaskan padaku kenapa kau sangat suka lumba-lumba. Awalnya kupikir kau suka lumba-lumba karena sifatnya yang ramah dan suka menolong, tapi tidak, kau menyukai lumba-lumba karena ia bukan ikan selain suaranya yang menurutmu adalah suara malaikat. Aneh memang, tapi itulah keanehan yang meyakinkanku bahwa kau sangat berbeda. Dan disanalah pertama kali kuberani ungkapkan bahwa aku mencintaimu. Setelah itu, cincin berukir lumba-lumba selalu lekat dijemari kita. Cincin itu bahkan masih kupakai, saat ini.
Masih ingatkah kau, tentang mataku yang tak mampu berpijar sempurna kala menatapmu. Kau bilang mataku sendu, karena itu pula kau selalu nyaman menatapku. Kau bilang mata ini selalu meneduhkan jiwamu, ah, aku tahu kau terlalu berlebihan tentang itu tapi kini aku sadar, kau tak pernah berlebihan, mata ini memang hanya mampu tercipta sendu saat menatapmu.
Ah, matahari sudah bersiap melangkah pulang. Senja ini tetap tak ada sakura yang gugur, tak ada pohon oak yang berwarna gelap. Sudah setahun dan tak ada kabar darimu. Mungkin sekarang saatnya aku memahami, bahwa kau memang benar-benar telah pergi, tak ada lagi janji tentang pertemuan, tak ada lagi janji tentang kesetiaan. Kini, waktunya bagiku untuk menjemput takdir yang lain. Semoga memang benar-benar ada takdir yang lain, untukku.
di bangku kayu ini dulu kau berjanji akan kembali untukku, maka kini ijinkan aku yang berjanji akan mencoba melepasmu dari keajaibanku.
Dan aku melangkah pelan runuti matahari yang perlahan sembunyi di belahan barat Jakarta sambil memutar cincin yang ada di jari tengah tangan kananku, tersenyum mengucap namamu.
-untuk perempuanku.
FROM : KAEL
Syair hati untukmu..
Bagitu banyak jalinan cerita yang kita lalui bersama..
Ketika cinta terjalin, ketika impian terbentang..
Ada saat kita tertawa dan ada waktu kita menangis..
Semuanya terajut menjadi lembaran-lembaran hidup yang kekal..
Bila ku kenang saat pertemuan itu, senyum ini mengintip dari bibirku yang lusuh..
Getaran yang datang, nuansa yang terwujudkan..
Bila ku kenang saat ku memintamu menjadi kekasihku, mata ini menjadi indah bercahaya..
Gejolak yang tak tertahan, gairah yang terlepaskan..
Bila ku kenang saat pertengkaran itu, hatiku berdetak semakin cepat..
Emosiku tercurahkan, dendamku tersemaikan..
Bila ku kenang saat perpisahan darimu, air mata ini mengalir begitu deras..
Penyesalanku lelehkan hati, jiwaku tertunduk meredup..
Kini, kau dan aku adalah dua manusia yang berbeda..
Aku mengambil jalanku sendiri seperti halnya kau jalani hidupmu..
Semua berlalu, tanpa tegur sapa dan doa yang tersampaikan..
Sebenar hati yang ku yakini, tak seharusnya kita begini..
Tak semestinya kita saling mencaci, saling larut dalam ketakpastian..
Biarkan senyum itu tumbuh, biarkan mata ini bercahaya..
Biarlah cerita itu menjadi hal yang baik..bukan prasangka bukan pula curiga..
Kan ku kenang semua hal baik tentangmu..
Dan kenanglah hal baik dariku..
Kan ku kubur semua keburukan yang pernah ada..
Dan tak kan pernah ku ungkap lagi..
Jadikan itu senyum yang indah, jadikan itu akhir yang indah..
Karena kita pernah saling mencintai..
Meski kini semua itu tak ada lagi..
Jadikan kisah ini sebagai syair untuk kita dendangkan..
Dalam keremangan dan kesunyian senja..
Dalam elegi dan romantika cinta..
nb. Perpisahan bukanlah akhir segalanya..
cinta tak pernah salah, tapi hati yang berprasangka..
salam : kael
Aku dan masa laluku..
Kemarin dan kemarinnya lagi..
Aku meyakini bahwa aku bisa berdiri dengan tegar..
Aku bisa melewati semuanya dengan senyuman..
Melupakan semua yang telah terjadi..
Dan menganggapnya sebagai likuan hidup yang terjalani..
Esok kan ada hari baru..dan mungkin cinta yang baru..
Seseorang yang belum aku temukan dalam hidupku..
Tapi..
Hari ini aku sadari..
Aku tak bisa melupakanmu..meninggalkan semuanya begitu saja.
Hanya kau yang mampu mengerti..
Mungkin, melepasmu adalah kesalahan terbesarku..
Hidupku terasa tak seindah dulu saat kau bersamaku..
Hari-hariku tak seindah warna saat kau disisiku..
Dan kini kau tak mungkin lagi bisa ku miliki..
Wanitaku..
Namamu dan kisahmu dalam hidupku kan abadi..
Dalam kenangan dalam bayangan..
Bila langkahku kelak menuntunku kepadamu..
Dan selimut takdir mempertemukanku lagi denganmu..
Aku ingin mengatakannya.
Aku mencintaimu..
Dan akan selalu begitu..
Salam : kael
Perempuan itu, mengagumkan!
Hari yang melelahkan, mungkin tak kan selelah ini seandainya kau masih bersamaku. Kaulah yang selalu mengingatkanku tentang hakekat memperjuangkan sesuatu, kau yang selalu mengusap letihku saat kutertunduk dalam penat, kau yang selalu meneduhkanku saat kumerasa begitu rapuh untuk terus berjalan, tentang bagaimana menjalani dan menyikapi hidup yang penuh likuan ini. Semua berlalu, kepergianmu benar-benar membunuh semua harapanku. Entahlah, aku hanya belum mampu untuk merelakan semua impian itu hilang begitu saja. Aku, masih menyayangimu.
Malam belum begitu pekat, jalanan Jakarta masih riuh dengan deru mesin dan sesaknya asap. Satu-persatu kaki ini kulangkahkan susuri trotoar sepanjang jalan Kebon Sirih. Kau tentu masih mengingat jalan ini, mungkin kelak saat kau pun lewat jalan ini kembali, kau akan melihat bayang kenangan kita disini. Setahun sudah semua berlalu, tak ada lagi tegur sapa, tak ada lagi lantun rindu. Mungkin, disana kau sudah menikmati hidup barumu, atau mungkin kau pun sedang mengenangku.
Dia, perempuan yang mengagumkan. Jika kau pernah mencintai seseorang, kupastikan ia lebih dari itu. Mungkin terkesan begitu sempurna, tapi begitulah dia untukku. Jika kau melihat matanya, katakan padaku apa yang kau lihat disana selain keteduhan dan harapan. Jika kau perhatikan langkah kakinya, katakan padaku apa yang kau rasakan selain getaran hebat tentang rasa percaya dirinya. Atau mungkin cukup kau rasakan nuansa nyaman saat berada didekatnya, itu sungguh luar biasa. Ya, perempuan itu sangat mengagumkan!
Akan kukatakan kepadamu pertama kali aku mengenalnya, dua tahun yang lalu. Seorang gadis tampak duduk di sudut ruangan, jari lentiknya sibuk memainkan tombol di handphone. Sesekali matanya yang layu menatap ke depan mimbar dimana seorang volunteer dari sebuah organisasi lingkungan hidup sedang mempresentasikan rencana kerja. Aku duduk tak jauh dari tempatnya duduk, awalnya hanya sekilas pandang, namun lama-kelamaan mata ini tak mampu mengalihkan perhatian dari sosok perempuan yang sangat berbeda itu. Tapi, itu bukan pertama kali aku mengenalnya. Sebulan berselang, aku baru berkenalan dengan perempuan itu di acara launching sebuah novel di bilangan Blok M, Jakarta Selatan. Sejak itu, semua mulai berubah. Hariku penuh warna, penuh gairah untuk terus mengenalnya lebih jauh meski aku sadar ia telah memiliki seorang kekasih yang setia mengantar dan menjemputnya di setiap acara, tapi, aku terlanjur mencintainya.
