Friday, July 22, 2011

Belimbing Wuluh



Di halaman depan rumah kami tumbuh sebuah pohon Belimbing  Wuluh  (Averrhoa bilimbi). Selain memberi keteduhan dari sinar matahari, pohon ini juga memberikan banyak buah.

Pohon ini berbuah nyaris sepanjang tahun. Pada musim hujan pohon kami ini memberikan buah yang bernas dan banyak. Beberapa pasien yang datang berobat, kagum dengan pohon kesayangan kami ini. Kami  berikan kantong plastik ( keresek ) kepada mereka kalau  mereka ingin memetik sendiri buahnya. Bisa  dimanfaatkan sebagai bumbu dapur penyedap masakan.

Ada juga orang-orang yang lewat memetik buah Belimbing ini tanpa ijin. Ya silahkan saja. Kalau minta ijin akan lebih baik dan mungkin bisa lebih banyak yang mereka bawa.

Ada banyak pohon yang kami tanam di halaman depan sebagai bumbu dapur ( Pandan, Belimbing wuluh, Jahe, Lidah buaya, Lombok cengek, Caisim, Ginseng Jawa dll ). Dari semuanya ini pohon Belimbing Wuluh inilah yang tertinggi dan selalu berbuah sepanjang tahun. Kami biarkan ia tumbuh, kami sirami  dan pohon ini  memberikan buahnya kepada kami.

Kami bersyukur atas pemberian alami. Kami memetik apa yang kami tanam sesuai dengan moto Blog saya ini.

Pagi hari kalau kam menyapu halaman depan, sering kali menemukan buah Belimbing ini berjatuhan di lantai. Kami mengumpulkan buah ini  dan sering kali kami bagikan kepada Ibu kami untuk  bumbu dapur.

Oleh isteri saya  panen buah yang banyak ini sering dibuat semacam Manisan Belimbing Wuluh. Jumlah yang banyak membuat kami kewalahan memakannya dan sering kali kami membagikan kepada relasi yang bersedia mencicipi Manisan ala isteri saya itu.

Mereka sangat menyukai pemberian kami karena rasanya yang asem manis dan gratis lagi.

Selain dibuat Manisan buah ini juga dapat digunakan sebagai bumbu penyedap masakan sehari-hari seperti : Sayur asem, Sayur Bayam, Soto, Empal Asem dll.

Nah ..di kota Cirebon  ada kuliner berupa Empal Gentong ( semacam Soto daging sapi / kerbau, kuah bersantan, diberi  taburan goreng bawang merah dan sambal ) yang rasanya nyam..nyam.

Bila tidak suka Santan, maka kuahnya dibuat tanpa Santan dan diberi beberapa potong Belimbing Wuluh. Rasanya asam-asam segar, hangat dan membuat selera makan meningkat.

Kalau anda  berkunjung ke kota Cirebon, jangan lupa mencicipi Empal Gentong atau Empal Asam ini yang sudah banyak dijual di banyak tempat.

Ada sebuah Kedai makan “Amarta” yang menjual Empal Gentong dan Empal Asem di daerah Plered ( 4 km dari kota Cirebon ke arah Barat / kota Bandung ) yang selalu ramai dikunjung tamu yang akan santap siang. Laris manis ini tempat. Harga yang terjangkau membuat para tamu merasa puas bersantap siang disini. Lokasinya persis di tepi jalan raya Cirebon – Bandung. Mudah di jumpai.

Selain itu juga tersedia menu  lain yaitu Sate Kambing. Wah tambah berselera makan nih. Hati-hati yang kadar Kolesterolnya tinggi. Jangan terlalu banyak menyantapnya.

Hal ini membuat ada banyak Kedai Makan yang menyediakan Empal Gentong dan Empal asam juga. Hanya mungkin tidak seenak yang satu tadi tetapi, lumayanlah.

Selamat mencicipi.

Secara tradisioil, belimbing Wuluh ini konon dapat menurunkan Tekanan Darah Tinggi. Oleh karena asam, maka sebaiknya dikonsumsi setelah makan ( perut sudah berisi makanan ). Perut yang tidak tahan  mungkin akan membuat sakit Maag kambuh.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.