Wednesday, March 31, 2010

Terlalu mahal?



Pagi ini saya kedatangan pasien antara lain, sepasang suami-isteri. Pak B, 50 tahun dan Ibu B, 48 tahun. Mereka baru pertama kali datang berobat.

Setelah mencatat Identitas dan Anamnesa ( riwayat penyakit ) Ibu B, saya persilahkan ia berbaring di bed pemeriksaan. Pak B menyodorkan 2 lembar Fotokopian Surat dari sebuah Perusahaan Asuransi yang harus saya isi untuk pengajuan klaim dari pasien ke perusahaan Asuransi tsb.

Sebelum bertindak lebih lanjut, saya memberi informasi tentang biaya pemeriksaan oleh saya per pasiennya kepada Pak B. Pak B menganggap biaya pemeriksaan oleh saya terlalu mahal (?). ia menyebutkan biaya yang lebih kecil. Saya benarkan dan itu adalah biaya pemeriksaan 3 tahun yang lalu, sekarang sudah ada penyesuaian. Pak B berkeberatan karena untuk 1 orang pasien saja dianggap terlalu mahal, apalagi biaya pemeriksaan bagi 2 orang pasien.

Saya menganggap aneh sebab biaya itu toh akan diganti oleh Perusahaan Asuransinya.
Untuk menghindari panjangnya masalah, maka saya berkata kepada Pak B “Kalau Bapak berkeberatan, tidak apa-apa. Bapak tidak usah bayar apa-apa. Mungkin Bapak dapat mencari Dokter lain atau berobat ke pelayanan kesehatan lain misalnya Rumah Sakit Umum atau Puskesmas setempat.”

Ibu B turun dari bed sebelum diperiksa oleh saya. Kasihan juga isteri Pak B ini, sudah mau diperiksa tetapi suaminya berkeberatan tentang biaya pemeriksaan ada lagi ditambah keinginannya minta suntikan agar lekas sembuh Flu isterinya.

Baru pertama kali saya menjumpai pasien seperti itu. Saya bukan berkeberatan pemberian gratis biaya pemeriksaan, tetapi biaya akan diganti oleh Asuransi lalu mengapa bereberatan?
Aneh dan Pak B pagi ini sudah mengecewakan isteri tercintanya yang sedang sakit tetapi batal berobat.

---

Saldo di Bank bukan ukuran dari kekayaan anda.
Kekayaan adalah apa yang ada di sekeliling hidup anda.

Monday, March 29, 2010

Berbeda-beda sikap






Tiap manusia mempunyai sikap yang berbeda-beda dalam menghadapai masalah hidup. Ada yang peduli ada yang tidak peduli dab bahkan ada yang cuek terhadap kesehatan masing-masing.

Sepanjang hidup saya dalam melakukan peayanan kesehatan terhadap orang lain / pasiensaya menemukan macam-macam sikap, antara lain:

1. Seorang pasien Tn. E, 61 tahun yang Nahoda kapal pelayaran internasonal, setiap 6 bulan sekali melakukan medical checkup. Pendapatan US $ dari pekerjaannya ini sangat menunjang kehidupan isteri dan kedua orang putrinya. Tanpa $ maka hidupnya akan sulit. Tidak heran Tn E ini sangat peduli terhadap kesehatanya. Beruntung ia mempunyai tubuh yang sehat yang selalu dijaganya. Sampai saat ini kondisi kesehatanTn E tergolong prima.
2. Pak M, 68 tahun, mengeluh sudah b.a.b., perut sering mules. Ia mengatakan mempunyai sakit Maag sejak bertahun-tahun. 2 tahun kemudian ia menyatakan terus terangbahwa sebenarnya ia mempunyai Hernia scrotalis, dimana sebagian ususnya sudah masuk ke dalam kantong kemaluan ( scrotum ) yang menyebabkan percernaaannya tidak beres dan mambuat proses b.a.b. mengalami banyak gangguan. Anjuran untuk dioperasi disambut dengan baik. Setelah operasi gangguan b.a.b. hilang, hidup lebihnyaman, selera makan bertambah, dan berat badan bertambah 1 kg.
3. Pak SY, 55 tahun melaporkan adanya benjolan dibawah tulang belikat kanannya. Tidak sakit, tdak mengganggu aktifitas sehari-hari. Saya memberi advis untuk dibuang ( ektirpasi ) saja dengan operasi kecil dan bisu lokal. Ia menolak. 2 tahun kemudian ia mengeluh benjolan itu makin membesar dan ia merasa khawatir kalau nanti akan membahayakan jiwanya. Benjolan itu berupa Kista Ateroma. Sikap yang tidak peduli akan kesehatannya makin lama berubah menjadi makin peduli. Anjuran untuk dioperasi, disambutnya dengan baik. Operasi di sebuah RS selesai dan benjolan sebesar telur ayam lenyap.
4. Pak K, 55 tahun belum pernah melakukan pemeriksaan darah untuk sekedar checkup. Katanya ia menderita Asam Urat dan minta diberikan resep. Saya tidak yakin kadar AsamUratnya tinggi dan memberikan advis agar diperiksa dahulu berapa kadar Asam Uratnya. Ia menolak, seolah-olah ia “menyembunyikan” penyakitnya. Kalau kadarnya normal untuk apa minum tablet anti Asam Urat? Ia lebih senang kalau penyakitnya tidak diketahui oleh orang lain termasuk oleh dokternya. Aneh bukan? Jadi kalau ia menderita nyeri sendi ( yang biasa erjadi pada usia anjut ) selalu “menyalahkan” kadar Asam uratnya yang tinggi ( padahal belum tentu ). Setelah ditelusuri mengapa ia tidak bersedia diperiksa kadar Asam Uratnya, ia menyatakan bahwa ia takut akan jarum suntik. Nah…ketahuan deh rahasianya! Ada-ada saja. Badannya besar tetapi nyalinya kecil.

Benar kesehatan yang baik perlu dukungan perhatian dan biaya yang sesuai.
Kasus no. 1, biaya bagi T. E. tidak masalah karena pendapatannya memadai.

Kasus no. 2 dan 3, biaya ditanggng oleh Pengurus Panti Wreda sehingga praktis gratis bagi mereka. Sikap yang suka “memelihara” penyakit membuat saya geleng-geleng kepala. Beruntung sikap mereka berubah dengan berlalunya waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Sikap mereka melunak dan bersedia untuk di operasi.

Sebenarnya apa yang mereka takutkan?
Biaya: ditanggung pihak lain ( tidak ada masalah ).
Takut sakit: operasi dengan bius lokal / bius umum ( tidur ), praktis tidak terasa ( tidak ada masalah ).
Takut sendirian: ada orang yang mendampingi selama pemeriksaan dan opearsi / rawat inap ( tidak ada nasalah ).

Jadi sebenarnya apa yang ditakutkan?
Masalahnya ada di dalam hati mereka masing-masing. Setelah mereka mengalami semua operasi, maka hidup mereka makin baik, kepercayaan terhadap dokter, perawatan dan Pengurus Panti Wreda makin baik. Merubah sikap seseorang tidak mudah dan perlu waktu, kadang-kadang sampai bertahun-tahun.

Benar berbuat baik, sering kali tidak mudah, terutama bagi para pasien. Banyak batu sandungan ( pertimbangan-pertimbangan ) di depan mereka. Sikap peduli dan kasih kepada sesama sangat diperlukan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi yang membutuhkannya.

Sunday, March 28, 2010

Berikut Adalah 5 Olah Raga Seks Untuk Pria, Agar Jadi Pejantan Tangguh

SINGKIRKAN viagra dan berbagai obat penguat libido. Olahraga teratur terbukti obat terbaik bagi seorang pria untuk meningkatkan kualitas kehidupan seksualnya.Anda tahu bahwa beraktivitas di luar ruangan bagus untuk kesehatan. Tapi, apakah Anda tahu bahwa mengangkat beban di gym juga bisa membantu Anda memiliki seks yang lebih baik?Olah tubuh 3-4 kali sepekan memberikan banyak manfaat bagi teknik

Tips Gaya Ngeseks Untuk Pasangan Gendut – Kurus, Tinggi – Pendek

SAAT bicara seks, ukuran tubuh tak lagi jadi masalah. Yang penting bisa saling memuaskan. Meski begitu, ada beberapa posisi yang disarankan agar setiap adegan ranjang berjalan lancar.Berikut adalah panduan untuk hubungan seks memuaskan saat Anda dan pasangan punya ukuran dan bentuk tubuh berbeda. Bahkan jika Anda dan pasangan punya postur tubuh sesuai, Anda masih dapat menggunakan lima posisi

Saturday, March 27, 2010

Tertusuk Kawat






Tahun yang lalu saya menjumpai seorang pasien yang kakinya tersusuk kawat.
Tidak ada yang aneh sebenarnya, tetapi kasus ini unik.

---

Pak I, 55 tahun adalah pemilik bengkel cat / ketok mobil di suatu lokasi. Saya beberapa kali pernah memperbaiki cat mobil kami ke bengkelnya.

Kalau memasuki halaman bengkel itu saya melihat banyak potongan plat besi atau kawat untuk las body mobil. Kalau tidak beralas kaki, ngeri juga khawatir benda-benda itu dapat melukai kaki saya. Pernah saya memberi advis agar setiap pagi sebelum bekerja dan setiap sore sehabis bekerja, halamannya dibersihkan / disapu dahulu demi keselamatan karyawan dan tamu yang datang memperbaiki mobil mereka. Pak I hanya mengiyakan tetapi advis saya tidak dikerjakan juga. Entaha apa sebabnya, padahal ia mempunyai 3 orang karyawan yang dapat disruh melakukannya.

Suatu sore sekitar pk. 15.00 Pak I datang ke rumah kami yang merangkap sebagai tempat praktik saya. Pak I minta saya untuk mengobati kaki kanannya.

Kaki kanan Pak I setengah jam yang lalu tertusuk potongan kawat las di bengkelnya.
Aha…..akhirnya terbukti juga kekhawatiran saya akan adanya kaki yang terusuk / terluka oleh potongan kawat / plat baja.

Saya ngeri juga kalau Pak I kelak akan menderita penyakit Tetanus akibat luka akibat tertusuk kawat kotor.
Saya bertanya kepada Pak I “Mengapa kakinya bisa tertusuk kawat, Pak?”