Hubungan kami menjadi lebih dekat, ia tak lagi sekedar teman berdebat dan berbagi suatu hal. Kami mulai saling melengkapi hingga akhirnya jujur tuk mengakui cinta yang ada di hati kami masing-masing. Semua berjalan penuh harapan, penuh impian dan kesempurnaan. Jika kau pernah jatuh cinta, maka seperti itulah yang kami rasakan, bahkan mungkin lebih dari itu. Tiada hari tanpa ucapan rindu dan sayang, tiada hari tanpa doa-doa tentang kebaikan dan impian. Kami adalah sebuah hal hebat yang Tuhan ciptakan.
Kemudian, petaka itu datang. Semua harus berjalan sesuai ketentuanNya, kami berpisah. Bukan karena kematian, bukan pula karena pertengkaran. Ini tentang dogma yang mengharuskan ia menikah, dengan kekasih yang terlanjur telah meminangnya jauh sebelum aku datang. Hey, jangan bilang kami tidak berjuang, kami sudah melakukannya sedemikian hebat, tapi, lingkaran itu lebih besar dari hal apapun. Kebahagiaan selalu menjadi hal yang ingin kami dapatkan, dan kebahagiaan kami bukanlah hal egois yang harus dipertentangkan.
Setahun kemarin, kami memilih menepi dari pertempuran hati. Aku memulai hidup baru, bekerja di sebuah perusahaan surat kabar, dan dia ikut dengan suaminya ke Batam. Semenjak itu, hanya hujan yang menghadirkan kenangan, hanya jalanan yang menuliskan kisah-kisah kami, seperti malam ini. Esok tak akan ada yang tahu, tapi hati tak pernah mati, mungkin takdir, mungkin juga keyakinan, aku hanya tahu ia akan kembali di sini suatu saat nanti. Selama itu, aku hanya bisa menunggu, bersama hujan dan kicau harapan di pagi hari.
Ah, perempuan itu, mengagumkan!
kael
Aku mencintaimu..
Bukankah sudah ku katakan kepadamu sedari awal?
Aku tak menjadikanmu sebagai pengganti..
Aku tak menjadikanmu sebagai pilihan sesaat..
Aku mencintaimu karena aku memang begitu..
Tak ada yang aku tutupi untuk menyayangimu..
Usah kau hiraukan dia yang kini datang lagi kepadaku..
Hatiku..cintaku tak berubah..hanya untukmu seorang..
Kenangan itu tak kan mampu runtuhkan ketulusanku..
Keanggunan itu tak kan mampu goyahkan mimpiku akanmu..
Kaulah perempuanku..kaulah cintaku..dan aku mencintaimu..
Genggam tanganku..peluk aku..percayakan hatimu kepadaku..
Tatap aku..adakah kau lihat kepalsuan di sana?
Sayang, aku mencintaimu sepenuh hatiku..
Mungkin dia pernah menjadi yang terindah..
Mungkin dia pernah menjadi yang terhebat..
Mungkin dia pernah menjadi yang sempurna..
Tapi itu masa laluku..dan aku kini menatapmu..masa depanku..
Kaulah yang terindah..kaulah yang terhebat..dan kau menyempurnakanku..
Kepadamu kelak kan ku habiskan waktuku..
Kepadamu kelak anak-anak kita kan ku semaikan..
Kaulah yang terakhir untukku..
Sekali lagi, aku mencintaimu..
Percayakan hatimu seperti ku mempercayakanmu..
Kekasihku..
salam : kael
selamat pagi..cinta!
Pagi ini aku melihatnya mencuri pandangku..
Sesekali senyum sipu yang manis terlihat manja dibibirnya..
Aku memanggilnya Bulan..seperti liontin yang ia pakai..
Entahlah, terkadang perasaan ini tak menentu..
Ada kekaguman yang begitu kuat di dadaku..memukul setiaku..
Kecantikan paras, keanggunan sikap dan mata yang bercahaya..
Sesuatu yang telah lama menghilang dari ceritaku..
Sesekali ia memanggilku lembut hanya tuk menyapa kabarku..
Atau mengingatkan bahwa hari akan hujan..
Nuansa yang begitu menyejukkan semua zat yang menyusun jasadku..
Haruskah rasa ini ku biarkan hadir untuknya?
Haruskah setia yang tak tentu ini ku bunuh saja?
Bulan..dia gadis yang rupawan..dialah impian..
Ah, biarkanlah semua mengalir saja..seperti biasanya..
Pagi ini..esok..atau lusa yang akan datang..
Aku kan selalu tersenyum kepadanya..seperti sapanya kepadaku..
Mungkin saja cerita ini kan berubah..kan berbeda..
Biarlah malaikat yang menuntunnya..
Bukan nafsu dan egoku..
Yang pasti..aku mengagumimu..perempuanku..
Andai kau tau..akupun sering mencuri pandangku..
Melihatmu tiap waktuku..
Selamat pagi..cinta..
Salam : kael
Untuk perempuanku: Maaf..
Perempuanku,
Sudah lama aku tak menyapamu, mungkin lebih dari sebulan ini. Maaf, aku terlalu sibuk dengan duniaku, dengan ambisiku, dan lalu kusadari aku kehilangan hal yang begitu besar artinya dalam hidupku.
Perempuanku, sungguh meski kau tersenyum, aku rasakan ada lara di kedalaman hatimu. Maaf, sungguh aku telah lalai tuk menepikanmu sendiri. Dan kini, itu menyakitkanku juga.
Lihatlah senyum yang selalu kau semaikan di sejuknya pagi, senyum yang tak pernah surut menemaniku selama ini. Senyum yang selalu kau berikan di kebaikan doamu untukku.
Perempuanku, bolehkah kudekap erat semua lara itu? Sandarkan semua letihmu, rebahkan semua penatmu. Ijinkan aku melabuhkan bahagia ini, sekali lagi di hatimu.
Mungkin terlalu lambat bagiku menyadari itu, tapi sungguh, ini menyadarkanku tentang sebenar artimu bagiku. Tak ada siapapun yang mampu menjadikanku sebahagia saat bersamamu.
Sekali lagi, maaf untuk waktu yang telah kulewatkan hanya tuk membiarkanmu merasa sendiri di sini.
Aku, yang mencintaimu..
Lelakimu. kael
Beri aku alasan..
Beri aku alasan untuk memaafkanmu..
Dan mereka yang merenggutmu dariku..
Bukan karena aku manusia atau makhluk pemaaf..
Beri aku keyakinan semua akan berakhir disini..
Karena aku terlalu muak dengan rasa ini..
Masih terasa dan tergambar begitu jelas dihatiku..
Mereka yang dengan hebatnya membuatku harus akui kekalahan..
Mereka yang dengan mudahnya menutup jalanku..
Mereka yang dengan kuasanya memenjarakanku..
Dengan segala alasan dan kebaikan yang tak henti..
Dan kau yang selalu mencoba meyakinkanku..
Bahwa kita akan melewatinya..dan memenangkannya..
Bukankah pada akhirnya hanya aku yang menang dalam pertempuran ini?
Bukankah kau pun meninggalkanku sendiri?
Mungkin semua berpikir aku telah mati..menderita..
Mungkin juga aku telah menjadi gila..
Mungkin benar..aku telah mati karena kegilaanku..
Tapi ada satu hal yang tak kau dan mereka mengerti..
Cinta tak pernah salah..dan ia kan memberitahumu itu..
Dia dan keindahannya..
Dia dan kenangannya..
Hingga kelak..air mata itu tak kan lagi menetes..
Dan mata tertutup..tertunduk karenaku..karena cintaku!
Maaf bila aku berkata kasar..maaf bila aku berkata benar..
Hari ini kau telah sadari bahwa aku benar..
Hari ini telah kau mengerti apa yang telah terjadi..
Dan hari ini penyesalan tak lagi berarti..
Aku telah melupakan jalanku..aku telah butakan mataku..
Biarkan aku tetap seperti ini..
Biarkan mereka tetap melihatku seperti ini..
Biarkan mereka tetap menikmati kemenangan itu..
Dan kau..pulanglah dan cobalah bahagia dengannya..
Seperti yang kau katakan, dia yang paling mengerti untukmu..
Aku kan terlupa dan dilupakan..seperti biasanya..
