Tuesday, January 24, 2012

Kesalahan harga obat


Kemarin pagi Pak R, 65 tahun datang berobat. Keluhan batuk, pilek, hidung mampet dan kepala muter.

Setelah diperiksa, saya memberikan resep obat untuk Pak R. 30 menit kemudian saya menerima telepon dari istri Pak R .

Ia berkata “Dokter, harga obat untuk suami saya mahal amat! Kata pembantu saya, kok sampai Rp. 600.000,- an?”

Saya menjawab “Nama suami anda siapa ya dan beli obatnya dimana?”

“Suami saya Pak R, seperti biasa kami beli obat di sebuah Apotik A., tetangga kami”

Saya segera melihat Medical Record pasien itu dan berkata “Sebenarnya harga 4 macam obat yang 2 diantaranya obat generik itu tidak mahal, apalagi sampai mencapai Rp. 600.000,- Coba nanti akan saya tanyakan via telepon ke Apotik itu. Tolong resep itu diperlihatkan lagi kepada saya, barangkali ada kesalahan tulis resepnya.” Saya menjawab.

Saya segera menelepon Apotik A yang juga merupakan langganan saya saat membeli obat dan bertanya kepada Ibu AK apakah benar harga obat untuk Pak R seharga Rp. 600.000,- atau ada kesalahan menghitung jumlah harganya.

Terdengar melalui telepon suara riuh dan ribut di ruangan Apotik dan akhirnya Ibu AK berkata “ Dokter, iya nanti kami periksa kembali harganya. Terima kasih, Dok.”

Tidak berapa lama kemudian, datang kembali Pak R membawa resep yang saya berikan. Ternyata tidak ada yang salah dalam pembuatan resep yang terdiri dari 2 macam obat paten ( yang tidak terlalu mahal ) dan 2 macam tablet generic ( yang pasti juga harganya sangat terjangkau ). Semua jenis tablet berjumlah 10 tablet.

Saya berkata kepada Pak R “Pak resepnya sudah benar. Mestinya harganya  tidak mahal. Begini saja, saya sudah bertanya via telepon kepada petugas disana agar diperiksa kembali harganya, kalau harganya tetap segitu, coba beli di Apotik lain tetangga  anda juga.”

10 menit kemudian, isteri Pak R kembali menelepon saya “Dokter harganya obat itu ternyata ada kesalahan, semestinya Rp. 60.000,- an saja. Maaf Dokter.. kami sudah mengganggu Dokter.’

Saya menjawab “Iya syukurlah kalau begitu. Semoga suami anda segera sembuh.”
---

Saya membatin “Pemberian informasi  harus benar dan tidak membuat orang / pelanggan bingung. Saat ini ada banyak Apotik. Saling bersaing dalam harga dan pelayanan. Kalau tidak puas masyarakat akan pergi dan mencari Apotik lain yang harganya  masuk akal dan memberikan pelayanan yang baik misalnya tetap tersenyum dan ramah dalam menghadapi pelanggan. Semoga kejadian ini menjadi peringatan bagi Apotik tersebut dan Apotik-apotik lain dan tidak membuat bingung para pelanggannya. Amin.”


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.