Sunday, November 28, 2010

Promosi dari mulut ke mulut



Sebagai dokter praktik umum sejak tahun 1980 saya mempunyai pasien-pasien yang biasa berobat atau langganan.

Pasien-pasien ada yang pasien lama dan ada yang baru.
Pasien yang lama tidak masalah sebab sudah mengetahui dan mengenal dokternya.
Tidak semua pasien yang datang berobat adalah pasien-pasien lama, ada juga pasien yang baru. Dalam bulan ini justru banyak pasien yang baru.

Saya sering bertanya kepada pasien baru yang datang berobat “Dari siapa anda tahu kalau saya  buka pratktik disini, padahal rumah anda  cukup jauh dari sini dan sudah melewati banyak dokter praktik lain ?”

Pasien ada yang menjawab
“Kami tahu dari tetangga / famili saya yang pernah berobat kesini, Dok”
“Saya mendapat rekomendasi dari teman sekantor saya.”
“Saya sudah berobat kesana tetapi masih belum sembuh / tidak cocok obatnya” ( padahal pendidikan dokter umum tidak berbeda satu sama lainnya, jadi mungkin ada faktor lain yang mendorong pasien berobat ke satu dokter ).

Pasien yang turun dari perahu layar ( luar kota pelabuhan Cirebon ), yang belum tahu dimana praktik dokter umum mengetahui alamat saya dari Abang becak yang mangkal di sekitar pelabuhan Cirebon. Abang becak ini pernah mengantar pasien lain ke tempat praktik saya.

Masalahnya  mengapa ada pasien lama  yang merekomendasikan pasien agar datang kepada saya?

Jawabnya  berbeda-beda. Yang pasti pasien merasa terbantu / puas atas pelayanan seorang dokter sehingga menganjurkan agar berobat kepada dokter tsb.

Secara umum saya bertindak:
  1. Semaksimal mungkin berupaya agar pasien sembuh atau  dapat diringankan penyakitnya.
  2. Bila 2-3 kali belum sembuh benar, saya anjuran untuk berobat ke TS spesialis.
  3. Bila penyakitnya bukan Jasmani, maka pendekatan secara Rohani yang diberikan kepada pasien.
  4. Pasien dengan penyakit khronis ( TB paru dll ) dianjurkan agar berobat secara teratur.
  5. Pemberian obat disesuai dengan keadaan pasien, ada yang minta obat generik dan ada yang minta obat patent, mana suka, isinya sama saja sih,

Bagi dokter yang baru buka praktik, perlu kesabaran dalam membina para pasiennya. Biasanya alam waktu 11-2 tahun sudah mempunyai pasien tetap yang dapat mempromosikan dokternya kepada calon pasien-pasien yang lain.

Kunci utama adalah pasien merasa senang atas pelayanan yang diberikan oleh dokternya ( ramah, keep smiling, tidak pernah marah-marah, pemurah hati, sekali berobat sembuh kalau mungkin  tergantung dari penyakitnya, obat tidak mahal dll).

Untuk semuanya itu dokter praktik sebaiknya:
selalu belajar dari pengalaman, buku, mengikuti symposium, workhop, berdiskusi dengan teman / senior, surfing Internet, rajin baca buku kesehatan. Sesuai dengan falsafah “Medicine is a long life study”

Yang lebih utama adalah menganut falsafah Imu Padi, yang makin berisi makin menunduk atau low profile.

Setiap orang pasti punya langganan, apa saja misalnya Salon Rambut, Salon Mobil, Toko Buku, Rumah Makan, Bengkel Mobil, termasuk juga Dokter Praktik Umum dan Dokter Gigi tetapnya.

Bagaimana pendapat anda?
Selamat pagi.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.