Sekarang..pulanglah..
Usah mencariku..biarkan aku disini..
Mati dengan keyakinanku..menikmati kemenanganku..
Sendiri..
Salam : kael
Maaf..lupakan aku..
Aku mungkin pernah mencintaimu, aku pun mungkin pernah kau miliki
Tapi itu belum cukup bagiku tuk menerimamu kembali dihatiku
Masih banyak hal yang harus kita jalani di dunia ini
Maaf bila ku menyakitimu, tapi mengertilah tuk sekali ini
Lupakanlah aku seperti aku melupakanmu
Meski ku akui masih ada bayangmu dalam jiwaku
Setidaknya buatlah aku menyadari ketulusan dirimu
Cobalah buka matamu dan lihatlah di sana
Mata-mata ranum sang perawan yang menatapmu sendu
Bukankah lebih baik kau berikan cintamu padanya?
Sudahlah, usah kau harapkan aku lagi
Bila takdir menyatukan kita, maka biarlah nanti takdir datang sendiri
Bukan sekarang, bukan disini,
Biarkan ia datang..sendiri..
Salam : kael
Lelaki Pencinta Surga..
Mungkin apa yang ku lakukan kini tiada arti bagimu, kau tak pernah perduli betapa sakitnya aku, betapa menderitanya hati yang kau tinggal. Sunguh apa pun itu aku tak ingin lagi perduli…
Aku sadari, betapa bodohnya pria ini, pria yang mencoba setia, bahkan teramat setia!
Kau memang menarik dan aku pun harus jujur bila rasa itu masih ada. Tapi biarlah ku yakinkan hati ini, kelak kau kan mengerti dan kau kan menangis sesal saat kau tahu betapa berharganya aku!
Lihatlah kelak lelaki yang kau puja, lelaki yang kau agungkan, tak kan pernah bisa berikan ketulusan seperti aku. Bukan ku memaki, bukan pula ku menyumpah. Aku hanya katakan apa yang ku rasa, sebagai pria pemujamu…
Ingatlah wanitaku, hari ini, tujuh tahun lagi kau kan melihat lelaki ini, lelaki yang kan buka matamu, lelaki yang kau dulu caci, maki, dan benci. Lihatlah baik-baik, betapa agungnya aku, betapa indahnya aku!
Dan saat itu tak ada lagi yang tersisa untukmu…
nb. terkadang, benci adalah perasaan manusia yg paling hebat!
Karena, benci kan tunjukkan siapa sebenarnya diri kita..
Kita bisa menilai siapa kita, siapa orang lain,
TETAPI, kita kan lebih menjadi manusia bila benci itu hilang,
bila benci itu terganti ikhlas yang tulus..untuk memaafkan..
^^kael^^
Aku ingin pulang..
Terkadang jasad ini begitu lelah berjalan..
Lewati takdir hidup yang selalu berganti..
Susuri wajah-wajah kehidupan yang membuatku mengerti akan cinta..
Telah lama aku meninggalkanmu demi sebuah mimpi..
Di ujung senjaku, selalu ku uraikan doaku agar kau baik-baik saja di sana..
Di setiap persinggahan, di setiap waktu dan tempat yang menjadikan jejakku..
Aku selalu merindukanmu..
Tiap sisi hatiku selalu memanggil namamu..
Tiap mata ini memandang selalu ada dirimu..
Mendengar tawamu, memandang wajah cantikmu dan hangatnya pelukmu..
Tak sedikit ku harus menahan rasa ini, menguburnya dalam doaku..
Menangis dan merintih di antara sujudku..
Kau selalu ku impikan..
Masih terukir begitu indah di hatiku..
Saat kau mencium bibirku lembut dan katakan “Aku akan menunggumu..”..
Pelangi melukis janji kita di sepanjang cakrawala senja..
Pendamping jiwaku, esok kan cepat berlalu, malam kan cepat tergantikan..
Aku kan pulang dan kita kan bersama..
Akhiri perjalanan ini dengan sholawat pelaminan..
Demi mimpi demi janji demi semua yang ada di hati..
Kekasihku, aku merindukanmu..
Begitu merindukanmu hingga ragaku bergetar hebat..
Aku akan pulang..
Saat mentari menyapamu, saat embun pagi menyapa harimu..
Aku akan ada disampingmu..
Dan lelapkan kerinduan ini..
^^kael^^
Tak sehebat itu..
Awalnya aku meyakini bahwa aku kan baik-baik saja tanpamu..
Menjalani hariku dengan senyuman..dengan semangat..
Dan melupakanmu..
Seminggu berlalu..aku bahagia..tanpamu..
Sebulan..dan ku mulai mengingatmu..
Setahun sudah kau dan aku tak bertemu..dan aku merindukanmu tiap malamku..
Mengenangmu..memimpikanmu..
Dan aku sadari aku semakin merindukan hadirmu dalam hidupku..
Aku tak sehebat itu..
Meski ku tahu kau tak lagi sendiri..aku masih mencintaimu..
Meski ku tahu kau menyakitiku..aku tetap mencintaimu..
Dan aku sadar itu menyakitiku..
Mungkin..cinta ini adalah cinta sejatiku..
Cinta yang tak mengenal dogma..
Kini..aku menanti keajaiban yang pernah datang kepadaku..
Berharap dia kan singgah..dan lelapkan hatiku dengan mimpi tentangnya..
Berharap dia kan mengingatku dan temukan aku di hatinya yang terdalam..
Mencintaiku..
Seperti janjinya dan janjiku yang masih ku dekap erat..
Tuk bersama sepanjang usia..
nb. Cinta sejati tak kan hilang..meski tersakiti..meski terlewati..
^^kael^^
Janji dua kekasih..
Adalah rangkaian kata – kata suci di pasir putih
Terlihat indah kemudian hanyut ditelan ombak
Meyakini kemudian mengingkari…
Adalah seorang bocah yang telanjang
Begitu polos penuh kebahagiaan
Tanpa duka dan derita…
Adalah ayat – ayat suci yang diagungkan
Mendalami semua kebenarannya
Tanpa pernah menjalaninya…
Adalah anggur yang begitu memabukkan
Yang menyatukan hitam dan putih
Menjadi kelabu…
Adalah penyatuan jiwa yang bercinta
Seperti Adam dan Hawa di surga
Kemudian terlena dan terpisah…
Adalah ikatan hati yang mencintai
Yang meleburkan kemunafikan
Dan lelapkan kesetiaan…
Adalah sangkar yang terbuat dari serat jiwa
Begitu lembut menyentuh kalbu
Membelenggu pengkhianatan…
Adalah ketulusan mimpi dua insan
Tuk sehidup semati dalam takdir
Yang tak kan berakhir…
Adalah janji antara kau dan aku
Tuk saling memiliki dan mengasihi
Hingga di surga nanti…
nb. Janji saat mencintai adalah kebahagiaan..
Sesudahnya..mampukah kita menjaganya?
Mewujudkannya?? ^^kael^^
Terlahir kembali..
Cinta..
Aku hampir melupakanmu..
Aku telah terbiasa mengabaikanmu..
Meyakini aku bisa tanpamu..
Malam ini aku tahu aku tak bisa lari darimu..
Cinta datang membuaiku sekali lagi..
Rasa yang telah lama hilang kini mengisi tiap relung hatiku..
Aku jatuh cinta lagi..aku merasakannya lagi..
Denganmu..
Jiwa yang telah mati membeku dalam kepedihan..
Kini terlahir kembali karena kehangatan tatap matamu..
Aku jatuh cinta lagi..kepadamu..
Harapan baru telah ku semaikan diantara pucuk-pucuk doaku..
Mimpi yang baru telah ku terbangkan disela bintang-bintang malamku..
Aku tersenyum karenamu..aku bahagia bersamamu..
Sekali ini, ijinkan aku menikmatinya..
Aku mohon yakinkan aku akan cinta yang kini ada..
Agar ku bahagia..seperti aku yang dulu..
Saat aku terlahir di dunia ini..
nb. Jatuh cinta..pintu seribu mimpi!
^^kael^^
Kalau cinta jangan diam..
Aku tak mengerti apa yang kau inginkan..
Aku tak mampu pahami apa yang kau harapkan..
Hanya diam dan terduduk dalam perang batinmu..
