20 Des 2011:
Wake up. Ah.. sudah pukul 08.10 a.m. ( Sydney time ) berarti pukul 04.10 WIB. Masih pagi sebenarnya, tetapi tubuh saya sudah lebih terbiasa dengan Sydney time ( mungkin juga karena kami sudah 6 kali mengunjungi Sydney hampir setiap 2 tahun sekali sehingga tubuh lebih mudah menyesuaikan diri ) dan saya harus segera bangun.
Bepergian ke suatu Negara dengan jeda waktu yang besar, sering kali tubuh kita harus banyak menyesuaikan. Setiap beda waktu 1 jam, konon membutuhkan waktu penyesuaian 1 hari. Jadi kalau perbedaan waktu antara Jakarta dan Sydney sebanyak 4 jam, membutuhkan penyesuaian tubuh sebanyak 4 hari. Bayangkan kalau pergi ke Amrik dengan perbedaan waktu sekitar 20 jam. Kalau kita hanya tinggal selama 1 minggu, maka tubuh menjadi kacau. Jetlag belum sembuh kita sudah kembali lagi ke Jakarta.
Pagi ini saat saya membukan Inbox saya di gmail.com, saya membaca 2 reply email dari famili yang sudah tinggal dan menjadi warga Negara Aussie.
Mr. M mengabarkan bahwa ia dan isteri baru saja kembali dari Goaldcost ( sebuah kota pariwisata ) hari ini. Kemarin saya mencoba menghubunginya via telepon, tetapi hanya terdengar suara wanita pada answering machine teleponnya. Hari ini akan kami coba kontak lagi, kami ingin bertemu dengan keluarganya. Disini kami harus membuat janji terlebih dahulu ( booking, istilah kerennya ) untuk dapat bertemu.
Mr. IB, menjawab email saya dan mengabarkan bahwa hari ini s/d akhir Januari 2012 ia dan keluarganya sedang berlibur ke Indonesia, menengok Ibunya. Kami tidak bisa bertemu dan pergi melancong bersama keluarga mereka seperti 2 tahun yang lalu.
Bila kita hendak melancong pada akhir tahun ( bulan Desember ) ke suatu Negara ada untung dan ruginya.
Keuntungannya:
Suasana liburan sudah nampak, banyak turis berdatangan di tempat-tempat rekreasi dan sering kali kami bisa juga bertemu dengan orang-orang yang berasal dari Indonesia juga yang berlibur di tempat tsb. Ada perasaan kekeluargaan bila kami bertemu dengan orang-orang yang berasal dari Indonesia di suatu kota pariwisata di luar negeri, seperti di Sentosa Island ( Singapore ) atau di Paddy’s Market ( pasar tradisionil yang besar di kota Sydney ).
Kerugiannya:
Tiket pesawat dan tarif Hotel pada akhir tahun ( high season ) lebih tinggi dari pada bulan-bulan yang bukan high season ( mirip suasana Hari Idul Fitri di Indonesia ). Pada bulan-bulan tsb harga tiket pesawat terbang diobral ( promo ) dengan harga yg lebih murah, tapi kejelekannya tanggal kepergian kita mereka yang menentukan. Akhirnya harga promo ini tidak sesuai dengan jadwal kepergian kita ke suatu negara dan kita mesti membayar harga tiket normal.
Saya selalu memperhatikan orang-orang yang kami jumpai di mana-mana tempat ( Mall, Beach dan lain-lain ). Mereka bicara dengan sesame teman / keluarganya dalam bahasa mereka sendiri ( Mandarin, Melayu, India dan lain-lain ). Begitu juga kami bicara dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian putra, putri, anak mantu kami yang sudah stay di Aussie tidak lupa bicara dalam bahasa Indonesia. Rasanya tepat istilah yang mengatakan bahwa “Bahasa menunjukkan Bangsa”.
Hari ini kami mau pergi kemana ya?
Setelah Lunch, putra kami dan isterinya mengajak kami mengunjungi sebuah Taman di kota Sydney, di daerah Auburn, yaitu Auburn Fauna Reserve.
Setelah membayar 4 Tiket masuk, kami menikmati suasana Taman yang asri.
Saat itu udara cerah dan angin dingin berhembus menyegarkan badan kami. Beraneka ragam pohon tumbuh membuat suasana menjadi asri dan nyaman. Disini terdapat Japanese Garden yang ditata dengan baik.
Foto Japenese Garden:
Kami memasuki lebih ke dalam dan berbelok ke kanan. Ada sebuah kebun bunga Mawar dan bunga-bunga lain. Harum bunga segera memasuki indra penciuman kami. Kami melihat juga ada banyak keluarga yang berjalan-jalan di Taman ini.
Mawar Merah:
Di Taman ini terdapat sebuah Taman yang berpagar dimana dipelihara: Kangguru, Burung Merak, Marmut, Burung Unta ( Emu ). Siang hari begini, mereka bermalas-malasan dan sebagian hewan ada yang tertidur.
Kangguru:
Peacock:
Ada sebuah danau buatan di tengah Taman ini. Warna air yang kebiruan membuat mata kami sejuk melihatnya.
Ada beberapa kelompok Itik yang berenang teratur mengikuti sang pemimpin yang berenang di depan rombongan. Itik-itik itu sepertinya mudah dipimpin oleh seekor Itik. Bila pemimpinnya belok ke kanan maka itik-itik di belakangnya belok kanan juga. Kalau belok ke kiri, mereka mengikuti belok kiri juga. Itik-itik yang lucu.
Itik:
Kami sempat duduk di sebuah bangku panjang yang terbuat dari Kayu. Siang itu ada burung Jalak Hitam dan beberapa jenis burung lain yang berkicau diatas pohon yang rindang. Duduk di bangku ini dapat melupakan sejenak kesibukan orang-orang kota yang selalu sibuk dan melupakan Stres.
Setelah dirasa cukup, kami segera menuju tempat parkir. Waktu sudah menunjukkan pukul 16.05. Disini ada banyak mobil yang diparkir pemiliknya. Rupanya Taman ini banyak dikunjungi para turis lokal maupun turis mancanegara. Kami meninggalkan Taman ini dengan hati yang nyaman dan puas, telah dapat menikmati suasana taman yang asri. Belum pernah kami menjumpai sebuah Taman yang demikian asri, selain Taman ini.
Selamat sore.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.