Blogilicious Kito Palembang
Saya hanya blogger biasa yang ingin menampung embun dibalik pohon para dan padi saat pagi menjelang. Lalu menyerahkan embun itu kepada anak-anak yang bermain riang di atas tumpukan bongen di tepi Sungai Musi sambil berkata, "Embun inilah yang membuat pagi terasa segar. Bila matahari yang garang mulai naik, embun akan terjatuh ke tanah. Lalu hilang!"
Anak-anak itu bertanya, "Kemana perginya embun? Kemana embun? Embun...?"
Saya tersenyum. "Embun telah hilang!"
Mereka bersedih. Bintang jatuh di air mata mereka.
Blogilicious Kito Palembang kah Embun itu?
Dari Sekayu menuju Palembang jarak waktunya sekitar 3 jam. Selembar pakaian untuk dua hari di dalam travel dan membayangkan bertemu Mbak Mubarika Darmayanti dan Mas Kukuh TW.
Siapa mereka? Mereka pendiri Idblognetwork, sebuah Startup yang lahir di Indonesia dan berani menjembatani para blogger dengan perusahaan/brand ternama di Indonesia. Saya mengenal Idblognetwork dari seorang blogger yang tinggal di Lampung, Shandy Prayoga. Saya terhentak saat itu. Imajinasi saya menggapai udara.
Pemilik blog ShandyPrayoga.com itu menyampaikan bahwa Idblognetwork akan mengadakan kopdar dan membahas roadblog Blogilicious 2011 di Palembang. Kopdar itulah yang mempertemukan saya dengan mas Kukuh TW, salah seorang yang saya kagumi di dunia maya dan pemilik Startup KumpulBlogger.com.
***
Hari ini, Minggu 5 Juni 2011. Saya terlambat 1 hari saat event Blogilicious 2011 yang diadakan 4 hingga 5 Juni di gedung Telkom, Palembang. Bukan apa-apa. Acara di Palembang bertepatan dengan kegiatan saya di sekolah. Memaksa saya harus datang terlambat.
Saya seorang guru SD di Sekayu, Musi Banyuasin. Saya menyukai blog. Sehabis pulang mengajar, biasanya saya langsung online, dan melihat statistik pengunjung, melihat penghasilan saya di blog, kemudian mengupdate tulisan baru.
Bagi saya, ngeblog adalah kegiatan menyenangkan. Dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan. Termasuk mencari uang yang dapat membantu saya, keluarga, dan membantu banyak orang.
Saya teringat ucapan Donny B.U, saat membahas materi Etika NgeBlog Blogilicious 2011. "Mana yang kita pilih. Apakah berbicara untuk kebaikan bersama ataukah hanya diam tapi tidak melakukan apa-apa?"
Pernyataan itu saya dapat dari sahabat saya, Anton Bae, salah seorang blogger Palembang yang hadir di hari pertama Blogilicious di Palembang. Saya terkesima.
Blogilicious Kito Palembang dan embun yang muncul diam-diam
Lebih kurang 100 orang blogger masih antusias datang di hari Kedua. Panitia dari komunitas Wong Kito sibuk. Ada yang duduk di meja tamu dan menunggu absen para blogger. Ada yang memotret. Ada yang bercerita. Dan mungkin ada yang mengintip saya dari kejauhan bersama embun. Saya malu. Saya melompat ke kursi.
Mas Kukuh dan mbak Mubarika duduk paling depan. Pemateri SEO, Mbak Raden Ajeng, membagi pengetahuannya. Saya menganggukkan kepala. Diam.
Tehnik SEO memang penuh dengan misteri dan terus berkembang. Benar kata mbak Ajeng, SEO adalah suatu usaha dimana blogger merebut posisi pertama di mesin pencarian. Bagaimana kita menembak keyword atau kata kunci, melakukan optimasi dan memperbanyak backlink. Sayang, pembahasan materi SEO bagi saya masih terlalu sedikit. Banyak rahasia yang sebenarnya ingin saya ketahui dari mbak Ajeng, seorang master SEO tapi tidak mau disebut master.