Pak I menjawab “Saya saat itu melepas sandal jepit saya dan ketika bangun dari duduk kaki kanan saya tertusuk kawat dari telapak kaki menembus daging antara jempol kaki dan jari kedua. Saya terkejut dan saya menyiram kaki saya dengan bensin. Dengan sebuah Tang, kawat itu saya potong dan akhirnya kawat itu saya cabut dengan Tang itu.”

Saya merinding mendengar kisah itu. Betapa sakit dan berbahayanya ketika mencabut kawat kotor. Bangimana kalau menyenggol sebuah pembuluh darah di daerah itu? Bisa terjadi perdarahan hebat di kaki itu. Kalau dokter / perawat / bidan yang tahu akan penyakit biasanya akan merasa khawatir, tetapi orang awam yang tidak paham akan merasa tenang-tenang saja, seperti Pak I ini.

Saya memeriksa kaki kanan Pak I ini. Beruntung ( masih untung saja, meskipun kaki itu sudah mengalami cedera hebat ) kaki itu tidak berdarah, tidak bengkak. Saya hanya melihat 2 buah titik bekas tusukan yaitu di telapak kaki dan di punggung kaki dekat jempol kaki.

Segera saya membersihkan luka tusukan itu dengan cairan antiseptik dan memberikan suntikan 1 cc ATS ( Anti Tetanus Serum ). Selain itu diberikan resep obat : antibiotika, anti peradangan dan anti nyeri. Sambil berpesan kepada Pak I, kalau dalam 1-2 hari kemudian terjadi perasaan tidak nyaman di kaki kanannya segera kembali untuk kontrol.

Sampai saat ini sudah beberapa tahun, Pak I tidak pernah datang untuk kontrol lagi. Mungkin luka kakinya sembuh tanpa gejala sisa. Amin.

Facebook






Beberapa bulan yang lalu gaung situs pertemanan FB ini begitu nyaring dan membuat kaum muda banyak yang mempunyai account FB. Di dunia ini sesuatu itu mempunyai 2 sisi yang berbeda yaitu sisi baik dan sisi buruk.

Sisi baiknya: FB dapat digunakan untuk hal-hal yang berguna seperti mencari teman yang sudah lama tidak bertemu, dapat menggalang suatu perbuatan yang baik, menggalang bantuan / dana dalam mengatasi bencana alam dll.

Sisi buruknya: FB membuat seseorang bisa menghabiskan banyak sekali waktu untuk FB via layar monitor Komputer dan melupakan tugas pokok sehari-harinya. Sang Bos akan marah besar bila menjumpai karyawan yang seharusnya bekerja tetapi hanya menghabiskan waktu kerja demi FB.

Jadi kalau membuka Internet jangan hanya mengakses FB saja, tapi manfatkanlah Internet untuk hal-hal yang berguna, begitu kata para orang tua kepada putra/i mereka.

Enggak mau dibilang ketinggalan jaman, maka sayapun membuat account di FB. Dalam sekejap bisa mempunyai banyak teman yang sebelumnya tidak saya kenal. Kalau diikuti terus maka dalam seminggu, dapat mempunyai ratusan atau ribuan teman.

Beberapa bulan yang lalu, saya disapa seseorang dengan sebuah message. Pengirimnya menyatakan bahwa ia ketika duduk di SD a pernah mendapat pelatihan program Dokter Kecil. Memang ketika saya masih bertugas di banyak Puskesmas tahun 1990-an mengadakan pelatihan Dokcil. Ada banyak Dokcil yang sudah kami latih. Saya tidak dapat mengingat banyak nama dan sudah bertahun-tahun tidak bertemu lagi.

Some one ini rupanya masih ingat nama saya dengan hanya melihat foto saya di FB. Saat ini ia sudah menyelesaikan pendidikan S1nya dan sudah bekerja di suatu perusahaan. Saya angkat topi kepadanya yang masih mau saling berkomunikasi dengan saya.

Saya surprise. Bagaimana seseorang dapat saling kontak lagi hanya melalui sebuah situs pertemanan, meskipun sudah bertahun-tahun tidak berjumpa dan berada di kota yanag berlainan dengan jarak yang cukup jauh bahkan lintas negara sekalipun.

Kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada kemajuan TI. Internet saat ini bak Coca-cola. Siapa saja, dimana saja dan kapan saja selama Internet dapat diakses, maka kita dapat saling berkomunikasi via FB, YM, Skype dll aplikasi.

Selamat berselancar di dunia maya alias Internet!

Surat Kematian






Siang ini sekitar pukul 14.15 ketika kami sedang merem-merem ayam,mendengar dering telepon. Istri saya menerima panggilan tsb. Katanya ada keluarga pasien yang ingin agar Dokter Basuki dapat dijemput dan datang ke rumah pasien di sebuah kompleks Perumahan. Pasien itu sebenarnya sudah meninggal dunia dan 1 jam lagi akan dibawa ke Rumah Duka. Bisa tidak?

Saya langsung menjawab via telepon “Bisa, jemputlah segera. Saya akan menyediakan peralatan dan blangko Surat Kematian.”

Pak E ternyata ketua RW setempat yang bicara tadi. Maklumlah keluarga pasien ini tidak mempunyai anak sehingga perlu dibantu mengingat isterinya juga sudah sepuh.
Pak E ini berkata “Dok, terima kasih ya dan saya akan segera menjemput dokter dalam waktu 10 menit.”

Wah…. ini terbalik. Keluarga pasien yang berterima kasih. Seharusnya saya yang berterima kasih, karena mendapat rejeki. Dunia ini aneh, sudah terbalik-balik.

Tidak lama kemudian sebuah Sedan mini Suzuki Karimun, warna Biru gelap berhenti di depan rumah kami. Wajah pak E ini tampak familier dan enak diajak bicara. Dalam perjalanan kami banyak ngobrol bicara tentang pengalamannya yang sudah pensiun dari sebuah perusahaan rokok di kota kami.

Setiba di rumah pasien, ternyata Pak A, 82 tahun terbaring di atas bed dan berpakaian lengkap dengan Jas yang keren. Isterinya melaporkan bahwa suaminya meninggal dunia belum lama dan nanti pukul 15.00 akan dibawa ke Rumah Duka.

Setiap jenasah yang datang ke Rumah Duka harus membawa Surat Kematian dari Dokter setempat untuk memastikan bahwa benar sudah almarhum. Tanpa Surat Sakti ini maka jenasah tidak dapat di kremasikan, dimakamkan atau dibawa keluar kota. Juga Surat Kematian ini diperlukan untuk melapor kepada pihak RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kantor Catatan Sipil untuk menerbitkan Akte Kematian yang kelak akan digunakan untuk bagi waris dll keperluan. Betapa dahsyatnya khasiat Surat Kematian ini, sehingga pihak keluarga harus mendapatkan sehelai Surat Sakti ini dengan segera.

Ketika saya menerima telepon tadi, saya berkata bahwa di kompleks Perumahan tsb saya tahu ada 2 orang Teman Sejawat Dokter yang berdomisili di sana, tetapi mereka tidak berada di tempat saat itu. Akhirnya sayalah yang direkomendasikan oleh salah seorang kerabat keluarga pasien tsb.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap masih adakah tanda-tanda kehidupan Pak A, ternyata saya tidak menemukan semuanya alias pak A sudah meninggal kita semua. Segera saya membuat Surat Keterangan Kematian untuk Pak A ini. Data-data identitas Pak saya dapatkan dari KTP miliknya yang disodorkan oleh isterinya,. Nah lagi-lagi sebuah KTP juga sangatlah penting. Jangan sekali-kali mengabaikan KTP kita semua.

Tanpa KTP, kita tidak dapat membuat Paspor. Tanpa Paspor kita tidak dapat pergi melancong ke luar negeri atau naik haji. Tiket pesawat kelas eksekutip dapat dibeli, tetapi tanpa Paspor kita tidak akan dapat melakukan Check in di Bandara dan mendapatkan sehelai Boarding pass, kartu / striker untuk memasuki pesawat terbang kita. Simpanlah KTP anda di tempat yang aman.


Pasien Lansia (2)





Pukul 06.15 setelah saya membuka jendela ruang Periksa dan membersihkan rumah, saya memeriksa Inbox di gmail.com untuk melihat apakah ada email yang masuk.

Terdengar suara ketukan pintu depan rumah kami.
O…saya melihat ada 2 orang yang rupanya hendak berobat. Pak J, 82 tahun diantar oleh putrinya Ibu M, 35 tahun.

Pak J seorang Veteran, sebenarnya mempunyai kartu ASKES, Asuransi Kesehatan, tetapi ogah menggunakannya. Alasannya kalau berobat ke RSU, harus antri, maklum pasien setiap hari banyak sekali. Pengalaman menunggu giliran dipanggil membuat Pak J malas datang ke RSU. Alasan lain adalah obat yang diterima Pak J tidak cocok bagi keluhannya.

Saya bertanya kepada Pak J “Pak, apakah Bapak pernah berobat kepada saya?”

Pak J menjawab “Sudah, sepuluh tahun yang lalu saya berobat kepada Dokter dan obatnya cocok sehingga kali ini saya maunya kesini saja dari pada pergi ke RSU.”

Hah…sepuluh tahun yang lalu? Mengapa baru datang lagi sekarang? Apakah selama 10 tahun baik-baik saja? Saya tidak tahu. Rupanya selama 10 tahun ini oleh anaknya diantar kepada dokter-dokter praktik lain, tetapi Pak J selalu ingin berobat kepada saya. Alasannya obat yang diterimanya cocok.

Buku Catatan Rekam Medis yang ada di buku tsb sudah tidak tahu kemana, mungkin sudah saya musnahkan. Maklum arsip diatas 5 tahun biasanya dimusnahkan. Electronic Medical Recod pasien yang tersimpan di Laptop saya dimulai tahun 2007, sehingga pastilah RekamMedis Pak J sudah tidak tahu lari kemana!

Keluhan Pak J ini ada perasaan tidak enak di dadanya sejak 1 minggu yang lalu.
Saya memperkirakan ini dapat berupa gangguan Lambung ( Maag ) atau Jantung.
Hasil pemeriksaan EKG ( Elektro Kardiao Grafi ), rekamam grafik aktifitas Jantung pada Juni 2009, dinyatakan masih dalam batas Normal.

Untuk dilakukan pemeriksaan penunjang yang terbaru ( Darah dan EKG ) Pak J menolak dengan alasan malas antrinya. Padahal semuanya gratis, ditanggung oleh ASKES.
Ya sudah saya memberikan resep obat generik yang sesuai dengan keluhannya. Semoga ini juga cocok, begitu harapan Pak J.

