Membuat Diagnosa dari keluhan sakit di daerah Perut sering kali tidak mudah.
Di dalam rongga Perut ada banyak Organ tubuh seperti: Hati, Kandung Empedu, Lambung, Limpa, Usus Kecil, Usus Buntu, Usus Besar, Rahim, Indung Telur, Kandung Kencing, Kelenjar Prostat.
Rasa nyeri yang semula di Ulu Hati setelah beberapa saat kemudian berpindah ke daerah Perut kanan bawah dan menetap disana ( pada Radang Usus Buntu, Appendicitis acuta ) atau berpindah dan menetap didaerah Dada sebelah kiri ( pada Penyakit Jantung Koroner ).
Rasa tidak nyaman di daerah Ulu hati sering di Diagnosa sebagai Gangguan Lambung ( Maag ), Dispepsia. Diterapi sebagai Dispepsia tidak sembuh-sembuh, ternyata setelah dilakukan pemeriksaan penunjang ( pemeriksaan Darah ) ditemukan adanya gangguan Fungsi Hati, Hepatitis.
Rasa nyeri pada Perut Kanan bawah yang diduga sebagai Radang Usus Buntu ( Appendicitis acuta ) ternyata itu adalah Radang Ovarium, atau Kehamilan di luar Rahim.
Rasa mual dan muntah yang diduga sebagai penyakit Maag, ternyata itu adalah Batu Saluran Kencing.
Diagnosa pasti dari keluhan pada Perut dibuat setelah dilakukan pemeriksaan penunjang: pemeriksaan Darah, USG, Foto polos Perut ( BNO ) dll.
Akhirnya keluhan pasien tidak sembuh-sembuh.
Keadaan ini dipersulit apabila:
- Pasien menolak dilakukan pemeriksaan penununjang yang diminta dokter ( dengan alasan tidak ada dana, rasa takut dsb ).
- Tidak tersedia Laboratorium Klinik dan Klinik Rontgen untuk membuat pemeriksaan penunjang.
- Informasi yang diberikan dokter tidak jelas sehingga pasien tidak mau melakukan pemeriksan penunjang.
---
Tiga hari yang lalu Ny. N, 50 tahun, datang berobat. Ia dapat berjalan dengan baik. Komunikasi antara dokter dan pasien berjalan baik.
Keluhan Ny. N adalah rasa nyeri di Perut terutama sebelah kiri, sejak 3 hari yang lalu. Ada rasa mual, tidak ada muntah. Sejak2 tahun yang lalu ia berhenti Haid ( Menopause ). Tidak ada perdarahan dari vagina.
Sudah minum tablet penghilang rasa nyeri, tablet Maag dll, tetapi keluhannya tidak berkurang.
Pada pemeriksaan didapat: Tekanan darah dalam batas normal. Pada Perabaan perut supel, tidak ada nyeri tekan. Pada Perkusi ( pemeriksaan Ketok ) perut kembung ( meteorismus ). Liver dan Limpa tidak membesar. Kandung Kencing dan Rahim tidak teraba.
Saya tidak dapat membuat Diagnosa hanya berdasar pemeriksaan dalam Ruang Periksa saja. Keadaan pasien membutuhkan pemeriksaan penunjang yang saya sarankan kepada pasien, berupa:
- Pemeriksaan Darah atas fungsi Hati ( SGOT, SGPT, Kadar Bilirubin ( Total, Direct, Indirect ) dan Lipid profil.
- Pemeriksaan USG: Upper and Lower Abdomen.
Beruntung di kota kami berdomisili terdapat fasilitas untuk melakukan pemeriksaan tersebut.
Keesokan harinya Ny. N datang kembali membawa hasil pemeriksaan penunjang tersebut.
Hasil pemeriksaan Darah atas Liver Function Test: baik, dalam batas normal. Kadar asam Lemak ( Trigliseride: sedikit meninggi ), kadar Kolesterol: normal.
Hasil USG dinyatakan:
- Adanya Batu Kandung Empedu ( Cholelithiasis ).
- Adanya Batu ukuran 0,3 dan 0,4 mm dalam Ginjal Kiri.
- Lain-lain: normal.
Setelah didapat Diagnosa berdasar atas Anamnesa ( Tanya jawab riwayat penyakit ), Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang, saya memberikan resep Kapsul untuk Batu Kandung Empedu, Kapsul untuk Batu Ginjal, tablet penurun Trigliseride dan advis hindari makanan yang terlalu berminyak.
---
Beberapa kali pada pasien-pasien lain yang datang dengan keluhan yang sama dan diberikan Surat pengantar untuk dilakukan Pemeriksaan penunjang, pasien tidak datang kembali membawa hasil pemeriksaan.
Diagnosa tidak dapat dibuat, pasien tidak kembali dan pasti keluhan pasien tidak membaik.
Kemungkinan besar pasien berobat kepada dokter lain atau pengobatan alternatif dan berharap dengan minum obat yang diresepkan penyakitnya akan sembuh.
Rasanya harapan seperti ini sukar terkabul. Selama Diagnosa penyakit tidak diketahui dengan pasti, maka pengobatan yang tepat sulit diberikan dan penyakit tidak sembuh.-
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.