Katakan padaku apa yang salah?
Jelaskan padaku apa yang kau mau?
Agar aku mengerti dan bisa menjadikannya lebih baik untukmu..
Kenapa harus marah bila dia ada disampingku?
Kenapa harus malu bila ku rengkuh tanganmu?
Sedangkan sudah ku katakan kepadamu..aku mencintaimu..
Dan kau hanya diam..dalam tanyaku..
Aku tak pernah tahu dan tak akan tahu bila kau seperti itu..
Kadang aku berpikir kau tak inginkan aku..
Kau tak mencintaiku seperti aku mencintaimu..
Tapi kau selalu memberiku arti yang tak tentu..
Memberiku tanda di antara embun dan gemerlapnya bintang malam..
Membuatku bertanya dan terus bertanya tentangmu tentangku..
Cobalah bicara padaku dan ungkapkan segala yang kau mau..
Aku kan mengerti dan menjadikannya arti untukku..
Kalau kau cinta, katakan padaku kau mencintaiku..
Ungkapkan kepadaku bahwa kau ingin bersamaku..
Kalau kau tak cinta, katakan padaku kau tak mencintaiku..
Tegaskan kepadaku kau tak ingin bersamaku..
Jangan diam dan mengurungku dalam tanya..
Sekian lama sekian cerita..
Agar ku bisa menjadi diriku lagi..
nb. saat hatimu bimbang dan tak mengerti arti cinta..
katakanlah perasaan yang ada dihatimu dengan kejujuran hati..
^^kael^^
Sebentuk hati untuk (……)
Malam ini aku berjalan pasti..
Langkahku tegap seperti kuda-kuda jantan padang siberia..
Dibahuku terikat erat seribu harapan yang bergejolak keras..
Dimataku terlihat khatulistiwa cinta yang luas..
Dihatiku ada kata yang terangkai indah hanya untukmu..
Malam ini aku kan menemuimu, Luna..
Setangkai mawar dan sebentuk hati kan ku berikan untukmu..
Jalanan kota terasa lapang, sepenggal cerita siap ku tuliskan..
Dan langit malam semakin sempurna karena kilaunya bulan..
Sungguh aku tak bisa menahannya..tuk secepatnya bertemu denganmu..
Lidahku tak sabar mengatakan “Aku mencintaimu, Luna..”..
Taman telah terlewati dan mataku tak bisa berpaling..
Seindah wajah yang ku kenal..yang memabukkanku..
Semanis senyum yang tak bisa terlupakan dari jiwaku..
Kau ada di taman..menatap rembulan dan keindahan temaram kota..
Begitu sempurna..khayalku terbang meninggalkan aku dalam langkah gontaiku..
Kau begitu indah..perempuan yang selalu ku dambakan..
Ada di sana..berpeluk dengannya..melambaikan tanganmu selentik ilalang musim semi..
Menghampiriku..dan meraih tanganku..mengejutkanku..
Menampar keras hatiku dengan sebuah kata “Kekasihku..”..
Dan aku tahu..kata itu bukan untukku..tapi dia yang memelukmu erat..
Setangkai mawar yang ku bawa untukmu terjatuh..seperti jiwaku..
Tapi..sebentuk hati ini tak kan pernah berubah..
Selalu ada ruang untukmu..selalu ada cinta yang menunggumu..
Kapanpun itu..
Hati ini untukmu,..
nb. Cinta tak semudah kata..tak seindah impian..
tapi cinta sehebat matahari dan selembut rembulan..
Haruskah kau tahu..
Bila aku mengatakannya kepadamu malam ini..
Apakah kau kan menemaniku hingga esok datang?
Atau aku harus menundanya dan membiarkannya berdetak di kesunyian
Agar kau tetap ada disini, menemaniku tiap waktuku?
Aku terlalu takut mengatakannya..
Aku terlalu takut kehilanganmu..
Bila aku tak mengatakannya malam ini..
Mungkinkah rasa ini tak kan pernah tersampaikan?
Mungkinkah kau kan tahu perasaan ini?
Apakah ini yang mereka rasakan bila jatuh cinta?
Apakah ini ketakutan mereka yang jatuh cinta?
Biarlah aku kan menghitung waktuku..melihat semuanya dari sini..
Biarlah aku teryakinkan hatiku..tentangku tentangmu..
Aku tak ingin memulainya bila ku harus mengakhirinya..
Aku tak ingin menertawakannya bila ku harus menangisinya..
Langkah ini kan tertuju..kepadanya yang menujuku..
Biar malaikat menuntun jiwaku..kepada jiwanya..
Dan rasa ini..
Adalah perasaan yang tulus tentang keindahan..
Tentang penghargaan..kepadanya..
Perempuanku..
^^kael^^
nb. Keindahan cinta adalah saat memulainya..
Mungkin, kaulah cintaku..
Awalnya sekedar cerita biasa..
Tentang hari-harimu yang menyenangkan..
Dan kemudian pertengkaran dan perpisahan..
Antara kau dan kekasihmu..
Aku hanya bisa tersenyum tiap kali kau katakan semua itu..
Mencoba tuk ingatkan saat kau terbang terlalu tinggi..
Mengajak kau tersenyum saat kau tenggelam dalam kepahitan hidup..
Hari-hariku menjadikanmu sebagai mentari untukku..
Suaramu menjadikan hatiku sebatang lilin yang terang..
Dan perasaan itu berubah..
Aku mencintaimu..begitu saja..
Hati teringkari..lisan terbatasi..
Hanya ada kekaguman yang tak terungkapkan..
Aku terbiasa dengan sikap manjamu..
Menikmati tiap canda yang ada..
Tapi, aku tak mampu menjadikanmu milkku..
Untuk saat ini..
Meski kadang matamu tak mampu berbohong..
ku tahu kau pun memendam rasa yang sama..
Biarlah waktu berjalan..biarkan langkah tetap di depan..
Cinta ini tak kan lari..tak kan berpaling..
Dan biarkan ia datang karena keyakinan..
Bukan rasa sesaat..bukan ingin sekejap..
Biarkan cinta ini lahir dengan sabdaNya..
Menjadikanku dan menjadikanmu sebagai takdir..
Untuk saling mencintai..
Untuk saling memiliki..
nb. Cinta kadang datang hanya karena kebiasaan semata..
Karena kehadiran..karena perhatian..
^^kael^^
Jika kau untukku..
Ada yang berbeda dari perasaanku sebelumnya..
Ada kerinduan yang perlahan mulai mengusik malamku..
Perasaan yang tak tentu..sekilas wajah dan senyum..
Benarkah aku mulai mencintainya?
Kenapa aku selalu memikirkannya sekarang?
Bukankah dulu aku selalu menepikannya..anggap semua biasa saja?
Kini..kau mulai berpaling..meninggalkanku..dalam tanya..
Dan aku merindukanmu..
Jika kau untukku..apakah aku telah melewatkanmu?
Apakah aku terlambat menyadarinya?
Kebaikan yang kau beri..
Kehangatan canda dan senyummu..
Kehadiranmu yang selalu ada saat ku butuhkan..
Suaramu yang iringi waktu tidurku..
Untaian mimpi yang kau rajut dalam bahasamu..
Dan kata-katamu yang bijak membuatku semakin merindukanmu..
Kenapa semua terasa sepi saat kau tak ada?
Kenapa hariku terasa hampa saat kau tiada?
Haruskah aku mencarimu? Haruskah aku mencintaimu?
Mungkinkah kau yang dia utus untukku?
Jika kau untukku..
Aku tak kan membiarkanmu pergi..lagi..
nb. Terkadang Cinta terasa saat seseorang itu telah pergi..
^^kael^^
Kaulah cintaku..
Waktu pertama ku mengenalnya..dia begitu mempesona..
Seraut wajah yang membasuh letihnya jiwaku akan cinta..
Seuntai senyum yang ia rajut saat itu, tumbuhkan lagi mimpiku..
Luka di hatiku seakan tersembuhkan karena hadirnya..
Perlahan dia mengisi hariku dengan keceriaan..
Malam-malamku tak lagi sepi..bintangku bersinar lagi..
Pagiku menyapa dengan semangat baru akan hidup yang menantiku..
Warna hidupku semakin riuh, semakin sadarkan aku..
