Saturday, February 13, 2010

Pasien Lansia






Pasien yang sudah lanjut usia ( Lansia ), 60 tahun keatas, sebenarnya tanpa menderita penyakit lain sudah mempunyai penyakit / kelainan tubuh yang menyertai perkembangan usianya.

Mulai dari ujung Kepala sampai ke ujung Kaki, para Lansia akan mengalami perubahan.

1. Kepala:
Rambut hitam berubah menjadi Kelabu dan akhirnya menjadi Putih ( Uban ).
Lensa mata mulai keruh ( Katarak senilis ) sehingga penglihtannya mulai gelap.
Telinga mengalmi penurunan pendengarannya akibat menurunnya fungsi syaraf pendengaran.
Gigi geligi sudah banyak yang tanggal akibat dicabut atau tanggal dengan sendirinya dan akhirnya tidak mempunyai gigi lagi ( seperti ketika Bayi ).

2. Dada:
Payudara ( pada wanita ) sudah mengecil ( atrofi).
Paru-paru, sering mengeluh batuk-batuk terutama saat tidur akibat terkumpulnya riak / dahak dalam saluran pernafasan.
Jantung, sering mengalami penyempitan pembuluh darah Koroner, Hipertensi dll.

3. Perut:
Proses b.a.b. sering mengalami hambatan. Menurunnya aktifitas saluran pencernaan mengakibatkan b.a.b. tidak tiap hari tetapi bisa beberapa hari sekali. Juga proses b.a.b. sering kali suit akibat tinja yang mengeras. Semuanya ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi serat Nabati (sayuran dan buah-buhan setiap hari / di blender ).
B.a.k. sering lebih banyak terutama pada malam hari saat tidur. Tidak jarang ngompol ( enuresis ) sering terjadi pada Lansia sehingga pengunaan Pampers banyak menolong anggota keluarga yang merawat Lansia.
Selera makan tidak sebagus saat usia muda. Gigi yang banyak tanggal menyulitkan proses mengunyah dan menikmati makanan. Penggunaan Prothese ( gigi palsu ) sangat menolong mereka.

4. Alat Kelamin:

Pada Pria pering dikeluhkan adanya gangguan proses b.a.k. yang harus ngedan terlebih dahulu akibat pembesaran kelenjar Prostat ( Benign Prostat Hyperthrophy ). Konsumsi antioksidan etiap hari akan banyak membantu agar BPH tdak mengganggu Lansia pria. Sayuran Brokoli ( yang mengandung antioksidan Sulforaphen ) , Buah Tomat dan Paprika Merah ( yang anyak mengandung antioksidan Lycophene ) sangat menolong para Lansia pria.

Pada lansia Wanita, berhentinya Haid ( Menopause ) sejak usia 47 – 51 tahun umum dialami oleh mereka. Hal ini biasanyaa tidak banyak dikeluhkan karena dianggap sudah biasa terjadi pada usia sepuh.

5. Persendian:
Terutama sendi-sendi kaki, jari tangan dan kaki sering timbul rasa nyeri akibat rusaknya persendian pada usia lansia ini.Mereka menganggap ii sebagai penyakit Rematik yang umu terjadi pada usia Lansia.

6. Nyeri tulang-tulang:
Pada Lansia sudah terjadi pengeroposan tulang-tuang ( Osteoporosis ). Gejala yang sering timbul adalah nyeri tulang yang berpindah-pindah tempat yang merupakan akibat Osteoporosis.

7. Emosi:
Emosi yang labil ( tertawa, menangis, mudah tersinggung, marah-marah ) sering terjadi pada Lansia. Keluhan ini tampak seperti usia anak-anak. Kalau ke kamar mandi perlu waktu lama untuk main air ( seperti anak-anak ), kalau makan sering harus disuapi ( seperti anak-anak ), kalau mandi sering kali dimandiin ( seperti anak-anak lagi ) dll.

8. Sukar tidur ( Insomnia ):
Gangguan tidur sering dikeluhkan oleh para Lansia, terutama bila tidak ada sanak keluarga yang mendampinginya ( perlu dikeloni sebelum tidur, seperti anak-anak ).

Insomnia ini dapat berupa:
1. Tidak dapat tidur sampai dini hari dan baru tertidur setelah ayam jantan berkokok.
2. Bisa tidur dengan mudah tetapi tengah malam setelah b.a.k. mereka sukar tidur lagi sampai dini hari.

Insomia ini dapat diatasi dengan minum tablet Melatonin 3 mg sebelum tidur alam.
Pada usia diatas 60 tahun produksi Melatonin yang dihasilkan oleh suatu kelenjar di bawah Otak,mulai menurun banyak sehingga jam biologis setiap Lansia akan tidak bekerja normal kembali. Setiap orang mempunyai Jam biologis yang mengatur setiap aktifitas manusia setiap 24 jam. Jam berapa ia tertidur dan pada jam berapa ia akan terbangun, dipengaruhi oleh zat yang disebut sebagai Melatonin. Melatonin dapat dibeli di Apotik tanpa resep dokter.Tablet ini dimasukkan sebagai suplemen ( tablet tambahan ).

9. Berkurangnya daya adaptasi Lansia:
Bertambahnya usia akan menurunkan daya adaptasi Lansia.
Tidak mudah para Lansia beradaptasi dengan lingkungan yang baru ( nginap di rumah anak / cucunya ) yang mengakibatkan mereka akan mengalami Insomnia ketika diajak bermalam di lain rumah selain rumah sendiri yang sudah dihuni puluhan tahun sebelumnya.

Dari kenyataan-kenyataan diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa merawat para Lansia ternyata tidak mudah, belum lagi kalau Lansia menderita penyakit-penyakit lain seperti:

1. Kencing Manis ( Diabetes mellitus )
2. Ashma ( Ashma bronchiale )
3. Infeksi Paru-paru ( TBC Paru )
4. Darah Tinggi ( Hypertensi )
5. Pembengkakan Jantung ( Cardiomegalia )
6. Gagal Ginjal
7. Hernia inguinalis atau Hernia scrotalis.
8. dll

Demikianlah gambaran singkat kehidupan para Lansia seperti yang dialami suka dukanya oleh Ibu Panti Wreda dan Dokter yang merawat para warga Panti di setiap Panti Wreda/ Panti Jompo.

Bersyukurlah kepada Tuhan bila kita kelak menjadi Lansia ( kalau diberi umur panjang ) dan mempunyai tubuh yang sehat, agar tidak banyak mengalami penderitaan hidup dan dana yang tersedia. Amin.-

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.