Friday, May 27, 2011

Satu diantara sepuluh


Pak  MN, 40 th datang berobat dengan keluhan sakit kepala ( cekot-cekot ) sejak 5 hari yang lalu. Keluhan sakit kepala dan demam merupakan keluhan yang paling sering diderita oleh pasien yang datang berobat.

2 gejala  penyakit itu  bisa disebabkan oleh penyakit yang  berbeda.
Posting kali ini tidak akan membahas penyakit-penyakit dengan gejala sakit kepala atau demam.

Dari tanya jawab ( anamnesa penyakit ) dengan Pak MN di dapat: ia mempunyai suatu percetakan kecil-kecilan dengan 9 orang karyawan. Pekerjaan yang sudah ditekuni sejak bertahun-tahun ini, dapat menunjang kehidupan keluarga Pak MN selama ini.

Dari 9 orang karyawan ini ada 1 orang karyawan ( Sdr. AB ) yang sering membuat ulah seperti: sering pinjam uang, sering salah mengerjakan tugas yang diberikan, selalu ngeyel kalau diberi arahan oleh Pak MN selaku pemilik percetakan tsb.

Oleh karena itu Pak MN kadang-kadang mengeluh sakit kepala. Kalau si AB ini dipect, ia merasa kasihan oleh karena masih kerabat dekat Pak MN. Kalau terus dipekerjakan, Pak MN merasa tidak nyaman dalam pekerjaannya.

Tekanan darah Pak MN dalam batas normal, Jantung, paru dan Perut: tidak ada kelainan. Kadang-kadag  muncul keluhan susah tidur ( insomnia ).

Pak MN datang minta agar keluhannya berkurang atau hilang sama sekali.
Advis yang dapat saya berikan  ada 2 yaitu:
1. AB diberi arahan dan peringatan akan diberhentikan kalau tidak berubah sikapnya.
2. AB diberhentikan dan cari karyawan lain yang lebih baik.

Saya memberikan resep tablet yang mengandung Pain killer dan  sedikit penenang.

---

Setelah Pak MN ini  meninggalkan ruang periksa, ingatan saya melayang ke tahun 1980-1983 saat saya bertugas sebagai kepala Puskesmas di suatu Kabupaten di Jabar.

Jumlah seluruh Staf Puskesmas ada 33 termasuk Kepala Puskesmas ( saya ).
Dari Staf saya ini ada 3 orang yang punya karakter unik.
Si A sering tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas.
Si B sering pinjam uang kepada karyawan lain, yang sering kali lama dilunasinya.
Si C kalau bicara dengan orang lain ( staf Puskesmas dan pasien yang dating berobat ) sering dengan nada keras, bentak-bentak.

Dalam Staf meeting Puskesmas yang dilakukan setiap bulan satu kali, saya sudah sering membahas karakter 3 orang Staf tsb dan memberikan masukan agar sikapnya berubah dan mematuhi disiplin kerja yang sudah ditetapkan bagi PNS.

Bulan berikutnya ada sedikit perubahan  dalam diri 3 karyawan itu. Kemudian sikapnya  kembali ke semula. Kayaknya  mereka merupakan trouble maker yang sulit diubah.

Jadi dalam 33 orang dalam lingungan Puskesmas kami  terdapat 3 orang yang mempunyai masalah. 3 orang diantara 33 orang  atau 1 orang diantara 10 orang.

---

Isteri saya  yang memimpin suatu instansi swasta mempunyai 29 orag Staf atau 30 orang termasuk pimpinan. Suasana  dalam pekerjaan biasa saja. Yang unik adalah terdapat 3 orang karyawan yang mempunyai tabiat yang kurang baik.

Si D orangnya sombong, meskipun terhadap teman se kantor.
Si E sering bolos kerja tanpa lasan yang jelas.
Si F sering tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh pimpinannya, tanpa alsana yang  dapat diterima.

Jadi dalam 30 orang terdapat 3 orang yang trouble maker atau 1 diantara 10 orang.


---

Saya melihat ada sebuah keluarga besar dengan 10 orang anak dan ada 1 anak yang juga trouble maker. Si G ini sering tidak naik kelas. Nilai mata pelajaran di sekolahnya juga tidak bagus, banyak yang kebakaran, kalau disuruh belajar malasnya minta ampun. Ortunya sudah tidak sanggup mendidiknya menjadi anak yang baik menurut standar Ortunya.

Jadi disini ada 1 orang dalam 10 orang dalam sebuah keluarga.

---

Oleh karena itu judul posting kali ini adalah “Satu diantara sepuluh “.

Perlu diselidiki lebih lanjut  keakuratan 1 : 10 ini.

Bagaimana pendapat anda?

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.