Terdapat tiga macam jenis kerusakan yang dapat mengenai saraf tepi. Masing-masing memiliki gejala dan letak kerusakan yang berbeda. Ketiga jenis kerusakan saraf tepi tersebut antara lain :
1. NEUROPRAXIA
2. AXONOTNESIS
3. NEURONOTNESIS
Regenerasi serabut saraf tergantung pada jarak atau panjang kerusakan serabut saraf, di mana bila :
Sumber : Mata kuliah FT-C Akademi Fisioterapi Surakarta
1. NEUROPRAXIA
- Terjadi penekanan pada serabut saraf.
- Bersifat ringan.
- Gangguan hanya terjadi selama penekanan berlangsung.
- Tidak terjadi kelainan pada struktur serabut saraf.
- Gangguan akan berakhir bila penekanan hilang.
2. AXONOTNESIS
- Kerusakan saraf sampai pada axon, tetapi selubung axon masih baik.
- Walau axon rusak, namun bila selubung axon masih baik maka akan terjadi regenerasi.
- Pada 1-2 minggu pertama pasca trauma, kondisi cenderung tetap.
3. NEURONOTNESIS
- Kerusakan terjadi pada axon dan selubung axon, sehingga terjadi degenerasi Wallerian, di mana degenerasi terjadi kea rah distal dan proximal.
- Kondisi memburuk pada 1-2 minggu pertama.
Regenerasi serabut saraf tergantung pada jarak atau panjang kerusakan serabut saraf, di mana bila :
- Jarak atau panjang kerusakan dekat, maka regenerasi akan terjadi secara komplit.
- Jarak atau panjang kerusakan jauh, maka bisa terjadi kegagalan regenerasi atau inkomplit.
- Kecepatan regenerasi serabut saraf ialah 1mm/hari.
- Pada kondisi akut, kita tidak bisa mengetahui jenis kerusakan serabut saraf karena terjadi memar dan paralysis komplit.
Sumber : Mata kuliah FT-C Akademi Fisioterapi Surakarta
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.