Wednesday, July 15, 2009

Terima kasih



Kata “terima kasih” biasanya diucapkan seseorang bila ia menerima sesuatu dari orang lain ( bantuan, pinjaman dll ). Ada 3 kata yang penting, yaitu: Terima kasih, Maaf dan Tolong. Dari ketiganya yang paling penting adalah kata: Terima kasih. Begitu kata Bpk. P. Marpaung, dalam Bukunya “Fulfilling Life”, MQ Publishing, 2007.

Kadang kala kita lupa berkata “terima kasih” kepada orang lain, misalnya kepada seorang tukang parkir yang membantu kita memarkir mobil / motor kita disuatu tempat parkir yang penuh dengan kendaraan. Ketika kita membayar uang parkir, justeru tukang parkir yang bilang “Terima kasih.” Seharusnya kita juga berkata “Terima kasih” atas bantuannya yang mengatur parkir kendaraan kita dan juga mengawasi kendaraan kita ( meskipun biasanya tidak mengawasi ).

---

Hari Minggu , 12 Juli 2009, hari libur, saya sendirian berada di rumah. Isteri saya seperti biasa melakukan kegiatan Mobile Unit untuk mengambil darah donor di tempat yang sudah dijadwalkan. Hari itu Tim Mobile Unit PMI mengadakan kunjungan ke suatu Bank di kota Cirebon.

Saya sedang membaca sebuah buku yang saya ambil dari Perpustakaan Pribadi saya. Sebenarnya buku itu sudah saya baca, tetapi karena isinya menarik maka saya membacanya lagi.

Tidak berapa lama kemudian terdengar ketukan pintu rumah kami. Rupanya ada seorang Ibu yang ingin berobat. Ibu Sarah ( bukan nama sebenarnya ), pasien lama saya berkata” Maaf, dok, saya ingin berobat.”

Saya menjawab “ Ibu, sekarang hari libur, sebenarnya saya tidak buka praktik.”

Ibu Sarah berkata lagi “Tolong sih, dok. Saya agak demam sedangkan besok saya harus pergi ke Jakarta.”

Sulit untuk menolak seseorang yang datang membutuhkan pertolongan.

“Baiklah , Bu. Silahkan masuk.” Saya mempersilahkan Ibu Sarah masuk ke Ruang Tamu yang merangkap Ruang Tunggu pasien.

Ibu Sarah menderita Flu dan saya memberikan resep untuk dibei di apotik jaga saat itu.

Ketika hendak keluar darai Ruang periksa Ibu Sarah mengucapkan “Terima kasih, dok.”, sambil menyimpan selembar uang kertas yang nilainya paling mahal di negara kita di bawah tumpukan map yang ada di atas meja kerja saya.

Saya berkata “ Saya harus mengembalikan sisanya,” sambil membuka laci meja saya.

Ibu Sarah cepat-cepat berkata “Dok, tidak usah diberi kembaliannya. Ini juga saya sudah berterima kasih, kalau dokter sudah menolong saya. Ini kan hari Minggu”

Ibu Sarah seketika sudah keluar dari Ruang Periksa saya dan memasuki mobil yang sejak tadi menunggunya.

Ibu Sarah memberikan dua setengah kali dari jasa pelayanan saya pada hari praktik biasa.

Dari kejadian itu, seharusnya saya yang berterima kasih kepada Ibu Sarah sebab telah memberikan rejeki kepada saya pagi itu, tetapi kenyataannya Ibu Sarah-lah yang berterima kasih kepada saya dan membayar lebih banyak dari pada jasa pelayanan saya pada hari biasa.

Saya malu hati, tetapi Ibu Sarah yang memberinya dengan ikhlas, bukan saya yang memintanya. Saya pernah mendengar ucapan “Tidak baik menolak rejeki.” Ya sudah saya terima dan berkata “Terima kasih”, meskipun Ibu Sarah sudah tidak berada di depan saya lagi.

---

Kutipan:

Jika Anda ingin meningkatkan tingkat kesuksesan, gandakanlah tingkat kegagalan Anda. ( Thomas Watson, Sr ).




No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.