Pagi yang cerah, sejuk, dan dingin.
dinginya hingga menusuk tulangku.
kulompati jalanan yang bolong-bolong yang dipenuhi air.
Air kobakan bekas hujan semalam.
Seperti biasa, sekolah masih sepi.
Tunggu dulu,,,
Ada seorang gadis berdiri di gerbang sekolah.
Siapakah dia,
Mungkin dia guru ? apa.guru? bukan, dia memakai seragam sekolah lengkap.
Dia siswi disini.
Dari kejauhan, ia terlihat bercahaya.
hingga Aku tertegun dan berhenti sejenak, tin,,tin,,tin namun klakson motor mengagetkanku. Dan membuyarkan semua lamunanku tentang gadis itu.
Loh, kemana gadis rupawan itu. Mataku seakan mencari bayangnya yang tak disinari.
Kok, aku jadi kepikiran dengan gadis itu.
Hah, lupakan sajalah.
Akhirnya aku sampai di gerbang sekolah, dan melewati tempat ketika gadis itu berdiri, disini.
Hmm, wangi apa ini. Wangi yang tak pernah ku hirup sebelumnya.
Atau jangan-jangan, ini adalah wangi yang berbekas dari gadis yang tadi.
Kunaikan kakiku satu demi Satu ke tangga di samping ruang guru.
Seperti biasa, aku melewati beberapa kelas.
Namun sama saja, terasa sepi seperti biasa.
Tunggu, lagi-lagi aku mencium wewangian yang sama seperti wangi di gerbang.
Akupun berbalik arah, dan mencari dari mana asal wangi itu.
Ternyata wewangian yang semerbak itu datang dari kelas sebelahku.
Aku coba mengetuk pintu kelas itu.
Dan kudapati seorang gadis yang bersinar. Seperti sinar gadis di gerbang sekolah tadi.
“ada apa” suara itu, suara yang lembut namun terasa tajam menyayat jantung.
“mmm, sory,,,” akupun langsung pergi meninggalkan kelas itu.
Kusimpan tasku di atas meja. Dan mengeluarkan beberapa kertas HVS untuk corat coret.
Biasanya aku menggambar gravity, tapi kali ini beda.
Aku mencoba melukis wajah gadis ituu. Setelah beberapa lama.
Ada seseorang yang masuk kekelas, ah,, mungkin itu temenku aja.
Dia menghampiriku, mungkin itu susi, temenku yang duduk tepat di depanku.
Tapi, langkah kakinya terlihat berbeda.
Ternyata. “hey,, gambarnya bagus. Suka ngegammabr ya?” --- O.o ---
Begitu ku kenal suara itu, walau hanya sekali ku dengar.
“halloo,,, are u okee?”
“ohh,, ehh,, hay, murid kelas sebelah kan, ko aku ga pernah liat kamu sebelumnya” kataku reflek.
“aku anak baru, biasa pindahan.” Katanya lembut.
“ohh” --- O.o ---
“ ituu, mirip aku” kata ia sambil menarik kertas karyaku.
“mmm, sory, ga sengaja jiplak muka kamu” kataku agak gugup.
“ ga papa ko, aku juga seneng di lukis” katanya sambil memandangi kertas itu.
“ kalo kamu mau, ambil aja” kataku
“ bener nihh ??” katanya agak manja
“ iya …”
“ thanks ya, kalo gitu aku mau kekelas lagi, daaah”
Wooow, senyumnyaa, suaranya, wanginya… aku terdiam dalam lamunan.
“eh, napa lo cengar cengir sendirian..”kata uci mengagetkan lamunanku.
“eh, ci, lu kenal ga anak baru di kelas sebelah.??” Tanyaku penasaram
“ oh, itu mah lisa, tetangga baru gue”
“hah, Lisa. Tetangga lu” kataku kaget
“kenapa si” kata uci heran
“ah, ngaa,, hee”
Akupun keluar kelas, mencoba menghirup udara segar sekolah dari lantai 3.