Saya minta agar bila obat habis, datang kembali untuk kontrol.
Pak J ingin agar obatnya untuk beberapa bulan sehingga kontrolnya juga agak lama, mengingat ongkos naik Becak dari Rumah ke tempat praktik saya bolak-balik, cukup tinggi. Maklum rumahnya cukup jauh. Uang Pensiun yang Pak J terima setiap bulan juga hanya cukup untuk hidup sederhana bersama dengan anak dan cucunya.

Permintaan Pak J ini masuk akal baginya, tetapi tidak masuk akal bagi saya. Bagimana kalau obatnya tidak cocok dan diberikan selama berbulan-bulan. Ada ada saja permintaannya.

Sering saya membatin: yang jadi dokter saya atau anda sih? Akhirnya saya maklumlah kalau berhadapan dengan orang yang sudah sepuh. Kita harus panjang sabar. Kadang diselingi sedikit hmor agar hatinya sumringah dan mau datang kontrol kembali seperti katanya bahwa berobat yang cocok hanya kepada saya ( wah jadi GR nih ). Mosok sih, kan di RS ada banyak Dokter Spesialist yanag pandai-pandai. Baginya bukan pandainya tetapi apakah obat yang diterimanya cocok untuk keluhan penyakitnya atau tidak. Maklum keluhannya cukup banyak bila sudah diatas 80 tahun, mulai dari ujung Kepala sampai ujung Kaki. Juga apakah dokter yang memeriksanya keep smiling atau tidak. Lah… bagaimana mau keep smiling kalau setiap pagi di Poliklinik ada begitu banyak pasien yang harus ditangani dalam beberapa jam saja. Belum lagi harus kunjungan kepada pasien-pasien yang dirawat dibangsal dan banyak lagi yang harus di tangani oleh para Dokter yang bekerja di Rumah Sakit Umum.

Friday, March 26, 2010

Naik Becak






Pagi ini hari Jumat seperti biasa saya melakukan pemeriksaan kesehatan para Oma dan Opa yang tinggal di Panti Wreda milik Gereja kami.

Untuk konfirmasi tentang mobil Minibus jemput-antar, saya menelpon dengan Ibu A di Tata Usaha Gereja. Saya ingat hari ini Opa S harus diantar ke sebuah RS untuk kontrol operasi ( ektirpasi kista Aterom ). Berarti ada 1 mobil yang terpakai untu urusan Panti dan kalau saya juga harus dijemput dan diantar pulang, berarti ada 2 mobil yang dipergunakan untuk keperluan Panti.

Dari 3 mobil Gereja maka tinggal 1 mobil yang dapat dipergunakan untuk Tim Pelawatan ( kunjungan para anggota jemaat Gereja yang perlu dikunjungi dan didoakan ). Ini tidak cukup kalau jumlah otang yang akan melawat cukup banyak oleh karena ada banyak yang perlu dikunjungi. Jadi seharusnya hanya 1 Minibus yang dipakai untuk keperluan Panti.

Ibu A mengatakan bahwa untuk Dokter sudah mutlak disediakan dan karena ada keperluan ke RS maka ini mesti dipenuhi juga. Jadi tidak masalah. Tim Pelawatan mungkin bisa naik kendaraan pribadi.

Saya berpikir cepat dan memutuskan, bahwa untuk saya tidak usah disediakan Minibus jemput-antar hari ini. Biarkan saya naik Minibus pribadi saja yang kami miliki. Saya pikir beres, tidak ada masalah kendaraan jemput-antar bagi saya dan bagi Opa S.

Pagi ini pukul 08.00 isteri saya akan pergi ke sebuah Laboratprium Klinik untuk pemeriksaan Darah setiap 6 bulan sekali ( dokter juga mesti dicek kesehatannya ) seperti perawatan mobil setiap 6 bulan mesti di Tune Up kondisinya agar tetap Fit dan Tokcer. Setelah itu mungkin akan belanja atau keperluan lain sehingga praktis saya tidak dapat mempergunakan Monibus kami untuk pergi ke Panti.

Saya berpikir kalau tidak ada mobil, naik Sepeda ontel sajalah. Sekarang cuaca di kota Cirebon sedang panas terik pada saat pagi menjelang siang. Kalau saya naik Sepeda sejauh sekitar 3 Km ke Panti maka baju saya akan basah dengan keringat atau harus ganti baju untuk memeriksa kesehatan para pasien. Wah berabe juga nih….Saya tidak mempunyai Sepeda motor, karena sudah puluhan tahun Vespa saya sudah dijual untuk tambahan membeli Sedan Fiat tahun 1958 bekas.

The show must go on! Don’t worry.
Masih ada alat angkutan lain, yaitu Becak.
Pak O yang biasa mangkal di dekat rumah kami, saya minta untuk mengantar saya ke Panti dan mengantar pulang lagi setelah tugas saya selesai. Beres lah.

Pukul 09.15 saya diantar Becak ke Panti. Setiba di Panti saya melihat dan melambaikan tangan kepada Pak SK ( angota Pengurus Panti ) yang sudah siap membantu saya untuk pelayanan pagi ini. Ia bingung kok ada Becak mengantar Dokter ke Panti. Tidak biasanya!. Setelah saya jelaskan bahwa semua mobil Gwereja di pakai maka saya datang naik Becak. Aneh pikirnya.

Walah,…apakah dokter tidak boleh naik becak?
Saya pikir naik Mobil atau naik Becak atau turun dari Langit sekalipun rasamya tidak masalah. Yang penting saya dapat melakukan pelayanan tepat waktu, bukan?

Selesai tugas saya, saya pamit untuk pulang naik Becak Pak O lagi.
Dalam perjalanan pulang kami berpapasan dengan Minibus Gereja yang pulang dari RS untuk antar Opa S. Minibus berhenti dan Ibu E ( Ibu Panti ) bergegas menemui saya yang turun dari Becak.

“Opa S beres, Bu?” saya bertanya kepadanya.

Ibu E menjawab “ Luka operasi Opa S bagus, 3 hari lagi angkat jahitan, Dok. Dokter kenapa naik Becak? Biarkan Pak Supir U untuk antar Dokter pulang, ya”

Saya menjawab “Iya nih ada sedikit masalah dengan Mobil kami, tapi no problem lah, biarkan saya pulang naik Becak saja. Toh sudah dekat dengan rumah kami. Pak Supir langsung ke Panti dan kembali ke Gereja saja.”

Pak Supir U berkata “Dok, saya antar Dokter pulang naik mobil saja, jangan naik Becak.”

Saya menjawab “Enggak usahlah, antarkan Opa S dan Ibu E ke Panti saja. Biar saya naik Becak Pak O saja.”

Saya melihat pagi ini sudah ada 3 orang yang terheran-heran melihat saya naik Becak. Oh…Becak. Apa salahmu??

Saya bergegas naik Becak Pak O dan menikmati berhembusnya angin di pagi hari itu. AC alami.

Saya membatin “Apakah saya tidak boleh naik Becak? Tugas saya dapat dikerjakan, meskipun dengan naik Becak. Bagi saya sudah cukup. Saya tidak minta macam-macam.
Yang penting semua berjalan dengan baik: Tim Pelawatan dapat bekerja, Opa S dapat kontrol di RS dan saya naik Becak dapat melayani warga Panti dengan baik. Lalu apa lagi? Ah...perut saya sudah minta diisi. Saat itu arloji Seiko 5 kesayangan saya menunjukan waktu pukul 11.30. Sudah tengah hari. Waktu berjalan dengan cepat. Tau-tau umur saya sudah berkepala -6, rambut sudah beruban, sudah tidak muda lagi. Ya Tuhan, berikanlah kekuatan kepada hambamu ini untuk dapat melayani orang-orang yang membutuhkan pertolongan saya dan isteri saya setiap hari. Amin.”

Pagi ini pengalaman saya bertambah satu lagi. Naik Becak!

Semoga kisah naik Becak ini tidak dilaporkan kepada Ibu A di tata Usaha Gereja kami. Ibu A mungkin akan merasa bersalah dan minta maaf. Minta maaf? Ah…engga perlu lah. Semua orang tidak ada yang bersalah kepada saya, kalau pagi ini saya harus naik Becak dengan ongkos sendiri yang biayanya tidak sampai biaya pemeriksaan 1 pasien. Kalau Tuhan sore nanti mengirim pasien sebanyak 1 orang saja, maka biaya Becak sudah tertutup dan kalau dikirim banyak pasein berarti itu rejeki saya. Amin.

Selamat jalan Teman






Ketika saya terbangun dari tidur pagi ini, saya nelihat ada kiriman SMS dari seorang teman saya sejak SMP dan SMU. Teman saya ini paling getol kirim SMS. Biasanya berita Duka atau berita Pernikahan. Jadi kalau menerima SMS dari teman saya ini, hati saya deg-degan juga. Mengapa ? Kalau ini berita duka, lalu pertanyaannya siapakah lagi yang pergi meninggalkan kami ?

Rejeki, Jodoh dan Kematian telah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa.

Para Motivator ulung menambahkan bahwa kalau kita ingin Sukses, kita harus berusaha keras, jangan NATO, No Action Talk Only. Banyak bicara, tetapi tidak bekerja apa-apa. Jadi Sukses ditentukan oleh upaya kita.

Dari mana uang datang kepada kita, kalau kita diam saja.

Teman saya ngeyel “Ada, Pak Basuki.”

“Berikan sebuah contoh” saya mendebatnya.

“Kalau menang undian kan kita akan dapat uang, meskipun tidak berusaha.” katanya

“Anda salah. Untuk menang undian, anda harus membeli Kupon Undiananya dahulu, baru bisa menang. Nah kalau anda tidak beli ( berupaya ) Kupon Undiannya, mana bisa nomernya ikut diundi dan menang?” Saya berargumentasi.

Teman saya diam.
Saat ini kita tidak boleh hanya NATO saja.
Kalau saya tidak menulis artikel dan memposting artikel –artikel itu ke Blog saya mana mungkin Blog saya akan dikunjungi oleh para Blogger.

---

Satu demi satu, sudah puluhan orang, teman-teman saya seangkatan ketika duduk si SMP dan SMU ( SMA ) pergi meninggalkan kami. Usianya sebaya dengan saya. Sekitar 61-63 tahun. Bagi yang belum pergi, tentu saat ini dalam waiting list, daftar tunggu kapan akan dipanggil? Kita tidak tahu kapan tibanya waktu itu.