"Nah, ini dia master SEO," kata saya kepada mbak Ajeng di depan mbak Mubarika usai acara.
Mbak Rajen Ajeng tersenyum simpul. "Ah, saya bukan master SEO. Kalau master SEO itu lebih identik dengan lelaki. Saya kan perempuan...."
"Jadi mbak ini mastir SEO dong!?"
Mereka tertawa. Mastir SEO, emang ada?
***
Usai materi SEO dan mendengar keunggulan bisnis online Berniaga.com. Yang saya tunggu-tunggu, mbak Mubarika bercerita tentang Blog Monitizing dan IdBlogNetwork.
Dari awal, kata-kata beliau membuat saya tak henti menatapnya. "Blogger dapat menghasilkan uang dengan blognya sendiri," itu masih terngiang di telinga saya.
Blog adalah media yang tak kalah pentingnya dengan portal berita online, kata mbak Rika. Bahkan dia mengutip ucapan salah seorang klien Idblognetwork yang berkata, "Blog adalah ujung tombak internet!"
Saya sepakat dengan ucapannya. Ditambah lagi, berdasarkan hasil studi lembaga manajemen dan konsultasi McKinsey Global Institute berjudul Dampak Internet terhadap Pertumbuhan, Pekerjaan, dan Kemakmuran baru-baru ini, menyatakan internet menciptakan 1,2 juta lapangan pekerjaan di dunia. (Sumber: Inilah.com Jumat, 27 Mei 2011).
Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang menggunakan internet sebagai sarana utamanya. Intinya sama seperti yang diucapkan Andhika Wijaya Kurniawan, pada materi Blogprenuer Blogilicious Kito Palembang, di hari sebelumnya.
Selain manfaat sebuah blog, mbak Rika juga menjelaskan tentang job-job yang ada di Idblognetwork, seperti iklan PPC (banner dan flash banner), CPC (Cost Per Click), CPA (Cost per Action) , dan CPP (Cost Per Post).
Sebenarnya, job yang saya suka dari Idblognetwork jenis review atau CPC. Saya menyukai review karena komisinya lumayan besar. Rata-rata Rp. 800 ribu per satu judul postingan. Lumayan. Banyak teman-teman member Idblognetwok yang mengeruk penghasilan dari job review. Bahkan, ada blogger yang sempat mendapat Rp. 6 juta dalam satu bulan. Nominal tersebut cukup besar karena disupport oleh review.
Wow!
Usai mbak Rika menyampaikan materinya, giliran mas Andi Saleh menjelaskan tentang Themes Design sebuah blog. Sebenarnya yang dibahas mas Andi adalah teknik dasar. Bagaimana tampilan sebuah blog begitu penting bagi pembaca. Termasuk menentukan warna dan huruf dari judul, isi, sidebar, dan sebagainya di dalam blog.
Setelah mas Andi, giliran mas Terren menjelaskan materi Security Blog. Penjelasan mas Terren cukup detil. Dia membahas bagaimana pentingnya security atau keamanan sebuah blog, terutama dari serangan hacker.
Menurutnya, hacker akan mencari celah dari sebuah blog, di antaranya melalui database sebuah hosting blog, dan kode CSS yang ada di blog tersebut.
Salah satu cara menjaga keamanan sebuah blog, Terren menjelaskan, diperlukan backup data secara rutin dan menghindari membuat password dan username yang sama dari beberapa akun; baik akun blog, email, dan akun dari situs-situs lainnya seperti jejaring sosial, social bookmark, microblogging, dan sebagainya.
Saya Mendapat Hadiah Review Rp. 1 Juta
Embun tiba-tiba tertawa. Anton Bae (Dapunta.com) dan Eddy Waya-Waya (Aurapesona.com), dan seorang teman dari Komunitas Wong Kito (maaf saya tidak tahu nama dan blognya, baru pertama kali bertemu) tidak dapat menjawab pertanyaan door prize berhadiah job review.
Sebenarnya pertanyaannya yang diberikan mbak Mubarika sederhana, tapi cukup berat apabila tidak membaca perkembangan Idblognetwork di Facebook. "Apa nama keyword dalam lomba semi SEO yang diadakan di 3 kota sebelumnya?"
