Friday, October 9, 2009

Home sweet home



Kembali ke tanah air:

Sydney Trip ( 14)

7 Okt 2009:

Hari ini hari terakhir Sydney  Trip kami. Tidak terasa selama 2 minggu sudah kami berada di kota Sydney.

Pk. 11.30 a.m. Kami menuju Sydney Kingsmith Airport diantar oleh putri dan anak mantu kami.

Kami melakukan check in untuk mendapatkan kartu Boardingpas untuk dapat memasuki pesawat kami Qantas QF 41 yang akan membawa kami ke Jakarta. Kami tidak perlu membayar Airport tax lagi ( sudah termasuk harga tiket Qantas yang kami beli di Jakarta ). Di Bandara Sukarno-Hatta, tiap penumpang international flight dipungut Rp. 150.000,-/penumpang sebagai Airport tax dan di pungut Fiskal ( pajak ) sebesar Rp. 2,5 juta rupiah ( sebelum 1 Januari 2009 Rp. 1 juta /penumpang ), kecuali kalau dpat memperlihatan nomer pada Kartu Asli NPWP ( Nomer Pokok Wajib Pajak ). Untuk isteri dan anak-anak juga bisa bebas fiskal dengan membawsa Fotokopi Kartu Keluarga.

Kami melihat iklan Garuda Airways juga sudah membuka penerbangan langsung ( direct flight ) JakartaSydney atau JakartaMelbourne. Tahun lalu GA masih harus transit di Denpasar, Bali selama 2 jam tengah malam untuk ganti pesawat yang lebih besar dan untuk mengangkut penumpang dari Denpasar yang akan ke Sydney. Lama penerbangan menjadi jauh lebih lama bila dibandingnya dengan direct flight. Semoga GA dapat memberikan service yang lebih baik dan harga tiket yang lebih murah, untuk memajukan sektor Pariwisata Indonesia yang sudah terpuruk oleh karena banyak hal.

Pagi hari kami dibantu  anak mantu kami dan putri kami melakukan Check in Online. Dengan laptop yang terhubung ke Internet kami dapat melakukan Check in di website Qantas dan dapat memilih nomet Seat dalam pesawat kami yaitu Air bus 330-200, QF 41, Sydney- Jakarta, 7 Oktober 2009.

Setelah semua data yang diperlukan dari masing-masing penumpang, kilk dan setelah disetujui oleh Qantas, kami dapat mencetak ( print ) lembaran Check in online ini. Data yang diminta dapat dilihat dari Tiket elekronik kami.

Keuntungan Check in online ini: nanti di Sydney Airport kami tidak perlu mengikuti antrian panjang pada waktu check in seperti biasa ( manual ). Memang tersedia banyak counter Qantas tujuan Jakarta : 14 – 26 yang melayani sekitar 300 penumpang yang akan check in untuk mendapat Boarding pass, sebuah kartu kecil untuk dapat memasuki pesawat yang akan kami tumpangi. Pada boarding pass ini tertera nomer seat tiap penumpang.

Setiba di Sydney airport kami langsung melihat tayangan di monitor TV yang bersisi daftar pesawat dan konter nomer berapa. Untuk Qantas QF41, konter 13-26. Kami menuju konter 13 yang khusus untuk Check in online. Kami memberikan print out check in oline dan paspor kami. Antrian di depan kami tidak banyak hanya 4 penumpang. Konter 14-26 melayani antrian yang panjang, calon penumpang QF41 ini. Jadi proses Check in lebih cepat. Berat total 3 koper  pakaian kami: 43 kg, tidak melebihi quota 23 kg / penumpang ( 46 kg ).

Dengan laptop tsb, kami juga mendaftar sebagai anggota QFF ( Qantas Frequen Flyer ) yaitu penumpang yang pernah terbang dengan pesawat Qantas akan mendapat point. Setelah mengisi data-data yang dibutuhkan, kami mendapat jawaban dan persetujuan yang mereka kirim ke email address kami. Setelah terdaftar sebagai anggota QFF maka setiap penerbangan yang pernah diikuti mendapat point. Besarnya point selama bertahun-tahun dapat dijumlahkan. Bila mencukupi persyaratan dan ketetuan yang berlaku maka anggota QFF dapat menerima Tiket Gratis ke kota-kota tertentu dikemudian hari. Adik saya dan suami sering mengikuti penerbangan Qantas dan tahun lalu mendapat tiket gratis Jakarta- Sydney, Perth dan New Zealand, pulang pergi.

Maskapai penerbangan Garuda ( GA ) dan Singapure ( SQ ) juga mempunyai fasilitas FF ( Frequent Flyer ) seperti Qantas.

Pesawat kami QF41 ini take off pukul 14.50 ( Sydney time ) terbang dengan mulus setinggi 40.000 feet  sejauh 5.517 km jarak tempuh SydneyJakarta dalam cuaca yang bagus tanpa ganguan cuaca. Pesawat landing di Sukarno-Hatta Airport pada pukul 18.35 ( WIB ).

Selama penerbangan para penumpang mendapat pelayanan dari awak kabin ( pramugara ) dengan pelayanan yang prima dan banyak senyum. Para penumpang juga mendapat suguhan tayangan Film di layer monitor yang terpasang di tiap belakang seat penumpang sehingga penumpang dibelakangnya dapat melihat film yang dipilih masing-masing penumpang. Untuk mendengarkan suara tiap penumpang mendapat Headphone masin-masing.

Hidangan minuman dan makaan siang juga disuguhkan dengan baik. Untuk menu utama ada 2 pilihan yaitu Fish ( ikan dengan potongan kentang rebus ) dan lain-lain lauk kecil ( keju, susu, gula, garam, sendok garpu plastic ) atau Chiken ( dengan nasi putih / steam rice, rebusan wortel, brokoli ) dan lain-lain lauk spt pada Fish. Untuk minuman kami dapat memilih: Teh hangat, Kopi, Apple juice, Mineral water, Red wine, Orange Juice.

Setiba di landasan pacu, kami  turun dan segera menuju konter Imigrasi untuk mendapat Stempel pada Paspor kami sebagai bukti bahwa kami sudah memasuki negara Indonesia kembali. Tanpa potongan Kartu ini  penumpang akan mendapat kesulitan. Oleh karena itu ketika kita  akan take off Kartu Kepergian dan slip kedatangan harus disimpan dengan baik dan jangan sampai hilang ( taruh bersama paspor kita ).

Kami menuju ban berjalan untuk mengambil koper pakaian kami. Dengan Troley yang tersedia kami segera menuju konter Custom ( pabean ). Koper tidak usah di-sanning dengan x ray lagi hanya handbag yang kami bawa di-scanning kalau –kalau ada barang yang terlarang ( senajta api dll ). Kartu pabean yang diberikan oleh awak kabin setelah kami isi, diserahkan / akan diminta oleh petugas di bagian pabean ini.

Setelah semua ceremonial ini selesai kami menuju pintu keluar dan dijemput oleh supir adik ipar kami. Mobil menuju rumah adik ipar kami untuk beristirahat malam.

8 Okt 2009: pk. 09.00 kami naik k.a. Argo Jati menuju kota kelahiran saya, Cirebon. 12.20 kami tiba dengan selamat setelah melakukan perjalanan yang jauh ( lintas Negara dan Benua ), cukup melelahkan dan menambah pengalaman hidup kami berdua. Semoga Tuhan memberkati kami dan semoga kami dapat melakukannya lagi kelak di kemudian hari, bila tabungan kami sudah mencukupi untuk membiayai semuanya. Home sweet home.

EOS ( end of story ).-

===

 

 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.