Ngomong-ngomong soal kematian, saya teringat sebuah kalimat yang pernah saya baca dalam sebuah artikel “Nikmatilah hari demi hari dengan baik oleh karena mungkin itu hari terakhirmu atau hari keberuntunganmu.”

Kalau itu hari keberuntungan kita, kita sangat bersyukur, tetapi bagaimana kalau itu adalah hari terakhir kita?? Jawabnya ada dalam diri kita masing-masing.

Have a nice day.


Thursday, March 25, 2010

Insomnia





Insomnia atau gangguan tidur.
Ada 2 macam yaitu:
1. mau tidur malam sukar, dini hari baru tertidur.
2. mudah tidur malam, ketika tengah malam terbangun ( untuk b.a.k. ) kemudian tidak dapat tidur lagi.

Salah satu faktor penentu sehat tidaknya seseorang yaitu bisa tidur tidak?

Saat ini saya berpikir kenapa orang susah tidur? Sebenarnya mudah: berbaring di bed, perut terisi makanan secukupnya, sekitarnya tidak ada suara bising, mata terpejam, tidak lama orang akan tertidur.

Ternyata tidak demikian mudahnya orang dapat tidur.
Apalah artinya banyak uang kalau tidak dapat tidur, bukan?

Saking banyaknya uang yang dimiliki, mungkin ia Stres. Mau diapakan uang itu?
Kalau jelas asal uang itu dari pekerjaan halal, tidak masalah tetapi kalau tidak jelas dari mana asal uang itu. Nah…inilah yang jadi masalah. Akhirnya mereka tidak dapat tidur. Jadi untuk tertidur, ternyata tidak semudah yang orang bayangkan.

Secara Medis, bila orang sedang sakit, misalnya demam tinggi, diare berat, patah tulang, sehabis operasi besar, wajar kalau pasien sukar tidur dan dibantu minum tablet tidur.

Ada orang yang secara fisik sehat, tetapi dapat dijumpai tidak dapat tidur.

Apa sebabnya?

---

Minggu lalu, ada 3 orang pasien yang mempunyai keluhan gangguan tidur.

Pak H, 50 tahun, sejak 1 tahun lalu mengeluh tidak dapat menikmati tidur. Tidur bisa tetapi ia merasakan tidak dapat tidur nyenyak. Pagi hari ia merasa tubuh tidak karuan rasanya. Mungkin ada perasaan seperti hangover. Pemeriksaan darah dalam dan tekanan darah dalam batas normal. Tidak ada masalah keuangan, keluarga atau para karyawan di tokonya. Obat-obat penenang, Melatonin tablet dll, konon tidak banyak pengaruhnya terhadap gangguan tidurnya.

Pak S, 63 tahun, mengeluh sejak 1 tahun terakhir ini sering terbangun pada sekitar pukul 4 pagi. Rumahnya dekat dengan sebuah Pasar Tradisionil. Seperti biasa dimana-mana kalau ada Pasar, maka di sekitarnya terdengar suara hiruk pikuk kendaraan karena kesibukan pasar Tradisionil mulai pada dini hari. Akibat suara gaduh ini ia tidak dapat tidur kembali. Obat penenang dapat membantu agar ia dapat tidur dan terbangun sekitar pujul 05.30 atau 06.00. Ia tergantung kepada obat.

Pak S, 40 tahun, mengeluh sejal 1,5 tahun yang lalu sukar tidur kadang-kadang sampai dini hari baru tertidur. Masalah pekerjaan dan keluarganya sering membuat pikirannya tidak tenang. Advis agar hidup dengan gaya santai ( stel kendor aja ), tablet anti depresi ( dgn efek smaping ngantuk ) kadang dapat membantu, tetapi kalau obat habis, maka gangguan tidur ini muncul kembali. Ia dapat tidur tergantung dari obat.

Saya bersyukur kalau sampai saat ini ( sudah tergolong lansia ) saya tidak mengalami ganguan tidur. Orang yang tergolong Lansia, di atas 60 tahun biasanya banyak mengalami Insomnia.

Kalau semua sudah dilakukan, tetapi masih tidak bisa tidur, mungkin siang hari mereka sudah tidur siang sehingga malam hari tidur hanya sedikit. Ternyata tidur siang juga jarang terjadi, mungkin karena sibuk dengan pekerjaan sehari-hari.

Terakhir saya memberikan advis agar melakukan kesibukan pribadi: sembahyang, membaca kitab suci, menulis ( diary, pengalaman hidup, cerpen. Novel, Blog-seperti saya ). Konon salah satu cara untuk menghilangkan Stres adalah : MENULIS. Ya menulis. Menulis apa saja seperti yang telah saya sebutkan. Memang tidak semua orang dapat dan mau menulis, tetapi kenapa tidak dicoba? Disini mesti ada kemauan.

Mau dan Mampu.
Mau, harus ada niat dari dalam diri sendiri.
Mampu, setiap orang yang lulus SD pasti mampu menulis ( bukan mengetuk keyboard komputer ).
Jadi sebenarnya menulis tidak sukar dilakukan, tetapi ada banyak orang yang berdalih tidak bisa menuliskan sesuatu ( yang telah saya sebutkan diatas ). Mungkin alasan sebenarnya adalah tidak ada niat atau kemauan. Alasan yang ini memang sulit.

Bagi saya yang sudah Lansia, kalau diam saja maka kemampuan Otak akan menurun dengan cepat, karena tidak dipakai. Maka perkataan “Use it or lose it “, pakailah atau itu akan hilang, ada benarnya dan saya tidak mau kehilangan kemampuan Otak saya. Maka saya sibuk menulis. Sambil menunggu pasien yang datang berobatpun, sering kali saya sedang mengetuk-ngetuk keyboard laptop saya menulis pengalaman menghadapi pasien-pasien.

Semoga anda tidak mengalami Insomnia.

---

LIFE IS BEAUTIFUL.
LOVE IS WONDERFUL.
GIVING IS POWERFUL.

Wednesday, March 24, 2010

Tidur Telanjang Banyak Manfaatnya Lho

Jika ditanya, pakaian apa yang paling nyaman dipakai untuk tidur, rata-rata jawaban Anda pastilah: daster atau paduan tank top dan celana pendek. Bahan yang tipis dan minim mengurangi rasa gerah dan membuat Anda bebas bergerak.Namun, apabila Anda butuh sedikit tantangan, bagaimana jika Anda lepaskan saja busana tidur Anda dan tidur telanjang? Dalam buku The Best Sex of Your Life karya Jennifer

10 Tips OK Untuk Menurunkan Berat Badan

Dari tahun ke tahun, resolusi Anda untuk menurunkan berat badan tampak terbengkalai begitu saja? Jangan mau kalah begitu saja. Mulailah mengajak tubuh Anda untuk bergerak perlahan dan raihlah angka bobot ideal tubuh yang Anda impikan. Tak perlu muluk-muluk, cukup dengan langkah-langkah kecil saja, kok. Ini contohnya.Menetapkan gol latihan yang masuk akal. Kalau tidak, percuma saja Anda berlatih.

Tuesday, March 23, 2010

Pagi yang sibuk






Pagi ini saya ingin memperbaiki tambalan gigi saya yang lepas tambalannya sejak 10 hari yang lalu. Pukul 07.45 saya sudah meluncur ke tempat praktik dokter gigi langganan saya, Drg. A. Temanku ini buka praktik pagi mulai pk. 08.00.

Ketika gigi saya diperbaiki tambalannya terdengar bunyi suara burung Perkutut sebagai nada dering ada SMS masuk ke HP saya. Tidak lama kemudian terdengar nada dering panggilan ke HP saya. Meskipun HP saya berada di dalam sebuah handbag, tetapi sinyal HP masih dapat menembusnya. Hebat tehnologi komunikasi saat ini.

Saya membatin “Astaga…. apakah saya tidak boleh memperbaiki gigi saya barang sebentar saja. Pagi-pagi saya sudah dikejar-kejar orang lain? Minta waktulah sebentar lagi. Bila tidak sekarang, kapan saya dapat mengunyah makanan dengan baik?”

Drg A berkata “Dok, HP nya berdering.”

Saya menjawab “Biarin saja, saya minta waktu sebentar untuk kesehatan gigi saya.”

Temanku heran juga atas sikap saya ini. Biasanya para pasien bila mendengar dering HP mereka akan langsung meraih HP dari dalam sakunya dan cas cis cus menjawab panggilan ke HP mereka, tidak peduli mereka saat itu sedang berbaring diatas bed pemeriksaan dan sedang diperiksa oleh dokternya.

Rupanya mereka lebih mementingkan panggilan HP dari pada kesehatan mereka yang sedang diperiksa. Banyak orang yang bersikap seperti itu. Skala prioritas yang terbalik. Lebih bijaksana bila mereka mengabaikan dahulu panggilan ke HP mereka, toh nanti dapat dihubungi kemudian setelah pemeriksaan dokter sudah selesai.

Selesai urusan gigi saya, segera meluncur ke tempat praktik pagi saya di rumah orang tua saya. Ibu saya berkata “Tadi Ibu menghubungi HP tetapi tidak ada jawaban.”
O...rupanya panggilan ke HP saya itu berasal dari Ibu saya.
“Tadi saya ke dokter gigi dahulu, Bu. Ada apa Ibu menelepon saya?”

“Tadi ada seorang wanita yang akan minta tolong untuk memeriksa pasien di rumahnya di Jalan Anu. Nanti ia akan kembali lagi.”

Saya memeriksa dari siapa SMS yang masuk ke HP saya. O...rupanya dari Pak H , pasien dari Indramayu ( 1 jam drive ) yang akan kontrol berobat pada pk. 10.00 pagi ini.

Saya belum sempat membuka pintu praktik dan ruang tunggu, seorang wanita sudah datang. Ia meminta agar saya dapat datang ke rumah Bibinya yang sakit.

“Baik, tunggu sebentar. Saya akan mengambil peralatan Stetoscope, Tensimeter dan Buku Resep saya.

Sambil mempersiapkan semuanya, saya membatin “Pagi yang sibuk nih. Mencuci pakaian dengan Mesin cuci, menjemur pakaian, membersihkan halaman depan rumah, menambal gigi, mendatangi rumah pasien, menunggu pasien dari jauh dan buka tempat praktik. Belum lagi saya harus membeli lauk pauk untuk makan siang bersama isteri tercinta. Ya ….Tuhan kuatkanlah badan saya.”

