Tuesday, August 31, 2010

Mobil sebagai petunjuk



Saat ini banyak pasien yang mengambil suatu petunjuk tentang keberadaan dokter dengan melihat mobil yang diparkir di tempat dokter, terutama di tempat praktik pribadi. Untuk Dokter yang bertugas di Rumah Sakit, pasien akan sulit mengambil petunjuk tsb sebab  ada banyak mobil yang diparkir di halaman Rumah Sakit. Bila tidak ada mobil dokter di tempat parkir, maka pasti dokter tidak ada / belum datang.

Petunjuk ini sebenarnya tidak mutlak 100 % benar sebab Dokter datang ke tempat praktik / tempat tugas dapat diantar oleh supir / isteri / suami dan mobil tidak diparkir di tempat praktik / tempat tugas.

Itulah suatu petunjuk atau patokan yang dianut sebagian besar para pasien yang ingin berobat. Bila tidak terlihat mobil dokter, maka dianggap dokter tidak praktik. Ini tidak benar. Dokter dapat saja datang dengan diantar oleh orang lain atau datang menggunakan kendaraan lain seperti sepeda motor, sepeda atau becak sebagai angkutan umum. Alasan yang terakhir ini tidak masuk dalam agenda para pasien.

---

Tadi pagi Ibu M, 35 tahun datang berobat ke tempat praktik saya.
“Dok, kemarin pagi kok tidak praktik sih?” ia berkata

Saya menjawab “Lho, kemarin saya buka praktik kok!”

“Saya tidak melihat mobil Dokter.”

“Lho, saya kan dapat datang diantar isteri saya dan mobilnya  digunakan oleh iteri saya untuk keperluan lain.”

“O…gitu, Dok.” Pasien  menjawab.

“Ibu lain kali kalau tidak melihat mobil kami, Ibu  dapat bertanya kepada orang yang ada di dalam rumah ini. Ibu boleh bertanya, gratis kok. Mau bertanya, sesat di jalan lho.” Kata saya.”

---

Pak B, 40 tahun berkata “Dok, dokter kemarin tidak praktik ya?”

Saya menjawab “Kemarin saya buka pratik. Saya menggunakan mobil isteri saya, sebab mobil saya masuk bengkel untuk suatu perbaikan.”

“O…saya kira dokter tidak buka praktik, sebab saya tidak melihat mobil dokter. Jadi saya  datang  lagi hari ini.” Kata Pak B.

---

Itulah sekedar contoh yang menunjang bahwa sebuah mobil dapat dijadikan petunjuk apakah seorang Dokter ada di tempat praktik atau tidak.

Kalau Dokter tsb tidak mempunyai mobil, apa yang dapat dijadikan petunjuk bagi para pasiennya? Apa lagi kalau pasien malu bertanya atau tidak mau bertanya. Kalau tidak ada mobil, langsung lewat saja dari tempat praktik. Kapan bisa sembuh?

Kalau dokternya naik speda motor, pasien  pernah  nyeletuk “Huh…dokternya tidak bonafid” atau berkomntar ” ah…dokter tidak pantes naik sepeda” dll.

Lho, sebenarnya pasien  perlu dokter atau perlu mobil? Dokter bisa datang  dengan  cara apa saja termasuk: jalan kaki, naik sepeda, naik sepeda motor, naik becak, naik mobil,  di antar supir dll.-

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.