Friday, May 7, 2010

Laki-laki Lanjut usia






Pagi ini datang berobat Tn. S, usia 91 tahun. Anda tentu heran.
Ya betul 91 tahun. Tn S turun dari mobil yang mengantarnya dengan berjalan kaki tanpa dibantu oleh cucunya, Nn. M 25 tahun.

Nn. M mengantar kakeknya untuk berobat. Pasien ini baru pertama kali berobat.
Keluhan Tn. S : kepala pusing, tulang-tulang terasa nyeri dan sering susah tidur. Pernah menderita Darah tinggi. Bulan terakhir tidak minum obat tertentu.

Kesan pertama saya adalah: jarang ada pasien seusia Tn. M datang berobat dengan berjalan sendiri. Keluhan pusing kepala adalah keluhan yang terbanyak dikeluhkan oleh para pasien yang berobat. Ada banyak penyebab pusing kepala, misalnya: penyakit dengan gejala demam, kurang tidur, stres, saat tanggung bulan (belum gajian ), mau mengikuti Ujian, di PHK dari pekerjaan / pacar, anak ingin melanjutkan sekolah dll.

Keluhan nyeri tulang, juga sering dikeluhkan olah para Lansia. Diatas 60 tahun maka tulang sudah mengalami keropos ( Osteoporosis ). Gejala yang sering terjadi adalah nyeri tulang yang berpindah tempat dan disangka ini sebagai penyakit Rematik padahal bukan. Selain itu juga pada Lansia sering terdapat keluhan nyeriotot ( mialgia ) atau pegel linu.

Keluhan susah tidur ( insomnia ) sering dikeluhan oleh para lansia. Siang hari biasanya mereka juga tidur sehingga malam hari tidurnya berkurang dan ini dirasakan sebagai tidak dapat tidur. Tidur selama 7 - 8 jam sudah cukup. Sebenarnya yang penting bukan lamanya tidur ( kwantitas ) tetapi mutu tidurnya, nyenyaka tau tidak ( kwalitas ). Ada prang yang selama 24 jam ia tidur hanya 4 jam. Badannya tetap Fit dan bekerja seperti biasa. Ada orang yang tidur lebih dari 8 jam dan susah dibangunkan juga. Kalau 8 jam saja ( 1/3 dari 24 jam ) mereka tidur, berarti selama ia hidup 1/3 dari waktunya dipergunakan untuk tidur. Yang 2/3 nya dipergunakan untuk bekerja, sekolah, mencari nafkah, mengetik artikel untuk Blog dll.

Berangkat dari 3 keluhan saja maka sebenarnya para hidup para Lansia sudah tidak nyaman lagi. Apalagi kalau mereka juga mnderita penyakit menahun lain, seperti: Darah Tinggi, Kencing Manis ( Diabetes mellitus ), Ashma bronhiale, Pembesaran Prostat dll.

Oleh karena itu merawat kesehatan sejak usia muda dianggap sangat penting. Mencegah lebih baik dari pada mengobati, bukan? Dengan pencegahan maka hal itu lebih murah dan lebih mudah dilakukan dari pada mengobati kalau sudah menjadi sakit.

Hasil pemeriksaan Tn. S didapatkan tensi darah: 190/100 mmHg ( tinggi ), sesuai dengan anamnesa ( tanya jawab ) ia pernah mempunyai Darah tinggi. Mungkin minum obatnya tidak teratur atau sudah lama tidak kontrol tekanan darah, karena dianggapnya sudah sembuh sehingga ia tidak minum obat lagi.

Keluhan lain para Lansia adalah: gangguan pendengaran ( akibat saraf pendengaran sudah mulai tidak bekerja degan baik ), gangguan penglihatan ( akibat lensa mata sudah mulai kerauh akibat Katarak ), gangguan bicara ( ucapan kata-kata yang kurang jelas sehingga sulit dimengerti orang lain selain anggota keluarganya sendiri ) dan gangguan mengunyah makanan ( akibat sudah banyak gigi yang tanggal dan enggan memakai gigi protese / gigi palsu. Tn. S juga bicaranya kurang jelas, sehingga saya harus berulang-ulang bertanya kepada cucuya, apa yang ia maksudkan?

Seharusnya Tn. S ini dilakukan medical check up. Minimal pembuatan Foto Thorax ( Jantung dan Paru ) dan pemeriksaan Darah rutin. Mengingat dana yang tidak mencukupi maka saya tidak menyarankannya. Akhirnya saya memberikan resep untuk Darah Tinggi, tablet Anti nyeri dan kapsul Anti oksidan untuk mengingkatan daya tahan tubuhnya.

Tn. S dengan gagah meninggalkan Ruang Periksa. Luar biasa. Usia 91 tahun masih dapat berjalan tanpa dibantu. Penampilannya seperti orang berusia 80 tahunan. Apakah saya dan anda dapat mencapai usia seperti usia Tn. S? Saya tidak tahu juga. Hanya Tuhan yang tahu. Amin.-

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.