Satu persatu semuanya saya lakukan dengan baik. Pasien senang saya juga senang dapat rejeki.

Tidak terasa arloji saya sudah menunjukan pukul 12.00. Pantesan perut saya sudah minta diisi. Siang ini saya dan isteri dapat menikmati makan siang sambil bersyukur kepadaNya. Sore nanti kami masing-masing harus melayani pasien-pasien lain yang datang untuk berobat ke tempat praktik kami masing-masing.

Begitulah hari lepas hari. Seringkali tidak ada bedanya antara hari Libur Nasional atau hari Kerja. Satu-satunya kesempatan istirahat yaitu ketika kami pergi ke luar kota mengikuti Seminar Kedokteran atau keluar negeri menengok putra/i kami di Aussie.

Kami bersyukur kalau kami dalam masa pensiun kami ini masih sehat, masih dapat menolong orang-orang lain dan menikmati hidup yang diberikan kepada kami.

Rasanya tidak seorangpun yang minta sakit tubuhnya, sebab pada saat ini sakit merupakan suatu kemewahan bagi kebanyakan orang dengan makin meningkatnya biaya perawatan dan pengobatan. Tetap sehat lebih bermakna dari pada banyak uang, tetapi tubuh sakit-sakitan.

Ada seorang pasien saya yang berpendapat “Dok, lebih enak kalau badan sehat dan banyak uang!”

Saya menimpali ucapannya “Ada yang kurang Pak!”

“Apa itu Dok?”

“Banyak uang dan banyak sedekah!”

Ia segera menjawab “Betul, Dok.”

Sambil bergurau saya berkata “Pak, kapan banyak uangnya?”

Pasien saya diam. “Betul, kapan saya punya banyak uang ya? Uang selalu habis untuk kebutuhan sehari-hari saja. Uang mengalir seperti air. Tidak terasa sudah habis lagi.”

---

Untuk berbuat baikpun tidak mudah, ada banyak batu sandungan di depan kita.-

Monday, March 22, 2010

Tetaplah beraktifitas






Pagi ini saya mendapat panggilan ke rumah pasien.
Ny. T, 26 tahun adalah putri teman saya Pak S, 60 tahun. Ny. T menderita Diare sejak semalam setelah makan makanan yang pedas-pedas. Setelah memeriksa Ny T dan memberikan resep obat, saya diminta untuk mengukur tekanan darah Pak S.

Pak S ini sejak 3 tahun yang lalu menderita Stroke. Lengan kirinya sukar digerakkan dan kaki kirinya sedikit lemah sehingga untuk berjalan ia harus dibantu dengan tongkat kaki 5 .
Penyakit Tekanan Darah Tingginya sudah mendapat terapi dari Dokter yang merawatnya.

Kondisi fisiknya cukup baik. Pak S sebelum sakit bekerja di bagian Keuangan di sebuah perusahaan swasta di kota kami. Untuk menilai bagaimana kondisi kesehatannya saya bertanya kepada Pak S ini, tentang aktifitas apa yang ia lakukan selama ini.

Pak S bercerita dengan tutur bahasa yang sedikit mengalami gangguan bicara, tetapi secara umum pembicaraannya masih dapat saya mengerti. Untuk exercise, Pak S setiap hari berjalan-jalan di dalam rumah dengan bantuan tongkatnya. Untuk aktifitas Otaknya, Pak S mencatat pengeluaran isterinya ketika belanja di pasar, sehingga kemampuan menulis dan berhitung tetap dijalankan.

Untuk memberikan semangat kepada Pak S, saya menyetujui dan sependapat tentang segala aktifitas selama ini. Perkataan saya ini tampaknya membuat hati Pak S tetap semangat dalam hidupnya.

Saya katakan juga bahwa otak kita harus tetap kita pergunakan, terutama di kala kita sudah mencapai usia 60 tahun ke atas. “Use it or lose it.” Pakailah atau itu ( kemampuan otak ) akan hilang. Bila otak tidak atau jarang dipakai maka kemampuannya akan cepat menghilang dan daya ingat akan cepat menurun atau pikun.

Bila Pak S berkenan, saya menganjurkan untuk menulis lebih banyak, misalnya menulis Diary atau Otobiografi.

Saya memberi advis kepada pak S “Pak, tentu anda banyak mempnyai waktu saat ini. Cobalah lebih banyak menulis tentang sesuatu.”

Pak S bertanya kepada saya “Untuk apa, Dok? Sebenarnya saya tidak pandai menulis.”

“Pak S, menulis adalah salah satu cara untuk menghilangkan Stres. Anda yang semula banyak beraktifitas baik di Kantor atau di lain tempat sekarang, anda banyak mempunyai waktu di rumah. Manfaatkanlah waktu anda dengan banyak menulis. Anda dapat melatih Otak anda agar tetap fit.” Saya menjelasakan lebih lanjut.

Semula Pak S kurang setuju dengan anjuran saya, tetapi setelah berpikir bahwa aktifitas menulis tentu dapat dilakukan dan dapat bermanfaat bagi keluarganya dari pada kerjanya hanya makan, lihat TV, baca Koran dan tidur.

Setelah dirasa cukup, saya mohon pamit, untuk melanjutkan praktik pagi saya.

---

Dalam hidup ini seringkali kita tidak dapat memilih mana yang terbaik, oleh karena itu serahkanlah semua masalah anda kepadaNya.-

Friday, March 19, 2010

Buku kehidupan






Suatu kutipan dari milis sebelah. Terima kasih atas ijinnya.

---

Hidup manusia itu seperti sebuah buku.
Front cover adalah tanggal lahir, back cover adalah tanggal pulang.
Tiap halaman adalah tiap hari dalam hidup kita.
Ada buku yang tebal ada buku yang tipis.
Ada buku yang menarik dibaca, ada yang tidak sama sekali.
Sekali menulis tidak akan pernah berhenti sampai selesai.
Yang hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yang putih bersih, baru dan tiada cacat.
Sama dengan hidup kita, seburuk apapun kemarin, Tuhan selalu menyediakan hari yang baru utk kita.
Kita selalu diberi kesempatan yg baru utk melakukan sesuatu yg benar dalam hidup kita setiap harinya, memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita yg sudah ditetapkanNya utk kita masing-masing.
Puji Tuhan utk hari ini!! Nikmati, isi dengan hal-hal yang baik dan jangan lupa utk selalu bertanya kepada Tuhan tentang apa yang harus ditulis setiap hari.
Tuhan memberkati.

---

Nikmatilah hari demi hari dengan baik oleh karena mungkin itu hari terakhirmu atau hari keberuntunganmu.

Cara Cepat Orgasme, Lakukan 2 Langkah Berikut

Sekitar 10 persen wanita yang aktif secara seksual tak pernah merasakan orgasme. Padahal, hal ini bisa dipelajari. Pelajaran terpenting dan terutama adalah untuk menyeimbangkan antara ketegangan dan relaksasi selama aktivitas seksual. Bagaimana caranya?Langkah 1: kontraksi ototKebanyakan wanita sering kali terjebak dengan anggapan bahwa untuk mencapai ”puncak”, mereka harus rileks dan hanya

Hilangkan Bau Mulut Dengan 6 Makanan Berikut

Uh, sebentar lagi mau rapat. Tapi menu makan siang Anda meninggalkan jejak tak mengenakkan dalam hembusan napas Anda. Tak sempat sikat gigi pula. Wah, tak ingin terjebak dalam situasi seperti ini? Coba perbanyak asupan makanan untuk menjaga nafas Anda tetap segar senantiasa.Lemon. Coba hisap irisan lemon, atau menggigit-gigit kecil pinggiran lemon tersebut. Jika Anda di restoran, bisa pesan air

Tuesday, March 16, 2010

Jalan-jalan ke Mall (2)








Counter demi counter kami singgahi. Namanya juga Mall yang menjual bermacam barang, hati siapa yang tidak tergoda, terutama kaum Ibu. Maka keluarlah uang dari masing-masing dompet Pengurus Panti untuk membeli sesuatu bagi dirinya sendiri atau bagi Opa / Oma. Ada yang membeli Sandal jepit, kipas plastik dll. Tidak seorangpun Oma dan Opa yang minta dibelikan sesuatu barang di Mall ini. Kalaupun ada yang meminta tentu para Pengurus Panti akan bersedia membuka dompetnya.

Ketika masuk ke counter yang menjual Roti dan Kentang Donat, hati saya tergerak untuk membeli sebungkus Roti Tawar gandum untuk sarapan pagi kami. Tidak lupa saya membelikan sebungkus lagi untuk Opa S dan Kentang Donat untuk Opa AY yang berada disisi saya saat itu. Wajah-wajah mereka tampak cerah, secerah sinar matahari pagi itu. Hati saya juga cerah, sudah dapat membagikan sedikit kebahagian bagi orang-orang lain, meskipun hanya sebungkus Roti dan Donat.

Saya mendengar suara aneh, seperti suara mainan anak-anak. Ah...ternyata sumber suara itu berasal dari sebuah garukan punggung yang terbuat dari plastik dengan warna yang menarik. Ibu EE, Ibu Panti membeli sebuah garukan itu untuk Oma AG. Bila terasa gatal punggungnya Oma AG dapat menggaruknya sendri. Memang obat gatal yang paling mujarab adalah sebuah garukan. Penggaruk punggung itu satu-satunya alat yang mujarab dan berharga murah. Ide yang bagus. Ketika kelak Oma AG menerima penggaruk punggung itu, wajahnya cerah mendengar suara aneh yang dapat menghilangkan rasa gatal dipunggungnya. Saya tidak perlu meresepkan obat anti gatal lagi.

Tidak terasa waktu sudah pukul 11.15. Rasa haus dan lapar sudah terasa di perut kami. Pak SG memimpin rombongan menuju counter KFC. Kami sudah pesan tempat dan sejumlah makanan berupa Nasi Putih, Goreng ayam ala KFC dan Minuman kotak. Segera saja kami berdoa masing-masing dan menyantap berkat dari Tuhan melalui tangan-tangan Pengurus Panti. Berbahagialah orang yang masih dapat menikmati makanannya.