"Saya menjawab, Blogilicious Horas Medan, Blogilicious Fun Makasar, Blogilicious de Surabaya"
Anton Bae dan Eddy menjawab dengan tegas, "PAS...!" Singkat, padat, jelas. Dan teman satunya, menjawab salah. Saya senang. Gembiranya bukan kepalang.
Jelas saja kuis itu saya menang KO.
Kuis pun dilanjutkan. Hingga akhirnya hanya 4 orang yang mendapatkan job review Rp 4 juta dari acara roadshow Blogilious di Palembang. Dua orang untuk blogger member Idblognetwork. Dua orang lagi untuk blogger yang belum menjadi member.
Harapan Blogilicious Kito Palembang
Udara malam sehabis hujan rintik yang dingin. Embun terlihat jelas dari lantai atas di rumah Anton Bae. Kami duduk berdua melihat langit. Melihat pesawat terbang melintas.
"Mbak Mubarika, Mas Kukuh, dan teman-teman yang lain mungkin ada di dalam pesawat itu," jari Anton menunjuk langit.
Rumahnya tidak begitu jauh dari bandara. Biasanya, kata Anton, pukul sembilan malam, itu adalah pesawat terakhir yang terbang. Dari status Facebook yang ditulis mbak Rika, sepertinya mereka berangkat malam.
"Semoga di Yogja nanti, mbak Rika tidak bertemu dengan kamar 339," kata Anton tertawa, sambil menyapu rambutnya yang panjang sebahu ditiup angin. Di Palembang, mbak Rika mendapat kamar hotel nomor 339 dan ternyata sempat melihat kuntilanak melesat di depan matanya. Seram. Hingga pagi, bibir mbak Rika hanya mengucap Ayat kursi. Tidur cuma 1 jam, katanya.
Selama 2 hari saya tinggal di rumah Anton, blogger pemilik Dapunta.com itu. Tidak ada keluarga atau teman lain yang saya kenal. Eddy Waya-waya sempat datang, tapi dia pulang karena ada pekerjaan offline. Sementara Anton, dia punya banyak waktu. Dan tinggal hanya berdua saja dengan istrinya. Hidupnya utuh dari dunia online.
Rambutnya panjang sebahu, kulitnya putih dan perutnya mulai bertambah gemuk. Padahal, sewaktu kopdar bulan April kemarin, perutnya masih terlihat biasa.
Persoalan perut adalah persoalan Indonesia hari ini. Setiap pagi orang-orang menjadi ayam. Mengais rezeki dengan pilihannya masing-masing. Ada yang tertawa. Ada pula yang meneteskan air mata.
"Rezeki ibarat air di dalam sumur, Zat," kata Anton. Saya menoleh. "Ambilah air di dalam sumur itu sebanyak-banyaknya, pasti air itu akan kembali lagi."
Saya mengangguk.
"Hadirnya situs-situs periklanan seperti Idblognetwork, Innity.com, Google Adsense ibarat embun pagi. Tak bisa digenggam. Hanya bisa dilihat. Tapi bisa membuat kesegaran," kata Anton berfilosofi kepada saya yang sangat menyukai wayang.
"Hiruplah embun itu dalam-dalam. Dan biarkan pohon-pohon hidup. Agar kesegaran itu terasa lama. Tapi jangan terlalu sibuk dengan embun. Sebab akan menjadi lembab."
"Udara yang sangat lembab, sama seperti dunia yang penuh dengan orang-orang yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Hingga lupa dengan bumi. Kita mengambang. Menjadi blogger pun begitu."
"Kamu unik," katanya tertawa. "Habis mengajar di sekolah, kamu masih sempat ngeblog. Bahkan, acara di Palembang, kamu sanggup pergi dari Sekayu hanya untuk blog! Kamu tidak mengambang...."
Kami berdua tertawa.
"Saya ingin berkenalan dengan teman-teman. Terutama bertemu dengan tim Idblognetwork. Ada harapan besar yang sulit untuk diungkap. Saya ingin seperti blogger Isnaini, Anne Ahira, Cosa, dan master-master lain yang berhasil dengan internet," kata saya.