Ada cinta setelah cinta..
Tuhan, terima kasih ku sujudkan kepadaMu..
Yang mengirimkan dia sebagai malaikat hatiku..
Terakhir kali ku mohon ijinkan dia menjadi pendampingku di dunia..
Sebagai kekasih jiwaku yang kan temani sisa waktuku..
Dan biarkan bahagia ini tak berakhir..
Kan ku jaga dia dengan seribu pengawal cintaku..
Kan ku semaikan benih-benih kesetiaan di antara kami..
Kepadanya aku kan mencinta..tuk terakhir kalinya..
Sejak kau datang aku tak kan lagi merasa terabaikan..
Sejak kau ada di sini aku tak kan lagi tertepikan..
Aku kan mencitaimu sepanjang hidupku..
Kaulah bidadari itu..
Keanggunanmu tak tergantikan..
Keindahanmu tak terlukiskan..
Selamanya..
Di hatiku..
^^kael^^
Kaulah orangnya!
Aku ingin mengatakan..sekali saja dan itu benar..
Bahwa aku telah lelah menunggumu..
Tapi..
Tetap saja aku merindukanmu..
Aku telah mematikan rasa ini..
Tapi..
Ia hidup lagi dan lebih kuat dari yang lalu..
Aku mencari alasan kenapa kau begitu berarti..
Yang ku temukan hanyalah perasaan yang hebat..
Bahwa kau benar-benar berarti!
Tak perlu lagi aku mencari alasan melupakanmu..
Tak perlu lagi aku berpura-pura tak menginginkanmu..
Karena semua begitu jelas untukku..
Kaulah yang aku mau..
Kaulah orangnya..
nb. Cinta yang tulus tak kan mati..
Meski ia tenggelam di samudera kemunafikan..
Kenapa aku jatuh cinta?
Dia bertanya kepadaku dengan lembut..
“Apakah kau mencintaiku karena kecantikanku?”
Dan aku sekuat tenaga berkata bahwa aku tak seperti itu..
Hingga hatiku terasa begitu berat..
Dia berkata kepadaku dengan sangat lembut..
“Kenapa kau mencintaiku?”
Dan sekali lagi lidahku begitu sibuk mencari kata yang tepat..
Hanya tuk meyakinkan dialah orang yang tepat untukku..
Kemudian dia berkata dengan sangat-sangat lembut..
“Kalau begitu..jangan kau mencintaiku karena jawabanmu itu..”
Dan dia tersenyum..
Aku bertanya kepada diriku sendiri..
Bila aku benar-benar mencintainya..
Kenapa aku harus begitu berat mengatakan kejujuran yang ia pinta?
Bila aku benar-benar menginginkannya untukku selamanya..
Kenapa aku harus membiarkannya pergi begitu saja?
Dan kini aku sadar..aku hanya melihat dengan mataku..
Aku mencari cinta karena inderaku yang duniawi..
Aku tak melihatnya dengan hati dan jiwaku..
Bukankah itu sebaik cinta yang kita impikan?
Aku melihatnya sebagai makhluk yang sempurna..
Aku melihatnya sebagai orang yang begitu tepat untukku..
Dan itu membuatku mencintai dunianya saja..
Perempuan itu..yang begitu saja meninggalkanku..
Mengajariku arti cinta yang baru..
Tentang peluruhan jiwa dan jasad untuk jatuh cinta..
Karena cinta tak sesederhana itu..
nb. Pahami cinta dengan jiwa dan jasadmu..
Bukan karena indera duniawinya saja..
^^kael^^
Semestinya..
Semestinya kita berdua menyadari betapa berartinya sebuah kejujuran
Dan seharusnya kita saling mau mengerti keadaan dan perasaan yang ada
Bukan saling mencaci dan iri hati,
Semestinya air mata ini tak terus mengalir hanya karena kemunafikan dan ego hati,
Semestinya kita pun masih bisa bahagia berdua bersama bahkan untuk selamanya
Bila kita mau saling mengakui perasaan yang masih ada di sudut jiwa,
Dan semestinya kita tak terpisah karena perbedaan bukan aral yang leburkan harapan,
Semestinya kita bisa saling mencintai dan berbagi mimpi,
Semestinya semua asa yang kita punya terlahir menjadi nyata yang indah
Bila kita saling setia sampai nanti…
Semestinya…
nb. Kejujuran dan ego hati
terkadang menjadi dua mata pisau
tetapi, bila kita mampu menjadi diri sendiri
dia adalah perisai
Bolehkah aku memilih jodohku, Tuhan?
Provokatif? Pesimis? Sombong?
Apapun itu, aku tak bermaksud untuk sedikit pun mengingkari atau menolak jodoh yang Tuhan berikan untukku. Sebenarnya, masalah jodoh sudah aku bahas, tapi beberapa sahabatku bertanya kepadaku tentang masalah ini jadi mungkin tidak ada salahnya bila aku mengurai sedikit tulisan lagi tentang jodoh.
Tulisan ini berawal dari perbincangan ringan tentang seorang sahabat yang selalu merasa dirinya ‘salah’ mencintai seseorang. Salah yang dimaksud di sini adalah, setiap kali mencintai, orang yang kita cintai itu selalu saja sudah memiliki kekasih atau pasangan. Pertanyaanya, kenapa selalu saja seperti itu? Atau bahkan kita sebenarnya dicintai seseorang di sisi yang lain yang sebetulnya akan sangat mudah bagi kita untuk bisa bersamanya, tetapi kenapa justru kita memilih mencintai orang yang sesungguhnya sudah memiliki pasangan dan akan sulit bagi kita untuk bersamanya?
“Aku tak pernah mengerti kenapa aku harus terus mencintainya sedangkan aku tahu ia milik orang lain. Sedangkan orang yang mencintaiku tak sedikit pun aku cintai.”
Itulah penggalan kalimat yang sahabatku katakan senja itu. Tak ada keraguan bahwa ini pun dirasakan oleh sebagian kita. Sahabatku, sudah berulangkali kukatakan kepadamu. Kita akan menemukan orang yang mengajari kita arti cinta dalam berbagai ragam bentuknya. Bukan berarti kita salah mencintai, karena setiap cinta tak akan salah. Lalu, kenapa kita harus memilih cinta yang sulit dibanding cinta yang mudah? Sekali lagi, karena memang Tuhan ingin menunjukkan kepada kita beragam rasa cinta yang ada. Jangan memaksa Tuhan memberikan apa yang kau inginkan karena sesungguhnya Dia justru memberikan hal lebih dari yang kau butuhkan.
Baiklah, mungkin memang mencintai itu hak. Tapi, kadang kita juga akan merasa ‘aneh’ dengan diri kita atau orang lain yang memilih jalan seperti itu. Jalan dimana kita lebih memilih untuk bertahan mencintai orang yang sebenarnya sudah sangat sulit untuk bisa bersama dibandingkan dengan memilih orang yang mencintai kita dan lebih mudah tuk bersama. Karena kita tak mencintai? Ah, apa kau pun masih tak mampu bersikap kompromi dan yakin bahwa cinta tak bisa tumbuh setelahnya? Ataukah kau termasuk mereka yang sangat yakin bahwa perasaan cinta tak ada kompromi? Sahabatku, mungkin saat ini kita bisa bicara seperti itu, tapi, lihatlah mereka yang seolah-olah sangat sibuk mencari pasangan hidupnya. Sedangkan kita? Bahkan mampu menolak cinta yang datang meski cinta yang kita inginkan itu hampir mustahil diraih.
Aku tak menyalahkan mereka yang bertahan dengan cinta yang ‘sulit’ itu. Aku sangat menghargai mereka yang mau berjuang untuk cinta. Dalam cinta selalu ada pemahaman, akan arti diri sendiri dan juga arti orang lain. Apa pun pilihan yang telah kita ambil, tetaplah berjuang karena cinta akan selalu meminta buktinya.
Salam hangat,
kael
Tersenyumlah, untukku..
Sayang,
Kau telah menemaniku, kau telah jalani separuh hidupmu bersamaku..
Kau kuatkan aku saat ku rapuh..
Kau relakan duniamu hanya untukku..
Kau dendangkan lagu untukku saat ku redup..
Kau tak pernah pergi meski terkadang ku menyakitimu..
