Thursday, May 13, 2010

Luka bakar






Kejadian Luka bakar dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi.
Saya sering berpesan kepada para Ibu Rumah tangga yang mempunyai anak kecil. Agar melarang anak kecil masuk ke ruang dapur.

Ada 3 alasan agar anak kecil jangan masuk dapur, yaitu:
1. Banyak benda tajam seperti: pisau, garpu dll
2. Ada api dari Kompor.
3. Mungkin ada tabung gas Elpiji yang saat ini sering meledak.

Pesan lain adalah:
Bila sedang menggoreng makanan, sebaiknya diatas wajan dipasang penutup agar percikan minyak panas tidak mengenai anggota tubuh kita.

---

Kemarin pagi, Ny. K, 53 tahun datang berobat.
Keluhannya tadi ketika sedang menggoreng Tempe, tiba-tiba ada percikan minyak panas mengenai tangan kanan dan sebagian wajahnya. Beruntung ( masih untung saja ), Kornea matanya tidak terkena minyak panas.

Saya melihat ada bercak-bercak kemerahan pada kulit lengan kanan dan sebagian wajah Ny. K. Ia terkena Luka bakar grade I. Tidak / belum nampak adanya gelembung yang berisi cairan ( bula ) yang tergolong Grade II atau jaringan tubuh berwarna Hitam, gosong, yang tergolong Grade III Combustio ( luka bakar ).

Setelah memeriksa dan membuatkan resep obat: salep, kapsul antibiotika dan tablet anti nyeri, saya berpesan agar di dekat Kompor harus tersedia sebaskom air atau kran air di westafel ( yang biasa dipakai untuk mencuci perabotan masak ). Air tsb dapat dipakai bila kelak ( semoga tidak terjadi lagi ) untuk mendinginkan bagian tubuh yang terkena minyak / air panas ketika sedang bekerja di dapur. Bagian tubuh yang terkena benda panas sebaiknya segera di turunkan tenperaturnya dengan menyiramnya dengan air dingin untuk mengurangi efek panas pada jaringan tubuh tsb.

Ada orang yang memberikan Kecap atau Odol bila terkena air / minyak panas. Maksudnya sebenarnya untuk mendinginkan jaringan tubuh tadi. Air adalah yang terbaik dan praktis. Air dapat berasal dari air kran westafel, air kuah sayur asem/bayam, air teh dingin dll atau cairan apa saja yang terdekat untuk segera mendinginkan anggota tubuh kita yang terkena air / minyak panas. Kalau tidak ada, maka kita dapat memasukkan tangan kita ke dalam bak mandi yang terletak di sebelah dapur kita.

---

Beberepa bulan yang lalu saya mendapat pasien Balita yang mendapat musibah.
Ibu LK, 30 tahun datang berobat tergesa-gesa membopong anak Balitanya, U, usia 15 bulan. U menjerit-jerit kesakitan. Ibu LK berkisah barusan di rumahnya ketika ia sedang membawa sebaskom air panas yang baru diangkat dari kompor, terpeleset dan air panas itu tumpah mengenai punggung anaknya tadi yang berada di kamar mandi yang akan dimandikan dengan air hangat.

Seketika U menjerit-jerit kesakitan akibat tersiram air panas tadi.Seliruh anggota keluarga Ibu LK heboh dan segera mengantar Ibu LK dan Balita U mencari Dokter yang buka pratik pagi hari. Tukang Becak mengantar ke tempat saya.

Saya melihat seluruh punggung Balita U ini terkelupas kulitnya dan tampak warna kemerahan. Luka bakar grade I dan II. Saya tidak dapat banyak menolong. Saya segera membuatkan Surat Rujukan ke RS Umum tedekat untuk merawat Balita ini.

Ah..sungguh kasihan melihat Balita yang tidak bersalah ini mendapat musibah tersiram air panas justru oleh Ibunya sendiri.

Semoga hal ini tidak terjadi lagi terhadap Balita-balita lainnya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.