"Yups," jawab Anton. "Dari awal sejak mengetahui akan ada roadblog Idblognetwork di Palembang aku kepikiran yang sama sepertimu. Aku bayangkan ibu-ibu, anak-anak di sini dapat mencari uang lewat internet. Ah, mungkin aku tertalu sosialis dan mungkin terlalu naif. Tapi begitulah kenyataan yang terjadi. Mencari uang itu sulit. Sementara untuk membuat usaha butuh modal yang cukup besar. Ada 3 pilihan bisnis; corporate, frienchise, dan jaringan. Hanya jaringanlah yang bisa kita lakukan. Internet termasuk bisnis jaringan."
"Aku sempat ketakutan, apabila roadshow IBN ini tidak jadi di Palembang," lanjut Anton. "Tapi ketika mendengar kepastiannya, yang terbayang di kepalaku adalah kita (member Idblognetwork). Teman-teman kita, semua sibuk dengan pekerjaan offline. Sementara kamu di Sekayu dan Shandy Prayoga ada di Lampung. Terlalu jauh. Hanya aku yang bisa menjadi panitia. Tapi aku juga tidak seperti dulu, waktu sekolah atau kuliah. Tidak ada lagi massa. Teman-teman sedikit. Makanya aku mengirim email ke teman-teman komunitas Wong Kito untuk turut berpartisipasi. Syukurlah, semuanya sesuai dengan dugaanku," Anton menghisap rokoknya. Dia perokok berat.
"Iya," kata saya. "Semua berjalan lancar. Tapi mudah-mudahan tidak sampai di sini. Setelah blogilicious selesai."
"Yah, salah satunya menjadi patner lokal IBN untuk mencari iklan di Palembang. Terus kita mendapat review. Ha ha ha."
Saya tersenyum mendengarnya.
Percakapan yang dingin tersebut kemudian menginspirasi kami menulis untuk lomba Semi SEO Blogilicious Kito Palembang. Anton membantu saya. Dia mengeluarkan catatan dan informasi-informasi yang dia dapat. Dia tidak bisa menulis di Dapunta.com. Sebab Dapunta.com menurutnya lebih ke portal berita lokal. Dia menyebut Dapunta.com adalah sebuah blog, karena berita yang didapat dari wartawan-wartawan yang dia gaji hanya tiga hingga empat berita per hari. Tidak running seperti Detik.com atau Kompas.com. Dapunta.com juga mengunakan platform wordpress dan masih terlalu lemah untuk dikatakan sebagai portal berita. Dilihat dari bahasa penulisan, memang Dapunta.com lebih erat dan terkekang dengan kode etik jurnalistik. Wartawannya menggunakan kartu pers, dan kata Anton, salah satu pengelolanya adalah Ketua Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) Palembang.
"Aku tidak menulis diary di Dapunta, Zat. Tulislah. Saranku, mulailah dari embun!"
***
Travel masih terus berjalan menuju Sekayu. Mobil berlalu-lalang. Ruko-ruko yang berdiri tegak dan jalan-jalan penuh lubang. Dari balik jendela kaca, saya membayangkan komputer di rumah dan blog-blog yang merindukan tulisan saya. Walaupun cuma 2 hari, banyak ilmu yang saya dapat.
Roadblog Blogilicious di Palembang adalah kegiatan menarik. Kumpulnya keluarga-keluarga Idblognetwork di Palembang. Di sini kami berkenalan, bertukar pengalaman dan ilmu. Tahun depan, semoga akan ada lagi kegiatan seperti ini di Palembang. Mudah-mudahan lebih ke workshop, sehingga lebih meningkatkan kualitas blogger khususnya dari segi konten dan desain. Saat itu, saya yakin. Member Idblognetwork sudah bertambah banyak. Iklan pun berhamburan. Dan tentunya dapat meningkatkan perekonomian dan mengurangi pengangguran di Indonesia. (*)
Catatan:
Para = pohon karet
Bongen = Pasir yang menumpuk di Sungai Musi di Sekayu.
