Saturday, August 14, 2010

Sakit gigi.




Saya bukan seorang Dokter Gigi ( Dentis ), tetapi kisah dibawah ini cukup menarik.

---

Pasien langganan saya Pak A, 65 tahun suatu hari curhat kepada saya.
Pak A berkata “Dok. Gigi geraham saya yang kanan bawah, terasa sakit ketika saya makan.”

Saya bertanya “Sudah berapa lama?”

“Sudah seminggu, Dok. Jadi saya tidak dapat menikmati makanan saya”

Saya mengambil  sebuah lampu senter dan minta agar pak A membuka mulutnya. Saya ingin melihat ada apa dengan Gerahamnya. Pada bagian kanan bawah saya melihat Geraham 2 ( Molar 2, kanan bawah ) terisi tambalan berwarna putih ( terbuat dari bahan porselin? ).  Tampaknya tambalan itu  masih baik. Ketika ditekan geraham tsb terasa nyeri. Bila tidak ditekan / dipakai mengunyah makanan tidak terasa nyeri.

Pak A berkisah. Beberapa tahun yang lalu gigi tsb mengeluarkan nanah dan berbau. Oleh Drg B, katanya diinsisi ( dibuat lubang ) pada Fistel ( saluran mengandung nanah ) pada gusinya untuk mengeluarkan nanah yang berada dalam  saluran tsb. Rupanya terjadi Ginggivitis ( radang gusi ) dan komplikasi terjadi sebah Fistel. Dengan minum kaps. Antibiotika, fistel dan radang tsb membaik.

Ketika geraham tsb bermasalah lagi. Caries dentis pada Molar 2 ini dilakukan penambalan dengan bahan poselin sehingga tampak putih. Beberapa tahun kemudian yaitu saat ini, Pak A, mengeluh lagi dengan M2 nya itu.

Pak bertanya “Mengapa ya dok gigi saya kok sakit lagi padahal tambalannya baik.”

Saya menjawab berdasar pengalaman gigi geraham saya beberapa tahun yang lalu juga memberika gejala yang persis sama .

“Kalau tambalan gigi baik dan kalau ditekan / mengunyah makanan terasa sakit, kemungkianan besar ada gangguan pada ujung akar giginya.” Kata saya.

“Jadi apa yang harus saya lakukan?” Pak A bertanya.

“Anda harus datang kepada Dokter langganan anda, untuk minta dibuatkan Foto pada gigi geraham tsb. Dari Foto gigi tsb akan tampak ujung akar giginya. Mungkin sekali terdapat Granuloma. Pada Foto gigi akan tampak  lingkaran kecil berwarna agak hitam di ujung akar geraham tsb. Kalau benar Granuloma, terapi terbaik adalah  dicabut ( ekstraksi ). Ini pendapat saya, pendapat Doter gigi mungkin akan berbeda.” Saya menerangkan.

Drg B langganan Pak A, setuju membuat Foto gigi.
Sebelum Pak A menunjukkan Foto gigi kepada Drg-nya, ia menunjukkannya kepada saya untuk minta pendapat saya ( aneh juga ya saya dokter umum dan bukan dokter gigi tetapi ia minta pendapat saya ).

Saya melihat foto gigi gerahamnya. Ujung akar geraham itu tidak jelas, seolah bersatu dengan tulang rahang bawahnya. Pada usia lanjut, biasanya tulang sudah melekat erat dengan tulang rahang. Saya tidak melihat gambaran sebuah Granuloma pada akar Gerahamnya.

Saya berkata “Tampaknya tidak ada Granuloma. Anda  berkonsultasi saja dengan Drg B. Nanti beliau yang akan memutuskan dan mengobati geraham ini.”

Pak A akhirnya ditangan oleh Drg B.
Oleh Drg B tambalan pada M2 itu dibongkar dan dilanjutkan dengan membuka saluran pada akar geraham tsb. Katanya ada radang pada saluran akar geraham tsb yang membuat  rasa nyeri bila mengunyah atau tertekan. ( gejalanya mirip dengan Granuloma yaitu nyeri bila mengunyah makanan atau geraham tertekan ). Setelah dirasa bersih saluran itu diberi zat kimia yang baunya seperti bau kaporit. Dan geraham itu diberi tambalan sementara. 1 minggu kemudian Pak A diminta datang kembali ke Drg B.

Kemarin Pak A curhat lagi kepada saya dan berkisah tentang pengalaman berobat kepada Drg B. Biayanya cukup besar, tapi biarlah dari pada gigi saya dicabut, he…he…katanya.
Dari kisahnya itu saya mendapat pengalaman dan ilmu  tentang Geraham yang bermasalah.

Oleh karena itu kita sebaiknya membersihkan gigi dengan menggosoknya secara teratur setelah makan dan memeriksakan gigi kepada Dokter Gigi setiap 6 bulan 1 kali. Mirip-mirip men-tune up mobil kita setiap 6 bulan 1 kali di bengkel mobil. He…he…




No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.