Kau tak pernah menyerah meski kadang ku kalah dalam hidupku..
Kau setia di sisiku meski kini ku tak lagi sempurna untukmu..
Kau tunjukkan arti perjuangan yang begitu hebat padaku..
kau adalah ibu yang sempurna untuk anak-anak kita..
Kini, ku hanya lelaki lemah tak berdaya..
Terbaring lemah di batas usiaku..
Karenamu aku kan bertahan..karenamu aku kan berkawan takdir..
Jikalau ini saat terakhir ku bisa menatapmu..
Jikalau ini pertemuan kita yang terakhir kalinya..
Genggamlah tanganku agar ku lewati jalan ini dengan ikhlas..
Sungguh, dalam hidupku..kaulah hal terindah untukku..
Usah menangis, usah bersedih..
Genggamlah tanganku, tersenyumlah untukku..
Hanya itu yang ku pinta..
Kelak, cinta kita kan terkenang di langit malam, cinta kita kan menari di kesejukkan pagi..
Menjadi petuah bijak bagi mereka yang mengerti..cinta tak bisa di akhiri..
Aku kan selalu menjadi bintang kecil yang menari di malam gelapmu..
Sekali lagi, tersenyumlah..dan biarkan aku menikmati senyum itu..
Terakhir kalinya..
Malaikat telah datang, dia menyapaku dengan lembut..
Dia titipkan salam kepadamu..
Jagalah anak-anak kita..ajarkan mereka cinta yang kita punya..
Aku tak kan pernah pergi..
Aku kan selalu ada dihatimu..
Selamat tinggal sayang..
Aku mencintaimu..
nb. Menjadikan rasa kehilangan sebagai cinta adalah keindahan yang sempurna..
Cintanya bukan cinta kita..
Sayang, maafkan aku..
Ijinkan aku pergi, ijinkan aku bersamanya..
Dialah yang aku cintai, dialah yang aku impikan..
Maaf bila ku harus seperti ini..memilihnya, bukan dirimu..
Kau boleh mencaciku, kau boleh teriakkan kata-kata busuk itu..
Tapi, aku telah yakin kepada pilihanku..maaf..
Aku tak ingin berpura-pura aku masih mencintaimu..
Aku tak ingin berpura-pura aku bisa bertahan denganmu..
Aku benar-benar mencintainya, sebelum ku mencintaimu..
Aku telah mencarinya dan kini aku menemukannya..
Rasa ini sangat berbeda, rasa ini tak sekedar sayang..
Seperti sayangku kepadamu..
Aku mencintainya..melebihi cintamu kepadaku..
Aku mohon, mengertilah..dan beri aku kesempatan..
Untuk meraih impi jiwaku..
Untuk bersamanya..
Mungkin tak seharusnya dulu aku menerimamu hadir disisiku..
Mungkin dulu tak harus ku paksakan cinta itu datang..
Tapi, kau begitu baik hingga ku tak sanggup menolaknya..
Dan aku pun perlahan mencintaimu..
Aku mencintaimu..
Tapi, kini aku tak bisa bohongi hatiku lagi..
Aku merindukan hadirnya..aku merindukan cintanya..
Aku tak bisa membiarkanmu berharap lebih dari ini..
Aku tahu kau kan bahagia..bukan denganku..
Sayang, sekali lagi..maafkan aku..
Aku harus pergi..menjemputnya kembali ke hatiku..
Cobalah kau mengerti..
Untuk hati yang tak ingin ku bohongi..
Untuk cinta yang tak ingin ku sakiti..
Selamat tinggal..
^^kael^^
nb. Bukanlah cinta bila itu keterpaksaan..
Jiwaku mencarimu..
Aku ingin terbangun dengan senyuman..
Menikmati nuansa pagi yang menyejukkan..tanpamu..
Hingga ku sadari aku terjaga tanpa jiwaku..kosong..
Dan bayangmu melintas perlahan mengusik mataku memeluk erat kerinduanku..
Telah ku coba berlari jauh meninggalkan semua tentangmu..
Tapi tidak dengan jiwaku, dia masih mencarimu..masih mengharapmu..
Ketika ku terlelap dalam tidurku, jiwaku terbang mencarimu..
Melintasi langit malam yang pekat berharap menemukanmu di ujung asa..
Tak sedikit dia kembali dengan air mata..tak sedikit pula dia mengibaku untuk kembali padamu..
Jiwaku berkata telah melihatmu di seberang sana sedang bersamanya..menangis..
Jiwaku merayuku dengan butiran sesal dan lelehan kerinduan..
Agar ku secepatnya menjemputmu..melupakan semua sakit dan egoku..
Sedangkan jasadku masih mencoba tegar bertahan dalam kepedihan karenamu..
Apa yang harus aku lakukan?
Haruskah ku turuti jiwaku yang sekarat mengharapmu?
Ataukah ku kan terus jalani hidupku, mencari bahagiaku yang baru?
Jikalau kau memang kekasih jiwaku, ku yakinkan diri mungkin ini yang terbaik..
Membiarkan jiwaku larut dalam kerinduannya..mendekap jiwamu di kegelapan malam..
Dan ku kan tersenyum tiap pagiku tanpamu..
Tapi sampai kapan ku kan jalani ketidakmampuan ini?
Tanpamu jiwaku mati, denganmu jasadku mati..
Adakah keindahan dibalik ketiadaan?
Beri aku tanda..
Sebelum keduanya mati..
^^kael^^
Satu hati..
Satu helai mimpi menjemputku dari peraduan malam..
Dia terbangkan aku lewati cerita-cerita cinta dan kerinduan..
Hingga akhirnya aku melihatmu..
Terduduk sendiri dalam kebimbangan dan keresahan hati..
Apa yang kau pikirkan?
Apa yang sedang kau rasakan?
Ceritakan padaku..ungkapkan semuanya kepadaku..
Aku ada disampingmu..aku ada disisimu..
Tapi kau tak mendengar..kau tak melihatku..
Dan air mata ini terasa mengalir deras..kenapa aku bersedih?
Aku terbangun dari malam yang menakutkan..
Perasaan galau bergemuruh laksana seribu tentara perang..
Aku masih merasakanmu..aku masih mendengar suara hatimu..
Cinta sejati yang kini hilang entah dimana..
Apa yang sedang terjadi denganmu di sana?
Apa kau baik-baik saja?
Sudah dua hari ini aku selalu memimpikanmu..dalam kesedihan..
Andai ku bisa memelukmu..tenangkan gelisahmu..
Tapi, hanya kepada sayap malaikat ku bisa titipkan doa untukmu..
Aku tahu, kau masih yang terindah untukku..dan selalu begitu..
Kelak, jika doaku telah sampai kepadamu..
Tolong, kirimkan kepadaku semua rasa yang sedang kau resapi..
Agar ku tahu kau baik-baik saja di sana..
Mungkin, mimpi ini hanya bunga tidur dan lukisan senjaku..
Karena kerinduan dan keinginan tuk bersamamu..
Dan bila mimpi itu pertanda, aku yakin kita masih satu hati..
Tuk merasa dan memahami apa yang tersembunyi..
Kekasih jiwaku, jaga dirimu baik-baik di sana..
Hingga kelak semua tanya itu terjawab..
nb. Cinta sejati terikat oleh rasa satu hati..
^^kael^^
Mimpi yang nyata..
Pagi menjelang, mentari terlihat begitu sempurna..
Kamar ini masih begitu dingin, dan embun menghiasi jendela kaca..
Begitu segar..begitu indah..
Pemetik teh tampak berjalan riang di seberang sana..
Semilir angin menyadarkan aku, ini bukan mimpi..
Pagi ini adalah pagi ketujuh aku ada di sini..
Hari ketujuh kau dan aku menikmati bahagia..
Kau tertidur begitu pulas, wajah itu begitu indah..begitu cantik..
Seperti halnya aku..kebahagiaan yang begitu hebat ku rasakan..
Di setiap waktuku di setiap denyut nadiku..
Kau dan aku bersama..setelah sekian cerita sekian waktu..
Masih teringat jelas jalan yang harus kita lalui..
Sekian perpisahan sekian pertengkaran..sekian pengertian..
Meyakinkan aku, kaulah bidadari yang Dia cipta untukku..
Kini, kita saling memiliki..dan tak kan terpisah lagi..
