Monday, May 31, 2010

Tidak bisa telan kapsul



Kemarin pagi Ibu MK, 40 th datang bersama putrinya S, 12 th. S mengeluh demam sejak 2 hari terutama sore dan malam hari. Kepala berat dan sembelit 2 hari.

Hasil pemeriksaan darahnya menunjukkan jumlah sel-sel darah putih yang rendah ( leukopeni ) dan tes Widal menunjukkan titer TO: 1/320. Dari gejala klinik dan pemeriksaan darah pasien S, saya membuat Diagnosa Thyphoid fever ( Tipes perut ).

Antibiotika pilihan yang terjangkau harganya adalah kapsul Thiamphenikol 500 mg, sehari 3 x 1 kapsul, selama 10 hari dan tablet anti demam.

Ketika saya akan menulis resep obat, Ibu MK berkata “Dok, minta diberikan obat dalam bentuk Puyer saja, sebab putri kami tidak bisa telan tablet atau kapsul.

Gleg…saya termenung. Usia 12 tahun, mestinya sudah pandai menelan tablet atau kapsul. Saya banyak menjumpai pasien-pasien dibawah umur 12 tahun, sudah pandai menelan tablet / kapsul.

Agak aneh juga. Kalau menelan gupalan Nasi aau Baso yang ukurannya lebih besar dapat dikerjakan setiap hari.

Segala kemungkinan di dunia ini dapat tejadi, termasuk tidak dapat menelan kapsul obat.
Saya usulkan kepada Ibu pasien agar dicoba menelan sepotong Pisang yang ke dalamnya dimasukkan kapsul obat.

Ibu MK menjawab “Pernah dicoba, Dok, tapi Pisangnya dapat ditelan, tapi kapsulnya menyangkut di bawah lidah.”

Aneh ya, tapi itulah yang terjadi.
Akhirnya saya berikan 3 botol sirup Thiamphenikol yang dapat diterima oleh pasien dan puyer anti demam.

Ibu MK berkata agar resep obatnya dalam bentuk Puyer saja seperti biasa dilakukan kalau berobat kepada Dokter lain.

Saya menolak usulnya karena puyer Thiamphenikol rasanya pahit sekali sehingga nanti pasien akan menolak meminumnya.

Ketika mereka hendak meninggalkan Ruang Periksa, saya berpesan agar bila sirup tsb habis agar datang kontrole lagi untuk diberi sirup lanjutan, sebab 3 botol sirup tsb tidak akan cukup untuk menyembuhkan Typhoid fever. Kalau diberi resep obat kapsul Thiamphenikol 500 mg sebanyak 30 kapsul dengan dosis 3 x 1 kapsul/hari rasanya lebih praktis.

---

Dalam menangani pasien, harus dilihat kasus per kasus. Kalau pasien tidak dapat menelan kapsul, maka diberikan dalam bentuk obat lain seperti sirup yang dapat diminum pasien.

Sayangnya belum ada antibiotika untuk Typhoid Fever yang dapat diberikan secara single dose ( sekali minum beres ) seperti penyakit G.O. ( Gonorrhoe ) atau belum ada vaksin yang dapat mencegah semua penyakit sekali disuntikkan.-

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.