Ada yang berpendapat bahwa nikmatnya makan bukan tergantung dari apa yang kita makan, tetapi tergantung dari: dengan siapa kita makan. Walau kita makan dengan hidangan yang lezat, tetapi bila tidak ada yang menemani kita makan, akan sangat berbeda nikmatnya bila kita makan bersama orang-orang yang kita sayangi ( suami, isteri, anak, orang tua, sahabat dll ) walaupun makan seadanya. Pendapat ini ada benarnya, paling tidak bagi kami yang saat itu dapat makan bersama para Opa dan Oma yang kami kasihi. Mereka juga sangat gembira dapat jalan-jalan dan makan bersama dengan semua Pengurus Panti dalam suasana yang berbeda dari biasnya. Nah kapan lagi kami dapat menyenangkan hati orang-orang lain? Saya berharap semoga acara seperti ini dapat berlangsung dilain waktu.

Dengan guyon saya menggoda Pak SG, Wakil Ketua Pengurus Panti “ Pak, minggu depan kami makan siang dimana?”

Pak SG terhenyak. Hah…minggu depan makan siang lagi? Setelah sadar itu hanya sebuah joke, ia menjawab dengan spontan “Pak Basuki, tunggu 6 bulan lagi ya. he…he…”

Kami berharap para Opa / Oma dan Pengurus Panti masih sempat makan siang bersama kami lagi dilain tempat dan lain suasana. Semoga.

Badan lelah, perut kenyang akhirnya rasa kantuk mulai menyerang sebagian dari kami. Rombongan pelan-pelan sambil cuci mata melewati masih banyak counter yang belum kami lihat. Tanpa disadarai kami sudah tiba di halaman parkir mobil kami. Satu per satu mobil yang kami tumpangi keluar dari halaman parkir dan menuju home base kami di Gedung Panti Wreda Kasih. Home sweet home.

Sebelum pulang ke rumah masing-masing kami berdoa yang dipimpin oleh Pak SG. Kami mengucapkan terima kasih atas perlindungan dalam perjalanan kami dan atas semua berkat yang telah kami terima dari Tuhan. Amin.


---

Ingin bahagia?

Untuk sehari, pergilah memancing ikan.
Untuk sebulan, menikahlah.
Untuk setahun, warisilah harta.
Untuk selamanya, tolonglah orang lain.


Jalan-jalan ke Mall (1)







Dalam kepengurusan Panti Wreda Kasih GKI Pengampon yang berlokasi di Jl. G. Merbabu I RT 03 RW 08 Perumnas Cirebon, saya menjadi Anggota. Rekan sepelayanan saya lainnya sebanyak 14 orang Bapak dan Ibu Pengurus Panti yang menjabat sebagai Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota-anggota lainnya. Saya bertugas melakukan pelayanan kesehatan bagi para warga Panti sejak tahun 2004 setiap hari Jumat pukul 10.00 – 12.00.

Selama melakukan pelayanan ini ada suka dan duka yang saya alami dalam setiap Rapat Bulanan dan setiap pergantian Kepengurusan Panti. Perbedaan pendapat di dalam Rapat Pengurus sudah merupakan hal yang biasa terjadi dan hasil akhirnya selalu diambil keputusan yang bersifat win-win solution. Saya tidak terlalu mempersoalkan hal tsb. The show must go on.

Beberapa bulan yang lalu dalam Rapat Pengurus Panti saya mengusulkan adanya Rekreasi di luar Gedung Panti bagi para Warga Panti, misalnya piknik ke daerah Linggarjati atau Sangkan Urip yang berudara dingin dekat dengan G. Ciremai, 15 Km dari kota Cirebon. Disini kami dapat menghirup udara segar dalam suasana yang tenang dan damai, sambil menikmati makan siang diatas tikar. Hal ini untuk membuat suasana tidak jenuh dan membuat para Opa dan Oma merasa lebih diperhatikan oleh Pengurus dan mendapat pengalaman baru di dalam sisa hidup mereka.

Usul saya diterima. Masalah yang timbul adalah kemana tujuan rekreasi itu. Tidak semua Pengurus Panti setuju dengan lokasi usulan saya. Ada yang mengusulkan menunjungi lokasi di dalam kota saja misalnya mengunjungi Grage Mall Cirebon. Disitu dapat jalan-jalan, cuti mata dan menikmati makan siang yang berbeda suasana di Gedung Panti yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Makan siang disepakati di counter KFC ( Kentucki Fried Chicken ). Semua Pengurus Panti setuju.

Masalah berikutnya adalah kapankah acara rekreasi itu dilakukan? Akhirnya disepakati acara ini dilakukan pada hari libur Nasional yaitu tanggal 16 Maret 2010.

16 Maret 2010 pukul 09.00 dihalaman Gedung Panti sudah tersedia 1 Minibus GKI Pengampon dan 3 Minibus milik Pengurus Panti lengkap dengan supir pribadi. Dari 10 Opa dan Oma, 8 orang kami ajak. 2 Oma tidak dapat mengikuti acara ini mengingat keadaan kesehatannya yang kurang memadai untuk perjalanan kali ini. 15 orang Pengurus Panti sudah siap. Salah seorang Anggota Pengurus Panti tidak lupa mengajak isteri dan putra tercintanya, lengkaplah sudah rombongan kali ini. Pak T selaku Ketua Panti memimpin doa sebelum kami berangkat menuju tujuan rekreasi pagi itu.

Pukul 09.20 rombongan sudah tiba di halaman belakang Grage Mall. Kami sempat membuat Foto bersama sebagai kenang-kenangan. Semua wajah tampak sumringah dalam layar LCD Digital Camera saya.



Biasanya counter di Mall ini buka pukul 10.00, tetapi pagi ini sudah banyak cunter yang buka. Tampak para karyawan sibuk merapihkan counternya, seolah ingin menunjukkan keramahan mereka menyambut rombongan kami yang sebagaian besar terdiri dari golongan Lansia. Mereka tidak peduli siapa yang datang bahkan Oma SS yang menggunakan kursi rodapun selalu disambut dengan senyuman. Senyuman akan selalu membuat hati orang lain senang, minimal tidak dimusuhi. Meskipun kami banyak yang tidak belanja, tetapi wajah para karyawan kami lihat tidak ada yang berwajah masam di pagi hari itu.


Kunci Keberhasilan

Mungkin suatu hari kita pernah bertanya:"Mengapa ada orang yang lebih sukses dari orang lain, sementara yang lain hidup biasa-biasa saja?"


Menurut wikipedia sukses berarti namun tidak terbatas pada:
1.Tingkat dari status sosial
2.Pencapaian suatu tujuan/sasaran
3.Kebalikan dari kegagalan
4.Keberhasilan

Kita tentu meyakini bahwa kebanyakan sukses di dunia ini diraih dengan kerja keras dan upaya yang luar biasa untuk menggapai kesuksesan. Semua orang berhak dan memiliki kemampuan untuk sukses, asalkan kita mau berusaha keras untuk menggapai kesuksesan itu. Menurut Bryan Tracy, seorang motivator pengembangan puncak dan kinerja individual, ada beberapa prinsip penting yang harus dilakukan untuk mencapai sukses mari kita simak penuturan beliau:

Hukum sebab akibat
Hukum ini mengatakan bahwa untuk setiap sebab ada akibat. Segala sesuatu terjadi karena suatu sebab. Tidak ada yang terjadi karena kebetulan. Ini adalah salah satu prinsip kesuksesan yang terpenting. jika anda melakukan apa yang dilakukan orang yang telah sukses maka pada akhirnya anda akan mendapatkan hasil yang sama dengan apa yang mereka dapatkan. Sebaliknya, jika anda tidak melakukannya maka anda tidak akan mendapatkannya.

Anda dapat belajar segala hal
Pada setiap pekerjaan dan dalam setiap situasi, cobalah untuk bertanya sebelum memulai dengan satu pertanyaan:"Apakah hukum atau prinsip kesuksesan dalam bdang ini?" Kemudian bertanyalah kepada orang yang telah sukses dalam bidang itu, bacalah buku dalam bidang itu atau ikutilah seminar atau pelatihan dalam bidang itu. Semua orang dapat meraih sukses asalkan mereka mau membayar harganya yaitu merendahkan hati untuk mau belajar dari orang yang telah sukses.

Kekuatan dari keyakinan
Hukum keyakinan mengatakan bahwa: "Apapun yang Anda yakini dengan sepenuh hati akan menjadi keyakinan bagi anda" Salah satu hal terpenting yang harus anda ambil dalam mengembangkan kebiasaan menuju sukses adalah mengatasi keyakinan yang membatasi diri anda. Anda dapat memulai proses ini dengan membayangkan bahwa anda tidak memiliki keterbatasan sama sekali, dengan cara membayangkan seperti ini anda akan melatih otak anda untuk berpikir bahwa anda dapat melakukan apapun yang anda masukkan ke dalam otak. Pada khirnya anda akan menemukan cara untuk menjadikan keyakinan itu sebuah kenyataan. Hasilnya seluruh kehidupan anda akan berubah

Monday, March 15, 2010

Bikin Blog Jadi Cepat Terkenal

Punya blog yang cepat jadi terkenal adalah impian setiap blogger. Namun ternyata membuat blog yang bisa terkenal dan menyita perhatian publik tidaklah gampang. Membuat web blog atau yang lebih dikenal dengan blog, bagi sebagian orang adalah sesuatu yang mudah. Namun hal yang lebih sulit adalah bagaimana caranya membuat blog anda terindeks di mesin pencari (search engine) besar seperti Google dan Yahoo. Karena akan menjadi suatu hal yang sia-sia jika anda sudah susah-susah membuat blog, lengkap dengan setting templatenya serta konten (isi) yang padat berisi namun ketika mencoba mengetikkan alamat di search engine, ternyata nama blog anda tidak terindeks disana. Tips-tips ini mungkin berguna bagi anda yang ingin menindekskan blog atau website anda ke search engine besar seperti Google atau Yahoo


Caranya, yang utama anda harus melakukan natural listing. Artinya, setelah selesai membuat blog dan kontennya, anda harus mendaftarkan blog anda ke search engine. Anda dapat pergi ke Website-website berikut ini :

Google di http://www.google.com/addurl
Yahoo di http://wwwsearch.yahoo.com/info/submit.html
MSN di http://beta.search.msn.com/docs/submit.aspx
Dmoz di http://www.dmoz.org/add.html

Sebelum mendaftarkan website anda pada salah satu search engine diatas, ada beberapa syarat yang sebaiknya anda miliki diantaranya:

1. Website Anda harus mengandung unsur text. Hal ini dikarenakan teknologi yang dimiliki search engine saat ini tidak dapat membaca file flash. Text-text yang terdapat dalam blog anda akan disimpan di dalam database search engine tersebut. Sehingga akan muncul pada pencarian dengan kata kunci yang relevan dengan isinya

2. Anda juga dapat menggunakan auto web submit. Salah satu yang terkenal adalah mypagerank. Layanan ini akan memudahkan kita mendaftarkan blog ke beberapa Search engine besar. Anda dapat mengunjungi situsnya di :
http://www.mypagerank.net/service enginessubmit index.

