Seuntai sajak
Terhampas dari tas punggung seseorang mahasiswi
Terserak di lantai kantin
Terinjak dan berteriak
“Aku seuntai sajak
Mempunyai hak untuk tidak di injak-injak”
Dan, seuntai sajak itu tersandung di kaki tukang kopi
Menggelinding tersandar di bawah baki dan memaki
“Aku, seuntai sajak
Mempunyai hak untuk tidak di benci”
Dan seuntai sajak itu sendirian di bangku sudut kantin
Tertunduk merenung diri
“mengapa ku hanya seuntai sajak ?”
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.