Saya hanya blogger biasa yang ingin menampung embun dibalik pohon para dan padi saat pagi menjelang. Lalu menyerahkan embun itu kepada anak-anak yang bermain riang di atas tumpukan bongen di tepi Sungai Musi sambil berkata, "Embun inilah yang membuat pagi terasa segar. Bila matahari yang garang mulai naik, embun akan terjatuh ke tanah. Lalu hilang!"
Anak-anak itu bertanya, "Kemana perginya embun? Kemana embun? Embun...?"
Saya tersenyum. "Embun telah hilang!"
Mereka bersedih. Bintang jatuh di air mata mereka.
Blogilicious Kito Palembang kah Embun itu?
Dari Sekayu menuju Palembang jarak waktunya sekitar 3 jam. Selembar pakaian untuk dua hari di dalam travel dan membayangkan bertemu Mbak Mubarika Darmayanti dan Mas Kukuh TW.
Siapa mereka? Mereka pendiri Idblognetwork, sebuah Startup yang lahir di Indonesia dan berani menjembatani para blogger dengan perusahaan/brand ternama di Indonesia. Saya mengenal Idblognetwork dari seorang blogger yang tinggal di Lampung, Shandy Prayoga. Saya terhentak saat itu. Imajinasi saya menggapai udara.
Pemilik blog ShandyPrayoga.com itu menyampaikan bahwa Idblognetwork akan mengadakan kopdar dan membahas roadblog Blogilicious 2011 di Palembang. Kopdar itulah yang mempertemukan saya dengan mas Kukuh TW, salah seorang yang saya kagumi di dunia maya dan pemilik Startup KumpulBlogger.com.
***
Hari ini, Minggu 5 Juni 2011. Saya terlambat 1 hari saat event Blogilicious 2011 yang diadakan 4 hingga 5 Juni di gedung Telkom, Palembang. Bukan apa-apa. Acara di Palembang bertepatan dengan kegiatan saya di sekolah. Memaksa saya harus datang terlambat.
Saya seorang guru SD di Sekayu, Musi Banyuasin. Saya menyukai blog. Sehabis pulang mengajar, biasanya saya langsung online, dan melihat statistik pengunjung, melihat penghasilan saya di blog, kemudian mengupdate tulisan baru.
Bagi saya, ngeblog adalah kegiatan menyenangkan. Dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan. Termasuk mencari uang yang dapat membantu saya, keluarga, dan membantu banyak orang.
Saya teringat ucapan Donny B.U, saat membahas materi Etika NgeBlog Blogilicious 2011. "Mana yang kita pilih. Apakah berbicara untuk kebaikan bersama ataukah hanya diam tapi tidak melakukan apa-apa?"
Pernyataan itu saya dapat dari sahabat saya, Anton Bae, salah seorang blogger Palembang yang hadir di hari pertama Blogilicious di Palembang. Saya terkesima.
Blogilicious Kito Palembang dan embun yang muncul diam-diam
Lebih kurang 100 orang blogger masih antusias datang di hari Kedua. Panitia dari komunitas Wong Kito sibuk. Ada yang duduk di meja tamu dan menunggu absen para blogger. Ada yang memotret. Ada yang bercerita. Dan mungkin ada yang mengintip saya dari kejauhan bersama embun. Saya malu. Saya melompat ke kursi.
Mas Kukuh dan mbak Mubarika duduk paling depan. Pemateri SEO, Mbak Raden Ajeng, membagi pengetahuannya. Saya menganggukkan kepala. Diam.
Tehnik SEO memang penuh dengan misteri dan terus berkembang. Benar kata mbak Ajeng, SEO adalah suatu usaha dimana blogger merebut posisi pertama di mesin pencarian. Bagaimana kita menembak keyword atau kata kunci, melakukan optimasi dan memperbanyak backlink. Sayang, pembahasan materi SEO bagi saya masih terlalu sedikit. Banyak rahasia yang sebenarnya ingin saya ketahui dari mbak Ajeng, seorang master SEO tapi tidak mau disebut master.
