Wednesday, May 19, 2010

NYERI PUNGGUNG BAWAH = LBP ( Loro Boyok Pegel )


Nyeri punggung bawah adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya.
Secara umum tulang punggung disusun oleh :
  1. Tulang belakang
  2. Persendian
  3. Ligamentum ( diskus intervertebralis, ligamentum longitudinal anterior & posterior, ligamentum flavum, ligamentum interspinosum )
  4. Otot – otot ( psoar mayor – minor, quadratus lumborum )
  5. Persyarafan
  6. Pendarahan

Faktor resiko Nyeri Punggung Bawah :

Faktor resiko yang tidak dapat diubah :
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Riwayat cedera punggung sebelumnya

2. Faktor resiko yang dapat diubah :
a. Pekerjaan dan aktivitas
b. Olah raga yang tidak teratur
c. Berat badan berlebih
e. Batuk lama dan berulang

Manifestasi Klinis

Berdasarkan klasifikasi kanner, nyeri punggung bawah dibagi atas :
1. NPB akut
  • Nyeri akut yang berpangkal pada tulang, yaitu : metastasis vertebra, osteoporosis,osteomyelitis vertebra, fraktur
  • Nyeri akut yang berpangkal pada otot dan atau syaraf, yaitu : syndroma nyeri myofacial,nyeri radikuler tanpa kelainan spinal, HNP
2. NPB kronis
  • Nyeri Nosiseptif somatis, misal : peoses degeneratif pada spina dan atau diskus, spondilolisthesis, syndroma nyeri myofacial
  • Nyeri Nosiseptif viseral, misal : nyeri rujukan dari organ pelvis, rongga retroperitoneal,kandung empedu, kelenjar pangkreas.
  • Nyeri neuropatik, misal : spinal stenosis, neoplasma (tumor)
  • Nyeri Psikogenik, misal : histeris, depresi
3. Failed Low Back Syndrome
Nyeri berkepanjangan pasca terapi, secara khusus diartikan sebagai nyeri berkepanjangan pasca bedah atau komplikasi pembedahan.

4. Non cancer chronic back syndrome
Nyeri yang disebabkan oleh sebab organik yang berkaitan dengan kesan nyeri yang abnormal


Evaluasi secara klinis

Evaluasi secara klinis harus meliputi aspek fisik, psikis, sosial. Beberapa hal penting yang harus kita evaluasi
1. Keluhan utama dan riwayat perjalanan penyakit :
- Lokasi nyeri, mendadak atau bertahap, lamanya, arah perjalanan nyeri
- Adakah pencetus spesifik
- Adakah gejala awal, bagaimana hubungannya dengan waktu
- Adakah rasa baal, lemah, bagaimana dengan bab dan bak
- Kapan serangan nyeri terjadi, waktu tidur?, waktu pagi? Saat aktif?
- Faktor yang memperburuk dan mengurangi nyeri
- Kapan serangan nyeri sebelumnya, berapa lama durasinya?
- Adakah pemeriksaan dan hasilnya pada nyeri yang lalu?
- Apa terapi yang diberikan, berapa dosisnya, bagaimana hasilnya?
- Tingkat edukasi pasien
- Tingkat kecendrungan stress pada pasien

2. Apa yang diperiksa
Terutama :
- pola jalan
- deformitas vertebra
- lingkup gerak sendi vertebra dan anggota gerak
- tes neurologi (syaraf), motorik, sensorik, refleks, low back manouvere

3. Perhatikan area yang paling sering mengalami gangguan, misal : lokasi paling sering HNP : L4-5,
L5-S1. Dari evaluasi klinis dapat dtegakkan diagnosis, bila perlu ditambah pemeriksaan
penunjang untuk mengetahui penyebab yang pasti, misal : rontgen, lab darah, MRI. Diagnosis
tersering adalah syndroma nyeri myofascial, HNP, spondilolisthesis, spondiloatthosis, fraktur,
tumor.

Penanganan NPB dalam bidang Rehabilitasi medik :
  1. Istirahat
  2. Hindari aktivitas berlebihan
  3. Medikamentosa
  4. Terapi modalitas ( NWD, USD, TENS )
  5. Penggunaan back support
  6. Latihan
  7. Manipulasi otot (massage)
  8. Proper Body Mechanies + adaptasi lingkungan melalui metode konservasi energi dan penyederhanaan kerja, sebagai pencegah NPB berulang

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.