Monday, July 27, 2009

Ashma


Kemarin pagi sekitar pukul 10.00 saya mendapat panggilan ke rumah pasien. Pak Wahyu ( bukan nama sebenarnya ) berkisah bahwa Yudi ( bukan nama sebenarnya ) putranya, 28 tahun, mengalami kambuh penyakit Ashmanya ( ngik..ngik.. ).

Hasil pemeriksaan saya Yudi dalam keadaan duduk, posisi yang lebih enak dari pada berbaring, suhu tangan yang saya raba agak dingin. Dari jarak 1 meter sudah terdengar suara ngik…ngik… apalagi bila didengarkan dengan alat Stetocope. Tekanan darah masih normal: 120/80 mmHg.

Yudi mendapat serangan Ashma, ashmatic attack. Saya anjurkan masuk RS saja. Pak Wahyu menolak dan minta diberi resep obat saja. Saya membuat Surat Rujukan kepada Dokter Jaga terdekat sebagai bekal bila nanti diperlukan dan resep obat berupa: Broncho dilator tablet, anti peradngan tablet dan vitamin tablet.

Isteri Pak Wahyu, ibu Eti ( bukan nama sebenarnya ) juga dalam keadaan kurang sehat. Sejak tadi pagi katanya ia merasa demam, badan lemes, ada sedikit batuk. Rupanya Ibu Eti menderita Flu. Saya berikan resep obat untuknya. Pak Wahyu kebingungan dalam saat yang sama ada 2 anggota keluarganya yang sakit.

Pukul 15.00 saya menelepon kepada pak Wahyu menanyakan bagaiaman kedaan Yudi. Pak Wahyu menjawab keadaan sesak Yudi tidak banyak membaik, masih sesak nafas. Saya sarankan agar Yudi dibawa ke RS terdekat dan juga saya sudah memberikan Surat Rujukannya. Keadaan isterinya sudah membaik dan sudah mau makan.

Saya terus memonitor via SMS keadaan Yudi setelah masuk RS tadi. Dokter Jaga memberikan gas Oksigen, infus cairan dan obat untuk mengatasi sesaknya ( mungkin Aminofilin drip per infus ).

Pukul 18.00 saya mendapat jawaban SMS dari Pak Wahyu , bahwa Yudi saat ini sedang tertidur dan tidak terdengar bunyi ngik…ngik….lagi. Saya bersyukur akhirnya Yudi dapat terlepas dari penderitaan sesak nafasnya.

Pesan moralnya:

Sering kali keluarga pasien menolak pasien masuk RS, dan sering kali ketika sudah masuk RS keadaan penyakit pasien sudah jauh memburuk. Lebih susah diobati dan lebih banyak membutuhkan biaya pengobatan. Kita tidak dapat 100% menyalahkan mereka sebab faktor dana, juga sangat mempengaruhinya. Oleh karena itu sebelum terserang penyakit apapun, kita wajib menjaga kesehatan kita, sebab mencegah jauh lebih baik dari pada mengobati dan juga lebih murah biayanya.

---

Kutipan:

Jika Anda takut berbuat salah, Anda takkan berbuat apapun. ( Marva Collins ).




No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.