"Nah, ini dia master SEO," kata saya kepada mbak Ajeng di depan mbak Mubarika usai acara.
Mbak Rajen Ajeng tersenyum simpul. "Ah, saya bukan master SEO. Kalau master SEO itu lebih identik dengan lelaki. Saya kan perempuan...."
"Jadi mbak ini mastir SEO dong!?"
Mereka tertawa. Mastir SEO, emang ada?
***
Usai materi SEO dan mendengar keunggulan bisnis online Berniaga.com. Yang saya tunggu-tunggu, mbak Mubarika bercerita tentang Blog Monitizing dan IdBlogNetwork.
Dari awal, kata-kata beliau membuat saya tak henti menatapnya. "Blogger dapat menghasilkan uang dengan blognya sendiri," itu masih terngiang di telinga saya.
Blog adalah media yang tak kalah pentingnya dengan portal berita online, kata mbak Rika. Bahkan dia mengutip ucapan salah seorang klien Idblognetwork yang berkata, "Blog adalah ujung tombak internet!"
Saya sepakat dengan ucapannya. Ditambah lagi, berdasarkan hasil studi lembaga manajemen dan konsultasi McKinsey Global Institute berjudul Dampak Internet terhadap Pertumbuhan, Pekerjaan, dan Kemakmuran baru-baru ini, menyatakan internet menciptakan 1,2 juta lapangan pekerjaan di dunia. (Sumber: Inilah.com Jumat, 27 Mei 2011).
Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang menggunakan internet sebagai sarana utamanya. Intinya sama seperti yang diucapkan Andhika Wijaya Kurniawan, pada materi Blogprenuer Blogilicious Kito Palembang, di hari sebelumnya.
Selain manfaat sebuah blog, mbak Rika juga menjelaskan tentang job-job yang ada di Idblognetwork, seperti iklan PPC (banner dan flash banner), CPC (Cost Per Click), CPA (Cost per Action) , dan CPP (Cost Per Post).
Sebenarnya, job yang saya suka dari Idblognetwork jenis review atau CPC. Saya menyukai review karena komisinya lumayan besar. Rata-rata Rp. 800 ribu per satu judul postingan. Lumayan. Banyak teman-teman member Idblognetwok yang mengeruk penghasilan dari job review. Bahkan, ada blogger yang sempat mendapat Rp. 6 juta dalam satu bulan. Nominal tersebut cukup besar karena disupport oleh review.
Wow!
Usai mbak Rika menyampaikan materinya, giliran mas Andi Saleh menjelaskan tentang Themes Design sebuah blog. Sebenarnya yang dibahas mas Andi adalah teknik dasar. Bagaimana tampilan sebuah blog begitu penting bagi pembaca. Termasuk menentukan warna dan huruf dari judul, isi, sidebar, dan sebagainya di dalam blog.
Setelah mas Andi, giliran mas Terren menjelaskan materi Security Blog. Penjelasan mas Terren cukup detil. Dia membahas bagaimana pentingnya security atau keamanan sebuah blog, terutama dari serangan hacker.
Menurutnya, hacker akan mencari celah dari sebuah blog, di antaranya melalui database sebuah hosting blog, dan kode CSS yang ada di blog tersebut.
Salah satu cara menjaga keamanan sebuah blog, Terren menjelaskan, diperlukan backup data secara rutin dan menghindari membuat password dan username yang sama dari beberapa akun; baik akun blog, email, dan akun dari situs-situs lainnya seperti jejaring sosial, social bookmark, microblogging, dan sebagainya.
Saya Mendapat Hadiah Review Rp. 1 Juta
Embun tiba-tiba tertawa. Anton Bae (Dapunta.com) dan Eddy Waya-Waya (Aurapesona.com), dan seorang teman dari Komunitas Wong Kito (maaf saya tidak tahu nama dan blognya, baru pertama kali bertemu) tidak dapat menjawab pertanyaan door prize berhadiah job review.
Sebenarnya pertanyaannya yang diberikan mbak Mubarika sederhana, tapi cukup berat apabila tidak membaca perkembangan Idblognetwork di Facebook. "Apa nama keyword dalam lomba semi SEO yang diadakan di 3 kota sebelumnya?"
