Friday, October 9, 2009

Jet lag



9 Oktober 2009:

Pk. 03.00 WIB saya terbangun. 

Sesaat mata terbuka saya berpikir saat ini saya ada dimana ya?


7 Oktober 2009 pagi masih di Sydney, 7 Oktober 2009 malam berada di Jakarta, 8 Oktober 2009 siang berada di Cirebon, 9 Oktober 2009 dst telah berada di Cirebon.


Saya kok bingung saya berada dimana? di Sydney, di Jakarta, atau masih diatas pesawat?


Rupanya saya mengalami Jetlag.


Kalau saat ini pukul 03.00 ( jam dinding saya menunjukkan angka tsb, GMT +7 ) matahari masih belum terbit, berarti di Sydney sudah jam 07.00 ( GMT +11 ), cahaya matahari sudah bersinar terang, yang selama 2 minggu saya terbiasa bangun pada pukul segitu. Pada saat Summer di Sydney perbedaan waktu dengan Jakarta adalah lebih siang 4 jam, dari GMT +7 ( Jakarta ) ke GMT +11 ( Sydney time ), oleh karena siang hari lebih panjang. Pk. 07.00 p.m. di Sydney pada saat Summer langit masih terang. Barulah sekitar pk. 07.30 langit gelap. Di luar bulan Summer perbedaan waktu hanya 3 jam ( GMT +7 di Jakarta ) menjadi GMT +10 ( Sydney time ).


Setelah beberapa detik kemudian, saya tersadar bahwa saya tidur semalam di atas bed saya di rumah kami di Cirebon. Ah...jam biologis saya masih belum ter-reset benar.


Keadaan demikian biasa terjadi bila seseorang telah melintasi beberapa zona waktu sehingga jam biologis yang ada di dalam setiap orang belum tersinkronisasi dengan jam di tempat tujuan ( dari Sydney ke Cirebon ).

 

Jetlag terjadi bila seseorang mengalami perjalanan jauh dalam waktu singkat setelah naik pesawat, sehingga terjadi gangguan perubahan ritmet sirkadian ( siang – malam ).

 

Saya ingin tidur kembali, tetapi tidak bisa.


Ingin ketik artikel, rasanya masih terlalu pagi. Akhirnya saya menyalakan TV, melihat film tayangan salah satu channel TV.

 

Pukul 05.00 WIB saya bangun dari bed dan melakukan aktifitas harian yang rutin saya lakukan, oleh karena kami tidak mempunyai Maid ( semua self service ). Jadi pada saat mudik dimana kebanyakan Keluarga bingung karena para Maid pulang mudik, kami sudah terbiasa melakukan secara self service seperti di Sydney, Australia.

 

Beruntung saya yang saat mengalami Jetlag hanya sesaat mengalami disorientasi  tempat saja ( tidak tahu saya berada dimana? ) dan tidak memerlukan benar terapi obat-obatan.

 

Gejala Jetlag:

Pada orang-orang lain gejala jetlag dapat berupa: gangguan pencernaan, Sakit kepala, lelah, gangguan tidur, insomnia sementara, disorientasi ( waktu, tempat ), mudah tersinggung, grogi / gugup, depresi ringan.

 

Terapi Jetlag:

Jaetlag terjadi selama beberapa hari. Kecepatan recovery ( perbaikan ) memerlukan waktu 1 hari untuk tiap perbedaan waktu ( time zone ).

Tablet yang mengandung hormon Melatonin dapat membantu sinkronisasi jam biologis kita. Pada percobaan hewan ( Hamster semacam tikus  percobaan ) menunjukkan bahwa Sildenafil ( VIAGRA ) membantu sebanyak 50% lebih cepat terjadi recovery. Dosis rendah dapat dimulai sebagai terapi awal. Percobaan in belum pernah dilakukan pada manusia. ( http://en.wikipedia.org/wiki/Jet_lag ).

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.