3 hari yang lalu datang berobat Ny. LS, 73 tahun.
Dengan dibantu oleh putranya dan adiknya, Ny LS ini dapat masu ke ruang periksa tempat praktik saya.
Ny. LS menderita sejak lama dan Darah Tinggi ( Hipertensi ). Minum obat tidak teratur. Kalau ada rejeki dapat beli obat dan obat diminum. Keadaan sos-ek yang kurang memadai menyebabkan hidup keluarganya pas-pasan.
Tekanan darah: 190/100 mmHg, sejak tadi pagi ( 7 jam yang lalu ) bicara cadel, lidah ke kanan, kalau minum sering keselek, pusing, tangan dan tungkai kanan lemes ( Hemiparese\dextra )., tidak dapat berdiri sendiri.
Melihat kedaan fisik pasien ini, saya mengambil kesimpulan, Ny. LS menderita Stroke.
Sebaiknya segera masuk RS untuk perawatan selanjutnya. Pasien sendiri tidak mau masuk RS dengan alasan keuanan.
Saya jelaskan bahwa kalau tidak segera masuk RS maka keadaan penyakitnya dapat bertambah parah. Saat ini ia dalam keadaan kritis. Lebih baik kalau di rawt di RS. Akhirnya pasien bersedia. Ia kana minta bantuan saudara-saudaranya untuk membiayai perawatan di RS.
Saya segera membuat Surat Rujukan ke RS terdekat pasien ini dengan penyakit : Diabetes mellitus, Hipertensi dan Stroke. Lengkaplah sudah penderitaan pasienku ini. Satu saja dari ke 3 penyakit ini sudah cukup membuat pusing kepala, apalagi 3 penyakit sekaligus.
Inilah suatu gambaran dari banyak pasien yang tidak mendapat terapi yang baik dan benar sehingga akhirnya mendapat komplikasi ( penyulit ) sehingga penyakit bertambah berat.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.