Kau tak kan lagi tersakiti, kau tak kan lagi teringkari..
Kepadamu semua ku berikan..kan ku jaga sepenuh jiwaku..
Cinta ini tak kan lagi tertepikan..
Karena aku begitu mencintaimu sayang..sangat mencintaimu..
Kelak, bila anak-anak kita telah lahir dan dewasa..
Mereka akan tahu, cinta kita begitu hebat..begitu sempurna..
Mimpi itu kini telah nyata, telah terekam dan terukir abadi..
Sayang, aku mencintaimu..selalu begitu..
Cincin ini tak kan lagi patah..oleh apapun itu..
Cinta ini tak kan lagi goyah..
Karenamu karenaku..
Jalan masih panjang, tapi kan terlewati dengan senyuman..
Karena kini, aku kan selalu ada disisimu..menjagamu..
Seperti halnya kau ada disisiku, menemaniku..
Selamanya..
^^kael^^
Tirakat Pasir
Perempuanku berkata kepadaku tentang arti kesetiaan, tentang kerinduan dan betapa hebatnya para pencinta yang bersabar menjaga cintanya. Perempuanku mengajarkanku tentang hakekat terpisahkan dan dipisahkan, lalu ia memberiku sebuah perenungan yang dalam tentang arti cinta yang sesungguhnya.
Tirakat Pasir
Demi masa, apa yang menjadikan pasir begitu setia?
Dari ombak dan terik, dari pijakan dan hembusan?
Lalu kau katakan kepadaku, adakah yang lebih baik dari menatap kekasih di kejauhan, seperti bintang-bintang di kala malam?
Bukankah mereka saling setia berdekatan dan mampu kau pandang meski nun jauh di atas sana?
Seperti itukah kau dan aku, kekasihku?
Tidakkah kau lebih menyukai pasir?
Bintang selalu berdekatan, tatapmu mengatakan itu, tapi sejatinya mereka terpisah ribuan waktu jauhnya!
Apa kau ingin seperti itu saat jarak memisahkan kita?
Kekasihku, biarkan cinta menautkan kita selayak pasir yang suci
Satu dan lainnya saling berdekatan, terhimpit pada ketetapan Ilahi yang menjadikan mereka selalu memberi tempat untuk lainnya.
Seperti itulah cinta kita, pasir yang bersujud dan hamparkan keikhlasannya untuk saling menjaga, saling setia meski ombak menyapu dan menyeret kesetiaan. Bukankah mereka akan selalu berdekatan dan tak terbantahkan? Selalu memberi ruang untuk lainnya bertahan?
Kekasihku, aku adalah pasir yang kan sucikan langkahmu, seperti halnya kau yang sucikan hatiku.
Seperti itulah yang kekasihku ajarkan kepadaku, saat kaki memijak pantai, saat rembulan terangi lautan, saat kehidupan dimulai. Semoga cinta selalu menautkan hati, meski jarak berkehendak lain.
^^kael^^
Kami menunggumu, Tu(h)an.
Katakan padaku, dimana letak bahagia?
Pada hujan yang tumbuhkan belukar? Pada matahari yang suburkan ilalang?
Musim berganti, waktu berlalu. Jadi, dimana letak awal dan akhir?
Tunjukkan padaku jika kau tahu itu. Karena lautan tak selalu berbatas pasir,
Airmata tak mampu lagi memetakan kesedihan, repih asa mengalir deras susuri gurat sesal.
Kau dan aku, penjelmaan musim-musim yang terkapar merintih di ladang gersang.
Apa kau rasakan bagaimana cakar itu mencabik harapan, mengelupas tegas dengan sekali hentakan?
Tidakkah kau dengar itu? Kau dengar rintihan itu bukan?
Atau, tidakkah kau lihat itu?
Sayatan pedih yang mengintip keluar dari kulit lembut bayi-bayi yang terbuang,
Anak waktu yang meringkuk dalam pelukan kematian, terlelap dalam sunyi lalu mati tak berbekas.
Jadi, katakan padaku dimana letak bahagia itu Tu(h)an..
Atau segeralah tunjukkan padaku kemana harus kujemput asa-asa yang ranum itu
Agar kulahap dan segera kutumpahkan manisnya diselasar hidup yang penuh sesak ini.
Kau mendengarku, Tu(h)an.
Yang kucari mencariku.
Aku mencarimu di terangnya cahaya,
Aku mencarimu di pekatnya kegelapan.
Aku mencarimu di sesaknya keramaian,
Aku mencarimu di sunyinya keheningan.
Di kitab, petuah, hasutan, larangan, dogma, sejarah. Aku mencarimu!
Entah siapa,
Aku mencarimu yang mencariku.
“What you seek is seeking you.”
^^kael^^
Reborn..
Aku telah siap dengan kesendirianku,
Aku cukup dewasa untuk menikmati semua ini,
Lihatlah aku, seperti camar terlelap dipeluk awan..
Aku menari dikesejukan, aku bernyanyi di ketinggian langit
Dan aku tersenyum, memandangmu..
Wajahku tak lagi sendu, tak lagi termangu menatap angan
Nuansa kerinduan telah ku ganti keikhlasan..
Dan aku telah siap..untuk sendiri..
Hingga kau selesai dengan mimpimu..
Mulai pagi ini, aku kan berjalan dengan lapang..
Hujan ini, kan membasuh lukaku..kan berikan aku kekuatan..
Tuk terlahir sebagai lelaki yang baru..
Yang kelak kau rindukan..
nb. Terkadang, kita memang harus berubah..
Menjadi sesutau yang baru dan nikmati hidup..
^^kael^^
Isyarat yang ku tunggu..
Jangan bilang aku tak mengejarmu..
Jangan bilang aku berdiam diri..
Jangan bilang aku menyerah..
Jangan bilang aku tak sanggup lagi..
Menggapaimu..Meraihmu..
Apa yang ku pinta..sedikit saja isyarat..
Sedikit saja waktu..untuk buktikan semua itu..
Apa yang ku rasa..apa yang ada..di dalam hatiku..
Tapi..
Jika ini sesuatu yang terakhir..biarkan aku mengakhirinya.
Dengan indah..
Telah sering ku katakan kepadamu..
Kau tahu isi hatiku..kau tahu rasaku..dan kau tahu..
Apa yang ku tunggu 4 tahun ini..
Bila kelak aku tak bisa lagi kau sentuh..
Tak mampu lagi kau tatap..
Tak mungkin lagi kau rengkuh..
Ingatlah satu hal..yakinilah itu..
Aku tak pernah berbagi hati..
Kesalahan yang ada..kesalahpahaman yang ada..
Aku mencintaimu..hingga kini..
Temui aku dimana Tuhan mempertemukan kita dulu..
nb. Kekecewaan saat yang kau cintai
Tak melihatmu secara utuh..
Sesungguhnya kekuatan cinta yang nyata bagimu..
^^kael^^
Lelaki untukmu..
Mereka menyebutnya lelaki yang tepat untukmu..
Mereka membentuknya..merangkainya..menjadikannya indah..
Mengiris hati yang lain..membutakan mata yang lain..
Karena kau terlalu indah..dan dia keindahan yang sempurna..
Seperti yang aku katakan..sering aku ungkapkan..
Telah ada lelaki untukmu..bukan aku..meski kau menyangkalnya..
Sejujurnya..hatiku terluka..tetapi seharusnya aku pun bahagia..
Karena dengannya..telah dijanjikan untukmu hidup yang nyata..
Tidak seperti jalanku untukmu..
Membahagiakanmu..sesuatu yang tak bisa ku penuhi hingga sekarang..
Kini..aku kan berdiri tegak..mataku kan menatapmu..hidupku..hidupmu..
Aku kan menjadikanmu prasasti..membingkai ceritaku menjadi tragedi..
Bahagialah cintaku..bahagialah kekasihku..
Mereka sangat tahu,,tentangmu..
mereka telah membuatku memilih apa yang tak ku pilih..
Mereka telah membukakan jiwaku tentang kehidupan nyata..
Apapun itu..aku bahagia pernah mengenalmu..berbagi cerita di lembar hidupmu..
Meski akhirnya, prolog itu berakhir duka..
Aku kan bahagia dalam sedihku..