3. Komentar Sebagai Promosi. Sering-seringlah melakukan blogwalking istilah untuk melihat-lihat blog orang lain. Dan berilah komentar apapun yang positif pada blog lain, isi juga buku tamu atau online chat jika memang ada. yang penting, berikan komentar berbobot sesuai dengan topik yang ada. Ada suatu hukum tidak tertulis di dunia blog, jika kita sering berkunjung dan meninggalkan komentar di blog orang lain, maka blog kita pun akan sering pula dikunjungi dan diberi komentar orang lain. Jangan melakukan spam. Termasuk spam diantaranya adalah: "Kunjungi Blog saya dong" atau "Silahkan mampir ke blog saya di:" cara seperti ini kurang baik dan mungkin mengganggu pemilik blog yang kita kunjungi

Sunday, March 14, 2010

Bukan ML Saja, Menyusui Juga ada Empat Posisi Pilihan

MENYUSUI merupakan aspek penting setelah melahirkan. Pada masa ini, ibu dan anak diyakini membentuk satu ikatan yang kuat. Selain itu, nutrisi dari ASI jauh lebih baik dibandingkan produk industri. ASI membantu bayi tumbuh lebih sehat dengan sistem imun yang lebih kuat. Anda dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif paling tidak selama 6 bulan.Pada saat menyusui, ada beberapa hal yang perlu Anda

Standing Doggy, Standing Up, Posisi Bercinta Berdiri

HASRAT untuk bercinta seringkali mengalami pasang surut. Itu merupakan hal manusiawi. Namun ketika kehidupan seks pasutri terus menerus dilanda kebosanan. Saatnya kini mencari variasi gaya bercinta baru.Bila bosan dengan gaya bercinta pada umumnya. Anda bisa mencoba melakukan penetrasi sembari berdiri. Setiap sudut rumah bisa menjadi saksi pergumulan Anda kali ini.Berikut ini pilihan gaya

Saturday, March 13, 2010

Muntah saat kebaktian Gereja






Pagi ini saya dan isteri mengikuti kebaktian pagi hari di Gereja kami.
Menjelang 15 menit kebaktian akan selesai saya pribadi melihat aktifitas beberapa orang Majelis Jemaat yang duduk di sebelah podium Bpk.Pendeta H. berkotbah. Tampaknya mereka berbicara dengan Ibu Pendeta K. Saya menduga pasti ada masalah penting saat ini di dalam gereja kami. Penampakan saya ini tidak biasanya terjadi.

5 menit kemudian lengan kiri saya di sentuh oleh tangan Ibu Pendeta K dan terdengar suaranya “Pak Basuki, tolong ada Pak E yang muntah darah!”
Saya segera berkata kepada isteri saya agar segera ikut saya untuk menolong Pak E.

Tak lama kemudian kami berada di salah satu Ruang Rapat gereja kami. Kami melihat Pak E., 72 tahun sedang duduk disebuah kursi. Baju Pak E tampak basah akibat muntahannya dan keringat yang banyak keluar. Ada bercak berwarna kecoklatan. Beberapa ibu yang mengikuti kebaktian dan duduk disebelahnya mengatakan Pak E muntah darah!

Ah...ada pasien gawat nih dalam kebaktian pagi ini.

Segera Pak E dibaringkan diatas sebuah bed yang beroda sehingga moveable dengan mudah. Ibu N segera mempersiapkan alat pengukur tekanan darah dan sebuah Stetoscope.
Tekanan darah Pak E normal, denyut Jantung dan unyi nafas Pak E normal. Pak E berkata bahwa ia adalah mengidap Tekanan Darah Tinggi dan selalu minum obatnya dengan teratur.

Pak E mengatakan itu bukan darah ( mungkin agar tidak dibawa ke RS? ) tetapi ia mengisap ( emut-emut ) sebuah permen pelega tenggorokan yang berwarna coklat. Kami berunding dan memutuskan agar Pak E dibawa ke RS terdekat untuk diperiksa lebih lanjut. Dari pada nanti ada komplikasi lain, maka lebih baik Pak E segera di bawa ke RS saja. Keluarga Pak E segera di telpon dan melaporkan kejadiannya dan setuju Pak E dibawa ke sebuah RS terdekat dengan rumah Pak E.

Ketika kami akan melanjutkan mengikuti acra kebaktian, ternyata sudah selesai dan para Jemaat mulai keluar ruangan Gereja. Kami juga pulang dan mengantarkan isteri saya ke tempat pratiknya karena hari ini isteri saya mendapat tugas Dokter Jaga Kota setiap 3 bulan satu kali.

---

Kejadian ada Jemaat yang sakit ketika mengikuti acara Kebaktian di Gereja kami bukan kali ini saja. Beberapa tahun yang lalu, saya mendapatkan seorang wanita usia sekitar 35 tahun mendapat serangan Epilepsi ( penyakit Ayan ). Ia tidak sadar, mulutnya berbuih. Beberapa menit kemudian ia sadar kembali dan dapat mengikuti acara Kebaktian pagi itu sampai selesai. Saat ini wanita tsb sudah meninggal dunia di rumahnya akibat penyakit lain.

---

Kejadian lain terjadi tahun lalu, ada seorang Jemaat Pak S, 60 tahun, pagi hari ikut kebaktian dan menjawab pertanyaan tetangganya “ Mau kemana Pak pagi-pagi sudah pergi dari rumah?”
Pak S menjawab “Mau minta bekal untuk disorga, Pak” ( maksudnya mau pergi ke Gereja. ). Pukul 17.30 saya diminta oleh salah seorang kerabat Pak S untuk minta datang di rumah Pak S, karena katanya Pak S sudah tidak bernafas lagi. Ya ..Tuhan, baru tadi pagi kami bertemu, sore harinya Pak S sudah meninggalkan kita semua. Selamat jalan pak S.

---

Hidup di dunia ini tidak lama. Hanya sekali seumur hidup.
Mau diisi dengan apa hidup kita? Jawabannya ada pada diri kita masin-masing.

---

Ingin bahagia?

Untuk sehari, pergilah mancing.
Untuk sebulan, menikahlah.
Untuk setahun, warislah harta.
Untuk selamanya, tolonglah orang lain.

---

Anda memilih yang mana?

Wednesday, March 10, 2010

Multi talenta






Saya punya langganan Abang Becak, Pak Solihin ( bukan nama sebenarnya ), 35 tahun.
Bila hendak pergi ke suatu tempat yang berjarak dekat dari rumah kami, saya menggunakan jasa Abang Becak tadi. Pak Solihin biasa mangkal di pinggir jalan dekat rumah kami. Disitu ada seorang Ibu penjual Serabi yang berjualan pagi hari bertahun-tahun. Tukang serabi itu adalah isteri Pak Solihin. Suami isteri Solihin setiap hari mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.

Kemarin pagi ketika saya akan membuka pintu pagar besi rumah ibu kami, kok terasa berat. Sepertinya roda pagar besi iti tidak berputar mulus, mungkin akibat karat atau jarang dilumasi minyal pelumas ( oli ).

Saya minta bantuan Pak Solihin untuk membongkar 2 roda pagar besi tsb. Saya bertanya kepadanya apakah bisa melepas roda-roda itu dan kalau perlu diganti dengan membeli yang baru. Pak Solihin menyanggupi tugas itu. Katanya sebelum narik Becak ia pernah bekerja disebuah Toko Besi di kota kami. Jadi paham kalau Roda seperti itu ada di jual di toko besi.

Roda yang sudah bertahun-tahun itu akhirnya harus diganti baru. Dengan cekatan Pak Solihin mengganti kedua Roda pagar tsb. Dalam waktu sekitar 1 jam ahirnya tugasnya selesai dengan memuaskan. Pagar besi mudah digeser dengan sentuhan ringan setelah kedua rodanya diganti baru.

Keesokan harinya saya minta bantuan Pak Solihin untuk memperbaiki lantai semen di dekat pagar besi itu yang berlubang. Saya memberikan bahan-bahannya berupa seember Semen, sekantong plastik Pasir, sebuah Sekop dan sebuah Ember untuk adukan. Pak Solihin bekerja dengan cekatan. Dalam waktu 15 menit tugasnya selesai.

Saya kagum dengan Talenta, kemampuan yang dimiliki Pak Solihin. Jadi Tukang bisa dan jadi penarik Becak juga bisa. Masih adakah orang-orang lain yang bermulti talenta seperti Pak Solihin?

Tuesday, March 9, 2010

10 Tanda, Anda Harus Mencari Pekerjaan Baru

Tidak mudah untuk mendapatkan pekerjaan impian. Untuk sampai pada posisi puncak, Anda harus bekerja dari bawah dengan cara dan kemampuan Anda sendiri. Meskipun tak seorang pun suka berada di posisi bawah, tetapi mengetahui ada cahaya di ujung jalan untuk menuju perjalanan puncak akan memotivasi diri Anda.Namun, terkadang saat ditengah perjalanan meniti karier Anda merasa terjebak dalam situasi

Tampil Cantik! Anda Harus Punya Peralatan Berikut

Ada begitu banyak kuas kosmetik di luar sana. Namun, tak semuanya Anda butuhkan, cukup pilih yang terpenting untuk Anda bawa sehari-hari. Rona Berg, penulis Beauty: The New Basics, berbagi apa saja peralatan make up yang Anda butuhkan.Kuas perona pipi. Berinvestasilah pada kuas perona pipi yang bagus berukuran sedang dengan ujung yang melengkung sempurna. Untuk menciptakan kesan natural, gunakan

Saturday, March 6, 2010

Pengangguran






Kemarin pagi setelah memeriksa 2 orang pasien, masuklah seorang pria.
Saya pikir ia adalah pasien ketiga saya, tetapi bukan. O…rupanya ia Pak Y, 65 tahun, tubuhnya kekar karena setiap hari ia banyak berjalan.

Y pernah duduk sekelas bersama saya ketika sekolah di salah satu SD di kota kami pada tahun 1950-an. Saya melanjutkan pendidikan ke SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, sedangkan kabar Y saya tidak mengetahuinya karena sudah tidak pernah bertemu lagi.

