Penyakit Gondongan atau Mumps atau Parotitis epidemica adalah penyakit yang diakibatkan oleh sejenis virus yang menyerang kelenjar ludah.
Penyakit ini biasanya menyerang usia anak-anak.
Pada penderita memberikan gejala: bengkak dan nyeri pada salah satu sisi ( kiri atau kanan ) pipi , demam, berkurangnya nafsu makan.
--
Kemarin sore datang berobat Udin ( bukan nama sebenarya ), 5 tahun, diantar oleh Ayahnya.
Sata bertanya kepada Bapak Udin “Pak, tampaknya Pipi kanan Udin membengkak. Ada keluhan lain apa dan sejak kapan?
Pak Ali ( bukan nama sebenarnya ) menjawab “ Sejak 6 hari yang lalu Udin ada demam, katanya nyeri pada Pipi kanannya. Kami sudah membawa Udin berobat, tetapi keluhannya belum reda dan Udin susah makan, Dok.”
Hasil pemeriksaan fisik Udin, tidak menunjukkan gejala kelainan pada Jantung atau Paru-peru. Saat saya memeriksa perut Udin, tampaknya Udin merasa nyeri pada daerah kemaluannya. Keluhan in tidak pernah disampaikan kepada orang tuanya. Mungkin Udin takut dimarahi orang tuanya. ( penyakit kok disembunyikan ).
Saya melihat Kantong kemaluan ( Scrotum ) Udin sebelah kanan agak membesar, tanda adanya bengkak, nyeri tekan saat diraba, terasa lebih panas dari pada sekitarnya, biji kemaluan ( testis ) sebelah kanan juga tampak lebih besar dari pada yang kiri.
Jadi pada Biji kemaluannya ( Testis ) terdapat infeksi ( Orchitis ) sebagai komplikasi dari penyakit Parotitis-nya. Disini terdapat gejala: bengkak, panas, nyeri, semuanya menunjukkan gejala suatu peradangan atau infeksi pada organ ybs.
Penyakit Parotitis yang biasa terjadi pada usia anak-anak ini biasanya akan sembuh tanpa memberikan komplikasi seperti Orchitis atau Meninggo-encephalitis( radang selaput otak dan radang Otak ) yang lebih jarang lagi, apabila keadaan daya tahan pasien bagus dan segera diobati.
“Pak’ tampaknya Udin menderita penyakit Gndongan dan komplikasi pada Biji kemaluannya.” saya menjelaskan kepada ayah Udin.
Ia terkejut juga mendengar informasi ini “Apakah Udin bisa sembuh, Dok?”
“Bisa sembuh kalau segera diobati dengan obat yang tepat dan selama Udin demam sebaiknya tidak banyak bergerak dahulu. Juga Udin harus banyak minum dan istirahat di tempat tidur, minimal selama beberapa hari terutama selama masih ada demam..”
“Dok, mengapa Udin mempunyai penyakit ini? Minggu yang lalu IUdin masih sehat dan bisa bermain bola dengan teman-temannya.”
“Penyakit Gondongan ini merupakan penyakit infeksi yang ditularkan dari orang dengan penyakit yang sama. Ia menular melalui percikan ludah sama seperti penyakit Flu. Mungkin ada teman Udin ada yang sakit Gondongan juga. Oleh karena tidak mendapat pengobatan yang tepat, maka penyakit Gondongan ini memberikan komplikasi ke Biji kemaluan Udin.”
Saya segera membuatkan resep untuk Udin berupa kapsul antibotika, tablet penurun panas, tablet anti peradangan dan sirup vitamin.
“Pak, kalau obat habis dalam waktu 5 hari, harap Udin datang lagi untuk control. Semoga Biji kemaluan Udin tidak makin membesar.” kata saya sambil menyerahkan kertas resep obat kepada ayah Udin.
Ingatan saya melayang saat saya seusia Udin, waktu itu saya menderita penyakit Gondongan juga. Beruntung Ibu saya segera memeriksakan saya kepada dokter umum langganan kami. Beliau memberikan saya resep obat berupa Puyer dan semacam Sirup. Puji Tuhan penyakit saya sembuh dalam beberapa hari kemudian tanpa memberikan komplikasi Orchitis. Orchitis ini hanya ada pada anak laki-laki, sebab anak wanita tidak mempunyai Testis.
Dengan pengalaman menderita penyakit yang sama ditambah study Ilmu Kedokteran, maka pada saat mendapatkan pasien dengan keluhan yang sama, maka akan mudah men-diagnosa dan memberikan pengobatannya. Saat Balita samara-samar saya juga pernah menderita: Gondongan ( Parotitis epidemica ), Cacar air ( Varicela ) danTampek ( Morbilli ). Semuanya itu merupakan penyakit yang biasa menyerang usia Balita. Saat itu belum ada Vaksin terhadap penyakit-penyakit tsb.
Jadi sekarang para Balita lebih beruntung bisa mendapatkan tindakan preventif berupa vaksinasi dasar yang dapat diperoleh di Puskesmas atau Dokter praktik dengan biaya yang terjangkau. Juga vaksinasi TT ( Tetanus Toksoid ) diberikan di Sekolah Dasar. Meskipun vaksinasi tidak menjamin 100% bebas dari serangan penyakitnya, tetapi kalaupun terserang penyakitnya, maka tidak akan memberikan penyakit yang parah dibandingkan kalau tidak mendapat vaksinasi.
Jadi aneh rasanya kalau para orang tua murid merasa berkeberatan bila putra/i mereka di vaksinasi di sekolah. Sikap para Ortu ini menunjukan contoh bahwa untuk berbuat baikpun ternyata tidak mudah. Padahal gratis lagi.-
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.