Aku kan tertawa dalam tangisku..
Aku kan mencintaimu dengan ikhlasku..
Bahagialah..
nb. Ada yang tak bisa kau ingkari,
Ada yang tak bisa kau hindari..
Hidup adalah kenyataan, bukan khayalan.
^^kael^^
Ungkapan Hati..
Sungguh apa yang ku rasa saat ini..
teramat bahagia untuk ku ungkapkan..
Akhirnya..aku mengatakannya kepadamu..
Dan kau mau mendengarnya..
Sungguh..aku tak perduli apapun jawabanmu..
Karena aku telah mengatakannya kepadamu..
Aku telah memindahkan gunung di hatiku..
Aku telah mengeringkan samudera di jiwaku..
Kini, aku tak perlu lagi meratapi takdir..
Di sini, di tempat ini, malam ini..
Aku melihatmu..aku bahagia..
Aku tak tahu jawabmu, isi hatimu..aku tak perduli..
Karena malam ini, aku begitu bahagia..
dan tak mau merusaknya..
Aku ingin menikmati saat saat ini..
Aku ingin tak ada esok..tak ada mentari lagi..
aku ingin malam ini selayak 1 abad..ato dimungkinkan..1000tahun..
Entahlah..aku hanya ingin bahagia..
malam ini..
nb. Perasaan yang tak terkira..
Mengungkapkan rasa di hati..
^^kael^^
Sajak rindu..
Ku tulis rinduku di dedaunan yang basah..
Hingga embun berpeluk..
Bercumbu di antara ranting-ranting senja..
Ku telanjangkan hatiku..
Menikmati setiap sentuhan kata yang kau ucap..
Aku menari..di negeri imaji..
Berdansa di altar mimpi..
Memadu romansa dan janji-janji surga..
Hingga tersadari kau tiada..
Hanya aku dan rinduku..
Yang merindukanmu..
Sebelum embun itu terjatuh..
Sebelum hati tertutup..
Sebelum imaji mati..
Akankah kau datang?
Kapankah kau pulang?
Jika kau mengerti apa yang kini ku rasa..
Cepatlah kembali..
Untukku..
nb. Ketika rindu tak tertahan..ketika cinta menghilang..
akankah meredup janji setia?
• Share this:
• StumbleUpon
• Digg
• Reddit
•
• Facebook
• Print
• Press This
• Email
•
Published in:
• Cinta
on April 22, 2009 at 11:45 Leave a Comment
Tags: cinta buta, merindukanmu, rindu, sajak rindu, surat rindu
Aku bertanya, Cinta..
Aku lelah dengan perasaan ini..
Apakah kau mencintaiku dan sedang mempermainkan hatiku?
Ataukah kau memang benar tak mencintaiku dan coba tegaskan itu?
Terkadang hati ini berdetak cepat hanya kerana senyum kecilmu..
Dan terkadang hati ini berhenti berdetak hanya karena kau berpaling sejenak..
Ingin ku bertanya dan akhiri kegalauan ini..
Tapi..aku takut kehilangan cintamu..
Aku takut lewati semua tanpa kau disisiku..
Meski ku sadar, aku kan terus jalani kisah ini dengan tanya..
Aku hanya berharap kelak kau kan pahami besarnya artimu bagiku..
Bila benar cinta itu buta, maka ku relakan hatiku buta..
Bila benar cinta itu tak berlogika, maka aku pasti lebih dari itu..
Selama kau ada disampingku..selama kau ada di pelukku..
Aku tak kan pernah perduli..
Aku pernah merasakan kegalauan seperti ini karenamu..
Dan kita masih berdiri..kau dan aku masih bersama..
Ku yakinkan diriku, perasaan ini pun akan cepat berakhir dengan sendirinya..
Dan kita bahagia lagi..
Aku hanya ingin bertanya..dan ku harap kau tak menjawabnya..
Karena aku pun hanya menanyakannya dalam hatiku..
“Apakah kau masih mencintaiku?”
Hanya itu..
nb. Cinta itu memang aneh..tapi tidak utk dia yang jatuh cinta!
• Share this:
• StumbleUpon
• Digg
• Reddit
•
• Facebook
• Print
• Press This
• Email
•
Published in:
• Cinta
on January 23, 2009 at 18:53 Leave a Comment
Tags: cinta buta, kegalauan hati, Kekasih, meragukan cinta, ungkapan rasa
Masih terasa denganmu..
Aneh, tiba-tiba saja aku merasa sakit yang teramat dalam..
Jasadku lumpuh..tertunduk meluluhkan air mataku..
Bayangmu melintas merasuk lembut di sisi hatiku yang rapuh..
Membawaku mengenangmu..
Keheningan senja yang terbiasa kita nikmati..
Alunan ombak dan dinginnya angin malam yang setia memeluk kita..
Hijaunya bukit dan segarnya nuansa yang selalu kita rindukan..
Semua mengalir begitu derasnya di alam imajiku..
Setahun yang lalu..dan semuanya masih terasa denganmu..
Hari-hariku selalu berjalan..dengan bayang dan harumnya cintamu..
Tak bisa tertepikan..tak bisa ku hentikan..
Dan makin meneggelamkan jiwaku ke dalam perihnya rasa..
Belum juga ku mengerti..belum juga ku bisa menerima..
Kau yang begitu lembut..begitu mengagumkanku..
Kau yang begitu indah..begitu mempesonaku..
Dengan mudahnya campakkan aku dengan kepalsuan ceritamu..
Dengan hati yang selalu terjaga..dengan pengkhianatan yang teramat indah..
Dan aku seperti sebuah boneka yang sedang kau mainkan di panggung cintamu..
Turuti kehendakmu..kagumi pesonamu..dan mati karenamu..
Kau buat aku semakin berdosa karena sikapku..
Kau buat aku semakin menyesal karena kebodohanku..
Dan lebih hebatnya lagi kau masih tetap ku rindukan!
Tiap sudut jalan..tiap nada lagu yang ku dengar..
Kau masih ada disana..kau masih tersenyum manja..
Kau masih menyakitiku hanya dengan bayangmu..
Semua begitu sulit ku relakan..
Semua masih terasa denganmu..
Meski sakit dan pedih yang ku dapat..
Kau masih tetap ku rindukan..
Dan aku tak tahu..kenapa..
nb. Orang bilang cinta itu buta..dan mungkin gila!
Published in:
• Cinta
on January 21, 2009 at 14:09 Leave a Comment
Tags: bayangan kekasih, cinta buta, cinta lama, Khianat, saat bersamanya
Artiku di hatimu..
Dalam hati aku sering bertanya..
Apakah aku berarti untukmu?
Karena kadang kau melupakanku dan tak melihatku..
Tak terhitung perih yang tertahan..terabaikan..
Sajak-sajak maaf..terbiasa kau dendangkan..
Dan meluka lagi..
Seribu pengertianku telah ku semaikan di hati..
Agar ku mengerti seberarti apakah aku di hatimu..
Dalam hati aku pun sering bertanya..
Mungkin cinta ini tak seharusnya ada..
Karena kadang semua terasa hanya di sisiku saja..
Entah..
Bila saja ku bisa mengakhirinya..begitu saja..
Tapi..
Aku tak bisa menafikannya..aku mencintainya..
Dalam kesedihanku..dalam kesendirianku..
Cinta ini membutakan mata dan hatiku..
Dan aku membutakan cintaku sendiri..
Atau mungkin aku benar-benar tak berarti untuknya..
Dan perasaanku saja yang membuatnya begitu berarti untukku..
Biarlah..
Yang aku tahu..
Aku mencintainya setulus apa yang aku beri..
Dari hatiku..
Dari keyakinanku..
Tentangnya..cintaku..
nb. Kekuatan cinta..menyatukan puing hati..
^^ Indahnya Persahabatan ^^
Tiada mutiara sebening cinta..
Tiada sutra sehalus kasih sayang..
Tiada embun sesuci ketulusan hati..
Dan tiada hubungan seindah persahabatan..
Sahabat bukan
MATEMATIKA yang dapat dihitung nilainya..
EKONOMI yang mengharapkan materi..
PPKN yang dituntut oleh undang-undang..
Tetapi
Sahabat adalah SEJARAH yang dapat dikenang sepanjang masa.
Bener ga..???
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.