Tadi pagi datang Ibu M, 35 tahun mengantar putranya N, 23 bulan.
“Pagi-pagi Ibu sudah datang. Siapa yang mau berobat, Bu? “ saya bertanya kepadanya.
“Maaf, Dok. Ini anak saya rewel makannya. Sejak beberapa hari ini ia kurang selera kalau diberi makan. Kenapa ya?’
“Nanti saya periksa dulu” kata saya.
Berat badan, keadaan fisik N dalam batas normal. Anaknya tidak tampak sakit dan lincah berjalan kesana-kemari dalam Ruang Periksa.
“Putra Ibu kurang selera makan, mungkin lauknya kurang disenangi oleh N” kata saya.
“Sebenarnya sih, sejak ia sudah makan nasi, apa yang ia minta saya sediakan, seperti: ceplok telor, sop ayam, tahu dan tempe goring. Sayum Bayam juga ia mau, Dok. Anehnya sejak saya beri Susu Kental manis,putra saya kok jadi ales makan.”
Aha…ketemu nih sebabnya.
Jangankan Balita , orang dewasapun suka Susu Kental manis, apalagi kalau dicampur dengan yang lain Kelapa muda, Alpukat, Cendol , jadilah Es Campur. Susu Kental manis tentulah banyak mengandung Gula sehingga kebutuhan kalori putra Ibu M ini sebagian besar sudah terpenuhi oleh minuman Susu Kental manis ini. Akibatnya selera makan pada saat makan tiba, N. ogah makan.
Sebaiknya minum yang manis-manis diberikan setelah makan. Jadi kebutuahan Karbo hidrat, Protein, Lemak, Sayur dan Buah sudah diberikan. Pemberian Susu Kental manis kalau mau mau minum boleh diberikan, tetapi karena sudah kenyang, maka jumlah yang diminum juga tidak teralu banyak. Bila terlalu banyak mendapat msukan kalori setiap hari ada kemungkian terjadi overweight, badan menjadi gemuk atau terlalu gemuk.
Jadi sebaiknya Ibu Balita tidak memberikan Susu Kental manis kepada Balitanya pada saat sebelum makan. Sebaiknya diberikan sesudah makan. Paling baik kalau diberikan bukan Susu Kental manis, tetapi Susu powder tanpa diberi gula lagi, sebab Susu sudah mengandung gula susu ( laktosa ).
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.