"Saya menjawab, Blogilicious Horas Medan, Blogilicious Fun Makasar, Blogilicious de Surabaya"
Anton Bae dan Eddy menjawab dengan tegas, "PAS...!" Singkat, padat, jelas. Dan teman satunya, menjawab salah. Saya senang. Gembiranya bukan kepalang.
Jelas saja kuis itu saya menang KO.
Kuis pun dilanjutkan. Hingga akhirnya hanya 4 orang yang mendapatkan job review Rp 4 juta dari acara roadshow Blogilious di Palembang. Dua orang untuk blogger member Idblognetwork. Dua orang lagi untuk blogger yang belum menjadi member.
Harapan Blogilicious Kito Palembang
Udara malam sehabis hujan rintik yang dingin. Embun terlihat jelas dari lantai atas di rumah Anton Bae. Kami duduk berdua melihat langit. Melihat pesawat terbang melintas.
"Mbak Mubarika, Mas Kukuh, dan teman-teman yang lain mungkin ada di dalam pesawat itu," jari Anton menunjuk langit.
Rumahnya tidak begitu jauh dari bandara. Biasanya, kata Anton, pukul sembilan malam, itu adalah pesawat terakhir yang terbang. Dari status Facebook yang ditulis mbak Rika, sepertinya mereka berangkat malam.
"Semoga di Yogja nanti, mbak Rika tidak bertemu dengan kamar 339," kata Anton tertawa, sambil menyapu rambutnya yang panjang sebahu ditiup angin. Di Palembang, mbak Rika mendapat kamar hotel nomor 339 dan ternyata sempat melihat kuntilanak melesat di depan matanya. Seram. Hingga pagi, bibir mbak Rika hanya mengucap Ayat kursi. Tidur cuma 1 jam, katanya.
Selama 2 hari saya tinggal di rumah Anton, blogger pemilik Dapunta.com itu. Tidak ada keluarga atau teman lain yang saya kenal. Eddy Waya-waya sempat datang, tapi dia pulang karena ada pekerjaan offline. Sementara Anton, dia punya banyak waktu. Dan tinggal hanya berdua saja dengan istrinya. Hidupnya utuh dari dunia online.
Rambutnya panjang sebahu, kulitnya putih dan perutnya mulai bertambah gemuk. Padahal, sewaktu kopdar bulan April kemarin, perutnya masih terlihat biasa.
Persoalan perut adalah persoalan Indonesia hari ini. Setiap pagi orang-orang menjadi ayam. Mengais rezeki dengan pilihannya masing-masing. Ada yang tertawa. Ada pula yang meneteskan air mata.
"Rezeki ibarat air di dalam sumur, Zat," kata Anton. Saya menoleh. "Ambilah air di dalam sumur itu sebanyak-banyaknya, pasti air itu akan kembali lagi."
Saya mengangguk.
"Hadirnya situs-situs periklanan seperti Idblognetwork, Innity.com, Google Adsense ibarat embun pagi. Tak bisa digenggam. Hanya bisa dilihat. Tapi bisa membuat kesegaran," kata Anton berfilosofi kepada saya yang sangat menyukai wayang.
"Hiruplah embun itu dalam-dalam. Dan biarkan pohon-pohon hidup. Agar kesegaran itu terasa lama. Tapi jangan terlalu sibuk dengan embun. Sebab akan menjadi lembab."
"Udara yang sangat lembab, sama seperti dunia yang penuh dengan orang-orang yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Hingga lupa dengan bumi. Kita mengambang. Menjadi blogger pun begitu."
"Kamu unik," katanya tertawa. "Habis mengajar di sekolah, kamu masih sempat ngeblog. Bahkan, acara di Palembang, kamu sanggup pergi dari Sekayu hanya untuk blog! Kamu tidak mengambang...."
Kami berdua tertawa.
"Saya ingin berkenalan dengan teman-teman. Terutama bertemu dengan tim Idblognetwork. Ada harapan besar yang sulit untuk diungkap. Saya ingin seperti blogger Isnaini, Anne Ahira, Cosa, dan master-master lain yang berhasil dengan internet," kata saya.
