Tiap orang mempunyai kemampuan, kecakapan atau talenta tertentu.
Talent yang dimiliki tiap orang berbeda-beda. Tidak jarang ada orang yang mempunyai banyak talenta atau multi talenta.
Sekecil apapun talenta itu, kalau dikembangan dan dimanfaatkan dengan baik, sering kali dapat menunjang hidupnya dan juga keluarganya.
Ada orang yang pandai menjahit. Dengan modal sebuah mesin jahit, Pak A banyak mengerjakan jahitan pelanggannya. Menjelang hari Raya, pekerjaannya menumpuk dan sering kali tidak dapat menerima lagi permintaan pelanggannya. Dengan dibantu seorang asisten penjahit dan mencicil sebuah mesin jahit lagi, usaha Pak A berkembang pesat.
Meskipun ia mempunyai talenta menjahit, ia tidak berniat membeli sepeda motor kreditan, sebab Pak A tidak dapat mengendarai sepeda motor. Ia puas mengendarai sepeda ontel yang dimiliki sejak ia belum menikah. Kesibukan menjahit setiap hari, membuat pak A tidak mengembangkan talenta-talenta lainnya yang ia miliki, termasuk talenta mengendarai sepeda motor meskipun ia mampu membelinya.
---
Berbeda dengan Pak A yang sudah berusia 40 tahun, Nn B yang duduk di bangku SMP kelas III mempunyai talenta yang berbeda. Sejak SD Nn. B mempunyai prestasi belajar di sekolahnya cukup baik dan tidak pernah tinggal kelas.
Sejak kelas II SMP, B menunjukkan talenta yang terpendam. Ia mulai gemar mempelajari bahasa Inggris. Hal ini menyebabkan ia dapat bicara dalam bahasa Inggris terutama dengan salah satu familinya yang berasal dari Amrik.
Setiap kali Mr. K dan kelaurganya berkunjung ke kota dimana Nn. B tinggal, mereka selalu berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Dalam setiap pertemuan keluarga B, selalu menjadi penerjemah.
Apa rahasia Nn. B dengan cepat dapat menguasai bahasa Ingris secara autodidak ini?
Ternyata ia belajar dari tayangan Film di TV yang biasanya produksi Amrik yng sudah diberi teks Indonsia. Dengan mendengarkan dialog ( listening ), membaca ( reading ), berbicara ( speaking ) dn berlatih menulis ( writing ). Kemampuan bahasa Inggrisnya berkembang pesat. Tidak jarang kalau bertemu dengan saya, kami berupaya agar kami berkomunikasi in English.
Saat ini B sedang mengikuti kursus bahasa Mandarin bersama teman-temannya. Dengan bantuan seorang Laose ( guru ), semoga kemampuan berbahasa Mandarin dapat dimilikinya juga.
Selain itu Nn. B ini mempunyai kemampuan lain yaitu memainkan alat musik Organ. Dalam setiap acara perayaan di sekolahnya, B turut aktip sebagai Oranist. Tidak heran bila nilai pelajaran Kesenian selalu mendapat nilai yang terbaik di kelasnya.
Saya yakin kedua orang tuanya bangga dan menyayangi putri tunggalnya. Kepada ayahnya Pak S, sahabat saya, beberapa artikel yang menarik sering saya berikan kepadanya.
Ketika ia bertanya”Darimana artikel ini?”, saya jawab “Dari Internet melalui Komputer.”
Rupanya artikel-artikel yang sering dalam bahasa Inggris tsb dibaca juga oleh Nn. B, karena ayahnya konon tidak mahir English.
Nn. B akhirnya berkeinginan dapat mengakses Internet dimana saja dan kapan saja. Dari uang tabungan Pak S ini membelikan 1 set Komputer untuk putrinya. Manfaat Komputer dan Internet dirasa banyak manfaatnya, sehingga bila orang tuanya mendapat resep obat dari Dokter Keluarganya, Nn.B ini kemudian mencari apa isi obat yang diresepkan tadi. Mereka mempunyai Dokter baru lagi yaitu Internet.
Bagi mereka saat ini Internet merupakan nara sumber yang mudah diakses. Bahasa Inggris? tidak masalah bagi Nn. B. Nah…orang tua mana yang tidak bangga mempunyai putri seperti Nn.B?
Nn. B dengan kemampuan menguasai bahasa Inggris, kelak Mandarin, pemain Organ, menguasi Komputer & Internet, sudah saya anggap sebagai seorang yang bermulti talenta.
Kalau boleh saya sarankan kepada orang tuanya, tidak ada salahnya kalau Nn. B juga menekuni kemampuan masak-memasak ( cooking ). Sebagai seorang wanita sudah sewajarnya juga pandai memasak, bukan? Sering kali Cinta datang dari mulut ( makan ) dan turun ke hati.
Dengan sebuah talenta saja, dapat dijadikan modal untuk mencari nafkah.
Misalnya: ada sebuah keluarga tetangga kami yang mengirim seorang putrinya belajar bahasa Mandarin disebuah kota di RRC.
Selesai study, ia menjadi Laose ( guru ) di perguruan Tinggi dimana ia belajar. Dari honornya sebagai Laose, ia dapat hidup di RRC dan ia jarang pulang ke Indonesia.
Pelajar-pelajar Indonesia yang study dan bekerja di luar negeri, banyak yang menetap tinggal di negara dimana mereka belajar. Ini menunjukkan bahwa bila seseorang yang sekolah di suatu negara dan jarang pulang ke negara asalnya berarti dengan kemampuan talenta yang dimilikinya dapat menunjang hidup mereka di negara tsb.
Janganlah heran bila kita mengirim putra/i belajar ke luar negeri, akhirnya mereka kelak tidak akan kembali ke kampung halamannya.
---
Tekunilah talenta yang kita miliki dan perhatian apa yang terjadi.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.