Wednesday, December 22, 2010

Hipokalemi



Lima hari yang lalu pk. 20.30 saya diminta datang ke rumah salah seorang kerabat.
Ibu, TP, 76 tahun merasa mual, tidak selera makan sejak 2 hari yang lalu.

Ibu TP menderita Diabetes melitus ( Kencing Manis ). 2 tahun yang lalu menderita keluhan yang sama dan dirawat di sebuah Rumah Sakit swasta. Ternyata ia menderita Hipokalemi , 2,5 ( normal: 3,5 – 5,5 ).

Kali ini Tekanan darahnya: 90/60 mmHg ( turun ). Biasanya 130/80. Yang membuat tidak merasa nyaman adalah rasa mual, ingin muntah sehingga tidak dapat makan. Dengan pertmbangan usia lanjut, menderita DM, tidak dapat makan, saya menganjurkan kepada keluarganya agar  Ibu TP dirawat di Rumah Sakit kembali.

2 hari kemudian saya mendapat laporan bahwa kadar glucose Ibu TP tinggi ( sewaktu: 300 mg%), kadar K ( Kalium ): 2,7 ( rendah, hipokalemi ).

Ibu TP mendapat Oksigen mealui hidung, cairan Infus, obat penaik tekanan darah per infuse, suntikan Insulin ( untuk menurunkan kadar glucose darah ) dan infuse cairan Kalium.  Keesokan harinya Ibu TP sudah dapat makan sedikit demi sedikit karena rasa mualnya makin berkurang.

Pada usia lanjut keadaan Hipokalemi ini sering terjadi, padahal buah-buahn seperti Pisang mengandung banyak Kalium yang  diperlukan untuk mempertahankan kekuatan denyut Jantung dan menjaga tonus otot anggota gerak. Kedaan Hipokalemi sering ditandai dengan rasa mual yang hebat sehingga pasien tdak dapat makan, badan terasa lemas dan denyut Jantung tidak normal.

Sangat dianjurkan makan buah-buahn termasuk buah Pisang, cukup sehari 1 buah untuk menghindari Hipokalemi terutama bagi usia lanjut.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.