Tuesday, November 10, 2009

Kepatuhan minum obat


 Sering terjadi pasien setelah berobat ( di Rumah Sakit, Puskesmas, Dokter Praktik swasta ) penyakitnya tidak sembuh. Pasien  mengeluh, kok penyakitnya tidak sembuh-sembuh.

Di bawah ini akan dijelaskan masalahnya, sbb:

Keberhasilan upaya penyembuhan ( terapi ) dipengaruhi banyak faktor, antara lain:

1. Diagnosa penyakit yang benar. Setelah melewati proses: Tanya jawab ( anamnesa ), Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan penunjang ( laboratorium, foto Rontgen, USG, ECG dll ) dll, dokter akan membuat Diagnosa ( penentuan penyakit ) dan memberikan Pengobatan. Pengobatan dapat berupa: Rawat Inap di Rumah Sakit atau cukup Rawat Jalan ( pasien kontrol beberapa hari kemudian ). Bila Diagnosanya belum dapat dibuat atau salah Diagnosa maka ada kemungkinan Penyakit pasien tidak / belum dapat disembuhkan. Oleh karena itu sebelum diberikan Terapi, Dokter harus membuat Diagnosa penyakit dengan benar sebelum memberikan Terapi yang benar juga sesuai dengan penyakit yang diderita pasien.

2. Resep obat yang diberikan harus diminum sesuai petunjuk dari Dokter yang merawatnya. Penggunaan yang salah, dapat memberikan hasil yang tidak baik. Obat anti muntah yang seharusnya diminum sebelum makan, tetapi diminum setelah makan. Akibatnya obat anti muntah tidak bekerja dengan baik dan keluhan muntah tidak sembuh. Kapsul obat yang seharusnya diminum 3 kali 1 kapsul sehari, tetapi diminum sehari 2 kali 1 kapsul. Akibatnya efek terapi tidak memadai atau penyakit tidak sembuh. Resep obat yang diberikan untuk selama 5 hari, dibeli hanya setengah resep. Akibatnya kesembuhan hanya setengahnya atau penyakit tidak sembuh. Lebih bahaya lagi bila  ada obat tergolong Antibiotika yang diminum tidak sesuai dengan lama terapi dapat membuat bakteri / kuman penyakit bukannya mati tetapi mereka akan lebih tahan ( resisten ) terhadap antibiotika tsb. Bila sakit yang sama dikemudian hari dan diberi antibiotika yang sama, maka tidak akan sembh karena bakteri penyebabnya sudah kebal terhadap antibiotika tsb. Pasien TBC yang harus minum obat anti TB selama 6 bulan tetapi hanya minum obat hanya 2 bulan saja misalnya, maka penyakitnya tidak akan sembuh, meskipun gejala batuk atau batuk darah sudah reda ( reda palsu ). Jadi petunjuk yang diberikan oleh Dokter  harus ditaati.

3. Kepatuhan pasien minum obat, juga sangat mempengaruhi kesembuhan penyakit. Obat yang seharusnya diminum tiap hari selama enam bulan untuk TBC, kadang diminum kadang tidak. Bahkan bisa sampai beberapa hari obat tidak diminum ( lupa, obat tidak dibawa bila pergi ke luar kota dll ) obat tidak  diminum. Minum obat yang tidak teratur ini sangat mempengaruhi kesembuhan. Untuk penyakit TBC, maka pengobatan diulang dari Nol lagi ( sia-sia waktu dan  sia-sia uang) meskipun ia sudah minum obat selama  1-2 minggu.

4. Kwalitas obat yang dibeli juga harus benar-benar baik. Obat mesti dibeli di tempat yang sudah ditentukan yaitu Apotik, bukan Toko obat atau Warung obat. Kita mesti waspada bila ada harga obat yang murah, bisa jadi obat itu tidak baik kwalitasnya alias palsu. Obat yang sudah kedaluwarsa, sangat dianjurkan tidak diminum lagi karena efektifitas obatnya sudah snagat menurun atau bisa jadi berbahaya bila tetap diminum.

5. Penyimpanan obat terutama dalam bentuk Sirup ( anak) harus disimpan dalam tempat yang tidak kena sinar matahari ( itulah sebabnya botol sirup dibuat dalam warna gelap/coklat untuk menghindari paparan sinar ). Obat dalam bentuk sirup tidak stabil. Bila sudah dibuka tutupnya dan tidak habis dalam waktu tertentu ( 1 minggu misalnya ) maka sebaiknya obat sirup itu lebih baik dibuang saja.

Dari keterangan di atas yang sering terjadi  adalah:

a.      Obat dibeli setengah resep saja ( setelah merasa sembuh, sisa resep obat tidak dibelikan lagi ). Penyebab hal ini  biasamya masalah keuangan.

b.     Obat diminum tidak sepanjang waktu yang dianjurkan ( resep untuk 7 hari, hanya diminum selama 2-3 hari saja. Obat yang seharusnya diminum untuk minimal 6 bulan, diminum hanya 1-2 bulan saja ). Penyebabnya ketidaktahuan pasien akan penyakit yang dideritanya.

c.      Beli obat di tempat yang dianggap lebih murah ( hati-hati dengan obat palsu, atau obat yang sudah kedaluwarsa yang masih dijual juga ). Penyebabnya juga biasanya masalah keuangan.

 Mengingat harga obat dll makin meningkat dari hari ke hari, maka pesan moralnya adalah:

 1.     Jagalah agar tubuh kita tetap sehat, jangan sakit( pola makan yang baik, pola hidup yang sehat, olah raga teratur, hindari: Rokok, Polusi udara, Alkohol, Narkoba )

2.     Bila sakit segeralah berobat kepada Dokter terdekat atau Dokter Keluarga anda.

3.     Minum obat sesuai petunjuk Dokter ( beli di Apotik untuk 1 resep obat, jangan kurang ).

4.     Bila belum sembuh, jangan segan-segan untuk kontrol ulang kepada Dokter anda.

5.     Berdoalah, mohon kesembuhan dari Sang Pencipta.

 

Semoga Anda sekeluarga tetap sehat dan dapat dapat menikmati hidup lebih baik lagi.-

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.