"Yups," jawab Anton. "Dari awal sejak mengetahui akan ada roadblog Idblognetwork di Palembang aku kepikiran yang sama sepertimu. Aku bayangkan ibu-ibu, anak-anak di sini dapat mencari uang lewat internet. Ah, mungkin aku tertalu sosialis dan mungkin terlalu naif. Tapi begitulah kenyataan yang terjadi. Mencari uang itu sulit. Sementara untuk membuat usaha butuh modal yang cukup besar. Ada 3 pilihan bisnis; corporate, frienchise, dan jaringan. Hanya jaringanlah yang bisa kita lakukan. Internet termasuk bisnis jaringan."
"Aku sempat ketakutan, apabila roadshow IBN ini tidak jadi di Palembang," lanjut Anton. "Tapi ketika mendengar kepastiannya, yang terbayang di kepalaku adalah kita (member Idblognetwork). Teman-teman kita, semua sibuk dengan pekerjaan offline. Sementara kamu di Sekayu dan Shandy Prayoga ada di Lampung. Terlalu jauh. Hanya aku yang bisa menjadi panitia. Tapi aku juga tidak seperti dulu, waktu sekolah atau kuliah. Tidak ada lagi massa. Teman-teman sedikit. Makanya aku mengirim email ke teman-teman komunitas Wong Kito untuk turut berpartisipasi. Syukurlah, semuanya sesuai dengan dugaanku," Anton menghisap rokoknya. Dia perokok berat.
"Iya," kata saya. "Semua berjalan lancar. Tapi mudah-mudahan tidak sampai di sini. Setelah blogilicious selesai."
"Yah, salah satunya menjadi patner lokal IBN untuk mencari iklan di Palembang. Terus kita mendapat review. Ha ha ha."
Saya tersenyum mendengarnya.
Percakapan yang dingin tersebut kemudian menginspirasi kami menulis untuk lomba Semi SEO Blogilicious Kito Palembang. Anton membantu saya. Dia mengeluarkan catatan dan informasi-informasi yang dia dapat. Dia tidak bisa menulis di Dapunta.com. Sebab Dapunta.com menurutnya lebih ke portal berita lokal. Dia menyebut Dapunta.com adalah sebuah blog, karena berita yang didapat dari wartawan-wartawan yang dia gaji hanya tiga hingga empat berita per hari. Tidak running seperti Detik.com atau Kompas.com. Dapunta.com juga mengunakan platform wordpress dan masih terlalu lemah untuk dikatakan sebagai portal berita. Dilihat dari bahasa penulisan, memang Dapunta.com lebih erat dan terkekang dengan kode etik jurnalistik. Wartawannya menggunakan kartu pers, dan kata Anton, salah satu pengelolanya adalah Ketua Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) Palembang.
"Aku tidak menulis diary di Dapunta, Zat. Tulislah. Saranku, mulailah dari embun!"
***
Travel masih terus berjalan menuju Sekayu. Mobil berlalu-lalang. Ruko-ruko yang berdiri tegak dan jalan-jalan penuh lubang. Dari balik jendela kaca, saya membayangkan komputer di rumah dan blog-blog yang merindukan tulisan saya. Walaupun cuma 2 hari, banyak ilmu yang saya dapat.
Roadblog Blogilicious di Palembang adalah kegiatan menarik. Kumpulnya keluarga-keluarga Idblognetwork di Palembang. Di sini kami berkenalan, bertukar pengalaman dan ilmu. Tahun depan, semoga akan ada lagi kegiatan seperti ini di Palembang. Mudah-mudahan lebih ke workshop, sehingga lebih meningkatkan kualitas blogger khususnya dari segi konten dan desain. Saat itu, saya yakin. Member Idblognetwork sudah bertambah banyak. Iklan pun berhamburan. Dan tentunya dapat meningkatkan perekonomian dan mengurangi pengangguran di Indonesia. (*)
Catatan:
Para = pohon karet
Bongen = Pasir yang menumpuk di Sungai Musi di Sekayu.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.