Tapi sayang, udaranya sudah tercemar oleh anak-anak sekolah yang mulai ramai.
‘kayanyaaa, ada suasana yang berbeda???’ hatiku bertanya.
“hay,,,,”
Cewe yang tadi, yah, itu lisa,,, lisa namanyaa. Ia tersenyum dan menyapaku. Tapi anak-anak kelas sebelah langsung menarik dia dan saling berkenalan.
Hatiku tersenyum, reflek,,, aku mengembangkan bibirku.
Seperti ini >>>:) :) :) :)
Teng,,teng,,teng,,
Lagi-lagi lamunanku buyar, huh, bel sialan. Akupun langsung memasuki kelas dan memakan beberapa makanan enak yang terasa hambar, tapi, makanan kali ini menunya matematika . terasa muter otakku,,
Teng..teng,,teng,,
Yee, istirahat juga. Waktu yang paling kutunggu2 buat refresh otak dan menghirup udara segar di sekitar sekolah.
“kamu ga jajan??”
“eh,,,” reflek aku langsung menoleh kearah suara itu datang. Ternyata itu lisa,,,
“aku lisa,,,” ia mencoba memperkenalkan dirinya dan mengulurkan tanganya.
“mmm, leon… aku leon” aku pun membalas jabatanya. “gue, ga biasa jajan kekantin” kataku.
“tapi kalo jajanan yang satu ini suka kann?” ia menyodorkan sebungkus permen karet.
“loh, kok bisa tahu si kalo aku suka permen karet?” tanyaku penasaran
“tau dari uci, temenku yang sekelas ma kamu.” Jawabnya dengan lugu.
“oohh, uci”…..
“kalo gitu, aku balik kekelas dulu ya,, mmm, leon” katanya sambil berlari kecil.
”teng,,teng,,,teng” perasaan, baru istirahat 3 menit. Uda Bel ajaaa, Belnya sakit kali yaa,, grrr,,,
Beberapa menu berupa rumus-rumusan kali ini sudah aku lewati. Terus aku pulang, tapi,,, tunggu dulu. Sial, jaketku ketinggalan di loker. Padahal aku sudah sampai di gerbang depann. Terpaksa de aku balik lagi kekelas,
“Aha, ini dia jaket orange kesanganku” kataku dalam hati. Aku segera meninggalkan kelas yang sudah sepi agak terburu-buru.
Dan ,,,, “BRUUKK” anjriiit, aku nabrak orang. Bukan, itu bukan orang, itu cewe. Itukannn,, lisaa.
“ups, sory yaa” kata cewe itu sambil membereskan buku-buku setebal 5 cm yang berserakan di lantai. Disaat itu, aku selalu memandangi wajahnya. Dan matanya masih terfokus dengan buku-buku yang berserakan itu.
“lisa ..” kataku
“eh, hay,, leon. Sory tadi ga liat – liat jalanya, soalnya aku lagi buru-buru” katanya tergesa-gesa.
“mm,, ini salah gue juga kali, tadi gue kecepetan jalanya, mm bukan jalan, tapi larii” kataku sambil menyodorkan salah satu buku yang terjatuh.
“turun bereng yu” kataku menawarkan.
“mmm, boleh. Yukk”
“rumah kamu deket rumah ucikan?” tanyaku sambil menuruni tangga.
“iya, kamu dimana?” ia balas bertanya.
“aku juga deket situ koo, gimana kalo kita pulang bareng” tawarku.
“okeee”
“kamu tadi buru-buru kenapa” tanyaku penasaran.
“haaa,, aku Cuma takut aja jalan sendirian di sekolah. Kalo lo ?” katanya sedikit tertawa.
“ohh, jaket aku ketinggalan. Makanya balik lagiii” jawabkuu
Disepanjang jalan aku asyik mengobrol, bercanda, dan tertawa.
Dan sepeertinyaaa, ada serbuk-serbuk cinta yang sedikit menyiramku.
(bersambung, hee)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.