Pagi itu Y minta bantuan kalau-kalau saya ada lowongan pekerjaan baginya. Sayang sekali saya tidak mempunyai pekerjaan bagi teman saya ini. Y menceritakan kehidupannya yang sukar.

Y berkisah bahwa ia menikahi gadis yang dicintainya dengan suku yang berbeda. Pihak keluarga dengan ngotot menentang pernikahannya itu dan akhirnya pihak saudaranya tidak mau berhubungan lagi dengan Y. Y tidak mendapat bantuan apapun dari pihak keluarganya.

Keluarga Y di karuniai seorang anak laki-laki (yang sekarang konon bekerja di Malaysia?). Beberapa tahun kemudian Y bercerai dengan isterinya, o.k. isterinya tidak mau punya suami yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. Sampai sekarang Y masih belum mempunyai pekerjaan alias nganggur. Ah..kasihan betul Y ini. Apakah karena menikah dengan wanita lain suku lalu hidunya jadi berantakan? Atau karena ia tidak mau bekerja dengan sungguh-sungguh? Saya tidak tahu.

Saat berikutnya datanglah pasien yang lain, sehingga pembicaaraan kami terputus dan saya memberikan kepada Y sekantong kertas kue/snack dan sedikit uang kertas. Y berpisah dengan saya. Saya berharap Y segera mendapat pekerjaan yang layak untuk menopang hidup selanjutnya. Sejak muda sampai usia 65 tahun hidup Y tampaknya tidak memadai. Saya merasa masih banyak Y dan Y lain di negara kita yang kondisi hidupnya seperti teman saya ini.

Orang yang kaya makin kaya dan orang miskin tetap miskin. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya.

Friday, March 5, 2010

Pekerjaan yang mampu kau kerjakan






Kemarin saya membaca sebuah buku. Disana ada sebuah tulisan singkat yang sangat menarik. Anda ingin mengetahuinya?

---

Hari itu salah satu hari musim gugur yang dingin ketika seorang Petani melihat seekor burung Walet kecil berbaring terlentang di tengah ladangnya.

Petani itu berhenti mencangkul, kemudian menghampiri mahluk bersayap yang lemah itu, lalu bertanya, “Mengapa kau berbaring dengan kaki ke atas seperti itu ?”

“Kudengar langit akan runtuh hari ini,” sahut sang burung.

Pertani tua itu berdecak lalu bertanya “Apakah menurutmu kau dapat menahan langit dengan sepasang kaki kurusmu ?”

“Bukankah orang harus mengerjakan yang mampu diperbuatnya,” jawab sang Walet dengan tegas.

D’ette Corona

---

Seberapa kecil kemampuan seseorang, just do it…

Thursday, March 4, 2010

Benci isteri






Kemarin sore datang berobat Pak Karim ( bukan nama sebenarnya ), 38 tahun.
Keluhannya susah tidur sejak 1 minggu yang lalu.

Dari anamnesa ( tanya jawab penyakit terhadap pasien ) dapat disimpulkan bahwa Pak K, adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta, bekerja sejak 5 tahun lalu, dengan pendapatan yang cukup untuk hidup bersama seorang isteri dan 2 orang anak ( putra 3,5 tahun dan putri 2 tahun ). 2 minggu terkahir Pak K mengeluh bahwa isterinya kurang memperhatikan dirinya sebagai suami dan lebih memperhatikan ke 2 anak-anak mereka. Istri bekerja sebagai ibu rumah tangga. Kebutuhan sehari-hari Pak K sering kali harus menyediakannya sendiri, tidak seperti biasanya, misalnya harus mengerjakan sendiri untuk makan siang dan malam, menyetrika pakaian seragam dll.

Pak K akhirnya mengalami susah tidur ( insomnia ). Keadaan ini membuat Pak K merasa tidak nyaman dan berkonsultasi kepada Dokter untuk mendapatkan solusinya. Pak K tidak menghendaki tablet / obat tidur yang dapat dibeli di apotik, sebab itu bukan solusi terbaik katanya.

Dari pemeriksaan Fisik Pak K, saya mendapatkan Tekanan darah, keadaan Jantung, dll dalam batas normal. Bila Jasmani tidak ada masalah, maka biasanya Rohanilah yang ada masalah yaitu adanya rasa jengkel dan akhirnya ia membenci isterinya yang makin hari makin tidak memperhatikan dirinya lagi.

Saya berpikir sang isteri setiap hari harus merawat dan membesarkan 2 orang anak maka waktu, tenaga dan pikirannya akan tersedot bagi 2 anaknya. Tugas seorang Ibu Rumah Tangga adalah 24 jam sehari demi keluarganya. Jadi sebenarnya tugas seorang isteri berat.

Faktor kelelahan akan membuat seolah-olah ia sudah tidak mau memperhatikan suami tercintanya lagi, padahal tidak. Dalam keluarga Pak ini rupanya terjadi miskomunikasi sehingga sang suai merasa benci terhadap isterinya sendiri dan timbulah gangguan Insomnia. Ah..ketemu solusinya nih. Jadi penyakit Pak K dibuat sendiri.

Kalau untuk kebutuhan pribadi Pak K sebenarnya dapat dikerjakan secara self service sehingga dapat membantu tugas isterinya yang sudah repot setiap hati, dari pagi sampai pagi berikutnya. Pak K tidak perlu membenci isterinya, tetapi justru harus membantu tugas isterinya dalam membesarkan kedua anak-anak mereka.

Akhirnya P K bertanya kepada saya “Kalau Dokter menjadi saya, apakah yang akan Dokter sikapi terhadap isteri dokter?”

Lama saya berpikir ( karena tidak menyangka pasien akan mengajukan pertanyaan seperti ini ), lalu menjawab pertanyaannya “ Kalau saya menghadapi masalah keluarga ini, maka saya bukan membenci isteri tetapi bahkan saya harus berterima kasih kepada isteri saya, Pak.”

Pak K bertanya lagi “Kenapa, Dok.”

Saya menjawab dengan lebih santai “Pak K, ada banyak pasangan yang sudah menikah lebih dari 5 tahun, tetapi belum satupun anak kandung yang mereka miliki. Anda baru menikah 4 tahun, sudah mempunyai 2 anak-anak yang dalam kondisi sehat dan tidak cacad. Bukankah itu suatu anugerah dari Tuhan? Saya justru akan berterima kasih kepada isteri karena tanpa keberadaan isteri, maka saya tidak akan mempunyai keturunan. Isterilah yang mengandung dan melahirkan anak-anak. Tanggung jawab bersama anatara isteri dan suami untuk membesarkan dan memelihara anak-anak kita bukan? Itulah sebabnya saya harus berterima kasih kepada isteri yang sudah melahirkan mereka.”

Saya melihat wajah Pak K menjadi lebih cerah. Secerah sinar lampu di ruang periksa saya.
Aha….jawaban saya telak menjawab dan memberikan solusi bagi Insomnia Pak K, pasien saya ini. Tanpa minum obat tidur, Pak K dapat tidur dengan nyenyak. Ia bersyukur sudah mempunyai isteri dan 2 orang anak-anak yang tumbuh sehat.

Bagaimana pendapat anda?

Wednesday, March 3, 2010

How are you today?






”Good morning, doc“.

Saya menjawab “Good morning. How are you Mrs. Elin ( bukan nama sebenarnya )?”

Ibu Elin menjawab “I am fine, thank you.”

Saya menjawab lagi “What can I do for you?”

Ibu Ein menjawab “I want to ask you about my health. I bought Aminofilin tablet for my Ashma.”

Itulah sepenggal dialog antara pasien saya dan saya pagi ini.

---

Ibu Elin, 70 tahun, beberapa tahun yang lalu suaminya meninggal dunia setelah dirawat di sebuah Rumah Sakit. Mereka mempunyai sebuah bengkel las yang berjalan baik dan mempunyai banyak langganannya. Bengkel itu dapat memperbaiki Pagar besi, Mesin pembuat mie dll. Ibu Elin dan suami mengelola bengkel tsb sejak puluhan tahun yang lalu. Ketika suaminya pergi, Ibu Elin dapat mengelola bengkel tsb dan running well. Pekerja bengkel lasnya bekerja dengan baik, sehingga tidak sulit mengelolanya.

Pasien ini kenal dengan saya dan isteri saya sejak puluhan tahun yang lalu. Ibu Elin orangnya ramah, enak diajak bicara, rendah hati. Hobi gardening-nya menyebabkan ada banyak tanaman hias di halaman rumahnya yang asri di daerah Kabupaten Cirebon ( sekitar 5 km dari tempat kami ). Banyak profesi kemasyarakatan yang di pegang olehnya seperti Ketua Kader Posyandu semasa masih berdomisili di kota Cirebon. Hobi memasaknya menyebabkan semua masakan yang tersaji ketika kami mengunjungi Posyandu di RW Ibu Elin tinggal, selalu habis di cicipi petugas dari Puskesmas dan Ibu-ibu Kader Posyandu.

Pada usia yang sudah lanjut, Ibu Elin ini masih menyibukkan diri dengan banyak kegiatan kemasyarakatan dan banyak pergi ke luar kota. Tidak heran Ibu Elin ini mempunyai banyak kawan dan sahabat. Kemampuan autodidak-nya menyebabkan Ibu Elin ini dapat berbahasa Inggris dalam pergaulan sehari-hari. Sering kali pembicaraan kami ketika ia datang berobat diselingi dengan bahasa Inggris.

Tidak banyak orang yang saya kenal mempunyai kemampuan seperti Ibu Elin ini di usia senjanya. Ibu Elin ini dalam kurun waktu 1 tahun terakhir sudah jarang datang berobat. Katanya ia mengikuti Senam secara rutin, mengatur pola makan dan pikiran tenang sehingga tidak ada beban mental yang dirasakannya.

Beberapa bulan yang lalu Ibu Elin ditemani seorang sahabatnya mengundang saya dan isteri makan siang di sebuah Rumah Makan yang menghidangkan Masakan Sunda di sebuah tempat di Kabupaten Cirebon. Suasana yang santai dan banyak ngobrol membuat hati kami riang dan bersyukur kami masih dapat menikmati hidup di hari-hari kami yang sibuk setiap hari. Suatu saat kami berharap dapat menikmati makan siang bersama lagi di lain tempat.

Semoga ia tetap sehat. Amin.